Anda di halaman 1dari 9

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

artupreneur Bisnis Digital (SABDA)


2 Nomor 1, April 2023
SN:
- 0260
SN:
- 0279

Memaksimalkan Strategi Pemasaran Online dengan Digital


Periklanan
Dewi Surya Wuisan1,Tessa Handra2
1Dosen Program Studi Manajemen Universitas Pelita Harapan, Indonesia
2Sistem Manajemen Bisnis, Universitas Multimedia Nusantara, Indonesia
Surel :1dewi.wuisan@uph.edu ,2tessa.handra@dosen.umn.ac.id

Info Artikel ABSTRAK

DOI:
Pertumbuhan internet mengubah praktik bisnis, terutama di perusahaan
https://doi.org/10.34306 /
ritel yang model perusahaannya menggunakan perdagangan elektronik
sabda.v2i1.275 untuk menangani transaksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk
Sejarah artikel: menyelidiki praktik terbaik penerapan periklanan online dan menangkap
minat pembelian konsumen. Selain itu, penelitian ini menggunakan
Penulis Pemberitahuan metode survei deskriptif dengan verifikatif. Dengan jumlah sampel
26 Januari 2023 sebanyak 96 pelanggan, maka populasi dalam penelitian ini terdiri dari
Revisi Akhir pengguna Lazada di kota Bandung. Hasilnya menunjukkan bahwa
6 Februari 2023 penggunaan iklan online mempunyai pengaruh langsung terhadap niat
pelanggan untuk membeli melalui website Lazada. Pesatnya
Diterbitkan
perkembangan teknologi informasi telah memberikan dampak bagi
4 April 2023
masyarakat dalam menunjang berbagai kegiatan usaha, baik besar
maupun kecil, sehingga dapat dikenal luas secara global. Dampak yang
Kata kunci: paling nyata adalah selain dikenal juga dapat meningkatkan volume
penjualan dan keuntungan. Digital Marketing merupakan salah satu
Strategi pemasaran media pemasaran yang mempunyai dampak yang sangat besar. Dengan
Periklanan Digital menggunakan digital marketing dalam hal ini adalah media sosial
Inovasi atau Kreativitas khususnya pada setiap aplikasi e-commerce untuk meningkatkan
penjualan, apalagi di era globalisasi media sosial mempengaruhi
sehingga volume penjualan meningkat pesat dibandingkan dengan cara
berjualan yang lama. Pemasaran digital dipandang sebagai media terbaik
sebagai sarana promosi yang paling efektif dan efisien serta mampu
meningkatkan volume penjualan secara signifikan.

Ini adalah artikel akses terbuka di bawahCC OLEH 4.0 lisensi.

Penulis yang sesuai:


Dosen Program Studi Manajemen Universitas Pelita Harapan Indonesia Email:
dewi.wuisan@uph.edu

1. PERKENALAN
Pertumbuhan internet mengubah praktik bisnis, khususnya di bidang ritel
industri, dimana model bisnis yang digunakannya untuk menyediakan layanan secara digital dikenal sebagai
ecommerce [1]. Perdagangan online meningkat di Indonesia sebesar 78% setiap tahun pada tahun 2018, menurut

Beranda jurnal:https://journal.pandawan.id/sabda/ 22
Startupreneur Bisnis Digital (SABDA) Vol. P-ISSN : 2962-0260
2 Nomor 1 April 2023 E-ISSN: 2962-0279

studi PPRO tahun 2018, melampaui Meksiko 59%, Filipina 51%, Kolombia 45%, dan Uni Emirat Arab
(UEA) 33% pada tahun 2018.
Dibandingkan tahun 2015 yang hanya sebesar Rp 200 triliun, nilai transaksi perdagangan
online di Indonesia pada tahun 2018 sebesar Rp 1.850 triliun, meningkat 9 kali lipat [2].
Menurut tren bisnis tahun 2019, tiga kategori e-commerce yang paling banyak ditemui di
Indonesia adalah B2B (Business to Business), B2C (Business to Consumer), dan C2C (Consumer to
Consumer) [3]. Enam pasar online ternama di Indonesia saat ini mendominasi keadaan e-
commerce dan pasar online: Blibli, Jd.id, Lazada (B2C), dan Bukalapak, Shopee, dan Tokopedia
(C2C) [4]. Masing-masing memiliki keunggulan dibandingkan yang lain jika dibandingkan, menurut
kepercayaan konsumen di sejumlah bidang berbeda [[5]]. Yang dilayani adalah jaminan produk,
layanan berkualitas tinggi, dan kemanjuran sistem [6]. Menjadi semakin sulit untuk membedakan
antara kategori e-commerce B2C dan C2C ketika sebuah toko resmi dimasukkan ke dalam pasar
C2C [7]. Namun, pasar B2C dapat memaksimalkan keunggulan dalam memberikan pengalaman
pelanggan melalui kualitas layanan, seperti yang ditunjukkan oleh eLogistics Lazada , yang secara
mandiri menawarkan layanan on-demand untuk pengiriman satu hari dan menerima berbagai
opsi pembayaran, termasuk cash-on-delivery (dailysocial, 2019)Seiring dengan kemajuan yang
dihasilkan oleh perusahaan e-commerce, mengubah kerangka pertumbuhan [8 ]. Untuk membuat
pembelian dan penjualan online menggunakan perangkat smartphone menjadi lebih nyaman,
pasar belanja online di Indonesia sama dengan jumlah individu yang memiliki kartu kredit,
rekening bank, dan pengguna internet [9]. Masyarakat Indonesia lebih antusias berbelanja online
menggunakan aplikasi belanja (dailysocial, 2019) [10]. Hal ini memaksa pengecer menghabiskan
banyak uang untuk iklan dan promosi guna menarik pelanggan. Hasil pemantauan iklan televisi Ad
Shopping Marketplace Adstensity hingga 16 Desember 2018 berjumlah Rp 4,97 triliun (Pertiwi,
2018) [11].
Pasar iklan televisi semakin besar sebagai dampak dari tren belanja masyarakat pada
masa peralihan offline ke online dan persepsi televisi sebagai media yang efisien dengan
kebiasaan konsumsi yang relatif tinggi, untuk menjangkau masyarakat kelas menengah ke bawah
(daily social). ,2019) untuk keseluruhan Asia Tenggara [12]. Lazada memimpin semua pasar online
dalam hal lalu lintas pada tahun 2018 dan menguasai 25% pangsa pasar e-commerce, diikuti oleh
Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak. Hingga akhir tahun 2018, di Indonesia Lazada dan Tokopedia
merupakan dua aplikasi marketplace terpopuler [13]. 2018 (Fenalose) Lazada, dengan 58,2 juta
pengunjung bulanan, hanya berada di posisi keempat untuk pasar Indonesia hingga akhir tahun
2018[[14]]. Dua aplikasi marketplace lokal, Tokopedia (168 juta pengguna per bulan) dan
Bukalapak, berada di dua posisi teratas (116 juta orang per bulan) [15]. Shopee, dengan 67,6 juta
pengunjung bulanan, berada di posisi ketiga [16]. 2019 (wawasan iprice). Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menyelidiki bagaimana konsumen dapat mewujudkan minat beli mereka melalui
"Adopsi iklan di lingkungan online [17]." Pembeli online dari situs Lazada dijadikan sebagai sampel
penelitian [18].

2. TINJAUAN LITERATUR

A.Pemasaran Online

Kegiatan yang berkaitan dengan penjualan, periklanan, promosi, dan penetapan harga termasuk dalam
pemasaran [19]. Setiap bisnis yang mempromosikan suatu barang atau jasa dengan menggunakan media internet
atau jaringan “www” dikatakan terlibat dalam pemasaran internet, yang sering dikenal dengan e-marketing atau
pemasaran online [20]. Pemasaran situs web adalah kegiatan komunikasi yang menggunakan internet dan media
lainnya [21]. Pemasaran online menghadirkan banyak peluang bagi bisnis ini, yang terus berkembang dan
memerlukan pengembangan strategi berkelanjutan di masa depan. Kotler dan Armstrong (2011) mendefinisikan
pemasaran online sebagai inisiatif untuk memasarkan barang dan jasa serta menciptakan hubungan pelanggan
secara online, yang dapat diterjemahkan sebagai inisiatif untuk memasarkan barang dan jasa serta menciptakan
hubungan konsumen secara online. Kotler dan Armstrong (2011) mendefinisikan pemasaran online sebagai inisiatif
untuk memasarkan barang dan jasa serta menciptakan hubungan pelanggan secara online [22]. yang dapat
diterjemahkan sebagai inisiatif untuk memasarkan barang dan jasa serta menciptakan hubungan konsumen secara
online. Jaringan publik yang besar

Memaksimalkan Pemasaran Online... 23


Startupreneur Bisnis Digital (SABDA) Vol. 2 P-ISSN : 2962-0260
Nomor 1 April 2023 E-ISSN: 2962-0279

(internet) terdiri dari jaringan yang menghubungkan pengguna jaringan komputer dari seluruh dunia satu
sama lain dan berfungsi sebagai fasilitas penyimpanan informasi yang signifikan juga diungkapkan oleh
Kotler dan Armstrong (2011) [23]. E-commerce, kadang-kadang disebut sebagai pemasaran online, adalah
kata yang digunakan untuk menggambarkan penjualan produk dan layanan melalui internet [24]. Dua jenis
barang utama yang dibeli secara online adalah pakaian dan komputer. Keamanan menjadi salah satu alasan
mengapa mereka lebih memilih cash on delivery (COD) atau pembayaran transfer yang dilakukan melalui ATM
[25].
Suatu organisasi dapat menggunakan metode swalayan saat memasarkan secara online [26]. Ini
Masalah ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat melayani pelanggan tanpa menggunakan sumber daya
manusia dan dapat mengurangi infrastruktur dan layanan telepon [27].
Menurut Kotler & Armstrong (2011), ada dua sudut pandang tentang bisnis yang terlibat dalam
pemasaran internet: perusahaan batu bata dan klik. Hal ini menunjukkan bahwa bisnis melakukan
bisnis melalui metode tradisional (offline) dan digital (internet) [28]. Ini adalah bisnis yang hanya
melakukan transaksi secara online. Bisnis fisik adalah bisnis yang hanya ada di dunia nyata di
luarnya.
Aktivitas pemasaran internet umum mencakup atau berpusat pada topik yang relevan
dengan produksi produk
menyusun bahasa pemasaran atau copywriting, permintaan, atau pembelian. Kegiatan desain web
(web design), iklan spanduk, promosi perusahaan melalui mesin pencari informasi (search engine),
email (email), iklan email, pemasaran afiliasi (affiliate marketing), iklan interaktif (interactive
advertising), dan lain-lain biasanya dilakukan. termasuk dalam pemasaran internet ini.

B.Periklanan Online

Periklanan merupakan suatu media informasi yang diciptakan sedemikian rupa untuk
menarik khalayak, bersifat unik, serta mempunyai ciri-ciri yang pasti dan meyakinkan sehingga
khalayak bersedia dibujuk agar berperilaku sesuai dengan keinginan pengiklan. Periklanan
merupakan suatu metode komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan dan membujuk
khalayak agar melakukan pilihan pembelian mengenai suatu barang atau jasa, dalam hal ini calon
konsumen (Haider & Shakib, 2017). Periklanan adalah segala jenis presentasi dan promosi ide,
produk, atau layanan non-pribadi yang didanai sponsor. Menurut Kotler dan Keller (2016),
periklanan mencakup presentasi non-pribadi dan promosi konsep, produk, atau layanan oleh
sponsor dengan biaya tertentu.
Ship (2003) juga menggarisbawahi bahwa iklan sebagai metode persuasi tidak secara
langsung didasarkan pada informasi tentang manfaat suatu produk, melainkan dipersiapkan
sedemikian rupa sehingga mendorong seseorang untuk terlibat dalam suatu aktivitas atau
melakukan pembelian dengan memancarkan kegembiraan. , pengalaman yang mengubah pikiran.
Televisi, radio, surat kabar, dan majalah telah lama mendominasi media periklanan. Namun, di
zaman modern, periklanan online telah memimpin upaya dan upaya periklanan (Kotler dan
Armstrong, 2010). Menurut penelitian Aksa & Kartini (2015), iklan internet biasanya terdapat pada
situs web yang dikembangkan oleh bisnis yang menyasar aktivitas tersebut. Promosi, lalu iklan
online yang muncul selama pengguna internet mengetahuinya. Hal ini terkait dengan tampilan
dan desain iklan yang dapat menciptakan kesan positif pada iklan internet. Namun penempatan
iklan online dari segi tata letak patut dipertimbangkan karena mengganggu pengguna internet.
Kemudian menurut Wei, Jerome, dan Shan (2010), “internet adalah jaringan komputer yang
terhubung secara internasional yang menyediakan instrumen yang mahal dan praktis bagi bisnis
untuk periklanan dan komunikasi konsumen. Istilah “iklan internet” berlaku untuk ini. Internet
adalah komponen penting dalam pemasaran. Banyak situs web Perusahaan ditangani oleh
departemen pemasaran. Internet memiliki pengaruh besar terhadap cara bisnis berinteraksi
dengan klien dan menjalin hubungan dengan mereka.

Memaksimalkan Pemasaran Online... 24


Startupreneur Bisnis Digital (SABDA) Vol. P-ISSN : 2962-0260
2 Nomor 1 April 2023 E-ISSN: 2962-0279

C. Minat Beli Konsumen

Niat membeli adalah keinginan untuk melakukan pembelian suatu barang atau jasa dengan
harapan memperoleh manfaat darinya. Orang yang tertarik pada sesuatu akan mempunyai keinginan atau
kekuatan untuk melakukan serangkaian kegiatan untuk mendekati atau mendapatkan barang tersebut. Minat
terikat pada sesuatu yang bersifat pribadi dan juga berkaitan dengan sikap. Salah satu jenis perilaku
konsumen adalah keinginan atau minat untuk membeli suatu barang atau jasa. Konsumen potensial disebut
juga konsumen yang belum melakukan pembelian namun kemungkinan besar akan melakukan pembelian di
kemudian hari atau calon pembeli merupakan bentuk ketertarikan konsumen untuk melakukan pembelian.
Minat beli konsumen menurut Kotler dan Keller (2016) adalah suatu perilaku konsumen dimana konsumen
mempunyai dorongan yang kuat untuk memilih, memanfaatkan, dan mengkonsumsi atau bahkan
mendambakan suatu produk yang ditawarkan. Selanjutnya, Schiffman dan Kanuk (2010) menunjukkan bahwa
minat beli konsumen dapat dicirikan sebagai kepuasan terhadap sesuatu yang dinyatakan dengan
pembayaran atau pengorbanan. Namun, Kotler, Bowen, dan Makens (2014) menunjukkan bahwa sejumlah
faktor, termasuk berikut ini, membentuk minat beli pelanggan. Itu adalah :

A. Derajat ciri-ciri negatif yang dimiliki orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan
kesediaan konsumen untuk mengikuti alternatif lain akan menentukan seberapa besar sikap
orang lain mengurangi kesukaan mereka terhadap alternatif tersebut.

B.Keadaan yang tidak terduga dapat mempengaruhi perasaan konsumen tentang melakukan pembelian di
masa depan. Hal ini bergantung pada seberapa yakin konsumen terhadap kemampuan mereka untuk
memutuskan apakah akan membeli suatu produk atau tidak. Konsumen dapat membuat lima keputusan sub-
pembelian berikut untuk melaksanakan niat pembelian mereka: keputusan Merek, keputusan Pemasok,
keputusan Kuantitas, keputusan Waktu, dan keputusan Metode Pembayaran.

Selain itu, menurut Schiffman dan Kanuk (2004:25), minat pelanggan untuk melakukan
pembelian dapat dipicu oleh rangsangan eksternal, pemahaman akan suatu kebutuhan,
pengenalan terhadap suatu produk, dan penilaian terhadap alternatif. Variabel sosial dan budaya,
serta upaya pemasaran, membentuk efek eksternal ini. Bauran komunikasi pemasaran sedang
dipermasalahkan dalam hal kegiatan pemasaran. Kotler dan Keller menyatakan sebagai berikut
(2016), Periklanan, promosi penjualan, acara dan pengalaman, hubungan masyarakat dan
publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interaktif, pemasaran dari mulut ke mulut, dan
penjualan pribadi adalah delapan jenis bauran komunikasi pemasaran. Seock & Bailey (2007)
menyatakan bahwa citra merek yang kuat diperlukan untuk membangkitkan minat pelanggan
dalam melakukan pembelian. Menurut Kotler dan Keller (2016), perilaku pembelian dipengaruhi
oleh empat faktor: (budaya, subkultur, dan kelas sosial), peran sosial, keluarga, dan kelompok
referensi serta status), Pribadi (usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan keuangan). kondisi,
watak dan konsep diri, cara hidup dan nilai-nilai), (Motivasi, persepsi, pembelajaran, emosi,
ingatan) Psikologis [29]. Menurut Ferdinand (2006), perilaku pembelian konsumen dapat diukur
berdasarkan minat membeli:
Kepentingan transaksional, atau kecenderungan seseorang untuk membeli suatu barang; referensial
minat, atau kecenderungan seseorang untuk merekomendasikan sesuatu kepada orang lain;
menunjukkan preferensi terhadap produk utama seseorang, atau minat preferensial. Jika terjadi
sesuatu pada produk preferensi, preferensi ini dapat diperbarui; adapun Minat Eksploratif, yang
menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai suatu barang yang
diminatinya dan mencari lebih banyak data yang menunjang kelebihan produk tersebut.

3. METODE
Desain studi cross-sectional digunakan dalam penyelidikan ini. Data untuk penelitian ini dikumpulkan
pada bulan Januari 2019. Teknik penelitian pengambilan sampel (sampel) yang digunakan adalah purposive
sampling, dengan menggunakan pengguna Lazada Bandung sebagai populasinya [30]. Sampel penelitian ini
terdiri dari pengguna internet yang berusia minimal 18 tahun. Sampel dalam penelitian ini dipilih sebanyak 96
konsumen Lazada yang menggunakan sampel dalam jumlah besar. Regresi dan analisis korelasi digunakan
untuk mengetahui hubungan antara variabel ini dengan faktor lainnya.

Memaksimalkan Pemasaran Online... 25


Startupreneur Bisnis Digital (SABDA) Vol. 2 P-ISSN : 2962-0260
Nomor 1 April 2023 E-ISSN: 2962-0279

Pendekatan survei digunakan dalam penelitian ini. Salah satu tujuan belanja online yang
berkembang di Asia adalah Lazada. Pembelian online kini semakin populer di Filipina karena
kemajuan e-commerce yang berkelanjutan (Maala dkk, 2018). Hasilnya, berkat periklanan web, a
potongan sebuah
periklanan c suatu produk
sukses m sudah berdampak
pada konsumen sangat menarik
klien baru. T ng dapat mempengaruhi

minat klien

Sebulan keterangan
dari tautan tersebut yaitu:

4. HASIL

Setelah Kota dari


Bandung dari pada analisis
kemudian dilakukan penelitian terhadap data-data yang telah diperoleh dengan tujuan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh signifikan penggunaan periklanan dan penyampaian
layanan dalam meningkatkan minat pembelian di online marketplace lazada. Pengujian statistik
dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 23 untuk
mengetahui sejauh mana penerapan advertising dan service delivery meningkatkan minat beli
pada online marketplace Lazada di kota Bandung. Namun data tersebut harus ditransformasikan
terlebih dahulu sebelum ditangani dengan SPSS. Dengan menggunakan software MSI, data
interval menggunakan Successive Method Interval (MSI) (stat97.xla). Hasil analisis regresi dengan
bantuan pengolahan data SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 23 menghasilkan
nilai koefisien regresi variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian regresi ini
berupaya untuk mengukur sejauh mana pengaruh variabel penerapan iklan (X) terhadap variabel
minat beli (Y). Berikut hasil pengolahan data yang telah dilakukan:

Tabel 1. Koefisien Regresi

Berdasarkan tabel di atas, nilai beta variabel penerapan iklan online (X) sebesar 0,539,
dan nilai beta koefisien regresi variabel penerapan periklanan (X1) terhadap variabel minat beli (Y)
sebesar 0,539, sebagai ditunjukkan pada ilustrasi berikut:

Memaksimalkan Pemasaran Online... 26


Startupreneur Bisnis Digital (SABDA) Vol. P-ISSN : 2962-0260
2 Nomor 1 April 2023 E-ISSN: 2962-0279

Gambar 2. Inde Variabel ent

Berdasarkan t ion periklanan


(X1) terhadap variabel minat membeli (Y) mempunyai nilai koefisien regresi linier berganda
sebesar 0,539, dan nilai regresi dari variabel lain di luar model (error) sebesar 0,097. Hasil analisis
menunjukkan bahwa variabel Implementasi Periklanan Dengan nilai koefisien sebesar 0,539
terdapat pengaruh yang menguntungkan terhadap minat beli. Hal ini menunjukkan bahwa minat
beli juga akan tumbuh sebesar 0,539 jika iklan yang efektif digunakan dan semua faktor
independen lainnya dianggap konstan.
Temuan investigasi verifikasi mengenai dampak penyebaran iklan terhadap minat beli di
pasar online Lazada yang berbasis di Bandung selanjutnya akan diulas. Pengaruh Adopsi Iklan
Terhadap Minat Beli Lazada di Marketplace Online Kota Bandung. Minat beli dipengaruhi secara
positif dan signifikan oleh iklan aplikasi sebesar 0,539. Akibatnya, niat membeli mungkin
dipengaruhi oleh suatu aplikasi.

Tabel 1. Variabel Dependen: Niat Membeli


Koefisien

Tidak terstandarisasi Terstandarisasi


Koefisien Koefisien

Model B Std. kesalahan Beta T tanda tangan

(Konstan) 2.860 026 110.305 00.0


Penerapa
Iklan 539 097 632 5.572 00.0
On line

Temuan penelitian ini menunjukkan dampak langsung iklan terhadap pembelian


maksud. Penelitian Gunawan & Dharmayanti (2014) dan Herdaningtyas & Iriani mendukung temuan
tersebut (2017). Penelitian ini juga mengungkapkan hasil bahwa penggunaan iklan online melalui
internet dapat memberikan dampak tanpa menggunakan faktor mediasi dengan menyatakan bahwa
penelitiannya memerlukan komponen sikap yang mendalam untuk membangkitkan minat pembelian
online di kalangan pelanggan, penelitian Aqsa & Kartini (2015) dibantah. Namun penelitian ini
membantah penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yuniyanto & Siren (2018) yang menyatakan
bahwa brand familiarity berfungsi sebagai faktor moderasi dalam hubungan antara iklan online dan
minat beli.

5. KESIMPULAN

Hal ini dapat disimpulkan dari penelitian mengenai penggunaan iklan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
niat pembelian pada Lazada di kota bandung yaitu penggunaan iklan online

Memaksimalkan Pemasaran Online... 27


Startupreneur Bisnis Digital (SABDA) Vol. 2 P-ISSN : 2962-0260
Nomor 1 April 2023 E-ISSN: 2962-0279

memiliki dampak yang menguntungkan terhadap minat pembelian dalam arti bahwa upaya
periklanan online Lazada akan menjadi lebih efektif jika semakin banyak klien yang tertarik untuk
membeli dari mereka. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa penerapan periklanan dapat
mempengaruhi kecenderungan membeli konsumen tanpa memerlukan faktor mediasi atau
moderasi, sehingga dapat dikatakan jika periklanan internet diterapkan seefektif mungkin maka
minat beli konsumen dapat timbul. Dari penelitian penggunaan iklan dalam memenuhi niat beli
pelanggan di Lazada kota Bandung dapat disimpulkan bahwa penggunaan iklan online
memberikan dampak yang menguntungkan terhadap niat beli. klien tertarik untuk membeli dari
mereka. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa penerapan periklanan dapat mempengaruhi
kecenderungan membeli konsumen tanpa memerlukan faktor mediasi atau moderasi. Jadi, jika
periklanan internet diterapkan seefektif mungkin, minat beli pelanggan dapat dibangkitkan.

Ada banyak manfaat menggunakan metode periklanan online terutama di era digital yang
serba cepat ini dalam menjangkau informasi kepada semua orang. Penargetan memberi Anda
kemampuan untuk menampilkan iklan untuk menjangkau orang-orang dengan minat khusus — yaitu
mereka yang tertarik dengan produk dan layanan Anda — dan menunjukkan mereka iklan yang relevan.
kita juga dapat dengan mudah menentukan target pasar. Keuntungan paling menguntungkan dari iklan
online adalah dapat ditempatkan di mana pun target pasar Anda menghabiskan waktu online. Misalnya
Anda menjual perlengkapan bayi dan beriklan di mesin pencari Google. Anda dapat mengatur iklan
Anda agar muncul di halaman hasil pencarian ketika orang memasukkan kata kunci “bayi” di mesin
pencari. Beriklan di media sosial juga pada prinsipnya sama. Anda dapat mengatur agar iklan Anda
muncul sesuai dengan preferensi pengguna media sosial tersebut.

UCAPAN TERIMA KASIH

Kami mengucapkan terima kasih kepada Universitas Pelita Harapan dan Universitas Multimedia
Nusantara khususnya kepada Alphabet Incubator yang telah membantu menyelesaikan penelitian ini.

REFERENSI

[1] I. Setyawan, DU Daihani, dan I. Kisowo, “Pengembangan model bisnis umkm melalui laundry dan
toko dengan pendekatan pemikiran desain pada masa pandemi covid-19,” Jurnal Teknik
Industri, jilid. 12, tidak. 3, hlm.247–257, 2022.
[2] Y. Sari dan NW Utami, “Komunikasi Pemasaran Digital sebagai Tantangan Teknologi,”Jurnal
Mahasiswa Komunikasi Cantrik, jilid. 1, tidak. 1, hlm. 1–14, 2021.
[3] U. Rahardja, EP Harahap, dan DI Pratiwi, “Pemanfaatan RinfoSheet Sebagai Media Informasi
Laporan Penjualan Barang pada Raharja Internet Cafe,”Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia
, jilid. 12, tidak. 1, hal.65–74, 2018.
[4] D. Anggoro dan H. Hasugian, “Implementasi Digital Marketing Pada UKM Guna Meningkatkan
Pemasaran dan Penjualan Produk Di Masa Pandemi Covid-19,” JURPIKAT (Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat), jilid. 1, tidak. 3, hal.384–391, 2020.
[5] F. Septiyana, MS Shihab, H. Kusumah, dan D. Apriliasari, “Analisis Pengaruh Kualitas Produk,
Persepsi Harga dan Nilai Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Kain Tapis Lampung,”
Transaksi Manajemen (ATM) APTISI, jilid. 7, tidak. 1, hal.54–59, 2023.

[6] U. Rahardja, K. Tiara, dan LS Wulandari, “Penerapan Web Alumni Sebagai Penunjang Media
Informasi Pada Perguruan Tinggi Raharja,”SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, jilid. 4, tidak. 1,
hal. 4–11, 2016.
[7] U. Raharja, EP Harahap, dan REC Devi, “Pengaruh Pelayanan dan Fasilitas pada Raharja Internet
Cafe Terhadap Kegiatan Perkuliahan Pada Perguruan Tinggi,”Jurnal Teknoinfo, jilid. 12, tidak.
2, hal. 60–65, 2018.
[8] NS Sihombing, E. Pardede, A. Sihombing, dan N. Dewantara,Pemasaran Digital. Penerbit Widina,
2022.
Memaksimalkan Pemasaran Online... 28
Startupreneur Bisnis Digital (SABDA) Vol. P-ISSN : 2962-0260
2 Nomor 1 April 2023 E-ISSN: 2962-0279

[9] MR Anwar, M. Yusup, S. Millah, dan S. Purnama, “Peran Inkubator Bisnis dalam Mengembangkan
Startup Digital Lokal di Indonesia,”Startupreneur Bisnis Digital, jilid. 1, tidak. 1 April, hlm. 1–
10, 2022.
[10] IBP Manuaba dan KAT Indah, “Perbaikan Deteksi Objek Metode Findcontour Menggunakan
Logika Fuzzy untuk Mendeteksi Objek Aksara Bali pada Daun Lontar,” Jurnal Teknologimedia,
jilid. 7, tidak. 3, hal.314–322, 2023.
[11] I. Hidayat dan PO Sutria, “Pengaruh Penetapan Beban Pajak, Perencanaan Pajak, dan Profitabilitas
Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Pertambangan,
Sub Sektor Batubara Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun Ini,”Transaksi Manajemen
(ATM) APTISI, jilid. 7, tidak. 1, hal.79–85, 2023.
[12] S. Lindawati, M. Hendri, dan J. Hutahaean,Pemasaran Digital. Yayasan Kita Menulis, 2020.

[13] P.Nugrahaningsihdkk., “Pelatihan pemberdayaan masyarakat melalui kewirausahaan dan


pemasaran digital pada BUMDES Blulukan Gemilang,” Kumawula: jurnal pengabdian kepada
masyarakat, jilid. 4, tidak. 1, hlm. 8–14, 2021.
[14] NR Izzaturrohman dan AMA Suyanto, “Analisis Pengaruh Pemasaran Digital (digital Marketing)
Terhadap Brand Awareness Pada E-commerce,”eProsiding Manajemen, jilid. 6, tidak. 2, 2019.

[15] I. Ri'aeni, “Strategi Komunikasi Pemasaran Digital Pada Produk Kuliner Tradisional,” LUGAS
Jurnal Komunikasi, jilid. 1, tidak. 2, hal.141–149, 2017.
[16] B. Harahap, EH Hasibuan, A. Rambe, RN Singarimbun, dan D. Syahputra, “Pemberdayaan
Masyarakat Melalui Pelatihan Kewirausahaan dan Pemasaran Digital Pada Masa Pandemi
Covid-19 di Masjid Muhammad Jayak,”Mejuajua: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, jilid. 2,
tidak. 2, hlm. 22–29, 2022.
[17] U. Raharja, N. Lutfiani, I. Handayani, dan FM Suryaman, “Motivasi Belajar Mahasiswa Terhadap
Metode Pembelajaran Online iLearning+ Pada Perguruan Tinggi,”Sisfotenika, jilid. 9, tidak. 2,
hal.192–202, 2019.
[18] A. Himki, T. Ramadhan, Y. Durachman, dan ES Pramono, “Keputusan Kewirausahaan Bisnis
Digital: Analisis E-Business (Studi Literatur),” Startupreneur Bisnis Digital, jilid. 1, tidak. 1 April,
hlm. 107–113, 2022.
[19] E. Maria, S. Suharyadi, dan RK Hudiono, “Implementasi pemasaran digital berbasis website
sebagai strategi kenormalan baru Dusun Srumbung Gunung pasca Covid-19,”Jurnal
Pemberdayaan Riau, jilid. 4, tidak. 1, hlm. 1–10, 2021.
[20] L. Meria, Q. Aini, NPL Santoso, U. Raharja, dan S. Millah, “Manajemen Kontrol Akses untuk
Pendidikan Online Terdesentralisasi menggunakan Teknologi Blockchain,” diKonferensi
Internasional Keenam tentang Informatika dan Komputasi (ICIC) 2021, 2021, hlm.1–6.
[21] Y. Shino, C. Lukita, KB Rii, dan EA Nabila, “Munculnya Fintech dalam Kurikulum Pendidikan
Tinggi,”Startupreneur Bisnis Digital, jilid. 1, tidak. 1 April 2022.
[22] M.Simanjuntakdkk.,Pemasaran Digital Pariwisata Indonesia. Yayasan Kita Menulis, 2021.

[23] NT Hariyanti dan A. Wirapraja, “Pengaruh influencer marketing sebagai strategi pemasaran era
digital modern (Sebuah studi literatur),”Eksekutif, jilid. 15, tidak. 1, hal.133–146, 2018.

[24] AW Kurnianti, “Strategi komunikasi pemasaran digital sebagai penggerak desa wisata
kabupaten wonosobo provinsi jawa tengah,”Jurnal Riset Komunikasi, jilid. 1, tidak. 1, hal.180–
190, 2018.
[25] KB Rii, P. Edastama, dan NF Nabilah, “Studi Kemampuan Inovasi Mahasiswa Berdasarkan
Ekstenik dan Teori Kreativitas,”Startupreneur Bisnis Digital (Jurnal SABDA), jilid. 1, tidak. 2,
hal.134–142, 2022.
[26] T. Wediawati dan EF Rahmayani, “Implementasi Lean Canvas Pada Startup Dalam Menghadapi
Persaingan Bisnis Barbershop,”Jurnal Manajemen Bisnis, jilid. 18, tidak. 1, hal.108–118, 2021.

[27] NS Achmadi dan R. Veronika, “Strategi Pemasaran Benteng Fort Rotterdam sebagai Pariwisata
Ramah Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal di Makassar,”Strategis: Jurnal Pendidikan
Manajemen Bisnis, jilid. 19, tidak. 2, 2019.

Memaksimalkan Pemasaran Online... 29


Startupreneur Bisnis Digital (SABDA) Vol. 2 P-ISSN : 2962-0260
Nomor 1 April 2023 E-ISSN: 2962-0279

[28] S. Suharto, “Implementasi Lean Canvas Sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan


Kewirausahaan Mahasiswa Di Perguruan Tinggi,”Jurnal Nusantara Aplikasi Manajemen Bisnis
, jilid. 7, tidak. 1, hal.149–161, 2022.
[29] DP Lazirkha, J. Hom, dan V. Melinda, “Analisis Kualitas Layanan Bisnis Digital Dalam
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan,”Startupreneur Bisnis Digital (Jurnal SABDA), jilid. 1,
tidak. 2, hlm.156–166, 2022.
[30] I. Handayani dan R. Agustina, “Memulai Bisnis Digital: Menjadi Pengusaha Milenial yang
Berinovasi,”Startupreneur Bisnis Digital, jilid. 1, tidak. 2 Agustus 2022.

BIOGRAFI PENULIS

Dewi Surya Wuisan


Ir. Dewi Sri Surya Wuisan, MM merupakan Dosen Program Studi Manajemen. Dia
mengajar Ilmu Manajemen; Manajemen keuangan; Kewiraswastaan; Sumber daya
manusia; Manajemen Sistem Informasi; Pengantar Kewirausahaan; Komunikasi
bisnis; Dasar-dasar Pemasaran; Pengantar kursus Bisnis. Minat penelitiannya meliputi
manajemen, bisnis, pemasaran, kewirausahaan, dan SDM. Beliau memperoleh gelar
Sarjana Nutrisi dan Pakan Ternak dari Universitas Sam Ratulangi dan gelar Magister
Manajemen dari Universitas Pelita Harapan. Selain mengajar di universitas, ia juga
seorang perencana keuangan bersertifikat (CFP).

dewi.wuisan@uph.edu

Tessa Handra
Tessa Handra saat ini menjadi dosen di Fakultas Bisnis Universitas Multimedia
Nusantara. Beliau memperoleh gelar Magister Teknik Industri dari Universitas Pelita
Harapan dan gelar Sarjana Manajemen dari Universitas Tarumanagara. Penelitiannya
saat ini berfokus pada pemasaran digital.
tessa.handra@dosen.umn.ac.id

Memaksimalkan Pemasaran Online... 30

Anda mungkin juga menyukai