Selain karakter, ada juga klasifikasi yang terjadi dalam transaksi jual beli B2B.
Klasifikasinya B2B adalah :
1. Systematic sourcing, merupakan transaksi yang dilakukan dua perusahaan dalam jangka
panjang.
2. Spot sourcing, merupakan pembelian spontan dan tidak berlangsung dalam jangka waktu
lama.
3. Vertical exchange, merupakan transaksi dalam segmen industri.
4. Horizontal exchange adalah transaksi yang terjadi antar beberapa industri berbeda.
Untuk B2B, tidak perlu menjual barang dalam jumlah besar untuk mendapatkan omzet
tinggi. Karena pada dasarnya, harga per unit pada model B2B sudah sangat tinggi. Itu pun, tidak
menutup kemungkinan kalau pembelian dalam skema B2B juga terjadi dalam jumlah yang
besar. Dari sebuah sumber dikatakan bahwa nilai rata-rata kontrak B2B milik Lippo Group,
Mbiz, berhasil mencetak rata-rata nilai kontrak sebesar Rp312 juta.
Berikut ini lima teknik untuk memasarkan dalam model bisnis B2B.
1. Many to One
Teknik ini dilakukan banyak perusahaan untuk memenangkan tender pada sebuah
perusahaan. Bisa dilakukan jika produk yang dibutuhkan dalam jumlah banyak mengingat
konsumennya adalah satu perusahaan.
2. One to many
Merupakan teknik yang sudah sering dilakukan, satu perusahaan yang merupakan
supplier menyediakan produk untuk perusahaan lain. Jumlah perusahaan yang membutuhkan
pun lebih satu. Untuk menawarkan bisa menggunakan katalog penawaran.
Universitas Tamansiswa Palembang
Program Studi Akuntansi
Tahun Akademik 2021/2022
Mata Kuliah
Pengantar Aplikasi Komputer
3. Many to some
Ada juga teknik pemasaran di mana beberapa perusahaan dengan produk berbeda
membuat satu katalog. Tujuannya untuk memudahkan perusahaan lain mendapatkan produk
lengkap dengan harga miring.
4. Some to many
Teknik ini diterapkan oleh beberapa perusahaan dengan produk mirip dan membuat
katalog untuk mendapatkan lebih banyak perusahaan lain tertarik.
5. Many to many
Teknik ini memanfaatkan pasar yang pengelolaannya dilakukan oleh beberapa
perusahaan. Sehingga transaksi yang terjadi bisa dalam bentuk lelang.
2. Business-to-consumer (B2C)
Business to Consumer memiliki karakteristik :
a. Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secra umum pula dan dapat
diakses secara bebas.
b. Servis yang digunakan bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang
banyak. Sebagai contoh, karena sistem web sudah umum digunakan maka service
diberikan dengan berbasis web.
c. Servis yang digunakan berdasarkan permintaan (on demand). Produsen harus siap
memberikan respon sesuai dengan permintaan konsumen.
d. Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client
(consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing
(business procedure) diletakkan di sisi server.
Dengan menggunakan Electronic shopping mall yang berbasis web sites untuk
menjajakan produk dan servis. Para penjual produk dan servis membuat sebuah storefront yang
menyediakan catalog produk dan servis yang diberikannya. Calon pembeli dapat melihat-lihat
produk dan servis yang tersedia seperti halnya dalam kehidupan sehari-hari dengan melakukan
window shopping. Bedanya, (calon) pembeli dapat melakukan shopping ini kapan saja dan
darimana saja dia berada tanpa dibatasi oleh jam buka toko.
Sedangkan, konsep portal agak sedikit berbeda dengan electronic shopping mall, dimana
pengelola portal menyediakan semua servis di portalnya (yang biasanya berbasis web). Sebagai
contoh, portal menyediakan eMail gratis yang berbasis Web bagi para pelanggannya sehingga
diharapkan sang pelanggan selalu kembali ke portal tersebut.
Berbeda halnya dengan marketing B2C. Model satu ini mengharuskan menjual produk
dalam jumlah besar untuk memaksimalkan omzet. Tak lain, ini karena harga barang per unitnya
sudah sangat murah. Ditambah, tak banyak orang yang membeli barang-barang retail dalam
jumlah besar.
3. Consumer-to-consumer (C2C)
Dalam hal ini terdapat 2 (dua) indikator utama bagi sebuah website marketplace:
a. Seluruh transaksi online harus difasilitasi oleh website yang bersangkutan
b. Bisa digunakan oleh penjual individual.
Dimana kegiatan yang berlangsung harus menggunakan fasilitas transaksi online seperti
rekening pihak ketiga untuk menjamin keamanan transaksi. Penjual hanya akan menerima uang
pembayaran setelah barang diterima oleh pembeli. Selama barang tersebut belum diterima oleh
pembeli, maka penjual tidak dapat mencairkan hasil penjualan dan jika produk gagal sampai
ketangan pembeli maka uang yang telah dibayarkan akan dikembalikan ke pembeli.
4. Customer-to-business (C2B)
1. Business-to-employee (B2E)
2. E-Government
CONTOH E-COMMERCE
1. Business-to-business (B2B)
Business to business (B2B) adalah sebuah model penjualan yang terjadi antara pelaku
bisnis dengan pelaku bisnis lainnya. Salah satu contoh B2B seperti importir spare part mesin
yang menjual barangnya ke pabrik tekstil. Bisa juga penjualan VPS, SSL, dan web hosting ke web
agency.
Contoh e-commerce B2B (business to business) Indonesia yang mungkin Anda kenal
adalah Ralali.com, IndoTrading.com, Kawan Lama, Electronic City, Indonetwork, dan Mbiz.
2. Business-to-consumer (B2C)
Business to consumer (B2C) adalah model penjualan antara pelaku bisnis dengan
konsumen. Contoh B2C ini rasanya lebih familiar dan bisa kita lihat sehari-hari. Mulai dari
berjualan makanan, jasa laundry, ojek, sampai salon adalah contoh B2C.
Contoh bisnis B2C yang cukup populer di Indonesia adalah Lazada, Amazon, Ebay,
Traveloka, Berrybenka dan lain sebagainya
3. Consumer-to-consumer (C2C)
Adapun jenis C2C adalah classified dan marketplace. Jika ingin berbisnis menggunakan
marketplace maka yang dibutuhkan adalah platform untuk menjual produknya kepada orang
lain. Jadi konsumen menjual barang-barang kepada konsumen lainnya dan melakukan transaksi
lewat platform tersebut.
Contohnya adalah ketika ada perorangan yang melakukan penjualan di classified ads
(misalnya,www.classified2000.com) dan menjual properti rumah hunian, mobil, dan
sebagainya. Adapun media yang digunakan biasanya adalah website, dari website tersebut
keduanya bebas melakukan transaksi jenis apapun. Adapun untuk menerima barang biasanya
menggunakan sistem COD. Contohnya adalah Kaskus dan OLX.
Mengiklankan jasa pribadi di internet serta menjual pengetahuan dan keahlian
merupakan contoh lain C2C. Sejumlah situs pelelangan memungkinkan perorangan untuk
memasukkan item-item agar disertakan dalam pelelangan. Contoh lain yang terkenal adalah
eBay.com, yaitu perusahaan lelang.
Model bisnis ini muncul bersamaan dengan teknologi e-commerce. Contoh bisnis ini pun
sangat familiar, seperti Bukalapak, BliBli, Shopee, dan marketplace lainnya.
Website www.classified2000.com
4. Customer-to-business (C2B)
Website e-commerce C2B adalah kebalikan dari C2C. Website jenis ini melibatkan
transaksi dari konsumen ke perusahaan. Konsumen akan menawarkan produk atau jasa kepada
5. Online-to-Offline (O2O)
Saat ini banyak perusahaan yang sudah mulai menerapkan
pendekatan O2O commerce. Contohnya saja perusahaan ritel Walmart
yang berupaya untuk menjembatani perbedaan antara customer online
maupun offline-nya dengan mengakuisisi e-commerce Jet.com pada 2016.
Targetnya adalah untuk menjangkau penduduk kota dan customer milenial yang memang
merupakan demografi customer dari Jet.com.
Beberapa perusahaan lainnya seperti Target, Kohl’s, dan Best Buy juga sudah mulai
menawarkan pick-up bebas kontak yang memungkinkan customer berbelanja dengan aman dan
mudah tanpa harus meninggalkan kendaraan mereka. Di Indonesia sendiri, sejumlah perusa-
haan juga telah menerapkan pendekatan O2O seperti Matahari dengan MatahariMall.com,
Indomaret dengan Klik Indomaret, dan Alfamart dengan Alfacart-nya.
Perbedaan / E - COMMERCE
Persamaan B2B B2C C2C C2B O2O
Organisasi bisnis Organisasi bisnis Pihak perorangan Konsumen (individu) Pihak perorangan
Pihak Penjual sebagai pencipta nilai
Organisasi bisnis atau Pihak perorangan. Pihak perorangan. Perusahaan menjadi Pihak perorangan, tipe
Pihak Pembeli pelaku-pelaku bisnis. Dengan perusahaan Dengan perorangan konsumen. Dimana customer yang tertarik
/ Target Pasar Dengan perusahaan sebagai penentu harga sebagai penentu pelanggan menyebutk untuk mengunjungi toko
sebagai penentu harga harga an harga untuk produk fisik dibanding
atau layanan yang menunggu paket untuk
ingin mereka beli. datang.
Dilakukan dalam waktu Melakukan transaksi Transaksi secara Proses bertansaksi Transaksi bisa dilakukan
Proses yang lama dan bisnis dari rumah online difasilitasi diakukan secara secara online,atau
pengambilan keputusan (online) oleh website yang elektronis. pembayaran langsung
Transaksi
terlebih dulu bersangkutan saat di toko fisik
Penjualan yang kecil dan Potensi pasar sangat Menjual produk konsumen atau Mengidentifikasi
Penjualan/ spesifik. luas dan ataupun jasa ke pengguna akhir customer dalam lingkup
Prospek Pasar kemungkinannya orang lain. menyediakan produk online melalui iklan,
hampir tak terbatas atau layanan ke email, maupun channel-
organisasi atau channel lainnya dan
perusahaan. beralih ke toko fisik
Jumlah Jumlah pembelian tinggi Jumlah pembelian Jumlah pembelian Jumlah pembelian Jumlah pembelian
dengan Harga per Unit rendah dengan Harga rendah dengan tinggi dengan harga rendah dengan Harga per
Pembelian dan termasuk tinggi per Unit termasuk Harga per Unit yang disepakati Unit termasuk rendah
Harga Jual rendah termasuk rendah
Memaksimalkan Mencoba produk baru, Motivasi sangat perusahaan mendapat
Motivasi keuntungan, efisiensi promo, menyukai personal untung dari kesediaan memungkinkan pembeli
pekerjaan, dan investasi produk yang konsumen untuk mencari berbagai
Pembeli penawaran, kemudian
dimaksud, hadiah, menjual barang atau
prestise, dsb jasa/ gratis atau mengunjungi toko fisik
dengan harga lebih untuk membeli barang
Trading partners sudah Terbuka untuk umum Pelaku bisnis yang Terbuka untuk umum. Terbuka untuk umum
Partners terjalin cukup lama. sama-sama Terutama penjualan
Bussiness konsumen. ke perusahaan
Model yang umum Pendekatan client- Melakukan promosi dapat berupa Menyediakan layanan
Pendekatan digunakan adalah peer server, Menggunakan di marketplace itu perusahaan yang pick-up untuk barang
Bisnis to peer “electronic shopping sendiri, hingga rajin membeli barang atau yang dibeli online atau
mall” atau melakukan Up jasa dari individu baik customer dapat
menggunakan konsep secara langsung / melakukan transaksi saat
“portal” melalui perantara. berada di toko fisik
Tingkat persaingan yang Persaingan dari Persaingan dari Persaingan dari Persaingan dari
Persaingan sedikit rendah. Dalam perusahaan besar perusahaan besar perusahaan besar perusahaan besar sampai
lingkup perusahaan sampai industri sampai industri sampai industri industri rumahan
Bisnis
sejenis. rumahan rumahan rumahan
Informasi hanya ditukar Informasi disebarkan Menggunakan Menggunakan media mengkombinasikan
Penyebaran dengan partner ke umum. Dengan media sosial untuk sosial terutama akses penjualan online dan
Info Produk tersebut. Atau dengan berbagai media. memuat promosi adsense atau iklan offline. Promosi melalui
media untuk produk terbaru. dalam media sosial situs online dan toko
menampilkan konten fisik.
dan portofolionya
Perkembangan B2B Perkembangan B2C Perkembangan Berkembang pesat di
Perkembangan lebih pesat lebih lambat pesat terutama di era Internet karena perkembangan O2O
dibandingkan B2C dibandingkan B2B era digital dan akses siap pakai ke cukup cepat, terutama
Bisnis setelah pandemi
pandemi konsumen yang
“terhubung”
dengan merek.