Oleh : Kelompok 07
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan, karena atas rahmatnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul.”Contoh Kasus Manajemen Sumber Daya Manusia
Pada Perusahaan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk”.Adapun tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas matakuliah “Manajemen Sumber Daya Manusia”
Kami menyadari bahwa pada penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari dosen yang membaca makalah ini
yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas dukungannya sehingga
terwujudnya makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................14
3.2 Saran................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15
BAB I PENDAHULUAN
Sukses atatu tidaknya suatu perusahaan tergantung pada struktur formal dan
informal serta pengawasan harus sesuai dengan strategi perusahaan. Contoh: strategi
transnasional membebankan alat-alat yang sangat berbeda untuk staffing, perkembangan
manajemen dan praktek kompensasi dibandingkan dengan strategi yang dilakukan oleh
perusahaan multidomestik. Perusahaan mengejar kebutuhan strategi transnasional untuk
membangun kerjasama budaya yang kuat dan jaringan manajemen informal untuk
mentransmisikan informasi dengan organisasi. Selanjutnya seleksi pegawai,
perkembangan manajemen, penilaian penampilan, dan kebijaksanaan upah fungsi
MSDM bisa membantu mengembangkan hal ini. Sumber daya manusia (SDM)
Merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni untuk menciptakan
SDM yang berkualitas dan memiliki ketrampilan dan berdaya saing tinggi dalam
persaingan global yang sangat kompetitif. Kondisi ekonomi di abad 21, ditandai dengan
globalisasi ekonomi, merupakan suatu proses kegiatan perekonomian dan perdagangan
ketika Negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan yang terintegrasi dan tanpa
batas teritorial Negara.
Garuda Indonesia (IDX: GIAA) (PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk) adalah
maskapai penerbangan nasional Indonesia. Garuda adalah nama burung mitos dalam legenda
pewayangan. Sejak Juni 2007, maskapai ini, bersama dengan maskapai Indonesia lainnya,
dilarang menerbangi rute Eropa karena alasan keselamatan.Namun, larangan ini dicabut dua
tahun kemudian, tahun 2009. Setahun sebelumnya, maskapai ini telah menerima sertifikasi
IATA Operational Safety Audit (IOSA) dari IATA yang berarti bahwa Garuda telah
seluruhnya memenuhi standar keselamatan penerbangan internasional.Garuda masuk dalam
daftar maskapai bintang empat dari Skytrax yang berarti memiliki kinerja dan pelayanan
yang bagus.
Flight allowance yang diterima penerbang lokal Rp10 juta (dengan asumsi 60 jam
terbang), sedangkan penerbang asing tidak mendapatkan karena termasuk di gaji. Benefit
cash seperti THR hingga insentif-bonus yang diterima penerbang lokal sebesar 3, 5 dikali
gaji per tahun atau sebesar Rp13,9 juta per bulan. Sedangkan penerbang asing sama sekali
tidak mendapatkannya. Sementara total uang yang diterima bagi penerbang lokal per tahun
mencapai Rp. 860 juta sedangkan penerbang asing Rp. 826 juta. Dengan demikian selisih
gaji yang bagi penerbang lokal Rp. 12,3 juta per bulan sedangkan penerbang asing hanya
Rp. 2,25 juta per bulan.
PT Garuda Indonesia Tbk mengklaim jumlah gaji yang didapatkan oleh pilot-pilot
lokalnya lebih besar ketimbang gaji pilot asing yang dikontraknya. Dalam sebulan gaji pilot
lokal mencapai Rp. 71 juta, sementara pilot asing Rp. 68,8 juta / bulan.
Diskriminasi upah ini terjadi karena Garuda menggunakan standar internasional ketika
mengontrak pilot asing.Sementara untuk pilot lokal, tidak digunakan standar itu.Salah satu
penyebab terjadinya aksi mogok ini, kata Presiden Asosiasi Pilot Garuda, Stephanus, karena
selama ini telah terjadi sikap diskriminasi yang dilakukan Manajemen Garuda Indonesia
terkait soal pendapatan antara pilot lokal dan asing yang menyebabkan kesenjangan di
antara mereka.Selain itu, terus bertambahnya jumlah pesawat tidak diimbangi dengan
jumlah penerbang yang memadai menyebabkan sangat padatnya jadwal terbang bagi
pilot.Kondisi tersebut dapat menyebabkan kelelahan yang kemudian dapat membahayakan
keselamatan penerbangan.
Garuda menggabungkan beberapa penerbangan karena tujuan yang sama dan waktu
yang relatif berdekatan, seperti penerbangan ke Medan, Denpasar, dan Palembang. Ada pula
yang mengalihkan calon penumpang ke pesawat maskapai lainnya, seperti di Yogyakarta.
Karyawan nonpenerbang Garuda rela bila kenaikan gajinya yang semula diusulkan
27% menjadi hanya 25%.Mereka menganggap semua posisi di Garuda itu penting.Menurut
Ferdinand, karyawan nonpenerbang rela menerima penurunan usulan kenaikan gaji demi
kelangsungan hidup perusahaan. Karena saat itu Garuda sedang mengalami berbagai
tekanan.Selain krisis keuangan akibat utang masa lalu, Garuda juga harus menanggung
akibat dari penurunan jumlah penumpang internasional sebagai dampak tragedi Bali.
Dengan kesepakatan tersebut, komposisi gaji minimal kopilot menjadi Rp6,7 juta dan
maksimalnya Rp11,6 juta. Sementara gaji minimal pilot Rp13,47 juta dan maksimal Rp23,3
juta.Komposisi tersebut sedikit lebih besar dari yang diusulkan manajemen sebelumnya.
Untuk gaji minimal kopilot Rp6,5 juta dan maksimal Rp11,3 juta. Sementara gaji pilot
minimal Rp13,1 juta, maksimal Rp22,7 juta.Menanggapi keputusan manajemen Garuda
tersebut, anggota Tim Collective Agreement Asosiasi Pilot Garuda (APG) Nanang Rido
mengaku lega. Meski begitu, Nanang menganggap keputusan manajemen tersebut baru
langkah awal dari upaya para pilot Garuda untuk memperjuangkan sistem penggajian sejak
1956.
Kekecewaan saat itu juga diungkapkan Presiden APG Ari Sapari.Kendati demikian,
atas permintaan Menakertrans, mereka mengurungkan niat mogok yang pernah dilontarkan.
Para pilot akan terbang dengan keprihatinan hingga ada keputusan pasti atas usul perbaikan
sistem gaji,. Beberapa pilot bahkan sudah melirik maskapai penerbangan asing sebagai
tempat berlabuh mereka. Awalnya, para pilot menuntut jatah 39% dari pos gaji karyawan,
tapi akhirnya menyetujui angka 35% yang diusulkan Menakertrans. Angka ini pulalah yang
akhirnya disetujui manajemen.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Garuda Indonesia (IDX: GIAA) (PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk) adalah
maskapai penerbangan nasional Indonesia. Pada 2012, Garuda Indonesia mendapat
penghargaan Best International Airline di antara maskapai-maskapai kelas dunia lainnya
dengan 91 persen penumpang menyatakan sangat puas dengan pelayanan maskapai ini.Pilot-
pilot PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) di bawah Asosiasi (APG), berencana melakukan
mogok kerja karena gaji yang diterima lebih kecil daripada gaji pilot asing yang dikontrak
manajemen Garuda Indonesia. Direktur Operasi Garuda Indonesia, Ari Sapari mengatakan
manajemen Garuda akan memenuhi tuntutan para pilot yang meminta penyesuaian gaji
dengan pilot asing yang dipekerjakan Garuda. Manajemen Garuda akhirnya menyetujui
usulan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Jacob Nuwa Wea untuk
mengalokasikan dana sebesar 35% dari pos gaji untuk memperbaiki sistem penggajian para
pilot.
3.2 Saran
Sebaiknya para pilot tidak sampai mogok kerja karena gaji yang diterima lebih kecil
daripada gaji pilot asing yang dikontrak manajemen Garuda Indonesia. Hal itu dapat
didiskusikan secara baik-baik dengan pihak manajemen Garuda Indonesia agar pihak
manajemen juga bisa untuk menyelesaikan masalah dan mencari jalan keluar dari
permasalahan para pilot. Pihak manajemen juga sebaiknya lebih peka dengan keadaan
karyawan agar jika ada masalah, karyawan tidak canggung untuk berdiskusi dengan
pihak manajemen
DAFTAR PUSTAKA