DISUSUN OLEH :
VERA FEBRIANI - 142017004
REVIA AGUSTINA - 1420170032
DOSEN PEMBIMBING :
ERFAN M.KAMIL, S.T.,M.T.
Produk perancangan kota dapat dikategorikan dalam dua bentuk umum yang
disebut Ruang Kota (urban space) dan Ruang Terbuka (open space).
Seorang ahli perancangan kota, Hamid Shirvani dalam bukunya yang berjudul
"The Urban Design Process" juga menyebutkan ada delapan (8) elemen fisik
dalam perancangan kota, salah satunya adalah linkage system sirkulasi dan parkir
serta pedestrian.
Selain itu linkage system juga erat kaitannya dengan sistem transportasi yang
tersedia serta elemen-elemen penunjang pengguna umum
PENGERTIAN
Elemen ruang parkir memiliki dua efek langsung pada kualitas lingkungan, yaitu :
a. Kelangsungan aktivitas komersial.
b. Pengaruh visual yang penting pada bentuk fisik dan susunan kota.
Dari segi sistem penataan parkir, sudah tersedianya area parkir yang memadai
atau parkir yang diperuntukan untuk pengunjung / pasien yang datang. Hal ini
juga bisa dilihat dari tidak adanya kendaraan yang parkir dibahu jalan atau
jalur masuk didepan Rumah Sakit Charitas.
Dan untuk mengatasi kurangnya lahan untuk parkir, pihak rumah sakit
Charitas sudah menyediakan gedung parkir sendiri atau gedungparkir
bertingkat
PENGERTIAN
Pedestrian merupakan sarana bagi pejalan kaki dan sarana untuk kegiatan pada
sektor informal, misalnya pedagang kaki lima dan penjual eceran. Hal ini yang
sekaligus bisa menghidupkan ruang-ruang terbuka kota.
Manfaat adanya pedestrian ways antara lain :
a. Reduce uses of automobile
b. Create retailing activity
c. Promoting human scale system
d. Increase air quality
Kriteria dari pedestrian ways yang baik, antara lain :
a. Terdapat interaksi antar setiap elemen dasar urban design
b. Mempunyai relasi/hubungan kuat antara existing bangunan aktivitas
c. Tetap efektif terhadap perubahan fisik kota dimasa depan
PRINSIP PERENCANAAN FASILITAS PEJALAN KAKI