Makalah Oleh
Vera Febriani
21220005
Dosen Pembimbing : Aries Veronica, SE., M.Si., Ak., Ca.
FAKULTAS EKONOMI
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 1
ASET 4
Pengertian ............................................................................................................................................................. 4
ASET LANCAR 4
Pengertian ............................................................................................................................................................. 4
ASET TETAP 4
Pengertian ............................................................................................................................................................. 5
Klasifikasi .............................................................................................................................................................. 5
Jenis - Jenis............................................................................................................................................................ 7
1|Daftar Isi
E. Perolehan Melalui Hadiah atau Donasi ................................................................................. 9
Pengertian .......................................................................................................................................................... 10
Karakteristik ..................................................................................................................................................... 10
ASET TETAP TIDAK TERWUJUD 11
Pengertian .......................................................................................................................................................... 11
Klasifikasi ........................................................................................................................................................... 11
Jenis - Jenis......................................................................................................................................................... 11
DEPRESIASI 12
Pengertian .......................................................................................................................................................... 12
Pengertian .......................................................................................................................................................... 14
A. Pengakuan........................................................................................................................................ 14
B. Pengukuran ..................................................................................................................................... 15
C. Pencatatan ....................................................................................................................................... 15
2|Daftar Isi
C. Metode Hasil produksi ............................................................................................................... 17
Pengertian .......................................................................................................................................................... 24
Pengertian .......................................................................................................................................................... 27
3|Daftar Isi
ASET
Pengertian
● Menurut Rudianto dalam buku Pengantar Akuntansi (2012 : 56)
Aset adalah harta kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Harta kekayaan ini
harus dapat diukur dengan jelas dengan satu satuan uang dan diurutkan berdasarkan
kecepatan perubahannya kembali menjadi uang kas. Dalam pengertian yang lain, aset
adalah sumber daya yang dimiliki oleh entitas bisnis atau usaha. Sumber daya ini dapat
berbentuk fisik ataupun hak yang mempunyai nilai ekonomis.
Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dan peristiwa
masa lalu dan dimana manfaat ekonomi masa depan diharapkan akan diperoleh
perusahaan. Manfaat ekonomi yang terwujud dan aset adalah potensinya baik secara
langsung maupun tidak langsung. Berbentuk produktif dan merupakan bagian dan
aktivitas operasi perusahaan atau kemampuannya mengurangi pengeluaran kas.
Pada dasarnya aset digolongkan menjadi dua, yaitu aset lancar dan aset tidak lancar.
Aset tidak lancar sendiri dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu aset tetap,
investasi jangka panjang, dan yang terakhir adalah aset tidak berwujud.
ASET LANCAR
Pengertian
● Menurut Ankarath dalam buku Property, Plant and equipment (2012 : 95)
Aset Lancar adalah aset yang paling likuid, artinya paling cepat untuk dikonversi/diubah
menjadi uang tunai atau kas, dan aset lancar ini memiliki siklus/perputaran dan masa
manfaat yang relative singkat, yaitu satu tahun. Aset ini bukan berarti hanya bermanfaat
dalam satu tahun saja, tapi karena perputaran yang sangat cepat maka aset yang
sebelumnya mudah sekali untuk habis, dan akan tergantikan dengan aset lainnya, begitu
seterusnya hingga pada akhir tahun harus ada tutup buku. yang termasuk dalam aset
lancar diantaranya adalah sebagai berikut: Kas, Investasi jangka pendek, Piutang usaha,
Wesel tagih,, Penghasilan yang masih akan diterima, Persediaan, Perlengkapan ditangan,
Beban dibayar dimuka.
ASET TETAP
Aset tetap merupakan salah satu komponen dalam laporan posisi keuangan
(neraca) yang sangat penting bagi perusahaan untuk pelaksanaan kegiatan operasional
dan sebagai penunjang tercapainya tujuan didirikan perusahaan tersebut. Oleh karena
4|Aset
itu, ketelitian dan kecermatan dalam pengelolaan aset tetap sangat berpengaruh
terhadap kewajaran penilaian laporan keuangan.
Aktiva tetap atau Aset tetap (property, plant dan equiptment) adalah aset
berwujud yang :
1. Dimiliki
● Untuk penggunaan dalam proses produksi atau penyediaan barang atau jasa.
● Untuk penyewaan kepada pihak lain.
● Untuk tujuan – tujuan administratif.
2. Diperkirakan akan digunakan selama lebih dari satu periode.
Pengertian
● Aktiva Tetap merupakan aktiva jangka panjang berwujud yang digunakan oleh
suatu perusahaan untuk berbisnis seperti tanah, gedung, peralatan (Barlin
Muhammad:2009).
● Aset tetap merupakan item berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam
produksi atau penyediaan barang, untuk penyewaan kepada orang lain, atau
untuk tujuan administratif yang diharapkan dapat digunakan selama lebih dari
satu periode.
a. Harga pembelian, termasuk biaya masuk dan pajak pembelian yang dapat
dikembalikan setelah dikurangi potongan penjualan atau rabat.
b. Biaya langsung yang dapat diatribusikan, yaitu biaya apa pun yang dapat
diatribusikan secara langsung untuk membawa aset menuju lokasi dan dalam
kondisi yang diperlukan agar mampu beroperasi dalam cara yang dikehendaki
oleh manajemen.
c. Estimasi biaya pembongkaran. Yaitu estimasi awal biaya pembongkaran dan
pemindahan aset tetap dan pemulihan tempat yang menjadi lokasi aset,
kewajiban bagi entitas yang timbul ketika aset tersebut diperoleh atau sebagai
konsekuensi telah digunakannya barang tersebut selama periode tertentu
Klasifikasi
Menurut (Barlin Muhammad:2009), Golongan aktiva tetap adalah sebagai berikut:
5|Aset
4. Furnitur dan Perabotan seperti meja, kursi, lemari, arsip dan rak panjang
Aset tetap dapat dikelompokkan dalam beberapa macam kelompok ditinjau dari
beberapa sudut pandang, yaitu:
Merupakan penilaian masa manfaat aktiva tetap berwujud sesuai dengan masa manfaat
aktiva tersebut. Aktiva ditinjau dari umur ada dua yaitu:
1. Aset tetap berwujud mempunyai umur tidak terbatas, misalnya tanah untuk
bangunan. Jenis aset dimiliki ini tidak perlu dilakukan depresiasi
2. Aset tetap yang umurnya terbatas. Jenis ini dikelompokan menjadi dua, yaitu:
● Aset tetap berwujud yang dapat diperbaharui, misalnya: gedung,
kendaraan, mesin, peralatan, dan lain-lain.
● Aset tetap yang tidak dapat diperbaharui, misalnya: konsensi tambang.
Terhadap aset tetap berwujud yang mempunyai umur terbatas pada setiap akhir
periode harus dilakukan depresiasi.
Mobilitas merupakan kesiapan atau kesiagan aset siap digunakan. Ditinjau dari
mobilitas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Aset tetap berwujud bergerak, yaitu aset tetap berwujud yang dapat dengan
mudah dipindakan, misalnya: kendaraan, peralatan, dan lain-lain.
2. Aset tetap tidak bergerak, misalnya : tanah, gedung dan lain- lain.
1. Aset tetap yang tidak mengembangkan diri, misalnya: tanah, gedung, bangunan,
dan lain-lain.
2. Aset tetap yang dapat mengembangkan diri, misalnya: sapi perah, sapi indukan,
ayam petelur, dan lain-lain.
● Golongan I, yaitu aset tetap selain bangunan yang mempunyai umur ekonomis
sampai 4 tahun, misalnya: peralatan, mebel, kendaraan, dan lain-lain yang
terbuat dari kayu
6|Aset
● Golongan II, yaitu aset tetap berwujud selain bangunan yang mempunyai umur
ekonomis diatas 4 tahun sampai 8 tahun, misalnya: peralatan, mebel, kendaraan
dan lain-lain.
● Golongan III, yaitu aset tetap berwujud selain bangunan yang mempunyai umur
ekonomis diatas 8 tahun sampai 20 tahun, misalnya: mesin-mesin produksi yang
menghasilkan peralatan, mesin-mesin produksi, dan lain-lain.
● Golongan IV, yaitu aset tetap berwujud berupa tanah dan bangunan.
Jenis - Jenis
Berikut jenis-jenis aset tetap berwujud yang biasanya dimiliki oleh perusahaan,
yaitu: Zaki Baridwan(2004:274) yaitu:
1. Tanah
Tanah sebagai aset tetap yaitu tanah yang dimiliki perusahaan dan digunakan
secara langsung dalam kegiatan perusahaan. Tanah dapat berupa tanah berdiri
bangunan, tanah pekarangan, tanah parkir, dan lain-lain.
2. Bangunan
Bangunan adalah suatu aset yang didirikan diatas sebidang tanah, bangunan
dapat berupa gedung kantor, gedung tempat produksi dan lain-lain. Aset tetap berupa
bangunan yang diperoleh dari pembelian maka harga perolehan dicatat sebagai harga
beli gedung ditambah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memiliki aset tetap.
Mesin dan peralatan yang dimiliki dan digunakan dalam proses kegiatan usaha
perusahaan, mesin dan peralatan dapat berupa mesin-mesin dan lain-lain. Harga
perolehan mesin dan peralatan yaitu sebesar harga beli ditambah dengan semua biaya-
biaya yang dikeluarkan hingga mesin tersebut dapat digunakan
5. Kendaraan
Kendaraan merupakan aset tetap yang dimiliki dan digunakan dalam kegiatan
perusahaan. Kendaraan dapat berupa minibus, bus, truk, dan sepeda motor.
7|Aset
● Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode akuntansi.
● Memiliki masa manfaat yang terbatas.
● Dimiliki oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau memasok
barang atau jasa, untuk disewakan atau tujuan administrasi.
Penyusutan Aktiva
Penyusutan aktiva tetap didasarkan pada tiga faktor mengenai aktiva tetap itu
sendiri :
Yaitu uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul dan biaya-biaya lain yang
terjadi dalam memperoleh suatu aktiva dan menempatkannya agar dapat digunakan.
Harga perolehan meliputi semua pengeluaran untuk mendapatkan dan pengeluaran lain
agar aktiva siap untuk digunakan.
Estimasi nilai sisa disebut juga nilai akhir (salvage). Merupakan jumlah kas yang
diharapkan didapat dari aktiva tersebut saat berakhirnya manfaat
“Aktiva tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku-
buku dengan jumlah yang sebesar uang yang dikeluarkan dalam jumlah uang yang
dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap tersebut siap pakai, seperti biaya angkut,
premi asuransi dalam perjalanan, biaya balik nama, biaya pemasaran, dan biaya
pencobaan.” Zaki Baridwan(2011:278)
“Apabila dalam suatu pembelian diperoleh lebih dari satu macam aktiva tetap
maka harga perolehan harus dialokasikan pada masing-masing aktiva tetap menurut
PSAK 16.”
8|Aset
● Ditukar dengan Surat Berharga
“aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi
perusahaan, dicatat dalam buku besar sebesar harga pasar saham atau obilagasi yang
digunakan sebagai penukar. Apabila harga pasar saham dan obligasi tidak diketahui,
harga perolehan aktiva tetap ditentukan sebesar harga pasar aktiva tersebut.
“Pertukaran aktiva tetap tidak sejenis adalah pertukaran aktiva tetap yang sifat
dan fungsinya tidak sama seperti pertukaran tanah dengan mesin-mesin, tanah dengan
gedung dan lain-lain, perbedaan antara nilai wajar aktiva tetap yang diserahkan dengan
nilai wajar digunakan sebagai dasar pencatatan aktiva yang diperoleh pada tanggal
transaksi terjadi harus diakui sebagai laba atau rugi pertukaran aktiva tetap.”
“Apabila aktiva tetap diperoleh dan pembelian angsuran, maka dalam harga
perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga. Bunga selain masa angsuran baik
jelas-jelas menyatakan maupun tidak menyatakan .”
“Dalam pembuatan aktiva, semua biaya yang dapat dibebankan langsung seperti
bahan, upah langsung dan factory over head langsung tidak menimbulkan masalah
dalam menentukan harga pokok aktiva yang dibuat.
9|Aset
ASET TETAP TERWUJUD
Pengertian
Berikut ini adalah beberapa pendapat dari para ahli, mengenai definisi dari aset
tetap berwujud :
● Smith & Skousen diterjemahkan oleh Gina Gania & Ichsan Setyo Budi
(2000:387)menyatakan bahwa
Aktiva tetap berwujud (tangible fixed assets) merupakan harta berwujud yang
bersifat jangka panjang dalam aktivitas operasi perusahaan, didalamnya meliputi tanah,
bangunan, mesin-mesin, dan peralatan lain yang digunakan untuk menghasilkan atau
memudahkan penjualan barang dan jasa.
● Sofyan Syafri (2011:20) menyatakan bahwa: ”aset tetap adalah aset yang
menjadi hak milik perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam
kegiatan menghasilkan barang dan jasa perusahaan”.
Karakteristik
Menurut Ahmad Syah’i (2009:223). Suatu aset tetap dapat diklasifikasikan ke
dalam aset tetap berwujud apabila memenuhi kriteria- kriteria di bawah ini:
10 | A s e t T e t a p T e r w u j u d
ASET TETAP TIDAK TERWUJUD
Pengertian
Smith & Skousen diterjemahkan oleh Gina Gania & Ichsan Setyo Budi
(2000:387) menyatakan, Aktiva tetap tidak berwujud (intangible fixed assets)
tidak dapat diobservasi atau dilihat secara langsung, didalamnya berbentuk
persetujuan, kontrak, atau paten, tetapi harta itu sendiri tidak memiliki eksistensi
fisik. Harta tak berwujud termasuk pos-pos seperti hak cipta, paten, goodwill, dan
perjanjian monopoli”.
Klasifikasi
Istilah aktiva tidak berwujud digunakan untuk menunjukkan aktiva-aktiva yang
umurnya lebih dari satu tahun dan tidak mempunyai bentuk fisik. Dalam PSAK No.19
(Revisi 2000) dinyatakan bahwa aktiva tidak berwujud adalah aktiva nonmoneter yang
dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai bentuk fisik serta dimiliki untuk digunakan
dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan pada pihak lainnya
atau untuk tujuan administratif.
Persyaratan Kategori
Suatu aktiva dapat dimasukkan dalam kategori aktiva tidak berwujud jika
memenuhi persyaratan :
1. Aktiva tersebut dapat diidentifikasikan,
2. Perusahaan mempunyai kendali atas aktiva tersebut,
3. Perusahaan memperoleh manfaat dari aktiva tersebut dimasa yang akan
datang.
Jenis - Jenis
Yang termasuk dalam pengertian aktiva tidak berwujud adalah :
● Merek
● Piranti lunak komputer (software)
● Lisensi dan waralaba
● Hak kekayaan intelektual seperti : hak cipta, paten dan hak kekayaan intelektual
lainnya
● Resep, formula, model, desain, dan prototipe
● Aktiva tidak berwujud dalam pengembangan.
11 | A s e t T e t a p T e r w u j u d
DEPRESIASI
Pengertian
Berikut adalah beberapa pengertian dari depresiasi menurut para ahli :
Sebab – Sebab
Menurut Zaki Baridwan (2011:306) ada beberapa faktor penyebab depresiasi
bisa dikelompokkan menjadi dua, yakni:
A. Faktor—faktor fisik
Faktor-faktor fisik yang mengurangi fungsi aktiva tetap adalah aus karena dipakai
(wear and tear), aus karena umur (deterioration and decay) dan kerusakan kerusakan.
A. Faktor-faktor fungsional
12 | D e p r e s i
Faktor - Faktor
Menurut Zaki Baridwan(2011:307), ada tiga faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam menentukan beban depresiasi setiap periode. Faktor-faktor itu iyalah:
Harga Perolehan (cost)
Harga Perolehan (cost) yaitu uang yang dikeluarkan atau hutang yang
timbul dan biaya-biaya lain yang terjadi dalam memperoleh suatu aktiva dan
menempatkannya agar dapat digunakan.
Nilai Sisa (residu)
Nilai Sisa (residu) yaitu jumlah yang diterima bila aktiva itu dijual,
ditukarkan, atau cara-cara lain ketika aktiva tersebut sudah tidak dapat
digunakan lagi, dikurangi dengan biaya-biaya pada saat menjual atau
menukarkannya
Taksiran Umur Kegunaan (masa manfaat)
Taksiran Umur Kegunaan (masa manfaat) yaitu suatu aktiva dipengaruhi
oleh cara-cara pemeliharaan dan kebijakan-kebijakan yang dianut dalam
reparasi. Taksiran umur biasanya dinyatakan dalam periode waktu.
13 | D e p r e s i
DEPRESIASI ASET TETAP
Pengertian
Definisi depresiasi aset tetap menurut beberapa para ahli adalah sebagai
berikut:
● Menurut Martani, Dwi dkk (2012:1), depresiasi adalah metode
pengalokasian biaya aset tetap untuk menyusutkan nilai aset secara
sistematis selama periode manfaat dari aset tersebut.
Perlakuan Akuntansi
Perlakuan akuntansi depresiasi aset tetap pun sama, harus mencakup empat
aspek tersebut dari pengakuan, pengukuran, pencatatan dan penyajian depresiasi aset
tetap. Di dalam pencatatan depresiasi aset tetap dapat disusun daftar aset tetap secara
terperinci, sehingga aset tetap tersebut dapat disusutkan sesuai dengan waktu dan
perhitungan yang telah ditentukan oleh perusahaan.
A. Pengakuan
C. Pencatatan
Semua aset tetap berwujud akan didepresiasikan kecuali tanah, untuk itu perlu
diadakan kebijakan untuk mengalokasikan aset selama masa manfaat yang diberikan.
Metode depresiasi menentukan cara dalam mengalokasikan penyusutan nilai aset secara
sistematis selama periode masa manfaat aset. Metode yang dipilih oleh suatu
perusahaan mencerminkan ekspektasi pola penggunaan aset.
Menurut Zaki Baridwan, Dalam menentukan penyusutan bagi aktiva tetap ada
beberapa macam metode yaitu :
Metode garis lurus (Straight line method) adalah metode depresiasi yang paling
sederhana dan banyak digunakan. Dalam cara ini depresiasi tiap periode jumlahnya
sama (kecuali kalau ada penyesuaian-penyesuaian).
Metode jam jasa (Service hours method) didasarkan pada anggapan bahwa
aktiva (terutama mesin-mesin) akan lebih cepat rusak bila digunakan sepenuhnya
(fulltime) dibanding dengan penggunaan yang tidak sepenuhnya (parttime). Dalam cara
ini beban depresiasi dihitung dengan dasar satuan jam jasa.
Beban depresiasi periodik besarnya akan sangat tergantung pada jam jasa yang
terpakai (digunakan).
Untuk tahun pertama biaya aktiva dikalikan dengan tarif saldo menurun
setelah tahun pertama, nilai buku (book value) yang menurun ( biaya – akumulasi
penyusutan) dikalikan dengan tarif yang bahwa pada saat perusahaan menggunakan
metode saldo menurun, depresiasi nilai sisa tidak diperhitungkan dalam penentuan
tarif penyusutan.
2. Bangunan
a. Permanen 20 Tahun 5% -
b.Non-permanen 10 Tahun 10% -
Dalam Kartu aktiva tetap untuk menentukan atau menghitung beban penyusutan
aktiva tetap terdiri dari beberapa macam yaitu :
1. Pusat aktivitas adalah keberadaan suatu kegiatan yang dilakukan.
2. Nomor Akuntansi adalah Nomor yang diberikan pada setiap aktiva tetap yang
ada dalam perusahaan agar tersusun
3. Nama Akuntansi adalah istilah atau sebutan yang digunakan untuk
mengidentifikasikan suatu akun yang digunakan di dalam transaksi-transaksi
akuntansi.
4. Perolehan awal adalah Jumlah uang / yang dapat disetarakan dengan uang
yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu aktiva yang diperlukan
5. Masa manfaat adalah batas penggunaan atau pemakaian barang atau aktiva
tetap selama belum berakhir atau berkurangnya umur ekonomis
Faktor Penentuan
Pembebanan penyusutan merupakan pengakuan terjadinya penurunan nilai atas
potensi manfaat (jasa) suatu aset. Pengalokasian beban penyusutan mencakup beberapa
periode pendapatan sehingga banyak faktor yang harus dpertimbangkan oleh
manajemen untuk menghitung besarnya beban penyusutan periodic secara tepat.
.(Hery, 2014 : 139).
Faktor-Faktor dalam menentukan beban penyusutan yaitu:
Nilai perolehan suatu aset mencakup seluruh pengeluaran yang terkait dengan
perolehannya dan persiapannya sampai aset dapat digunakan. Jadi, disamping harga
beli, pengeluaran-pengeluaran lain yang diperlukan untuk mendapatkan dan
mempersiapkan aset harus disertakan sebagai harga perolehan.
Nilai residu merupakan estimasi nilai realisasi pada saat aset tidak dipakai lagi. Dengan
kata lain, nilai residu ini mencerminkan nilai estimasi dimana aset dapat dijual kembali
ketika aset tetap tersebut dihentikan dari pemakaiannya (pada saat estimasi masa
manfaat aset berakhir)
Umur ekonomis aset dapat dinyatakan baik berdasarkan faktor estimasi waktu ataupun
faktor estimasi penggunaan. Faktor waktu dapat berupa periode bulanan atau tahunan,
sedangkan faktor pemakaian sering berupa jumlah jam operasional atau jumlah unit
produksi (output) yang dihasilkan dari aset tetap.
Faktor Pembatalan
Menurut Baridwan, (2004 : 306) hal-hal yang menyebabkan terbatasnya masa pengguna
aset tetap tersebut antara lain karena adanya faktor-faktor fisik yang mengurangi atau
bahkan tidak dipergunakan lagi, yang disebabkan karena:
Oleh karena pemakaian aset tetap dalam proses produksi tidak hanya sekali saja, tetapi
berlangsung terus menerus secara kontinyu mengakibatkan kapasitas dan produktivitas
yang dimiliki aset.
Aus karena umur – Setiap aset dapat aus seiring dengan perjalanan waktu. Sekalipun
aset tetap ini belum pernah dipakai, namun dengan adanya faktor kimia yang
diakibatkan oleh pengaruh alam seperti hujan, panas dan udara terhadap aset tersebut
akan menyebabkan kerusakan dan mungkin tidak efisien untuk dipergunakan lagi.
Adapun faktor lain, selain faktor fisik yang menyebabkan perlunya diadakan penyusutan
adalah faktor fungsional yang juga dapat mengurangi atau mengakibatkan suatu aktiva
tetap tidak dapat dipergunakan lagi, yaitu :
Perlakuan Akuntansi
A. Pengakuan Aset Tetap
Menurut PSAK 16 Efektif Per 1 Januari 2017 Menurut IAI untuk dapat
dikapitalisasi ke dalam aset tetap, dimana pengakuan biaya perolehan awal aset tetap
harus memenuhi dua kriteria kapitalisasi, yaitu kemungkinan besar manfaat ekonomis
Dalam PSAK 16 (paragraf 11 dan 12) terdapat dua macam biaya yaitu:
Aset tetap dapat diperoleh untuk alasan keamanan atau lingkungan. Perolehan
aset tetap tersebut, meskipun tidak secara langsung meningkatkan manfaat ekonomik
masa depan dari aset tetap tertentu yang ada, mungkin diperlukan bagi entitas untuk
memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari aset lain.
● Biaya Selanjutnya
Sesuai dengan prinsip pengakuan paragraf 07, entitas tidak mengakui biaya
perawatan sehari-hari aset tetap sebagai bagian dari aset tetap tersebut. Sebaliknya,
biaya tersebut diakui dalam laba rugi pada saat terjadinya. Tujuan pengeluaran ini
sering dideskripsikan sebagai “perbaikan dan pemeliharaan” aset tetap
Dalam PSAK 16 (paragraf 15), aset tetap yang memenuhi kualifikasi pengakuan sebagai
aset diukur dari biaya perolehan. Biaya perolehan aset tetap meliputi :
● Harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak dapat
dikreditkan setelah dikurangi diskon dan potongan lain.
● Setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke
lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai
dengan intensi manajemen
● Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi
lokasi aset tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau
sebagai kosekuensi penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan
selain untuk memproduksi persediaan selama periode tersebut.
Dalam PSAK 16 (paragraf 29), entitas memilih model biaya dan model revaluasi sebagai
kebijakan akuntansinya dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap
dalam kelas yang sama. Dalam PSAK 16 (paragraf 30) terdapat dua model biaya :
● Model biaya
Setelah pengakuan sebagai aset, aset tetap dicatat pada biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai
● Model revaluasi
Setelah pengakuan sebagai aset, aset tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara
andal dicatat pada jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai setelah tanggal revaluasi.
Dalam PSAK 16 (paragraf 67), keuntungan atau kerugiannya dimasukkan dalam laporan
laba rugi entitas. Aset tetap dihentikan pengakuannya hanya jika:
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap
dimasukan dalam laporan laba rugi ketika aset tetap tersebut dihentikan pengakuannya
(kecuali PSAK 30 : Sewa mensyaratkan perlakuan yang berbeda dalam transaksi jual dan
sewa balik). Keuntungan tidak boleh diklasifikan sebagai pendapatan.
Dalam PSAK 16 (paragraf 73), laporan keuangan harus mengungkapkan untuk setiap
kelas aset tetap sebagai berikut:
B. Berdasarkan PSAK 48
Berdasarkan PSAK 48, suatu aset dikatakan mengalami penurunan nilai apabila
nilai sisa buku yang tercatat melebihi nilai yang dapat dipulihkan (recoverable amount).
Istilah nilai yang dapat dipulihkan (recoverable amount) dalam PSAK 48 merujuk
pada nilai manakah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau unit penghasil kas
dikurangi biaya pelepasan aset dengan nilai pakainya. Apabila salah satu dari nilai wajar
aset atau unit penghasil kas dikurangi biaya pelepasan dengan nilai pakainya masih
lebih dari nilai sisa buku yang tercatat, maka aset tersebut tidak mengalami penurunan
nilai aset.
Perlakuan Akuntansi
Berdasarkan SAK per efektif 1 januari 2018. Berikut ini adalah hubungan antara
aset keuangan, penurunan nilai dan perlakuan akuntansinya.
24 | P e n u r u n a n N i l a i
Bagian Pertama
Rugi penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi
arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang belum
terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut.
● Perlakuan Akuntansi
1. Nilai aset tersebut dikurangi baik secara langsung maupun menggunakan pos
cadangan. Jumlah kerugian kredit yang terjadi diakui pada laba rugi.
2. Pemulihan penurunan nilai diijinkan apabila pemulihan tersebut dapat dikaitkan
secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui.
3. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan biaya perolehan diamortisasi
sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan.
4. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi.
Bagian Kedua
Rugi penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini
dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang
berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.
● Perlakuan Akuntansi
Bagian Ketiga
Rugi penurunan nilai adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan
pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset
keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laba rugi.
● Perlakuan Akuntansi
25 | P e n u r u n a n N i l a i
1. Kerugian kumulatif penurunan nilai yang sebelumnya diakui secara langsung dalam
penghasilan komprehensif lain harus dikeluarkan dari penghasilan komprehensif lain
dan diakui dalam laba rugi.
2. Instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi.
3. Pemulihan penurunan nilai diijinkan untuk instrumen utang yang tersedia untuk
dijual melalui laba rugi.
Identifikasi Aset
Berdasarkan PSAK 48, berikut adalah indentifikasi aset yang mungkin akan
mengalami penurunan :
Paragraf 8-17 menetapkan kapan jumlah terpulihkan harus ditentukan. Persyaratan ini
menggunakan istilah "suatu 29 aset" tetapi berlaku sama untuk suatu aset individual
atau suatu 30 unit penghasil kas. Paragraf lain dari Pernyataan ini disusun 31 sebagai
berikut :
26 | P e n u r u n a n N i l a i
DEPLESI
Pengertian
● Menurut PSAK No. 17, Deplesi merupakan pengurangan biaya (cost) yang
disebabkan pengelolaansumber daya alam menjadi persediaan seperti
penurunan nilai pada tambang dan hutankayu. Artinya deplesi merupakan
penyusutan alamiah sehingga tidak bisa diperbaharui.Deplesi bisa dihitung dari
banyaknya penghasilan yang didapatkan dari total aset yangdiambil dari
cadangan sumber daya alam.
Adalah biaya yang terjadi sebelum hak legal untuk mengeksplorasi wilayah tertentu
dilakukan.Biaya ini merupakan biaya prospek untuk memprediksi keberadaan sumber
daya mineral di suatu wilayah tertentu.Biaya ini diakui sebagai beban saat terjadi.
Biaya eksplorasi adalah biaya yang berhubungan dengan pemerolehan hak dengan
eksplorasi,melakukan studi-studi topografis,geologis,geokemis dan geofisis ;
eksplorasi,penyampelan dan aktivitas pengevaluasian kelayakan teknis dan komersial
penambangan sumber daya mineral.Sedangkan evaluasi adalah suatu proses dalam
menyediakan informasi untuk mengetahui sejauh mana kegiatan tersebut telah dicapai.
C. Biaya Pengembangan
Termasuk semua transportasi dan peralatan berat lainnya yang diperlukan untuk
menambang sumber daya serta menyiapkannya untuk produksi atau pengiriman.
Karena aktiva ini dapat dipindahkan dari satu lokasi pengeboran atau penambangan ke
lokasi lainnya maka biaya peralatan berwujud biasanya tidak diperhitungkan dalam
dasar deplesi.Peralatan harus dikelola terpisah layaknya aset tetap.
27 | D e p l e s i
● Biaya Pengembangan Tak Berwujud
Dianggap sebagai bagian dasar deplesi. Biaya ini adalah untuk pos-pos seperti biaya
pengeboran, terowongan, gua, dan sumur yang tidak memiliki karakteristik berwujud
tetapi diperlukan dalam menambang sumber daya alam.Biaya pengembangan tak
berwujud harus dipertimbangkan sebagai komponen penentuan deplesi.
B. Metode Persentase
Deplesi dihitung sebagai suatu persentase dari pendapatan kotor, asalkan jumlah
yang dibebankan tidak melebihi 50% dari pendapatan bersih (100% untuk properti gas
dan minyak) sebelum pengurangan deplesi. Digunakan untuk hampir semua tipe
tambang logam, deposit geotermal, dan tambang batubara, tapi tidak untuk sumber
hutan. Jika metode persentase diterapkan untuk suatu properti, beban deplesi harus
dihitung dengan kedua metode. Beban yang lebih besar dapat digunakan untuk
mengurangi basis properti.
Dan dapat dituliskan sebagai berikut :
Perlakuan Akuntansi
Berdasarkan IFRS, Perlakuan Akuntansi terhadap deplesi adalah sebagai berikut :
28 | D e p l e s i
ditentukan dengan dasar yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi kos
untukmenjualnya atau nilai dalam penggunaan.
● Selanjutnya, perlakuan akuntansi untuk aset yang mengalami penurunan nilai
dibedakan untuk aset yang masih akan digunakan dan aset yang akandilepaskan.
1. Rugi penurunan nilai: jumlah bawaan > jumlah yang dapat dipulihkan
29 | D e p l e s i
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Taufik;. (2014). Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Astuti Yuli, dkk. (2014). Sistem Informasi Manajemen Aset Tetap. Jakarta: Indonesia.
Indonesia. (2018). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16 Efektif per 1
Januari 2018, yang mengatur tentang Akuntansi Aset Tetap. Jakarta: Indonesia.
Indonesia. (2009). PSAK 48 ini merevisi PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset yang telah
disahkan pada tanggal 22 Desember 2009. Jakarta: Indonesia.
Indonesia. (02 Agustus 2000). Undang - Undang RI No. 17 tahun 2000 tentang prubahan
ketiga atas Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Jakarta:
Indonesia.
Indonesia. ( 2008 ). Undang - Undang RI No.36 tahun 2008 Pasal 11 tentang Perubahan
Keempat Atas Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1983 Pajak Penghasilan. Jakarta:
Indonesia.
https://elib.unikom.ac.id/download.php?id=76048
https://repository.unsri.ac.id/26913/55/RAMA_62201_01031481619051_0004106302
_0011036502_01_front_ref.pdf
https://perpustakaan.akuntansipoliban.ac.id/uploads/attachment/Q4D6sfAi5lzUgmBT
xZqoOrNEGabXtKLhIjJHCvkdn7Yw9McP1p.pdf
https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jbau/article/download/434/
http://eprints.akakom.ac.id/8048/3/3_145610089_BAB%2520II.pdf
https://dconsultingbusinessconsultant.com/penurunan-nilai-aset-berdasarkan-psak-
no48/#:~:text=Baik%20penurunan%20nilai%20aset%20menurut,pabrik%2C%20ken
daraan%2C%20atau%20property
30 | Daftar Pustaka