Anda di halaman 1dari 5

Perancangan Sistim E-Commerce Untuk Memperluas Pasar Wiwin | Titin | Samsinar

PERANCANGAN SISTIM E-COMMERCE UNTUK


MEMPERLUAS PASAR HASIL OLAHAN SIDAT

Wiwin Windihastuty 1, Titin Fatimah 2, Samsinar 3


1),2),3)
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur
Jl Ciledug Raya, Petukangan Utara, Jakarta Selatan
wiwin.windihastuty@budiluhur.ac.id

ABSTRAK
Kegiatan penjualan yang terbatas menyebabkan sejumlah industri tidak bisa berkembang dengan baik. Besar
kecilnya mobilitas dan liberalisasi jual beli, membuat pihak manajemen harus melakukan inovasi perluasan pasar.
Pemanfaatan E-Commerce menjadi tujuan penelitian untuk menghasilkan sistem yang dapat memberikan
kemudahan dalam mengenalkan hasil olahan sidat di Indonesia secara global. Memperluas area pangsa pasar dan
upaya untuk meningkatkan volume penjualan dengan cara membangun hubungan komunikasi yang bersifat
interaktif dengan konsumen (pelanggan). Waterfall menjadi metode perancangan sistem E-Commerce dengan
pendekatan berorientasi objek. Hasil perancangan sistem E-Commerce diharapkan dapat menampilkan semua
informasi mengenai produk yang berupa hasil olahan sidat Indonesia. Sistem penjualan tidak lagi hanya fokus
kepada masyarakat setempat saja, tetapi dapat melayani pasar luar asing. Sistem E-Commerce memberikan
kemudahan bagi pengunjung, dalam hal ini e-Commerce dirancang memiliki kontribusi menyelesaikan persoalan
untuk memberikan jaminan layanan informasi yang lebih dekat kepada konsumen (pelanggan), menampilkan
pesan-pesan tertentu dalam mengarahkan pengunjung, calon pembeli dapat melakukan proses pemesanan,
pembayaran dapat melalui transfer, cash on delivery dan PayPal, dan konfirmasi pembayaran produk melalui
email. Kenyataan ini dapat memperluas pangsa pasar dan menumbuhkan daya saing secara global karena sistem
penjualannya tidak lagi terbatas hanya pada wilayah tertentu saja.

Keyword : E-Commerce, Transfer, Cash on Delivery, Paypal, Waterfall .

1. PENDAHULUAN negeri, hal ini karena masyarakat lokal tidak banyak


1.1 Latar Belakang yang mengkonsumsi hasil olahan sidat. Kegiatan
Pemanfaatan teknologi informasi dalam penjualan yang terbatas menyebabkan sejumlah
bidang perniagaan telah berkembang dengan sangat pembudidaya sidat tidak bisa berkembang dengan
pesat melalui sejumlah perubahan yang sangat baik karena jumlah pembelinya terbatas. Satu di
signifikan dalam bentuk digitalisasi, mobilitas antaranya adalah usaha PT Luhur Kasih Sakti,
modal dan liberalisasi informasi (Laudon & Traver, sejauh ini dengan kondisi penjualannya belum
2013). Konsumen (pelanggan) dapat melakukan begitu baik dan cenderung stagnan membuat pemilik
pemesanan dan pembelian tanpa batasan tempat dan mencari terobosan baru dengan menjajaki peluang
waktu, tanggap akan kekinian informasi (Xiaohui bisnis memperluas pangsa pasar secara online
dkk., 2014). Ekspansi usaha menjadi lebih fleksibel, melalui pemanfaatan sistem E-Commerce.
menjangkau pasar sasaran lebih luas, media promosi Mobilitas dan liberalisasi pasar yang terbatas
lebih murah dan interaktif, kejelasan transparansi membuat pihak manajemen harus melakukan
biaya operasional, digitalisasi produk/jasa, inovasi perluasan pasar sasaran melalui perancangan
memperlancar sistem pendistribusian, memberikan dan pemanfaatan E-Commerce. Teknologi E-
kemudahan transaksi komersial melintasi batas- Commerce merupakan suatu mekanisme bisnis yang
batas budaya dan negara dengan biaya yang relatif bekerja secara elektronik dengan memfokuskan
lebih efektif, mempermudah membangun kemitraan kepada transaksi bisnis secara online dan memiliki
bisnis dengan pola diferensiasi yang sesuai kesempatan untuk membangun hubungan yang lebih
kebutuhan dengan spesifikasi produk/jasa tertentu manusiawi dan memiliki personalisasi dengan
(Li & Hong, 2013). pelanggan tanpa bergantung kepada ruang dan
Keberhasilan E-Commerce lebih dominan waktu (Li & Yang, 2014). Kenyataan ini dapat
terletak kepada kekhususan produk dengan menumbuhkan daya saing secara global karena
spesifikasi tertentu. Usaha bisnis dengan produk sistem penjualannya tidak lagi terbatas hanya pada
yang unik dan spesifik dapat menjadikan peluang wilayah tertentu saja. Selama ini sistem
bisnis dan memiliki tingkat komparatif yang tinggi penjualannya masih mengandalkan media interaksi
karena memiliki ciri khas dan belum ada pada usaha dengan konsumen (pelanggan) secara langsung dan
bisnis yang lai seperti halnya usaha bisnis dalam masih berpusat pada lokasi tertentu khususnya di
budidaya sidat untuk menjual hasil olahan sidat. Indonesia. Hal ini tentunya menyulitkan pihak
Pertumbuhan usaha bisnis budidaya tidak terlalu manajemen untuk meningkatkan jumlah penjualan
signifikan karena tidak dapat menjual didalam

Copyright (c) 2019 Jurnal Mnemonic

17
Jurnal MNEMONIC Vol. 2, No. 1, Februari 2019

dan memperluas area pemasarannya sampai di luar bersifat tradisional. Mekanisme teknologi tersebut
Indonesia. dapat dioperasikan di mana saja untuk semua negara
di dunia ini karena memiliki standar yang bersifat
1.2 Tujuan Penelitian universal[9]..
Tujuan penelitian ini adalah untuk Semua pelaku bisnis mudah menjalin
menghasilkan sistem yang dapat memberikan hubungan suatu bisnis dengan bisnis lainnya, dan
kemudahan dalam mengenalkan dan menjual semua memiliki hubungan langsung dengan konsumen [4].
produk hasil olahan sidat secara global. Sistem E-Commerce sebagai suatu bentuk kemajuan
Memperluas area pangsa pasar dan upaya untuk teknologi informasi telah membawa sejumlah
meningkatkan volume penjualan dengan cara perubahan, di antaranya menurunkan biaya interaksi
membangun hubungan komunikasi yang bersifat antara pembeli dan penjual, interaksi menjadi lebih
interaktif dengan konsumen (pelanggan) melalui mudah tanpa batasan waktu dan tempat, lebih
penyediaan alternatif antarmuka secara online banyak alternatif dan mempermudah promosi,
sebagai media mempromosikan semua produk hasil peluang memperluas pangsa pasar tanpa harus
olahan sidat PT Luhur Kasih Sakti. memiliki modal dan investasi yang besar,
transparansi bisnis dan kemudahan memberikan
1.3 Kajian Pustaka pelayanan kepada konsumen atau pelanggan [10].
E-Commerce merupakan bagian dari e- E-Commerce di Indonesia yang relevan
business. Di sisi penjual atau penyedia jasa E- dengan penelitian ini di antaranya adalah
Commerce dapat melakukan pengumpulan “Pemanfaatan Teknologi Ecommerce Merupakan
informasi, misalnya data mengenai konsumen Sarana Penting dalam Menerapkan Strategi dan
dimana seorang konsumen biasanya diminta untuk Promosi secara Online Sehingga dapat Memperluas
menjadi member terlebih dahulu sebelum Pangsa Pasar” [11]. Banyak sekali kemudahan
melakukan transaksi lebih lanjut [1]. Pertama kali, dalam proses transaksi dan kekinian informasi
tentunya seorang konsumen memerlukan informasi sangat mendukung dalam proses pembuatan
mengenai toko online mana yang menjual barang keputusan manajerial [12]. Penyebaran informasi
yang akan dibelinya dengan memanfaatkan menjadi lebih cepat dan adaptif terhadap berbagai
teknologi search engine yang ada [2]. perubahan kebutuhan masyarakat tanpa batasan
Beberapa situs E-Commerce menyediakan waktu dan tempat[13]. Penurunan biaya operasional
layanan bagi konsumen untuk bernegosiasi harga dan pencapaian profitabilitas perusahaan serta
dengan penjual, namun beberapa situs ada pula yang peluang meningkatkan daya saing perusahaan [14].
menerapkan harga fixed yang tidak dapat Sistem penjualan dan pemasaran menjadi lebih
dinegosiasikan [3]. Dalam suatu online catalog, atau efektif, dinamis dan mudah dalam meningkatkan
web catalog, biasanya terdapat kategori dari barang perluasan produk [16].
yang ditawarkan, catalog barang-barang itu sendiri Penelitian ini menggunakan metode System
berikut daftar harga atau promosi lainnya, dan Development Life Cycle (SDLC) dengan
shopping cart atau istilahnya kereta belanja secara pendekatan Waterfall sehingga pendekatan yang
online [5]. digunakan tidak sama dengan penelitian
Teknologi dibalik online catalog sebenarnya sebelumnya. Metode ini memiliki fase-fase
adalah situs atau portal E-Commerce itu sendiri perencanaan kebutuhan, perancangan, unit testing,
yang didukung infrastruktur web atau internet [6]. sistem testing dan pemeliharaan [20].
Sistem E-Commerce berkenaan dengan transaksi
digital untuk berbagai organisasi dan perorangan 2. METODE PENELITIAN
(individual), dapat menjangkau konsumen dan Perancangan aplikasinya menggunakan
masyarakat lebih luas sehingga memiliki peluang pendekatan Waterfall (Shelly & Rosenblatt, 2012).
untuk meningkatkan pertumbuhan pasar sasarannya Pendekatan ini merupakan model klasik dan bersifat
[2]. Model transaksi ini memungkinkan transaksi sistematis sehingga mudah memahaminya karena
komersial melewati batas negara dan budaya dengan semua prosesnya bekerja secara berurutan dalam
jauh lebih nyaman dan dengan biaya yang lebih tahapan membangun sebuah perangkat lunak
efektif daripada dalam kerangka perdagangan yang (Gambar 1).

Planning Construction
• Project Initiation • Analysis • Delivery
• Requirements • Estimating • Design • Code • Support
Gathering • Scheduling • Test • Feedback
• Tracking
Communication Modeling Deployment

Gambar 1. Metode Waterfall

18
Perancangan Sistim E-Commerce Untuk Memperluas Pasar Wiwin | Titin | Samsinar

Pendekatan Waterfall (Air Terjun). Metode ini memanfaatkan media internet dalam model
berawal dari kegiatan perencanaan, pengembangan penjualan online sehingga merupakan peluang yang
dan dievaluasi secara terus menerus untuk bagus. Keterbatasan faktor teknis seperti kecepatan
menetapkan apakah sistem informasi tersebut masih akses, kemampuan server dan kemudahan akses.
layak diaplikasikan, jika tidak, sistem informasi Memberi kemudahan akses informasi yang selama
tersebut akan diganti dengan yang baru dan dimulai ini masih menjadi persoalan. Media promosi yang
dari perencanaan kembali. Perencanaan sistem dinamis dapat meningkatkan jumlah transaksi dan
dimulai setelah adanya usulan baik dari internal pelanggan. Belum semuanya memiliki jaringan
maupun eksternal, dilanjutkan dengan keputusan infrastruktur internet yang stabil dan normal. Sisi
manajemen. Setelah mendapatkan persetujuan produk memiliki faktor kekhasan khusus sehingga
manajemen, rencana tersebut akan disusun dalam membutuhkan media digitalisasi produk dalam
suatu kerangka acuan kerja yang bersifat pasar virtual. Dalam merancang antarmuka
menyeluruh dan mencakup keseluruhan sistem. menggunakan pendekatan 7C (Context, Content,
Tahap pengembangan sistem dilakukan melalui Community, Customization, Communication,
kegiatan survei, analisis, perancangan, Connection, Commerce). Untuk komunikasi pasar
pembangunan, implementasi dan pemeliharaan. dapat melalui mesin pencari, iklan online, media
Survei bertujuan untuk mengetahui ruang lingkup cetak dan majalah [20].
pekerjaan. Analisis bertujuan untuk memahami
system yang ada, mengidentifikasi masalah dan 3. PEMBAHASAN
mencari solusinya. Perancangan bertujuan Kebutuhan perancangan proses bisnis sistem
mendesain sebuah sistem baru untuk menyelesaikan E-Commerce diawali dengan melakukan
masalah-masalah yang dihadapi perusahaan. penelusuran, mengidentifikasi dan menganalisis
Pembangunan bertujuan menghasilkan sebuah untuk memenuhi semua kebutuhan informasi yang
sistem baru melalui sistem pengkodean berhubungan dengan konten dan fitur-fitur yang
komputerisasi. Implementasi bertujuan agar sistem melekat pada dimensi produk hasil olahan sidat.
yang dihasilkan dapat memberikan manfaat Kegiatan ini untuk menggali semua kebutuhan
mengatasi persoalan yang terjadi dalam perusahaan. mengenai informasi setiap proses bisnis, agar model
Untuk penerapannya menggunakan cara secara aplikasi dan prosedur situs perniagaan memiliki
berurutan (waterfall), dimana setiap tahapan harus kesesuaian dengan proses bisnis konvensional. Hal
diselesaikan terlebih dahulu sebelum meneruskan ke ini dapat menawarkan peluang baru sekaligus
tahapan berikutnya, dengan tujuan menghindari menjadi solusi dari sejumlah batasan pada
terjadinya pengulangan tahapan tersebut. perusahaan dengan mempertimbangkan prosedur
Pemeliharaan bertujuan agar sistem dapat berjalan dan standardisasi operasionalnya.
atau dioperasionalkan secara optimal. Tahap Sistem digitalisasi perniagaan,
evaluasi dilakukan untuk memastikan bahwa mempertemukan pembeli dan pemasok/penjual
pelaksanaan pengembangan system sesuai dengan secara online melalui tatanan situs E-Commerce
rencana yang telah ditetapkan baik dari segi waktu, tanpa lagi harus bergantung kepada lokasi serta
biaya maupun secara teknis. waktu dalam melakukan proses transaksi bisnis.
Tim evaluasi meliputi user/manajemen dimulai Cakupan analisis proses bisnis dari proses
saat pengembangan sistem, saat penyerahan dan saat permintaan akan kebutuhan informasi sampai
pengoperasian. Selanjutnya untuk proses pembuatan kepada proses validasi penerimaan oleh konsumen
perancangan prototipe sistem E-Commerce (pelanggan). Untuk kebutuhan spesifikasi sistem E-
menggunakan basis komponen dengan menerapkan Commerce dibedakan menjadi dua bagian penting,
kerangka kerja CSS (Cascading Style Sheet), PHP yaitu fungsional dan nonfungsional. Kebutuhan
(Personal Home Page), javascript framework, fungsional merupakan sisi kebutuhan yang berisi
jQuery, CI (CodeIgniter), dengan memberdayakan proses-proses untuk menjalankan system E-
MVC (Model View Controller). Untuk sistem Commerce. Selanjutnya kebutuhan nonfungsional
pengujiannya menggunakan data yang mudah lebih menitikberatkan kepada semua unsur properti
diperiksa (easy values), data yang sederhana dan perilaku sistem. Interaksi dan kemampuan
mudah dihitung (typical realistic values), data yang mengelola stimulus semua elemen sistem dapat
ekstrim (extreme values) dan data yang tidak menjadi dukungan paling penting bagi keberhasilan
diperbolehkan (illegal values). Struktur pengujian menjalin hubungan dengan pelanggan dan calon
ini penting mengingat perekaman data harus akurat pelanggan.
dan tepat. Validasi proses input akan menentukan Perancangan arsitektur sistem E-Commerce
kualifikasi output dari sistem secara keseluruhan memiliki dua bagian utama, yaitu halaman front-end
sehingga memudahkan dalam pembuatan keputusan dan back-end. Setiap bagian memiliki fitur dan
manajerial. Kebutuhan analisis kesempatan kontennya masing-masing. Front-end adalah
perluasan pangsa pasar diawali dengan halaman yang menampilkan bagian depan situs
mengidentifikasi sejumlah pesaing sejenis, yang Ecommerce yang berfungsi melayani pengguna
mana dalam usaha ini belum banyak yang dengan fitur-fitur yang sudah diatur sedemikian rupa

19
Jurnal MNEMONIC Vol. 2, No. 1, Februari 2019

agar memudahkan proses pembelanjaan perolehan informasi sehingga semua data transaksi
pengetahuan dan pencarian informasi produk secara dan umpan balik dari pelanggan dapat melakukan
cepat dan tepat. Front-end merupakan halaman proses secara lebih efektif dan efisien.
pengguna melakukan proses pembelanjaan online, Arsitektur E-commerce memiliki mekanisme
mencari informasi harga dan produk serta pengelolaan proses bisnis dimulai dari pelanggan
berinteraksi dengan perusahaan. Sementara Back- mengakses situs, kemudian pelanggan membeli
end merupakan halaman yang ditampilkan bagi barang dengan cara menambahkan item barang ke
admin dan pengaturan isi data didalam situs front- dalam keranjang belanja. Setelah belanja selesai,
end tersebut. Admin dapat menambah, mengedit, maka pembeli dapat memasukkan informasi
menghapus data yang ada, seperti data produk, data penagihan ke dalam kartu kredit atau pembeli yang
administrasi, data pesanan dan pada halaman back- sudah memiliki account PayPal dapat melakukan
end admin juga bisa mengakses informasi lainnya login guna melakukan pembayaran. Sebelum
yang bermanfaat. Halaman admin tidak dapat melakukan pembayaran, pembeli melakukan
diakses langsung melalui menu pada index.php, konfirmasi rincian dari transaksi, berikutnya
melainkan harus dengan mengetikkan alamat pembeli melihat dan mencetak konfirmasi
tertentu pada browser sehingga tingkat pembayaran. Langkah terakhir adalah pembeli
keamanannya lebih tinggi. menerima pemberitahuan pembayaran dari email.
Arsitektur metode pembayaran dengan PayPal
dimulai dari pelanggan belanja dengan memasukkan
item barang ke dalam keranjang belanja. Setelah
belanja, langkah selanjutnya pelanggan harus login.
Setelah berhasil login, pelanggan dapat melihat data
pengiriman dan informasi tagihan kemudian
melakukan pembayaran. Setelah melakukan
pembayaran, pelanggan dapat melihat pesanan
secara detail dan kemudian pelanggan melihat
konfirmasi dari barang pesanan.
Arsitektur cara kerja pembayaran faktur secara
online dimulai dari pengiriman faktur. Selanjutnya
Gambar 2. Sistem Arsitektur e-Commerce pelanggan mengeklik link pembayaran yang ada
didalam faktur untuk melakukan pembayaran.
satu prinsip dalam merancang situs adalah Setelah proses pembayaran dilakukan, maka dana
memastikan bahwa setiap halaman memiliki sistem nasabah dipindahkan dari bank nasabah ke bank
navigasi yang baik dan link yang mampu mengantar dengan jaringan pembayaran. Setelah semua
pengunjung ke halaman utama. Situs E-Commerce kegiatan pembayaran selesai, maka langkah terakhir
memiliki menu dibagian header, dimana untuk menu adalah pelanggan mencocokkan dengan faktur asli
Katalog akan selalu update sesuai dengan link yang
dikunjungi, menu akun Saya, menu Troli, menu 4. KESIMPULAN
Checkout. Selain menggunakan menu dibagian Perancangan sistem E-Commerce khusus
header, situs ini juga menggunakan link navigasi produk hasil olahan sidata memiliki fasilitas untuk
alternatif lainnya di bagian kiri dan kanan seperti menyimpan data pribadi member (anggota) dengan
Kategori, Produk Baru, Search, Shopping Cart, dilengkapi dengan username dan password untuk
Bestseller, Viewed Product, Bookmark. Pada bagian mengantisipasi penyalahgunaan oleh orang-orang
footer terdapat trademark dari situs dan perusahaan. yang tidak bertanggung-jawab. Sistem E-Commerce
Sistem E-Commerce menggunakan arsitektur ini juga menyediakan fasilitas pembayaran melalui
teknologi client server secara terpusat, karena dapat transfer bank dan Cash On Delivery. Selain itu,
mengatasi masalah duplikasi gangguan. Hal ini aplikasi ini menyediakan fitur menarik untuk
dimaksudkan agar jika seorang pelanggan member seperti program ajak teman, dan pemberian
mengalami gangguan dalam mengakses data dari hadiah berupa voucher diskon belanja saat member
server maka gangguan tersebut tidak mempengaruhi ulang tahun. Arsitektur aplikasi ini juga dapat
pelanggan lain dalam melakukan pengaksesan data. digunakan untuk memasukkan data baru dan
Selain itu, tidak memerlukan biaya dalam jumlah mengubah data yang sudah ada serta dapat
yang besar karena server hanya berfungsi untuk memberikan informasi data pembelian yang
menyimpan seluruh data pelanggan, data transaksi, dilakukan member kepada pemilik toko.
dan informasi produk sehingga seluruh data yang Memberikan informasi kepada member mengenai
ada dapat digunakan oleh client sesuai dengan status pengiriman barang yang dibelinya dan status
fungsi dan tujuannya. Server menyediakan data pembayarannya melalui e-mail. Agar implementasi
sesuai dengan kebutuhan client sehingga dapat e-commerce berjalan baik, terutama disisi client
langsung beroperasi melalui jaringan yang tersedia. maka diperlukan hosting server yang memiliki
Keterhubungan ini memberikan suatu jejaring yang kapasitas besar dan kecepatan akses yang cepat.
efektif untuk menjamin dan memastikan kelancaran

20
Perancangan Sistim E-Commerce Untuk Memperluas Pasar Wiwin | Titin | Samsinar

Untuk pengembangan lebih lanjut, Situs sistem Hawaii International Conference on System
E-Commerce ini dapat menambahkan fasilitas berita Sciences. ISBN: 978-0-7695-4525-7/12 ©
mengenai perkembangan informasi dan teknologi 2012 IEEE DOI 10.1109/ HICSS.2012.564.
agar pengguna dan pengunjung dapat mengikuti Page. 1814-1823.
perkembangan terkini. Melengkapi dengan sistem [11]. Bernadi, J. (2013). Aplikasi Sistem Informasi
pembayaran secara elektronik menggunakan kartu Penjualan Berbasis Web Pada Toko Velg
kredit atau sistem pembayaran elektronik lainnya YQ. ComTech. 4(2). Page. 731-741.
seperti PayPal. Menyediakan beberapa opsi bahasa [12]. Antika, E., & Widiastuti, I. (2014).
untuk memberikan kemudahan kepada pelanggan Pengembangan E-Commerce dan Strategi
yang memiliki kewarganegaraan asing, dan Promosi Online Batik Tulis Sumbersari
berdomisili di Indonesia untuk melakukan untuk Memperluas Jaringan Pemasaran
pemesanan atau transaksi. Melalui Internet. Konferensi Nasional Sistem
dan Informatika (KNS&I) 2014. ISSN: 1979-
DAFTAR PUSTAKA 9845. STMIK STIKOM Bali. 7-8 November
2014., Page. 278-283.
[1]. Laudon, K. C., & Traver, C. G. (2013). E- [13]. Anwar, S., & Efendi, Y. (2014). Desain dan
Commerce 2014: Business, Technology, Implementasi E-Commerce Untuk UKM
Society. Tenth Edition. Prentice-Hall, Inc. Berbasis Komunitas: Studi Kasus UKM Di
[2]. Xiaohui, G., Rong, G., & JianYu, W. Wilayah Pamulang. Konferensi Nasional
Chongning, Huo. (2014). Key Technology of Sistem Informasi (KNSI) 2014. ISSN: 2355-
Distributed E-Commerce System 1944. STMIK Dipanegara Makassar Bekerja
Architecture. TELKOMNIKA Indonesian sama Dengan ITB. 27 Pebruari – 01 Maret
Journal of Electrical Engineering. Vol.12. 2014. Page. 1569-1573.
No.5. May 2014. Page. 3987- 3993. DOI: [14]. Astuti, R., & W, Pariyadi. (2013). Aplikasi
[3]. Li, H., & Hong, J. (2013). Factors E-Commerce Pada Systech Computer Jambi.
Influencing Consumers’ Online Seminar Nasional Informatika (SNIf) 2013.
Repurchasing Behavior: A Review and STMIK Potensi Utama Medan. Page. 348-
Research Agenda. iBusiness. 5(4). Page.161- 352.
166. [15]. Julisar., & Miranda, E. (2013). Pemakaian E-
[4]. Li, Y., & Yang, R. (2014). New Business Commerce Untuk Usaha Kecil dan
Model for Company to Win the Competition. Menengah Guna Meningkatkan Daya Saing.
American Journal of Industrial and Business ComTech. Vol. 4. No. 2. Desember 2013.
Management. Vol 4. Page. 190-198. Page. 638-645.
[5]. Lee, In. (2014). Trend in E-Business, E- [16]. Kosasi, S. (2014). Pembuatan Sistem
Services, E-Commerce: Impact of Informasi Penjualan Berbasis Web Untuk
Technology on Goods, Services, and Memperluas Pangsa Pasar. Seminar Nasional
Business Transactions. IGI Global. Teknologi dan Informatika (SNATIF) 2014.
[6]. Li, Lixiang., Chai, Yueting., & Liu, Yi. ISBN: 978-602-1180-04-4. Edisi 1. Volume
(2011). Inter-Group and Intra-Group 1. Universitas Muria Kudus. 23 Agustus
Externalities of Two-Sided Markets in 2014. Page. 225-232.
Electronic Commerce. Journal of Service [17]. Kosasi, S. (2015). Perancangan dan
Science and Management. Scientific Pemanfaatan E-Commerce Untuk
Research, Vol 4, Page. 52-58. Memperluas Pasar Produk Furniture.
[7]. Schneider, G. (2012). Electronic Commerce. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan
Tenth Edition. Cengage Learning. Komunikasi (SENTIKA) 2015. Universitas
[8]. Shelly, G., & Rosenblatt, H. (2012). System Atma Jaya Yogyakarta. ISSN: 2089-9815.
Analysis and Design. Ninth Edition. Course Page. 17-24.
Technology. Cengage Learning. [18]. Sommerville, I. (2011). Software
[9]. Kwahk, K. Y., & Ge, X. (2012). The Effects Engineering, Ninth Edition. Addison-
of Social Media on E-Commerce: A Wesley.
Perspective of Social Impact Theory. 45th [19]. Turban, E., King, D., & Lang, J. (2010).
Hawaii International Conference on System Introduction to Electronic Commerce. Third
Sciences. ISBN: 978-0-7695-4525-7/12 © Edition. Prentice-Hall, Inc.
2012 IEEE DOI 10.1109/ HICSS.2012.564. [20]. Mohapatra, S. (2013). E-Commerce
Page. 1814-1823. Strategy: Text and Cases (Springer Texts in
[10]. Kwahk, K. Y., & Ge, X. (2012). The Effects Business and Economics). New York:
of Social Media on E-Commerce: A Springer.
Perspective of Social Impact Theory. 45th

21

Anda mungkin juga menyukai