(FEB 114)
MODUL SESI 4
E-COMMERCE DAN MARKETPLACE
DISUSUN OLEH
LISTA MERIA, S.Kom, MM
A. E-Commerce
1. Pengertian E-commerce
Secara umum pengertian e-commerce atau electronic commerce adalah
aktivitas jual beli dengan memanfaatkan perangkat teknologi dan internet. Baik
penjual maupun pembeli, keduanya harus terhubung dengan internet untuk
melakukan transaksi.
Menurut para ahli e-commerce adalah proses menjual dan membeli suatu
produk secara elektronik oleh konsumen, dari satu perusahaan ke perusahaan
lainnya melalui transaksi bisnis yang terkomputerisasi (Laudon, 1998). Kalakota
dan Whinston (1997) mendefinisikan e-commerce ditinjau dari empat perspektif
yang berbeda yaitu :
a. Perspektif Komunikasi, e-commerce adalah penyediaan produk (barang,
jasa, informasi) dan pembayaran melalui jaringan komputer atau peralatan
elektronik yang lain.
b. Perspektif pelayanan, e-commerce diartikan sebagai alat untuk memenuhi
kebutuhan perusahaan dan konsumen yang sangat menguntungkan. Hal ini
karena dapat meminimalkan biaya sekaligus meningkatkan kualitas dan
kecepatan pelayanan terhadap konsumen.
c. Perspektif proses bisnis, e-commerce merupakan aplikasi dari kemajuan
teknologi yang bertujuan memudahkan transaksi bisnis sekaligus langkah-
langkah pelaksanaan pekerjaan.
2. Jenis-Jenis E-commerce
E-commerce terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan pelaku usaha,
sarana, dan juga orientasi keuntungannya.
a. Business-to-Business (B2B)
Business-to-Business (B2B) adalah bentuk jual-beli produk atau jasa yang
melibatkan dua atau beberapa perusahaan dan dilakukan secara elektronis.
Dalam hal ini, baik pembeli maupun penjual adalah sebuah perusahaan dan
bukan perorangan. Biasanya transaksi ini dilakukan karena mereka telah
saling mengetahui satu sama lain dan transaksi jual beli tersebut dilakukan
untuk menjalin kerjasama antara perusahaan itu.
b. Business-to-Consumer (B2C)
Business to Consumer (B2C) ialah bisnis yang dikerjakan antara pelaku
bisnis dengan konsumen. produsen hanya memasarkan produk dalam bentuk
barang ataupun jasa, sementara konsumen hanya berperan sebagai pengguna
atau pembeli saja
c. Consumer-to-Consumer (C2C)
Consumer-to-Consumer (C2C) adalah jenis e-commerce dimana pelakunya
adalah sama-sama pelanggan atau konsumen. Di sini pelanggan akan
menjual barang atau jasa dari produsen tertentu kepada pelanggan lainnya.
Bisa dikatakan di sini penjual adalah semacam perantara.
d. Consumer-to-Business (C2B)
Consumer to Business (C2B) ialah aktivitas bisnis yang terjadi diantara
produsen dan konsumen. Bisnis ini dikerjakan oleh konsumen terhadap
produsen yang menyediakan produk (barang atau jasa).
3. Contoh E-commerce
Perkembangan e-commerce di Indonesia sudah sangat pesat, terutama
setelah menginjak tahun 2000-an. Berikut adalah contoh bentuk-bentuk e-
commerce yang saat ini masih banyak digunakan.
a. Iklan Baris
Iklan baris adalah contoh e-commerce sederhana yang sering jadi pilihan
para pelaku usaha. Lewat iklan baris, seseorang atau perusahaan bisa
mempromosikan barang atau jasa yang hendak dijual kepada konsumen.
Iklan baris hanya berperan sebagai media promosi tanpa menyediakan
fasilitas transaksi. Jadi, pembeli harus menghubungi si penjual secara
langsung untuk melakukan transaksi. Penyedia website iklan baris juga
tidak bertanggung jawab terhadap transaksi yang terjadi.
1. OLX
2. FJB Kaskus
1. Mamaschoice.id
3. Pizzahut.co.id
Jenis-Jenis Marketplace
Pada umumnya terdapat dua jenis kerja sama di situs marketplace Indonesia,
yaitu marketplace murni dan konsinyasi.
1. Marketplace Murni
Kerjasama marketplace murni adalah ketika situs marketplace hanya
menyediakan lapak untuk berjualan dan fasilitas pembayaran. Penjual
yang melakukan kerjasama marketplace diberikan keleluasaan lebih banyak
dibandingkan kerjasama konsinyasi.
1. Tokopedia
3. Bukalapak
2. Lazada
4. Rakuten
2. Marketplace Konsinyasi
Jenis kerjasama yang kedua adalah konsinyasi atau istilah mudahnya
adalah titip barang. Jika penjual melakukan kerjasama konsinyasi dengan
situs marketplace, ia hanya perlu menyediakan produk dan detail nformasi
ke pihak marketplace.
Pihak situs marketplace akan mengurus penjualan dari foto produk, gudang,
pengiriman barang, hingga fasilitas pembayaran. Berbeda dari jenis
kerjasama sebelumnya, di jenis kerjasama ini pembeli tidak bisa melakukan
penawaran harga karena alur semua alur transaksi ditangani oleh situs
marketplace.
1. Zalora