Anda di halaman 1dari 20

Rencana Bisnis

SLAMBONE THRIFT
Platform E-Commerce Thrifting

Disusun oleh:
Abraham Keane/ 20200456004
Adam Christoper / 202004560014
Bonaventura Johan Pamungkas / 202004560022

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA

JAKARTA

2023
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Kegiatan thrifting, atau sering disebut dengan thrift shopping, adalah praktik

mencari dan membeli barang-barang bekas, seperti pakaian dan aksesori di toko-toko

barang bekas atau pasar loak dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan

dengan barang-barang baru. Aktivitas ini tidak hanya membantu individu untuk

menghemat uang, tetapi juga mendukung konsep daur ulang dan berkelanjutan dengan

mengurangi limbah tekstil serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Selain

itu, thrifting juga menjadi tren gaya hidup yang semakin populer di kalangan banyak

orang, karena tidak hanya memberikan kesempatan untuk menemukan barang-barang

unik dan berbeda, tetapi juga menginspirasi penampilan yang ramah lingkungan dan

mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam berbelanja.

Dengan pesatnya perkembangan teknologi di era modern ini, penggunaan aplikasi

web dan mobile dapat membantu mempermudah upaya manusia dalam berbagai aspek

kehidupan. Aplikasi-aplikasi tersebut memberikan akses cepat dan mudah ke informasi,

memfasilitasi komunikasi tanpa batas jarak, serta memungkinkan pengguna untuk

melakukan transaksi online, belajar, dan bekerja secara efisien dari mana saja dan kapan

saja. Selain itu, aplikasi-aplikasi ini juga berperan dalam mengoptimalkan proses bisnis,

mengelola keuangan, dan mendukung kegiatan belajar mengajar dengan berbagai fitur

interaktif. Dengan demikian, teknologi aplikasi web dan mobile telah menjadi bagian

integral dari kehidupan sehari-hari, membuka peluang baru, memperluas wawasan, dan

menciptakan kemudahan serta kenyamanan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.


Dalam era digital ini, jumlah manusia yang menggunakan aplikasi web terus

meningkat secara eksponensial. Peningkatan ini dipicu oleh kenyamanan dan kemudahan

yang diberikan oleh aplikasi web, terutama dalam konteks e-commerce. Aplikasi web e-

commerce memungkinkan jutaan orang untuk menjelajahi dan membeli berbagai produk

dan layanan dengan hanya beberapa ketukan layar atau klik mouse, tanpa harus

meninggalkan kenyamanan rumah mereka. Pengembangan aplikasi web e-commerce

menjadi sangat penting karena membuka peluang bisnis yang luas dan meningkatkan

daya saing bagi penjual. Dengan mengoptimalkan pengalaman pengguna, memfasilitasi

transaksi yang aman, serta memberikan beragam pilihan produk dan harga, aplikasi web

e-commerce menciptakan lingkungan belanja yang menyenangkan dan efisien bagi

konsumen. Selain itu, pengembangan aplikasi web e-commerce juga memperluas

jangkauan pasar bagi penjual, memungkinkan mereka mencapai pelanggan di berbagai

wilayah dan bahkan lintas negara. Dengan memanfaatkan teknologi ini, pengembangan

aplikasi web e-commerce tidak hanya memberikan manfaat bagi konsumen yang

mendapatkan pengalaman berbelanja yang lebih baik, tetapi juga mendukung

pertumbuhan bisnis secara global, menciptakan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan

ekonomi secara keseluruhan.

Slambone Thrift merupakan sebuah ide untuk mengembangkan suatu aplikasi

web e-commerce yang menghadirkan konsep thrifting ke dalam dunia digital. Melalui

platform ini, pengguna dapat dengan mudah menjelajahi berbagai produk bekas

berkualitas tinggi tanpa harus keluar rumah. Slambone Thrift tidak hanya memberikan

kenyamanan kepada konsumen, tetapi juga memberdayakan pengusaha thrift dengan

membantu mereka memperluas jangkauan pasar secara signifikan. Dengan fitur-fitur


yang user-friendly dan antarmuka yang intuitif, aplikasi web ini tidak hanya

memungkinkan pengguna menemukan produk bekas yang unik dan terjangkau, tetapi

juga memberikan peluang kepada para pedagang lokal untuk meraih kesuksesan dalam

bisnis thrifting mereka.

BAB II
Deskripsi Perusahaan
1. Visi & Misi

Visi Slambone Thrift adalah menjadi pilihan utama bagi konsumen yang

menginginkan gaya yang ramah lingkungan dengan menyediakan opsi mode berkualitas

tinggi yang terjangkau dari barang-barang bekas.

Misi Slambone Thrift meliputi usaha untuk mengurangi limbah tekstil dengan

menyediakan wadah bagi barang-barang bekas yang bermutu, menciptakan pengalaman

berbelanja yang menyenangkan dan terjangkau bagi semua, serta mendukung gerakan

mode berkelanjutan dan memberikan edukasi tentang pentingnya lingkungan melalui

produk-produk yang kami tawarkan.

Terdapat dua jenis target pengguna untuk platform slambone thrift, yaitu untuk

pembeli dan penjual. Target usia untuk pembeli adalah remaja berusia akhir hingga

dewasa, yaitu dari umur 18 - 19 hingga 19 - 59, yang gemar fashion dan memiliki

kepribadian yang ekonomis. Sementara target untuk penjual adalah individu berusia

dewasa 19 - 59, yang gemar berbisnis, dan dari semua golongan ekonomi. Dalam konteks

geografis, Slambone Thrift menyediakan layanan kepada semua lapisan masyarakat di

seluruh Indonesia, sehingga baik penjual maupun pembeli dari berbagai daerah dapat

menikmati pengalaman thrifting secara online.

2. Analisis SWOT

Strengths:

● Keragaman Produk:

Keberagaman produk thrift yang ditawarkan dapat menarik berbagai segmen

pelanggan.

● Harga Bersaing:
Harga yang terjangkau dan diskon yang sering dapat menjadi daya tarik bagi

konsumen.

● Penggunaan Teknologi:

Pemanfaatan teknologi berbasis web untuk memfasilitasi pengalaman belanja

online yang mudah dan efisien.

● Jaringan Pengguna:

Kemungkinan adanya komunitas pengguna yang aktif, memperkuat interaksi dan

pertukaran informasi antar pelanggan.

Weaknesses:

● Keterbatasan Stok:

Tergantung pada sumbangan dan pembelian, sehingga stok barang mungkin

terbatas.

● Kepercayaan Pengguna:

Tantangan dalam membangun kepercayaan pelanggan terhadap kualitas dan

keadaan barang thrift.

● Ketergantungan pada Donatur:

Bergantung pada sumbangan, yang bisa tidak stabil dan sulit diprediksi.

● Infrastruktur Logistik:

Potensial untuk kesulitan dalam manajemen logistik, pengemasan, dan

pengiriman produk.

Opportunities:

● Peningkatan Kesadaran Lingkungan:


Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap keberlanjutan dan daur ulang dapat

meningkatkan minat pada barang bekas.

● Kemitraan dengan Brand Terkenal:

Peluang untuk bermitra dengan merek terkenal dalam kampanye keberlanjutan

atau produk khusus.

● Ekspansi Internasional:

Mempertimbangkan ekspansi ke pasar internasional yang memiliki minat tinggi

pada thrifting.

● Inovasi Produk dan Pengalaman Pengguna:

Terus mengembangkan inovasi pada platform dan pengalaman pengguna untuk

mempertahankan daya saing.

Threats:

● Persaingan dengan E-commerce Lain:

Persaingan dengan platform e-commerce besar dan kecil yang menawarkan

produk serupa.

● Perubahan Kebijakan Regulasi:

Perubahan regulasi terkait perdagangan online dan barang bekas dapat

mempengaruhi operasional perusahaan.

● Perubahan Selera Konsumen:

Perubahan tren dan selera konsumen dapat mempengaruhi permintaan terhadap

barang bekas.

● Ketidakpastian Ekonomi:
Ketidakpastian ekonomi dapat mempengaruhi daya beli konsumen dan

sumbangan barang bekas.

3. BMC (Business Model Canvas)

Business model canvas merupakan alat manajemen strategis yang digunakan

untuk merancang, menggambarkan, dan memvisualisasikan model bisnis suatu

organisasi. Penggunaan BMC dapat membantu tim manajemen dan wirausaha untuk

memahami elemen kunci yang membentuk model bisnis mereka.

Dalam segmentasi pelanggan, perusahaan menargetkan dua kelompok utama,

yaitu remaja (18-19 tahun) dan dewasa (19-59 tahun) sebagai pembeli, serta pemilik

usaha thrift dan dewasa (19-59 tahun) sebagai penjual. Hubungan dengan pelanggan

dijelaskan melalui peran "kurator terpercaya" yang membantu pembeli dalam


menemukan produk yang sesuai dan "mediator customer" yang memfasilitasi komunikasi

antara pembeli dan penjual. Saluran distribusi perusahaan mencakup platform online

yang dapat diakses melalui website atau perangkat lunak, serta pengiriman melalui mitra

kerja sama. Proposisi nilai perusahaan melibatkan produk yang terjangkau, berkualitas

tinggi, dan modis, menciptakan daya tarik bagi kedua segmen pelanggan. Kegiatan kunci

melibatkan fungsi utama "menjembatani penjual dan pembeli," sedangkan sumber daya

kunci mencakup server administrator, web developer, dan tim PR yang bertanggung

jawab untuk memelihara hubungan dengan pelanggan.

Kemitraan kunci perusahaan terdiri dari perusahaan hosting yang mendukung

infrastruktur online dan perusahaan pengiriman untuk menjamin efisiensi pengiriman.

Sumber pendapatan utama berasal dari biaya platform yang dibayarkan oleh penjual.

Struktur biaya perusahaan melibatkan biaya pemeliharaan server, pemeliharaan web,

kontrak bisnis, upaya pemasaran, dan gaji pegawai.

4. Prototype Produk

Desain sistem UI/UX (Antarmuka Pengguna/Pengalaman Pengguna) adalah

proses merancang tampilan dan interaksi sebuah produk atau layanan agar dapat

memberikan pengalaman pengguna yang optimal. Rancangan desain sistem UI/UX

memainkan peran penting dalam keberhasilan produk atau layanan dengan memastikan

bahwa pengguna dapat berinteraksi dengan mudah dan memperoleh nilai maksimal dari

pengalaman pengguna.

Dengan melakukan perancangan UI/UX dengan efektif, sebuah perusahaan bisa

meraih beberapa manfaat, seperti peningkatan retensi pengguna, pengurangan tingkat

keluhan atau ketidakpuasan, serta peningkatan citra merek. Pengguna yang merasa puas
dan terkoneksi dengan desain produk atau situs web cenderung lebih mungkin untuk

kembali menggunakan layanan tersebut dan memberikan rekomendasi kepada orang lain.

Oleh karena itu, perancangan UI/UX dapat dianggap sebagai langkah strategis untuk

mencapai kesuksesan jangka panjang bagi suatu perusahaan. Berikut merupakan tampilan

desain dari UI/UX pada aplikasi Slambone Thrift yang sudah dibuat dengan

menggunakan figma.

1. Tampilan Login
2. Tampilan Halaman Home dan cart
3. Tampilan Profile
BAB III
Rencana & Strategi Perusahaan

I. Rencana & Strategi Pemasaran

1. Pemanfaatan Media Sosial: Aktifkan kampanye pemasaran yang kreatif dan terkini

melalui platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok untuk menjangkau audiens

yang lebih luas.

2. Kerjasama dan Kemitraan: Jalin kolaborasi dengan influencer, pengecer lokal, atau

komunitas lingkungan untuk meningkatkan visibilitas dan reputasi toko.

3. Acara dan Promosi: Selenggarakan event sale, diskon khusus, atau acara komunitas yang

fokus pada edukasi tentang mode berkelanjutan untuk menarik perhatian konsumen dan

memberikan nilai tambah.


4. Layanan Pelanggan yang Unggul: Berikan pengalaman berbelanja yang baik dengan

fokus pada layanan pelanggan yang responsif, ramah, dan informatif tentang

keberlanjutan mode.

5. Pengoptimalan SEO dan E-commerce: Tingkatkan visibilitas toko online dengan

pengoptimalan SEO untuk meningkatkan peringkat di mesin pencari dan jadikan

pengalaman berbelanja online menjadi lebih mudah dan menyenangkan.

II. Rencana & Strategi Operasional

Cash Flow ( Tahun 1 )

Jenis Pendapatan Pengeluaran

Platform Service Rp. 100.000.000 -

Gaji karyawan - Rp. 180.000.000

Biaya server - Rp. 3.000.000

Biaya pemasaran - Rp. 10.000.000

Biaya lain-lain - Rp. 5.000.000

Total Pendapatan Rp. 100.000.000

Total Pengeluaran Rp. 198.000.000

Arus Kas Bersih ( Tahun 1 ) Rp. -98.000.000

Cash Flow ( Tahun 2 )

Jenis Pendapatan Pengeluaran


Platform Service Rp. 300.000.000 -

Gaji karyawan - Rp. 180.000.000

Biaya server - Rp. 3.000.000

Biaya pemasaran - Rp. 10.000.000

Biaya lain-lain - Rp. 10.000.000

Total Pendapatan Rp. 300.000.000

Total Pengeluaran Rp. 203.000.000

Arus Kas Bersih ( Tahun 2 ) Rp. 97.000.000

III. Rencana & Strategi HRD

Sebagai sebuah perusahaan kecil, Slambone thrift menggunakan human resources dengan jumlah

yang dapat dikatakan cukup terbatas. Dengan kelompok dasar bekisar 5-15 orang.

Pembagian tanggung jawab terpecah sebagai berikut:

1. Chief Executive Officer

2. Chief Vision Officer

3. QA testing

4. PR management

Dengan fokus yang kuat dalam bidang QA testing untuk menjaga standard barang yang dijual

dalam platform Slambone.

IV. Rencana & Strategi Keuangan


Slambone thrift memiliki strategi keuangan yang didasarkan oleh platform cost, dimana kami

memiliki fokus untuk mempromosikan brand value kami pada tahun pertama. Dan memulai

proses cost-recoupment pada tahun selanjutnya.

V. Rencana & Strategi Teknologi dan Komunikasi

Brand kami memiliki fokus yang kuat ke dalam penggunaan sosial media sebagai sarana

untuk mempromosikan produk kami. Kami menggunakan berbagai macam sosial media, seperti

Instagram, Tiktok, dan yang lainnya.

BAB IV

METODE PELAKSANAAN BISNIS

Dalam metode pelaksanaan ini terdapat enam tahapan yaitu pemilihan sasaran

pasar, pemilihan sumber barang dan klasifikasi, penentuan harga, platform penjualan dan

pemasaran, manajemen stok dan evaluasi rutin.

Gambar 1. Alur Pelaksanaan

Setiap langkah dalam alur metode pelaksanaan memiliki tujuan dan tindakan

tertentu yang membantu mencapai efisiensi, keberlanjutan, dan keberhasilan bisnis

thrifting. Dengan mengikuti alur ini, pemilik usaha dapat mengelola operasional mereka
secara sistematis untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut merupakan penjelasan dari

beberapa tahapan alur pelaksanaan pada usaha slambone thrifting:

1. Pemilihan Sasaran Pasar

Dalam alur ini bertujuan untuk memahami siapa saja target pasar yang

akan dituju. Slambone Thrifting ini rencananya akan menargetkan pada

kalangan remaja, dewasa, dan kelompok tertentu. Dengan adanya

penentuan target pasar diharapkan juga dapat membantu dalam

menyesuaikan stok dan strategi pemasaran.

2. Pemilihan Sumber Barang dan Klasifikasi

Dalam alur ini bertujuan untuk menemukan sumber barang dan mencari

sumber pakaian bekas yang berkualitas. Bisa dari donasi, toko barang

bekas, atau penyalur khusus. Pastikan barang yang Anda dapatkan layak

dijual. Kemudian melakukan klasifikasi barang dengan mengkategorikan

pakaian secara cermat. Proses klasifikasi tersebut ditentukan berdasarkan

jenis (atasan, bawahan, aksesoris), ukuran, warna, dan kondisi (baru,

seperti baru, atau bekas pakai). Ini mempermudah proses manajemen stok

dan memudahkan pelanggan saat mencari produk.

3. Penentuan Harga

Dalam alur ini bertujuan untuk menentukan harga adil. Selain itu juga

mempertimbangkan faktor seperti merek, kondisi, dan popularitas. Juga,

perhatikan tren harga di pasar untuk menetapkan harga yang bersaing.

4. Platform Penjualan dan Pemasaran


Dalam alur ini bertujuan menentukan platform yang dipilih untuk

melakukan penjualan dan pemasaran. Rencananya platform yang akan

digunakan untuk melakukan pemasaran dan penjualan pada Slambone

Thrift yaitu Instagram, Tiktok, dan beberapa market place lainnya (Shoope

dsb).

5. Manajemen Stok dan Evaluasi Rutin.

Dalam alur ini bertujuan untuk mengelola stok dengan baik. Dilakukan

dengan menggunakan sistem manajemen stok untuk melacak masuk dan

keluarnya barang. Selain itu, melakukan evaluasi rutin terhadap kinerja

bisnis pada Slambone Thrift. Dilakukan dengan meninjau penjualan,

umpan balik pelanggan (feedback), dan juga menganalisis tren pasar. Hasil

evaluasi tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi peluang

perbaikan dan pengembangan.

Dengan demikian, metode pelaksanaan penjualan thrifting membantu

menciptakan fondasi yang kokoh untuk kesuksesan bisnis, mengarahkan langkah-langkah

dengan tepat, dan memberikan arah yang jelas bagi pemilik usaha. Selain itu metode

pelaksanaan pada penjualan thrifting bukan hanya menjadi panduan operasional, tetapi

juga menjadi kunci untuk kesuksesan bisnis yang berkelanjutan dan berorientasi pada

pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai