Anda di halaman 1dari 6

TEKNIK WAWANCARA MENDALAM

 Dibagi menjadi 3 bagian yaitu :


1. Teknik laddering (berjengjang)
Alur pertanyaan bergerak dari karakter produk menuju karakter pengguna.
Teknik ini menyediakan cara untuk menyelidiki alasan dasar psikolgis dan
emosional konsumen. Pewawancara yang dibutuhkan adalah yang dapat membuat
“peta mental” konsumen terhadap produk yang disampaikan.
2. Pertanyaan Dengan Masalah Tersembunyi
Fokus utama teknik ini adalah titik kekecewaan yang bersifat personal.
3. Analisis Simbolik
Analisis dilakukan dalam upaya mencari makna simbolik objek dengan cara
membandingkan dengan kebalikannya.
 Kelebihan dan Kekurangan Wawancara Mendalam
Kelebihan
 Gambaran jauh lebih mendalam dari pada focus group
 Hasil wawancara menunjukkan tanggapan langsung
 Menghasilkan pertukaran informasi secara bebas
Kekurangan
 SDM berupa pewawancara sulit dicari
 Informasi yang didapat tergantung keahlian pewawancara
 Membutuhkan jasa psikologis, karena sukar memproses data
 Biaya yang dibutuhkan tinggi
 Penerapan Wawancara Mendalam
 Pengukuran rinci atas responden (pembelian mobil)
 Diskusi mengenai topik yang sensitif (keungan pribadi, kehilangan gigi)
 Pemahaman rinci perilaku rumit (belanja di toserba)
 Wawancara terhadap pesaing (persepsi agen perjalanan terhadap program
perjalanan paket udara)
 Pengalaman bersifat sensorik (minyak wangi, sabun)
TEKNIK PROYEKTIF
 Sifat tidak terstruktur, berbentuk pertanyaan tidak langsung yang mendorong
responden memproyeksikan motivasi, kepercayaan, sikap atau perasaan dasar
mereka mengenai masalah yang sedang diteliti.
 Responden diminta untuk memproyeksikan perilaku orang lain.
 dalam menginterpretasikan perilaku orang lain responden secara tidak
langsung memproyeksikan motivasi, kepercayaan, sikap, atau perasaan diri
terhadap sebuah situasi.
 Situasi yang samar yang diberikan kepada responden akan menghasilkan
infortmasi yang lebih baik.
 Terknik ini diklasifikasikan menjadi asosiasi, melengkapi, konstruksi, dan
ekspresi.
1. Teknik Asosiasi
 Individu diberi asosiasi dan diminta untuk memberikan tanggapan yang
muncul dalam fikiran.
 Teknik ini menggunakan pendekatan asosiasi kata.
 Daftar Kata Responden Tanggapan
 Dilakukan perekaman dan pengukuran waktu tanggapan.
 Asumsi dasar teknik ini adalah bahwa asosiasi memungkinkan responden
dapat mengungkapkan perasaan dalamnya mengenai topik yang sedang
diteliti.
 Dibawah ini analisis cara menganalisis respon

Frekuensi munculnya
sembarang kata

Respon dianalisis dengan Jumlah responden yang tidak


menghitung memberikan tanggapan

Banyaknya waktu yang


dihabiskan sebelum
tanggapan
2. Teknik Melengkapi
 Responden diminta melengkapi stimulus (kalimat dalam cerita) yang tidak
lengkap.
 Perbedaan dengan Teknik Asosiasi adalah responden dapat diberikan
stimulus lebih terarah.
 Teknik ini dapat memberikan lebih banyak informasi dan lebih jelas
(mudah ditebak maksud studi).
 Versi yang dikembangkan adalah teknik melengkapi cerita.

Data berupa
Perasaan
Soal Cerita Responden Kesimpulan &Emosi
dasar.

3. Teknik Konstruksi
 Responden diminta membuat tanggapan dalam bentuk cerita, dialog, atau
deskripsi.
 Struktur lebih sedikit dibanding teknik melengkapi.
 Dibawah ini gambar dua teknik konstruksi utama.

Tanggapan
Teknik Gambar
Konstruksi
Kartun

 Akar pengujian yaitu Uji Apresiasi Tematik.


 Responden diminta cerita mengenai gambar.
 Interpretasi responden terhadap gambar memberikan indikasi
kepribadiannya.
 Tanggapan digunakan untuk mengevaluasi sikap mengenai topik dam
menggambarkan responden.

 Tokoh kartun ditunjukkan dalam sebuah situasi spesifik terkait dengan


masalah.
 Responden diminta menunjukkan dialog yang nantinya akan
mengindikasikan perasaan kepercayaan dan sikap respomden pada suatu
situasi.
4. Teknik Ekspresif
 Responden ditempatkan pada situasi verbal atau visual dan diminta
menghubungkan perasaan dan sikap orang lain yang dimaksud.
 Responden menggungkapkan perasaan dan sikap orang lain.
 Dua jenis teknik ekspresif yang utama
 Permainan peran dan teknik orang ketiga
 Permainan peran
 Responden diminta memainkan peran atau mengasumsikan perilaku orang
lain
 Asumsi peneliti, responden memproyeksikan perasaan ke dalam peran
yang dimainkannya.
 Data diperoleh dengan menganalisa tanggapan.
 Teknik Orang Ketiga
 Responden dihadapkan pada situasi verbal maupun visual dan diminta
menghubungkan kepercayaan dan sikap orang ketiga (teman, tetangga, dll)
atas situasi tersebut ketimbang mengungkap kepercayaan dan sikap
pribadinya.
 Responden menggunakan kepercayaan dan sikapnya dalam menjelaskan
pihak ketiga.
 Meminta individu merespon mengurangi tekanan sosial untuk
mendapatkan jawaban yang diterima.
KELEBIHAN dan KEKURANGAN TEKNIK PROYEKTIF
Kelebihan
 Menghasilkan tanggapan responden yang mengetahui tujuan studi
 Membantu ketika motivasi, kepercayaan, dan sikap dasarbekerja pada
tingkat sadar
Kekurangan
 Penafsiran terampil dibutuhkan dalam analisa tanggapan
 Tenaga ahli mahal
 Resiko bias tafsiran
 Penafsiran sulit dan subyektif karena bersifat terbuka
 Teknik ini memerlukan responden yang melakukan hal – hal yang tidak
biasa.
Penerapan Teknik Proyektif
 Lebih banyak digunakan dibanding metode langsung tidak terstruktur.
 Teknik proyeksi dalam digunakan dalam berbagai situasi.
Tabel perbandingan antara Focus Group, Wawancara Mendalam, dan Teknik Proyektif
Kriteria Focus Group Wawancara Mendalam Teknik Proyektif
Derajat struktur Relatif tinggi Relatif sedang Relatif rendah
Pengukuran responden individu Rendah Tinggi Sedang
Bias moderator Relatif sedang Relatif tinggi Rendah sampai tinggi
Bias penafsiran Relatif rendah Relatif sedang Relatif tinggi
Pengungkapan informasi bawah sadar Rendah Sedang sampai tinggi Tinggi
Penemuan invormasi inovatif Tinggi Sedang Rendah
Perolehan informasi sensitif Rendah Sedang Tinggi
Perilaku / pertanyaan yang tidak biasa Tidak Terbatas Ya
Kegunaan secara umum Sangat berguna berguna Agak berguna

RISET PEMASARAN INTERNASIONAL


 Riset kualitatif sangat menentukan dalam riset pemasaran internasional,
karena tidak mengenal pasar yang akan diuji.
 Memberikan wawasan mengenai masalah dan membantu mengembangkan
pendektan dengan menghasilkan pertanyaan, hipotesis, model, dan
karakteristik riset yang relevan dalam rancangan riset.
 Focus group dapat diturunkan menjadi petunjuk nonverbal.
ETIKA DALAM RISET PEMASARAN
 Menyembunyikan maksud dan penggunaan prosedur yang menyesatkan
dari penelitian.
 Pemgambilan gambar, tingkat kenyamanan responden serta penguanaan
temuan riset kulaitatif.
 Mengadakan seksi debriefing untuk memberitahu responden tujuan
penelitian.
 Menghargai kehormatan responden.
 Wawancara tidak boleh agresif.
APLIKASI INTERNET dan KOMPUTER
 Internet dan Wawancara Focus Group
 Parsipasi grup online dilakukan melalui undangan.
 Menggunakan cahtting room berbaris web.
Kelebihan
 Membuat peneliti mampu menjangkau segmen yang biasanya sulit
disurvey
 Mampu meneruskan pembicaraan dengan bisasanya responden individu.
Kekurangan
 Survei hanya untuk orang yang dapat menggunakan komputer.
 Kurangnya pengendalian umum terhadap lingkungan responden dan
potensi mereka terekspos.
Penggunaan
 Focus Group secara tradisional ada disesuaikan dengan kondisi
lingkungan.
 Focus Group secara online diterapkan agar perusahaan secara langsung
mendapatkan umpan balik mengenai karyawan, penggantian pekerjaan,
dan keragaman kerja.
 Wawancara mendalam dapat dilaksanakan melalui internet.

Anda mungkin juga menyukai