Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL

“Menganalisis Positioning & targeting J.co Donuts and Coffee”

Kelompok 4 :
Pande Putu Gede Milantara Saguna 1807521232
Kadek Agus Riski Sabrina 1807521226

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
1. EXECUTIVE SUMMARY
J. CO Donuts & Coffee merupakan sebuah restaurant dan waralaba yang memiliki produk berupa
donat, kopi, dan frozen yoghurt. J.CO Donuts & Coffee dikelola oleh Johnny Andrean
Group,berdiri pada tahun 2005 hingga kini telah berkembang pesat di 5 negara, antara lain
adalah :Indonesia, Hong Kong, Malaysia, Filipina, dan Singapura. Outlet pertamanya di
Indonesia 12tahun yang lalu, hingga saat ini di Indonesia J.CO telah memiliki 200 outlet, di
Malaysia 13 outlet,di Filipina 38 outlet, Hongkong 3 outlet, Singapura 3 outlet, dan yang akan
datang di Saudi Arabia.J.CO Donuts yang menempatkan produknya sebagai produk internasional
yang memiliki nilai lebih, maka J.CO donuts & Coffee ingin menawarkan cita rasa donat yang
berbeda kepada konsumennya yang di mana belum pernah dirasakan sebelumnya. J.CO hadir
dengan konsep donat yang sederhana, namun berhasil untuk memikat konsumen dan membuka
gerai hingga ke negara-negara di luar negeri. Pertumbuhan pun kian meningkat dari tahun
ketahun dan hingga saat ini kesuksesan J.CO Donuts & Coffee telah mendapat pengakuan yang
terbukti dari beberapa penghargaan yang telah diterima antara lain, “Best Marketing award”
sebagai brand yang memiliki produk paling berinovasi di tahun pertama, “Best Donuts 2006“
oleh Free Magazine, The Integrated Marketing Strategy Champion 2008” Oleh SWA dan
Markplus & Co dan CakramAward 2008 sebagai “Break Trough Cempaign Category food &
beverage”.Sebagai usaha food & beverage kepada produk donut dan kopi, J.CO Donuts &
Coffee memiliki beberapa pesaing di antaranya, Dunkin Donuts, I-Crave Donuts dan Krispy
kreme doughnuts coffee, dan kompetitor paling utama saat ini yakni Dunkin Donuts. Sejak
pertama kali dibuka J.CO Donuts & Coffee membuat para konsumennya rela mengantri berjam-
jam untuk mendapatkannya,antrian J.Co Donuts & Coffee bisa mencapai bermeter-meter. J.CO
Donuts & Coffee berhasil mencuri perhatian konsumen sejak pertama kali dibuka karena
menampilkan sesuatu yang berbeda dimana menghasilkan konsep Open Kitchen di mana
konsumen dapat melihat secara langsung proses pembuatan donuts tersebut. Selain itu tidak
hanya konsep Open Kitchen saja, dari sisi produk J.CO Donuts & Coffee berhasil melakukan
inovasi pada produknya dengan menawarkanproduk baru diluar Donut & Coffe yakni, J.Club,
J.Cool, dan juga J.Pops. Tentunya, J.CO memiliki strategi lain agar dapat berkembang hingga
sekarang ini bahkan berkembang hingga kemanca negara dan tetap bertahan dari para
kompetitornya.
2. SEJARAH PENDIRIAN PERUSAHAAN

J.CO dimiliki oleh Johnny Andrean, seorang pemilik jaringan


BreadTalk di Indonesia. J.CO diilhami dari donat USA. Johnny yang
sering melakukan perjalanan bisnis ke USA, mendapatkan kesempatan
menikmati berbagai jenis donat dengan rasa dan keunikan yang
berbeda. Pada mulanya, ia ingin membeli waralaba suatu jaringan pemasaran donat USA, tetapi
ia mendapatkan beberapa keterbatasan pada produknya. Keterbatasan itu ada pada bahan baku
dan kelemahan dalam pengendalian kualitas. Jadi, dengan demikian Johnny memutuskan untuk
mengembangkan produksi donatnya sendiri tanpa harus membeli francise donat dari USA. Ia
memilih untuk menghasilkan bentuk dan rasa donat yang sempurna sebagaimana yang pernah ia
coba di USA, dengan memfokuskan secara khusus pada mutu bahan baku dan proses produksi.
J.CO Donuts & Coffee menggunakan simbol burung merak pada logo mereka. Merak ini
menyimbolkan keindahan, kerapian, kelembutan dan keabadian. Johnny membutuhkan tiga
tahun sebelum meluncurkan J.CO Donuts & Coffee ke pasar Indonesia. Tiga tahun
digunakannya untuk mempersiapkan standar dan prosedur produksi, pemilihan bahan baku,
memperbaiki mutu dan proses produksi produk, serta operasional bisnis. J.CO.Donuts sejatinya
bukan pionir di industri kafe berbasis menu kue donat di Indonesia, sebelumnya sudah ada
Dunkin Donuts. Namun sejak masuk ke pasar pada pertengahan 2005, J.CO Iangsung menjadi
buah bibir, mengalahkan popularitas Dunkin Donuts, dan membukukan pertumbuhan penjualan
yang tinggi. Bisa dikatakan bahwa J.Co mampu mengalahkan Dunkin Donuts karena masyarakat
lebih banyak pergi berbelanja ke J.Co dibandingkan ke Dunkin Donuts jika ia ingin membeli
donat. J.Co menargetkan pelanggan nya untuk kaum muda dan keluarga, jadi sangat pantas jika
J.co berhasil menguasai positioning dari berbagai merk donat yang ada, karena target pasar nya
juga yang sangat luas, bukan hanya kaum muda saja tetapi seluruh anggota keluarga. Secara
pasti, J.CO Donuts berhasil menjadi salah satu produk top of mind di benak masyarakat
Indonesia untuk produk donat.

3. PERKEMBANGAN USAHA DARI WAKTU KE WAKTU


Johnny Andrean,, adalah orang yang memutuskan untuk terjun ke bisnis kuliner. Dia membuka
J.CO Donuts & Coffee, dengan gerai pertama di Supermal Karawaci. Dalam waktu setahun,
J.CO telah punya 16 buah gerai dengan 450-an orang karyawan untuk gerai saja. Penjualan donat
J.CO memang mencengangkan. Menurut Jhonny, dalam 10 tahun mereka berhasil menjual 805
juta butir donat. Ini artinya, setiap tahun ada 80,05 juta donat yang terjual, atau sekitar 220 ribu
butir donat terjual tiap hari. Kopi, yang dianggap sebagai sahabat tak terpisahkan donut, juga
menjadi andalan J.CO. Sejak 3 tahun lalu, Jhonny belajar teknik sangrai sendiri. Biji kopi pun
diambil dari Indonesia, yang memang dikenal sebagai firdaus kopi. Dengan memilih langsung
biji kopi dari Indonesia, kemudian disangrai sendiri, Jhonny bisa memastikan kualitas kopi yang
dijual. Johny mengatakan bahwa waktu itu banyak nya kopi yang terjual adalah 52 juta kopi.kini
Dalam waktu 11 tahun sejak dibuka, kini gerai J.CO di Indonesia sudah mencapai angka 190.
Sayapnya juga mengembang hingga Filipina (20 gerai), Malaysia (11 gerai), Singapura (4 gerai),
dan Cina (2 gerai).

4. TARGETING dan POSITIONING SAAT INI

J.CO Donuts mengambil pemasaran terkonsentrasi (niche), dengan mengejar pangsa pasar satu
beberapa segmen. J.CO berhasil mengembangkan produk inovatif dengan mengikuti
perkembangan dan mengantisipasi dinamika perubahan yang terjadi. Target utama pasar J.CO
Donuts sampai saat ini adalah masih sama yaitu masyarakat muda dan keluarga dengan usia
anggota di bawah 55 tahun. Targeting ini bisa dilihat dari pemilihan warna oranye yang cocok
dengan usia muda kalangan menegah atas. Konsep hanging out dengan mengonsumsi donut di
kafe yang ditawarkan J.CO Donuts telah menjadi alternative pilihan gaya hidup. J.CO Donuts
telah menjadi favorit keluarga Indonesia, mulai dari anak sampai dengan orang tua.
Beberapa upaya J.CO Donuts dalam memposisikan diri untuk lebih dekat dengan
konsumennya adalah dengan menggelar beberapa program fild trip yang dikemas dengan J.CO
Safari. Program ini memberikan kesempatan beberapa taman kanak-kanak dan sekolah dasar
untuk melakukan kunjungan ke J.CO Donuts terdekat untuk melihat proses produksi J.CO
sebagai bentuk edukasi. Hal ini sebagai bentuk branding J.CO dalam upaya menanamkan brand
di benak masyarakat sedini mungkin.

5. KEPERLUAN ADAPTASI PASAR J.CO DONUTS and COFFEE


Pasar apapun bentuknya akan terdiri dari banyak pelanggan yang berpencar dan beraneka ragam
dalam pembeliannya. Oleh karena itu adaptasi pasar masih diperlukan walaupun J.Co donuts and
coffe sudah menjadi merek global. J.co harus mengarahkan program pemasarannya hanya pada
pelanggan yang memang menjadi bidikan sasaran pemasarannya. Dalam pemasaran internasional,
adaptasi merupakan pertimbangan penting ketika memasarkan ke luar negeri. Konsumen di
berbagai negara, dengan latar belakang dan budaya yang berbeda, seringkali memiliki perbedaan
yang signifikan dalam hal keinginan dan kebutuhan. Oleh karenanya, keputusan adaptasi sangat
tergantung pada konteks keinginan dan kebutuhan pasar, persaingan, karakteristik produk, dan jenis
adaptasi. Selain itu, sumber daya dan keterampilan perusahaan juga akan menjadi pertimbangan
penting untuk menentukan apakah aset dan kompetensi perusahaan dapat mengakomodasi dan
mendukung pendekatan adaptasi ataukah tidak.

https://www.coursehero.com/file/29065001/JCOpdf/

https://sintyasati.video.blog/2019/02/11/analisis-stp-j-co/

https://www.researchgate.net/publication/337386088_Brand_Strategy_JCo_Donuts_Indonesia_Analisis
_Upaya_JCO_Donuts_dalam_Menjadi_Top_Brand_di_Segmen_Donat_Indonesia

https://cerdasco.com/adaptasi-produk/

Johnny Andrean: Pendiri J.CO, BreadTalk dan Salon Johnny Andrean


https://www.youtube.com/watch?v=nP9pvNKSCeI

Anda mungkin juga menyukai