PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pada masa sekarang ini, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian telah memasuki era
globalisasi. Hal ini menyebabkan kompetisi dalam dunia bisnis menjadi semakin
tajam. Konsumen yang merupakan orientasi dalam suatu bisnis merupakan kunci
utama dalam memenangkan persaingan ini. Apalagi konsumen pun semakin
kritis dalam memilih suatu produk atau jasa yang hendak dibeli.
Produk-produk baru tersebut mendorong timbulnya usaha baru diberbagai
bidang untuk memasarkan produk yang tepat. Tetapi dalam kenyataannya
tidaklah mudah untuk memasarkan suatu produk, selain faktor persaingan yang
semakin meningkat, perkembangan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat
dewasa ini cenderung membawa perilaku konsumen. Seperti yang diketahui,
bahwa dalam suatu sistem perekonomian terdapat banyak suatu industri.
Dengan semakin banyaknya perusahaan atau produsen yang ikut berperan
dalam siklus bisnis ini, tentu akan memancing tingkat persaingan kearah yang
lebih tinggi dan ketat untuk memenangkan konsumen dan memuaskan selera
mereka.
Untuk mengimbangi perekonomian global yang cepat berubah ini setiap pelaku
bisnis dituntut untuk dapat meningkatkan daya saing dengan para pesaingpesaingnya, baik itu pelaku bisnis yang menawarkan produk, jasa atau campuran
antara produk dan jasa. Dewasa ini salah satu jenis industri yang mengalami
perkembangan industri yaitu yang menawarkan produk makanan dan
minuman. Hal ini dapat dilihat dari semakin beragamnya jenis minuman ringan,
seperti jenis minuman dengan rasa teh, buah-buahan, dan jenis minuman
bersoda, juga banyak merek-merek minuman ringan yang dijual dipasaran
seperti Fresh Tea, Lipton Ice Tea, Tekita, Teh Tjong Dji, Green Tea, Teh Kotak,
Sprite, Fanta, dan Coca cola. Demi memenuhi kebutuhan konsumen yang
beragam. Salah satu produk minuman dengan rasa teh yang telah lama dikenal
di Indonesia adalah Teh Botol Sosro, yang di produksi oleh PT. Sinar Sosro.
1.2 Permasalahan
a.
b.
c.
BAB II
GAMBARAN ORGANISASI
2.1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PT SINAR SOSRO
SOSRO merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang
pertama di Indonesia. Nama SOSRO diambil dari nama keluarga pendirinya yakni
SOSRODJOJO.
Tahun 1940, Keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di sebuah kota kecil
bernama Slawi di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual
adalah teh kering dengan merek Teh Cap Botol dimana daerah penyebarannya
masih di seputar wilayah Jawa Tengah.
Bisnis SOSRO sampai dengan saat ini sudah dijalankan oleh tiga Generasi
SOSRODJOJO yakni :
Generasi Pertama (Pendiri Grup Sosro) :
Bapak Sosrodjojo (Alm.)
Generasi Kedua
1.
2.
3.
4.
Sejak awal tahun 1990, bisnis ini telah mulai dikelola oleh cucu Bapak Sosrodjojo
atau dapat juga disebut dengan Generasi Ketiga.
Tahun 1953, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah
ke ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang sudah
sangat terkenal di daerah Jawa Tengah.
Perjalanan memperkenalkan produk Teh Cap Botol ini dimulai dengan melakukan
strategi CICIP RASA (product sampling) ke beberapa pasar di kota Jakarta.
Awalnya, datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan Teh Cap Botol dengan
cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Setelah seduhan tersebut
siap, teh tersebut dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Tetapi cara
ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses
penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin
mencicipinya tidak sabar menunggu.
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam
panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan
mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa,
sebagian besar tumpah dalam perjalanan dari kantor ke pasar. Hal ini
disebabkan pada saat tersebut jalanan di kota Jakarta masih berlubang dan
belum sebagus sekarang.
Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor, dikemas
kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat
pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu
menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya.
Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh siap minum (ready to drink
tea) dalam kemasan botol, dan pada tahun 1974 didirikan PT SINAR SOSRO yang
merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia
dan di dunia.
Model botol untuk kemasan Tehbotol Sosro mengalami tiga kali perubahan
yakni :
1.
Botol Versi I
Dikeluarkan pada tahun 1970 dengan merek TEHCAP BOTOL SOFT DRINK
SOSRODJOJO
2.
Botol Versi II
Dikeluarkan pada tahun 1972 dengan merek TEH CAP BOTOL (dengan penulisan
CAP lebih kecil, sehingga orang lebih membaca TEH BOTOL), selain itu
Penulisan Soft Drink dihilangkan, dan tulisan TEH BOTOL diganti dengan warna
merah putih yang menggambarkan produk asli Indonesia. Penulisan Sosrodjojo
juga disingkat menjadi SOSRO dalam logo bulat merah.
3.
Pada tahun 1974, terjadi perubahan design botol yang ke-III. Design botolnya
tidak seperti botol versi I & II. Dengan bentuk botol yang baru dan perubahan
pada penulisan merk TEHBOTOL SOSRO pada kemasannya. Design botol ke-III ini
diperkenalkan seiring dengan didirikannya pabrik PT. SINAR SOSRO yang
pertama di daerah Cakung, Jakarta.
Pengembangan bisnis minuman teh selanjutnya dilakukan oleh dua
perusahaan
PT. SINAR SOSRO, perusahan yang memproduksi Teh Siap Minum Dalam
Kemasan. Produk-produknya adalah Tehbotol Sosro, Fruit Tea Sosro, Joy Tea
Green Sosro, TEBS, Happy Jus, dan Air Minum Prim-A.
PT. GUNUNG SLAMAT, perusahaan yang memproduksi Teh Kering Siap Saji.
Produk-produknya adalah Teh Celup Sosro, Teh Cap Botol, Teh Poci, Teh Terompet,
Teh Sadel, Teh Sepatu dan Teh Berko.
PT. GUNUNG SLAMAT mendapatkan penghargaan sebagai Top Brand Award 2008
untuk kategori Teh Celup.
Perkembangan Bisnis PT Sinar Sosro dari awal berdiri hingga sekarang
Seiring dengan perkembangan bisnis perusahaan, maka sejak Tanggal 27
November 2004, PT SINAR SOSRO dan PT GUNUNG SLAMAT bernaung dibawah
perusahaan induk (holding company) yakni PT ANGGADA PUTRA REKSO MULIA
(Grup Rekso) yang berkantor Pusat di :
Gedung Graha Rekso Jl. Boulevard Artha Gading Kav A1, Sentra Bisnis Artha
Gading Kelapa Gading Jakarta Utara, 14240.
Secara singkat Berikut perjalanan PT Sinar Sosro hingga sekarang :
1940 : Sosrodjojo mulai merintis the wangi cap botol
1953 : PT. Gunung Slamat didirikan
1965 : Promosi cicip rasa
1969 : muncul gagasan menjual the dalam kemasan botol
1974 : mendirikan PT. Sinar Sosro
2000 : Pabrik ke 7 di Bali mulai beroperasi
2004 : Mendirikan PT. Puri Tirta Kencana
2011 : Sosro mulai melebarkan sayap ke bidang makanan
2.2 VISI & MISI PT SINAR SOSRO
VISI :
Mengutamakan agar produk-produknya dapat sampai pada konsumen
dimanapun mereka berada
MISI :
Meningkatkan jaringan distribusi (baik Nasional atau Internasional) dengan
memasarkan produk baru dibidang minuman.
2.3 FILOSOFI PT SINAR SOSRO
Apapun makannya, minumnya teh botol sosro di munculkan. Slogan ini tidak
saja mengguncang sesama produk teh namun juga produk minuman secara
keseluruhan. Teh dalam kemasan botol yang sudah tidak asing lagi bagi
masyarakat umum. Karena Teh Botol minuman untuk semua orang.
Dalam era globalisasi ini, pembangunan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi
oleh perkembangan ekonomi Negara lain. Kerjasama Negara Negara baik
bilateral maupun multilateral semakin marak dan terus berkembang dari segala
bidang. PT. Sinar Sosro adalah perusahaan yang mempromosikan minuman
ringan dengan ciri khas teh asli. PT. Sinar Sosro mengembangkan produk
minuman teh rasa asli yaitu Teh Botol Sosro. Karena produk teh ini merupakan
salah satu produk yang menawarkan kualitas produknya dalam menarik minat
beli konsumen, karena sebagai minuman teh tanpa bahan pengawet.
Dasar atau Filosofi PT. Sinar Sosro adalah Niat Baik yang di jabarkan dalam 3K
dan RL yakni :
Peduli terhadap KUALITAS
Salah satu produk unggulan PT. SINAR SOSRO adalah Tehbotol Sosro kemasan
botol beling atau sering disebut RGB (Returnable Glass Bottle). Tehbotol Sosro
kemasan botol beling merupakan produk teh siap minum yang pertama di
Indonesia dan di Dunia yang sudah diluncurkan sejak Tahun 1974.
Untuk memenuhi kebutuhan pencintanya dimanapun berada,Tehbotol Sosro
dengan inovasinya sampai dengan saat ini telah memiliki banyak pilihan
kemasan produk yaitu :
Kemasan botol beling ( Returnable Glass Bottle ) dengan volume 220ml
Kemasan kotak (Tetra Pak ) dengan volume 1 Liter,250 ml,200ml.
Kemasan pouch dengan volume 150ml
Kemasan PET dengan volume 500ml
Inovasi terbaru dari produk Tehbotol Sosro adalah Tehbotol Sosro Less Sugar
yang telah diluncurkan pada tanggal 20 Agustus 2008.Produk ini tersedia dalam
kemasan PET volume 500ml dan kemasan kotak ( Tetra Pak ) volume 250ml. Dan
untuk Tehbotol Sosro regular kini hadir dalam kemasan baru yaitu kemasan PET
500ml.
2.
Sosro Joy Green Tea adalah produk terbaru dari PT. SINAR SOSRO yang
diluncurkan pada tanggal 26 Oktober 2007. Salah satu bahan dasar produk ini
adalah Teh Hijau atau Green Tea, dimana Teh Hijau juga mengandung
Antioksidan yang berguna untuk kesehatan. Saat ini Sosro Joy Green Tea hadir
dalam kemasan yaitu :
Joy Green Tea kemasan botol beling (Returnable Glass Bottle) dengan volume
234ml.
Joy Green Tea kemasan PET 300 ml rasa Jasmine dan jasmine less sugar.
Joy Green Tea kemasan PET 500 ml Rasa Jasmine, Honey Lemon dan Jasmine less
sugar.
4.
Teh Celup Sosro merupakan produk teh siap saji yang dihasilkan oleh PT.
GUNUNG SLAMAT (sister company dari PT. Sinar Sosro) dengan varian produknya
antara lain adalah:
Teh Celup Sosro isi 5, 10, 15, 30, 50 dan 100 sachet
Teh Celup Sosro kemasan Batik isi 25 sachet dengan pilihan Teh Hitam (Black
Tea), Teh Hijau (Green Tea), dan Teh Melati (Jasmine Tea)
5.
HAPPY JUS
Untuk kategori minuman Jus, PT. SINAR SOSRO menghadirkan produk HAPPY JUS
yang launching pada awal tahun 2005. Produk ini lebih banyak diminati oleh
anak-anak.
Saat ini Happy Jus hadir dalam kemasan yaitu :
Happy Jus dalam kemasan genggam ( Tetra Pack ) volume 200ml dengan varian
rasa: Apel, Cherry-B, Apel berry, Jeruk dan Anggur.
Happy Jus kemasan PET 300 ml dengan varian rasa Apel berry dan Anggur.
6.
COUNTRY CHOICE
TEBS
TEBS Adalah kategori Minuman Teh berkarbonasi yang Launching pada bulan
November tahun 2004 dengan kemasan botol beling (Returnable Glass Bottle)
dalam volume 230 ml yang kemudian disusul dengan kemasan kaleng (Can)
dengan volume 318 ml. PT. SINAR SOSRO telah mendapatkan penghargaan The
Best Client dari JC&K Advertising sebagai hasil kerjasamanya yang telah terjalin
dengan baik dengan pihak agency.
8.
STEE
Pada tahun 90-an, untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk teh
dengan harga lebih terjangkau dan volume yang lebih banyak, maka PT. SINAR
SOSRO meluncurkan produk teh dalam kemasan botol beling (Returnable Glass
Bottle) dengan merk S-TEE bervolume 318 ml.
9.
Pada tahun 90-an, PT. SINAR SOSRO juga memproduksi air minum dalam
kemasan. Merknya pada saat pertama kali dikeluarkan adalah Air SOSRO. Pada
Tahun 1999, Air SOSRO berganti nama dengan Prim-A. Air minum Prim-A hadir
dalam kemasan cup 240ml, botol plastik 330ml, 600ml dan 1.5 liter, dan dalam
kemasan galon.
Dan hingga sekarang sejak tahun 2011 PT Sinar Sosro tidak hanya menghasilkan
produk minuman kemasan saja, namunmelebarkan sayap ke bidang produksi
makanan.
BAB III
IMPLEMENTASI STRATEGI
MARKET DRIVEN STRATEGY SOSRO
Dasar pemikiran utama yang penting dalam market driven strategy adalah
menjadikan pasar dan konsumen sebagai titik awal dalam memformulasikan
strategi.
PT. Sinar Sosro pada awalnya memperkenalkan minuman siap saji dalam
kemasan botol, Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang
sedang melakukan perjalanan . Sosro memandang bahwa ketika orang sedang
melakukan perjalanan dan ia kehausan pasti membutuhkan sebuah penghilang
dahaga yang praktis dan mudah di dapat, berangkat dari pengalaman ketika
melakukan promo, tempat yang praktis dan aman untuk digunakan sebagai
wadah teh adalah botol.
Sosro juga memiliki keunggulan dan keunikan dalam pemasaran. sebelum sosro
hadir, ada sebuah perusahaan asing yang ingin mengeluarkan produk teh dalam
botol sepert i yang dilakukan sosro saat ini. Kala itu sang perusahaan menyewa
jasa sebuah biro riset pemasaran untuk menguji kelayakan dan prospek produk
tersebut di Indonesia. Setelah meneliti dan mengamati kebiasaan minum teh di
masyarakat sang biro pun menyimpulkan bahwa produk ini tidak memiliki
prospek bagus untuk dipasarkan di Indonesia. Biro itu beralasan bahwa budaya
minum teh pada bangsa Indonesia umumnya dilakukan pagi hari dalam cangkir
dan disajikan hangat sehingga kehadiran teh dalam kemasan botol justru akan
dianggap sebuah keanehan.
Sosrodjojo, pendiri perusahaan sosro, justru berpikir sebaliknya. Awalnya ide
kemasan botol berasal dari pengalaman tes cicip (on place test) di pasar-pasar
tradisional terhadap teh tubruk cap botol. Pada demonstrasi pertama teh
Segmentasi Produk
PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agro
industri yang memproduksi berbagai macam produk dengan menggunakan
pucuk daun teh sebagai salah satu bahan baku utamanya, dimana salah satu
produknya adalah Teh Botol Sosro. Teh Botol Sosro merupakan produk teh siap
minum pertama di Indonesia yang di kemas dalam botol dan telah dikenal oleh
masyarakat luas.
Persaingan yang begitu ketat dari banyaknya teh dalam kemasan botol yang
beredar di pasaran. Berdasarkan data pada PT. Sinar Sosro terdapat tujuh merek
teh dalam kemasan botol yang beredar di Indonesia, yaitu Teh Botol Sosro, Fruit
Tea, TEBS, S-tee, Frestea, Tekita.
PT. Sinar Sosro pada saat ini dihadapkan pada berbagai saingan produk minuman
ringan yang tidak hanya dari pesaing lokal, namun juga pesaing asing.
Persaingan berbagai merek teh dalam kemasan botol membuat perusahaan lebih
berhati hati dalam merancang strategi pemasarannya.
Perusahaan akan berhasil memperoleh pelanggan dalam jumlah yang banyak
apabila dinilai memiliki citra baik dalam benak konsumen. Terciptanya citra baik
dalam benak konsumen akan menumbuhkan kepuasan pelanggan yang dapat
memberikan beberapa manfaat.
Keberhasilan Sosro tidak lepas dari brand teh botol yang didapatkannya, persis
seperti aqua menjadi brand pada air putih. Berikutnya Sosro semakin kuat
karena jaringan distribusi Teh Botol yang sangat kuat sampai di titik akhir
pelosok. Persis seperti Aqua dengan air putihnya, pemain lain terlambat masuk
di segmen teh dalam botol, karena menganggap lalu ide air teh masuk dalam
botol.
Yang masih kurang dari Teh Botol adalah upaya upaya mempertahankan image
secara above the line. Upaya iklan di media massa, event, maupun promosi yang
akan terus membuat teh botol tertancap di kepala konsumen masih jarang
dilakukan. Terkesan Teh Botol merasa sudah besar dan yakin dengan penetrasi
produk yang telah dilakukannya sehingga tidak perlu lagi melakukan promosi
above the line secara intensif.
2.
Targetting
Identifikasi target pasar adalah merupakan langkah awal yang dibutuhkan dalam
perencanaan dan pengembangan strategi pemasaran. Dalam situasi dimana
konsumen menghadapi banyak pilihan, maka kesuksesan pemasaran produk
akan banyak ditentukan oleh kesesuaian produk.
Target dari teh botol ini adalah yang menyukai rasa asli teh (non fruity) dan
praktis, para supir atau pejalan kaki. Diberikanlah kemasan botol yang praktis
dan disediakan di kios kios yang ada di pinggir jalan. Jadi jika ada yang haus,
ya tinggal minum sosro. Plus ditempatkan dalam boks es, sehingga menjadi
dingin. Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang
melakukan perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik
dengan menetapkan harga tidak lebih dari biaya parker pada waktu itu
(mengingat target adalah orang yang sedang melakukan perjalanan). Pada
waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena
merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan pertama kali
di Indonesia.
3.
Positioning
minuman teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam
perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor Sosro mulai melakukan
kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi
sehat, karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan
kompetitif dari Sosro.
3.2 STRATEGI BERSAING
1.
Selling
profit margin yang lebih besar, yang terlihat dari profit margin antara agen dan
distributornya .
Ada Hal menarik untuk brand Teh Botol Sosro karena dengan penggunaan kata
Teh Botol kemudian memberikan asosiasi pada Sosro sendiri, yang menjadi
keunggulan dari brand ini, sehingga tidak menjadi merek biasa. Selain itu
kekuatan brand equity harus dijaga agar tetap bisa menghadapi kompetisi yang
semakin ketat, karena ketika sebuah poduk dari sebuah produsen berhasil maka
kemudian produsen lain akan mengeluarkan produk serupa. Hal ini terjadi pada
munculnya teh dalam botol dari bermacam-macam produsen seperti tekita dan
frestea yang di produksi oleh coca cola dan pepsi .
Dalam melakukan pengembangan brand PT. Sinar Sosro menerapkan beberapa
strategi. Diantaranya adalah :
Line Exten s ion dengan mengeluarkan produk Fruit Tea dengan pangsa pasar
generasi muda, dan juga peluncuran produk Tebs untuk menarik minat
pelanggan yang mengkonsumsi minuman berkarbonasi. Kedua produk ini dapat
meraih sukses di pasar, terutama untuk produk Fruit Tea yang kemudian mulai
menggerogoti pasar dari minuman berkarbonasi. Akibat dari itu, maka kemudian
produk ini diikuti oleh Coca Cola yang merasa terancam dengan mengeluarkan
produk Fruitcy. Kesuksesan produk ini adalah karena kekuatan saluran distribusi
dari PT. SInar Sosro, dan dengan produk Fruit Tea dan Tebs sekali lagi PT. Sinar
Sosro menghadirkan inovasi dan menjadi pioneer dengan menyajikan produk teh
dengan rasa buah dan produk teh yang mengandung soda.
Brand Exten s ion dengan meluncurkan produk Air Minum Dalam Kemasan
(AMDK) dengan merek PRIMA. Walaupun dengan dukungan saluran distribusi
yang baik namun PRIMA tidak dapat merebut pasar AMDK yang sudah dikuasai
oleh AQUA.
2.
DISTRIBUTION STRATEGY
PRICING STRATEGY
Pertama kali mengenalkan teh siap minum dalam kemasan botol, Sosro memiliki
target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan
perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan
menetapkan harga tidak lebih dari biaya parkir pada waktu itu (mengingat target
adalah orang yang sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan
produk, Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap
minum dalam kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia.
4.
PROMOTION
STRATEGY
itu sang perusahaan menyewa jasa sebuah biro riset pemasaran untuk menguji
kelayakan dan prospek produk tersebut di Indonesia. Setelah meneliti dan
mengamati kebiasaan minum teh di masyarakat sang biro pun menyimpulkan
bahwa produk ini tidak memiliki prospek bagus untuk dipasarkan di Indonesia.
Biro itu beralasan bahwa budaya minum teh pada bangsa Indonesia umumnya
dilakukan pagi hari dalam cangkir dan disajikan hangat sehingga kehadiran teh
dalam kemasan botol justru akan dianggap sebuah keanehan.
Sosrodjojo, pendiri perusahaan sosro, justru berpikir sebaliknya. Awalnya ide
kemasan botol berasal dari pengalaman tes cicip (on place test) di pasar-pasar
tradisional terhadap teh tubruk cap botol. Pada demonstrasi pertama teh
langsung diseduh di tempat dan disajikan pada calon konsumen yang
menyaksikan. Namun cara tersebut memakan waktu lama sehingga calon
konsumen cenderung meninggalkan tempat. Kemudian pada uji berikutnya teh
telah diseduh dari pabrik dan kemudian dimasukkan ke dalam tong-tong dan
dibawa dengan mobil. Akan tetapu cara ini ternyata membuat banyak teh
tumpah selama perjalanan karena saat itu struktur jalan belum sebaik sekarang.
Akhirnya sosro mencoba untuk memasukkannya pada kemasan-kemasan botol
limun agar mudah dibawa. Beranglkat dari itu merekaberpikir bahwa
penggunaan kemasan botol adalah alternatif yang paling praktis dalam
menghadirkan kenikmatan teh lansung ke konsumen.
Dari awal produk ini ditargetkan untuk konsumen yang sering melakukan
perjalanan seperti supir dan pejalan kaki sosro . Sosro menyadari bahwa segmen
konsumen ini memiliki keinginan hadirnya minuman yang dapat menghilangkan
dahaga di tengah kelelahan dan kondisi panas selama perjalanan. Atribut
kepuasan ini dicoba untuk dipenuhi dengan menghadirkan minuman teh dalam
kemasan botol yang praktis dan tersedia di kios-kios sepanjang jalan. Untuk
menambah nilai kepuasan teh botol ini disajikan dingin dengan menyediakan
boks-boks es pada titik-titik penjualannya (penggunaan kulkas pada saat itu
belum lazim).
Kini SOSRO telah menjadi perusahaan minuman yang besar dan otomatis
strategi pemasaran yang dipakai pun semakin besar pula. Promosinya kini bukan
menggunakan metode cicip rasa tetapi kini banyak iklan-iklan sosro yang terlihat
di berbagai stasiun televisi, internet, majalah, surat kabar, radio, dan berbagai
acara-acara besar maupun kecil.
3.3 ANALISIS SWOT PT SINAR SOSRO
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Strenghs (Kekuatan)
Weaknesses (Kelemahan)
Opportunities (Kesempatan)
Strategi SO :
Memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
peluangsebesar-besarnya. Inilah yang kami bahasakan strategi agresif yaitu,
Strategi WO :
Strategi yang ditetapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada.
Threats (Ancaman)
Strategi ST :
Strategi yang ditetapkan berdasarkan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi
ancaman
Strategi WO :
Strategi yang ditetapkan berdasarkan kegiatan bersifat defensive dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
BAB IV
KESIMPULAN
Pada masa sekarang ini, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian telah memasuki era
globalisasi. Hal ini menyebabkan kompetisi dalam dunia bisnis menjadi semakin
tajam. Konsumen yang merupakan orientasi dalam suatu bisnis merupakan kunci
utama dalam memenangkan persaingan ini. Apalagi konsumen pun semakin
kritis dalam memilih suatu produk atau jasa yang hendak dibeli.
Dalam hal ini SOSRO mampu menjaga kualitas produknya dan selalu menjaga
ketersediaan produknya dipasaran dengan melakukan strategi-strategi yang
tepat untuk dapat bersaing, Bahan bakunya pun dari teh yang berkualitas
pilihan, karena sosro memiliki perkebunan teh sendiri. Semenjak diluncurkan
pada tahun 1970, produk teh botol sosro baik rasa, kemasan logo maupun
penampilan tidak mengalami perubahan sama sekali. Bahkan ketika perusahaan
multinational Pepsi dan Coca cola.