KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dapat mencetak dan mendistribusikan Buku
Petunjuk Teknis Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala. Petunjuk Teknis
Penjaringan Kesehatan sebelumnya terbit pada tahun 2008 untuk sekolah dasar dan
tahun 2010 untuk sekolah lanjutan, selanjutnya pada tahun 2015 telah dilakukan revisi
untuk mengakomodir perkembangan kebijakan dari lintas program.
Diharapkan dengan adanya buku ini maka pihak sekolah, puskesmas dan Dinas
Kesehatan, Dinas Pendidikan, Kanwil Agama, Dinas Sosial, dan Kanwil Kementerian
Hukum dan HAM dapat menyelenggarakan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan
berkala. Penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala merupakan serangkaian
kegiatan pemeriksaan kesehatan yang bertujuan untuk mengetahui secara dini masalah-
masalah kesehatan anak usia sekolah dan remaja untuk mendapat penanganan
secepatnya sehingga terhindar dari keadaan yang mengganggu proses belajar dan
tumbuh kembangnya. Hasil penjaringan kesehatan akan memberikan data pertumbuhan
dan perkembangan kesehatan anak untuk dijadikan pertimbangan dalam menyusun
perencanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
(PKPR) dan Usaha Kesehatan Sekolah/ Madrasah (UKS/M). Penjaringan kesehatan dan
pemeriksaan berkala untuk dilakukan pada peserta didik SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs
dan SMA/ MA/SMALB/SMK serta anak yang berada di panti/LKSA, dan di Lembaga
Pemasyarakatan/Lembaga Pembinaan Khusus Anak yang memiliki anak binaan berusia
dibawah atau sama dengan 18 tahun.
Terima kasih atas kerjasama dari lintas program di lingkungan Kementerian Kesehatan
maupun lintas sektor dalam melaksanakan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan
berkala. Saran dan masukan dari berbagai pihak akan selalu ditunggu demi perbaikan
buku ini di masa mendatang.
Merujuk pada Undang- Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri
sebagaimana tersebut dalam Bab I, merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan
pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan penjaringan kesehatan untuk menjangkau seluruh
anak usia sekolah dan remaja.
A. SASARAN
Petunjuk teknis ini diterbitkan untuk dipedomani oleh penanggungjawab program kesehatan
anak usia sekolah dan remaja di :
1. Dinas Kesehatan Provinsi/ Kab/Kota,
2. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi/Kab/Kota,
3. Kanwil Agama Provinsi/Kab/Kota,
4. Dinas Sosial Provinsi/Kab/Kota,
5. Kanwil KumHAM Provinsi/Kab/Kota,
6. Puskesmas,
7. Sekolah/Madrasah/Pondok Pesantren/Panti/LKSA/Lapas/LPKA
Selain itu petunjuk teknis ini dapat pula digunakan oleh institusi pendidikan kesehatan,
organisasi profesi atau mitra potensial bidang kesehatan lainnya.
B. KEBIJAKAN PELAKSANAAN
1. Penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala anak usia sekolah dan remaja merupakan
salah satu indikator standar pelayanan minimal bidang kesehatan yang menjadi urusan wajib
pemerintah daerah.
2. Penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala merupakan pemeriksaan kesehatan yang
terdiri dari penilaian riwayat kesehatan, penilaian status imunisasi, riwayat kesehatan
keluarga, penilaian perilaku berisiko, penilaian kesehatan reproduksi, kesehatan mental,
kesehatan inteligensia, pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan status gizi, pemeriksaan
kebersihan diri, pemeriksaan kesehatan indera penglihatan, pemeriksaan kesehatan indera
pendengaran, pemeriksaan gigi dan mulut, pemeriksaan kebugaran jasmani.
3. Penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala dilakukan sedikitnya 1 tahun sekali.
4. Kegiatan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala dilaksanakan di sekolah/madrasah
melalui wadah Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) dan di luar sekolah melalui
pondok pesantren, Panti/LKSA, Lapas Anak/LPKA yang dilaksanakan berdasarkan wilayah
kerja puskesmas.
5. Penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala dilaksanakan oleh puskesmas atau institusi
kesehatan dibawah koordinasi puskesmas.
6. Penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala dilaksanakan terhadap seluruh peserta didik
SD/SDLB /MI, SMP/SMPLB /MTs, dan SMA/SMK/SMALB/MA negeri dan swasta serta anak
di luar sekolah (pondok pesantren, panti/ LKSA/Lapas/LPKA).
7. Pelaksanaan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala didukung oleh sekolah/
sekolah luar biasa/ madrasah/pondok pesantren/panti/LKSA/Lapas/LPKA.
8. Pendanaan kegiatan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala menggunakan APBD,
swasta, mandiri atau sumber dana lain sesuai peraturan yang berlaku.
A. TIM PELAKSANA
Dalam melaksanakan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala, petugas
kesehatan dibantu oleh guru/ pendamping dan kader kesehatan
sekolah/madrasah/pondok pesantren/panti/LKSA/ petugas klinik atau pendamping lapas/
LPKA (dokter kecil/ kader kesehatan remaja). Dalam rangka mengatasi keterbatasan
sumber daya kesehatan, kepala puskesmas dapat meminta bantuan dinas kesehatan,
institusi pendidikan, organisasi profesi atau mitra potensial bidang kesehatan lainnya.
Sebelum melaksanakan penjaringan/pemeriksaan berkala, pihak puskesmas dan pihak
sekolah/ madrasah/pondok pesantren/panti/LKSA/Lapas/LPKA berkoordinasi untuk
mengidentifikasi kegiatan, pembagian tugas dan tanggung jawab. Berikut pembagian
tugas tim pelaksana seperti digambarkan pada tabel di bawah ini :
- √ - - - -
√ √ - - - -
√ √ - - - -
√ - √ √ √ -
- √ - √ - √
- - √ √ √ -
√ - √ - - -
- √ - √ - √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
Pelaksanaan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala pada anak usia sekolah dan remaja
dilakukan di dalam sekolah yaitu satuan pendidikan dasar dan menengah termasuk Sekolah Luar
Biasa (SLB), dan di luar sekolah yaitu panti/LKSA/Lapas/LPKA, pondok pesantren dan tempat
lainnya sesuai kondisi di wilayah kerja. Jika dari penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala
ditemukan adanya gangguan atau kelainan yang memerlukan penanganan lebih lanjut agar
dilakukan rujukan ke puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.
Dalam melakukan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala diperlukan persiapan dan
dilanjutkan dengan tahapan proses pelaksanaan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala.
Persiapan penjaringan dapat dilakukan minimal satu minggu sebelum pelaksanaan penjaringan dan
pemeriksaan berkala. Berikut digambarkan dalam bagan alur dibawah ini:
1. Pengertian
Pemeriksaan riwayat kesehatan anak usia sekolah dan remaja meliputi pengisian
kuesioner terkait jenis gejala/kejadian terkait kesehatan yang pernah diderita oleh anak
usia sekolah dan remaja seperti alergi makanan tertentu, alergi obat tertentu, cedera
serius akibat kecelakaan, kejang berulang, pingsan, tranfusi darah berulang dan ataupun
penyakit lainnya.
Anak usia sekolah dan remaja yang memiliki riwayat kesehatan tertentu kemungkinan
memiliki penyakit tertentu yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan anak usia
sekolah dan remaja, mengakibatkan kesakitan dan mengganggu proses belajar pada
masa yang akan datang.
Keterangan riwayat kesehatan anak usia sekolah dan remaja dapat digunakan oleh
petugas kesehatan untuk membantu petugas kesehatan dalam menentukan diagnose
penyakit maupun pengobatan bagi anak usia sekolah dan remaja.
Pemeriksaan riwayat kesehatan anak usia sekolah dan remaja dilakukan pada peserta
didik SD/MI , SMP/MTs, SMA/SMK/MA dan sederajat termasuk Sekolah Luar Biasa
(SLB), pondok pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA.
2. Tujuan
Untuk mendeteksi risiko masalah kesehatan anak usia sekolah dan remaja berdasarkan
gejala/kejadian terkait kesehatan yang pernah dialami.
No PELAKSANA Kesimpulan
Jenis Penilaian Cara Penilaian Dokcil Guru Nakes Hasil Tindak Lanjut
/kader Penilaian
1. Riwayat kesehatan Pengisian kuesioner V V Alergi Pemantauan
Riwayat alergi: makanan orang tua/wali
- Makanan tertentu dan atau dan
- Obat tertentu obat guru/pendamp
Riwayat kecelakaan tertentu ing terhadap
peserta didik (Gegar anak usia
otak/ patah tulang/ dll Risiko sekolah dan
Riwayat pingsan epilepsi remaja yang
Riwayat tranfusi darah alergi atau
berulang Risiko memiliki
Riwayat kejang anemia, riwayat
berulang penyakit kecelakaan
Riwayat pernah dirawat terkait Penyuluhan
di RS kelainan
Riwayat penyakit darah/peny gizi
lainnya akit kronis Rujukan ke
lainnya jika
Pengisian kuesioner ada riwayat Puskesmas
dilakukan oleh : pingsan/tra pada risiko
- Anak usia sekolah dan nfusi darah epilepsi, risiko
remaja yang berusia 10 berulang anemia, risiko
tahun ke atas. kelainan
- Orang darah/penyakit
tua/wali/guru/pendampin kronis lainnya
g membantu anak usia untuk
dibawah 10 tahun pemeriksaan
lebih lanjut
1. Pengertian
Penilaian status imunisasi meliputi jenis imunisasi yang diberikan melalui program imunisasi
dasar dan lanjutan. Pemeriksaan status imunisasi meliputi riwayat imunisasi sebagai
berikut:
Usia 0-24 jam : Hepatitis B
Usia 1 bulan : BCG, Polio 1
Usia 2 bulan : DPT - HB - Hib1, Polio 2
Usia 3 bulan : DPT - HB - Hib2, Polio 3
Usia 4 bulan : DPT - HB - Hib3, Polio 4, IPV
Usia 9 bulan : Campak/MR
Usia 18 - 24 bulan : DPT - HB – Hib, Campak/MR
Kelas 1 SD : Campak/MR, DT
Kelas 2 SD : Td
Kelas 5 SD : Td
Pemeriksaan riwayat imunisasi dasar lengkap dan lanjutan baduta dilakukan pada
peserta didik kelas 1, sedangkan riwayat imunisasi lanjutan anak sekolah (BIAS)
dilakukan pada kelas 2, 3, 5 dan 6. Bagi anak di pondok pesantren, panti/LKSA,
lapas/LPKA, pemeriksaan imunisasi dasar lengkap dan lanjutan baduta dilakukan kepada
anak yang baru pertama masuk ke pondok pesantren, Panti/LKSA dan lapas/LPKA,
sedangkan riwayat imunisasi lanjutan (BIAS) dilakukan kepada semua anak binaan yang
tinggal di pondok pesantren, Panti/LKSA dan lapas/LPKA.
2. Tujuan
Untuk mengetahui status imunisasi lengkap
3. Cara Penilaian
1. Pengertian
Penilaian riwayat kesehatan keluarga dari anak usia sekolah dan remaja meliputi pengisian
kuesioner terkait penyakit yang pernah diderita oleh keluarga anak usia sekolah dan
remaja (ayah, ibu, kakek, nenek) seperti tuberkulosis, diabetes mellitus, hepatitis, asma
dan penyakit lainnya.
Anak usia sekolah dan remaja yang memiliki riwayat kesehatan keluarga tertentu memiliki
kemungkinan diturunkan penyakit tertentu atau dipengaruhi oleh gaya
hidup/kebiasaan/kondisi kesehatan tertentu dalam keluarga yang dapat mempengaruhi
kondisi kesehatan/mengakibatkan kesakitan dan mengganggu proses belajar. Keterangan
riwayat kesehatan keluarga dapat digunakan oleh petugas kesehatan untuk mendeteksi
faktor risiko penyakit yang diturunkan ataupun yang dapat ditularkan dari lingkungan
tempat tinggal anak usia sekolah dan remaja.
Penilaian riwayat kesehatan keluarga dilakukan pada anak usia sekolah dan remaja
SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMK/SMALB/MA/pondok pesantren panti/LKSA,
lapas/LPKA.
2. Tujuan
Untuk mendeteksi risiko masalah kesehatan anak usia sekolah dan remaja berdasarkan
penyakit yang mungkin diturunkan/terkait kebiasaan/gaya hidup di keluarga/penyakit
menular yang diderita keluarga atau lingkungan tempat tinggalnya.
3. Cara Penilaian
No PELAKSANA Kesimpulan
Jenis Penilaian Cara Penilaian Dokcil Guru Nakes Hasil Tindak Lanjut
/kader Penilaian
1. Riwayat Pengisian V V Memiliki Pemantauan orang
kesehatan kuesioner risiko tua, guru dan wali
keluarga riwayat kesehatan penyakit anak diluar sekolah
keluarga terdiri : keluarga (kepala pondok
Tuberkulosis yang pesantren/kepala
diabetes mellitus, diturunka panti/LKSA, kepala
hepatitis/ sakit n lapas/LPKA) untuk
kuning risiko penyakit
asma, Memiliki keluarga yang
lainnya risiko diturunkan, risiko
penyakit penyakit terkait
Pengisian kuesioner terkait kebiasaan/gaya
dilakukan oleh : kebiasaan hidup di keluarga,
- Anak usia sekolah /gaya risiko penyakit terkait
dan remaja yang hidup di penyakit menular
berusia 10 tahun keluarga yang diderita
ke atas. atau keluarga
- Orang tempat Penyuluhan gaya
tua/wali/guru/pend tinggalnya
amping membantu hidup sehat dan
anak usia dibawah PHBS
10 tahun
1. Pengertian
Penilaian perilaku berisiko meliputi pengisian kuesioner terkait pola sarapan, jajan di
sekolah, risiko merokok dan risiko minum minuman beralkohol, narkotika, psikotropika
dan zat adiktif lainnya (NAPZA).
Anak usia sekolah dan remaja yang memiliki perilaku yang tidak sehat seperti
merokok/terpapar rokok di keluarga/rumah dan minum minuman beralkohol, konsumsi
makanan yang dapat mengakibatkan peserta didik lebih berisiko menderita penyakit
yang dapat mengganggu proses belajar dan tumbuh kembang.
Penilaian perilaku berisiko pada anak usia sekolah dan remaja dapat dilakukan di
SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMK/SMALB/MA, Pondok Pesantren,
Panti/LKSA, Lapas/LPKA
2. Tujuan
Untuk mendeteksi perilaku dan pengaruh lingkungan yang memberi risiko masalah
kesehatan.
3. Cara Penilaian
PELAKSANA
No Jenis Penilaian Cara Penilaian Dokcil Guru/ Nakes Kesimpulan Hasil Tindak Lanjut
/ pend
Penilaian
kader ampi
ng
1. Sarapan Pengisian V V Selalu :……. Penyuluhan
kuesioner : Kadang-kadang mengenai
Pertanyaan : :…………… pentingnya
Apakah kamu Tidak pernah sarapan sehat
makan pagi? :………………. pada anak
a. selalu usia sekolah
b. kadang-kadang dan remaja
c. tidak pernah
2. Jajan di Sekolah Pengisian V V Selalu :……. Penyuluhan
kuesioner Kadang-kadang mengenai
Pertanyaan : :…………… jajanan sehat
Apakah kamu jajan Tidak pernah pada anak
di sekolah? :………………. usia sekolah
a. selalu dan remaja
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
3. Risiko merokok Pengisian V V Risiko merokok bila Penyuluhan/k
kuesioner didapati ada anak onseling
Pertanyaan : usia sekolah dan pencegahan
Apakah orang remaja terpapar merokok
tua/keluarga ada rokok dalam
yang merokok? keluarga atau Konseling
a. ya tempat tinggalnya upaya
b. tidak berhenti
merokok oleh
Apakah kamu pernah guru
merokok : BK/pendampi
a. ya ng atau rujuk
b. tidak ke
Anak usia sekolah dan remaja yang mengalami masalah kesehatan pada organ
reproduksi berisiko mengalami kehamilan yang seringkali mengakibatkan anak usia
sekolah dan remaja dikeluarkan dari sekolah, atau penyakit menular seksual yang
mengakibatkan kesakitan sehingga mengganggu proses belajar.
Penilaian kesehatan reproduksi dapat dilakukan pada anak usia sekolah dan remaja usia
> 10 tahun di SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMK/SMALB/MA, Pondok
Pesantren, Panti/LKSA, Lapas/LPKA
2. Tujuan
Untuk mendeteksi perilaku dan masalah kesehatan terkait kesehatan reproduksi.
3. Cara Penilaian
No PELAKSANA Kesimpulan
Dokcil Guru Nakes
Jenis Penilaian Cara Penilaian Hasil Tindak Lanjut
/
Penilaian
kader
1. Kesehatan Check isian V V Penilaian Rujuk ke
reproduksi kuesioner: kuesioner puskesmas
Anak usia sekolah anak usia atau fasilitas
dan remaja puteri sekolah dan kesehatan
1. Berapakah remaja puteri lainnya,
usiamu saat :
menstruasi Pertanyaan Jika anak
pertama? ) nomor 1 usia sekolah
< 8 tahun ( apabila dan remaja
8-15 tahun ( ) jawaban no puteri
> 15 tahun ( ) 1 adalah < menjawab
2. Apakah 8 tahun pertanyaan
atau > 15 no 1 adalah
menstruasi tahun < 8 tahun
kamu teratur menunjukk atau > 15
setiap bulan? an masalah tahun atau
Ya ( ) awal jika jawaban
pubertas tidak pada
Tidak ( ) pertanyaan
3. Apakah pada Pertanyaan nomor 2 atau
nomor 2 jika salah
saat jika satu jawaban
menstruasi jawaban Ya atas
disertai nyeri tidak atau pertanyaan
perut hebat? pertanyaan nomor 3
Ya ( ) nomor 3 sampai 5
Tidak ( ) jika untuk di
4. Apakah jawaban ya lakukan
maka pemeriksaan
kamu pernah menunjukk lebih lanjut
mengalami an dan
keputihan? masalah/ konseling
Ya ( ) gangguan
Tidak ( ) mestruasi Jika anak
usia sekolah
4. Apakah kamu
pernah
disentuh
secara paksa
1. Pengertian
Penilaian kesehatan mental merupakan kegiatan untuk menemukan secara dini adanya
masalah mental emosional agar dapat diketahui dan segera dilakukan tindakan
intervensi. Bila masalah mental emosional terlambat diketahui, maka intervensinya akan
lebih sulit dan hal ini akan berpengaruh pada perkembangan mental dan kepribadian
anak usia sekolah dan remaja.
Penjaringan kesehatan mental dapat dilakukan sekali setiap tahun pada awal
penerimaan peserta didik baru dengan menggunakan Kuesioner Kekuatan dan Kesulitan
pada anak/remaja atau Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ).
Penilaian kesehatan mental dilakukan pada anak usia sekolah dan remaja SD/SDLB/MI,
SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMK/SMALB/MA, Pondok Pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA.
Hasil penilaian ini tidak dapat menggambarkan kondisi mental emosional anak dengan
disabilitas mental, intelektual dan gangguan spectrum autism tertentu. Sehingga tidak
dilakukan pada SLB C dan F.
2. Tujuan
• Untuk mendeteksi secara dini adanya masalah mental emosional pada anak usia
sekolah dan remaja
• Membantu guru dalam mengenal tingkat kesulitan dan kekuatan pada anak usia
sekolah dan remaja
• Membantu guru/ pendamping dalam mengenal permasalahan emosi yang dihadapi
oleh anak usia sekolah dan remaja sehingga guru/ pendamping dapat lebih dini
memberikan intervensi positif dan dapat membantu guru dalam memberikan metode
pengajaran. Sebagai bahan tindak lanjut bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas
peserta didik sehingga diharapkan prestasi siswa di sekolah dapat meningkat.
Untuk setiap pernyataan, lingkari pada kotak kolom sesuai dengan pilihan anda, sebagaimana yang
terjadi pada diri anak usia sekolah dan remaja anda selama enam bulan terakhir (semua harus
dijawab !!)
Kode* Skor Skor
No. Pertanyaan Tidak Agak Benar Anak
Benar Benar
1 Dapat memperdulikan perasaan orang lain Pr 1 0 1 2
2 Gelisah, terlalu aktif, tidak dapat diam untuk waktu lama H1 0 1 2
3 Sering mengeluh sakit kepala, sakit perut atau sakit-sakit E1 0 1 2
lainnya
4 Kalau mempunyai mainan, kesenangan, atau pensil, anak Pr 2 0 1 2
bersedia berbagi dengan anak-anak lain
5 Sering sulit mengendalikan kemarahan C1 0 1 2
6 Cenderung menyendiri, lebih suka bermain seorang diri P1 0 1 2
7 Umumnya bertingkah laku baik, biasanya melakukan apa C2 2 1 0
yang disuruh oleh orang dewasa
8 Banyak kekhawatiran atau sering tampak khawatir E2 0 1 2
9 Suka menolong jika seseorang terluka, kecewa atau merasa Pr 3 0 1 2
sakit
10 Terus menerus bergerak dengan resah atau menggeliat- H2 0 1 2
geliat
11 Mempunyai satu atau lebih teman baik P2 2 1 0
12 Sering berkelahi dengan anak-anak lain atau mengintimidasi C3 0 1 2
mereka
13 Sering merasa tidak bahagia, sedih atau menangis E3 0 1 2
14 Pada umumnya disukai oleh anak-anak lain P3 2 1 0
15 Mudah teralih perhatiannya, tidak dapat berkonsentrasi H3 0 1 2
16 Gugup atau sulit berpisah dengan orangtua/pengasuhnya E4 0 1 2
pada situasi baru, mudah kehilangan rasa percaya diri
17 Bersikap baik terhadap anak-anak yang lebih muda Pr 4 0 1 2
18 Sering berbohong atau berbuat curang C4 0 1 2
19 Diganggu, di permainkan, di intimidasi atau di ancam oleh P4 0 1 2
anak-anak lain
20 Sering menawarkan diri untuk membantu orang lain (orang Pr 5 0 1 2
tua, guru, anak-anak lain)
21 Sebelum melakukan sesuatu ia berpikir dahulu tentang H4 2 1 0
akibatnya
22 Mencuri dari rumah, sekolah atau tempat lain C5 0 1 2
23 Lebih mudah berteman dengan orang dewasa daripada P5 0 1 2
dengan anak-anak lain
24 Banyak yang ditakuti, mudah menjadi takut E5 0 1 2
25 Memiliki perhatian yang baik terhadap apapun, mampu H5 2 1 0
menyelesaikan tugas atau pekerjaan rumah sampai selesai
* E = emotional; C = conduct problems; H = hyperactivity; P = peer problem, Pr = prosocial
Untuk setiap pernyataan, beri tanda () pada kotak kolom sesuai dengan pilihan anda, sebagaimana
terjadi pada dirimu selama enam bulan terakhir (semua harus dijawab !!)
Kode* Tidak Agak Benar
benar benar
1. Saya berusaha bersikap baik kepada orang lain. Saya peduli Pr 1 0 1 2
dengan perasaan mereka
2. Saya gelisah, saya tidak dapat diam untuk waktu lama H1 0 1 2
3. Saya sering sakit kepala, sakit perut atau macam2 sakit lain E1 0 1 2
4. Kalau saya memiliki mainan CD atau makanan saya biasanya Pr 2 0 1 2
berbagi dengan orang lain
5. Saya menjadi sangat marah dan sering tidak bisa mengendalikan C1 0 1 2
kemarahan saya
6. Saya lebih suka sendirian daripada bersama dengan orang-orang P1 0 1 2
yang seumur saya
7. Saya biasanya melakukan apa yang diperintahkan oleh orang lain C2 2 1 0
8. Saya banyak merasa cemas atau khawatir terhadap apapun E2 0 1 2
9. Saya selalu siap menolong jika ada orang terluka, kecewa atau Pr 3 0 1 2
merasa sakit
10. Bila sedang gelisah atau cemas badan saya sering bergerak- H2 0 1 2
gerak tanpa saya sadari
11. Saya mempunyai satu teman baik atau lebih P2 2 1 0
12. Saya sering bertengkar dengan orang lain. Saya dapat memaksa C3 0 1 2
orang lain melakukannya apa yang saya inginkan
13. Saya sering merasa tidak bahagia, sedih atau menangis E3 0 1 2
14. Orang lain seumur saya pada umumnya menyukai saya P3 2 1 0
15. Perhatian saya mudah teralihkan. Saya sulit memusatkan H3 0 1 2
perhatian pada apapun
16. Saya merasa gugup dalam situasi baru. Saya mudah kehilangan E4 0 1 2
rasa percaya diri
17. Saya bersikap baik pada anak-anak yang lebih muda dari saya Pr 4 0 1 2
18. Saya sering dituduh berbohong atau berbuat curang C4 0 1 2
19. Saya sering diganggu atau dipermainkan oleh anak-anak atau P4 0 1 2
remaja lainnya
20. Saya sering menawarkan diri untuk membantu orang lain, orang Pr 5 0 1 2
tua, guru atau anak-anak
21. Sebelum melakukan sesuatu saya berpikir dahulu tentang H4 2 1 0
akibatnya
22. Saya mengambil barang yang bukan milik saya dari rumah, C5 0 1 2
sekolah, atau darimana saja
23. Saya lebih mudah berteman dengan orang dewasa daripada P5 0 1 2
dengan orang-orang seumur saya
24. Banyak yang saya takuti. Saya mudah menjadi takut E5 0 1 2
25. Saya menyelesaikan pekerjaan yang sedang saya lakukan. Saya H5 2 1 0
mempunyai perhatian yang baik terhadap apapun
* E = emotional; C = conduct problems; H = hyperactivity; P = peer problem, Pr = prosocial
Skor Perhitungan
Skor Gejala Emosional (E) : skor anak usia sekolah dan remaja pada pertanyaan
nomor 3 + 8 + 13 + 16 + 24 = .....
Skor Masalah Perilaku (C) : skor anak usia sekolah dan remaja pada pertanyaan
nomor 5 + 7 + 12 + 18+ 22 = .....
Skor Hiperaktivitas (H) : skor anak usia sekolah dan remaja pada pertanyaan
nomor 2 + 10 + 15 + 21 + 25 = .....
Skor Masalah Teman Sebaya (P) : skor anak usia sekolah dan remaja pada pertanyaan
nomor 6 + 11 + 14 + 19 + 23 = .....
Skor Kekuatan [Prososial (Pr)] : skor anak usia sekolah dan remaja pada pertanyaan
nomor 1 + 4 + 9 + 17 + 20 = .....
Skor Total Kesulitan : jumlah semua skor gejala emosional (E) + skor masalah
perilaku (C) + skor hiperaktivitas (H) + skor masalah
teman sebaya (P) = ..... (tanpa skor kekuatan/prososial).
rentang skor total kesulitan adalah 0 – 40
Borderline: 3
Abnormal: 4-10
Usia 11-18 tahun: Normal: 0-3
Borderline: 4
Abnormal: 5-10
2. Skor Kekuatan
Perilaku Prososial (Pr)
- Mampu mempertimbangkan perasaan orang lain
- Bersedia berbagi dengan anak lain
- Suka menolong
- Bersikap baik pada anak yang lebih muda
- Sering menawarkan diri membantu orang lain
1. Pengertian
Penilaian kesehatan intelegensia merupakan suatu upaya pemeriksaan awal untuk
menemukan secara dini adanya potensi kecerdasan dan hambatan belajar dalam
proses belajar mengajar pada anak usia sekolah dan remaja di pendidikan dasar dan
menengah dan sekolah luar biasa, agar dapat segera dilakukan tindakan intervensi
yang tepat. Melalui pemeriksaan kesehatan inteligensia, diperoleh pemahaman
tentang karakteristik anak usia sekolah dan remaja, potensi yang dimiliki, hal-hal yang
menghambat potensi, dan cara mengembangkan potensinya tersebut. Dengan
demikian, setelah diketahui maka dapat direncanakan upaya peningkatan kualitas
kesehatan inteligensia pada anak usia sekolah dan remaja sehingga dapat
mengoptimalkan hasil belajarnya, serta orangtua dan guru dapat memberikan
dukungan dan bimbingan sesuai dengan potensi kecerdasan yang dimiliki setiap anak
usia sekolah dan remaja. Penilaian kesehatan intelegensia dilakukan melalui
penilaian pada diri sendiri (self rating) dengan mengisi kuisioner.
2. Tujuan
Penilaian kesehatan inteligensia adalah suatu upaya untuk:
Mengembangkan upaya untuk meningkatan kualitas hasil dari proses belajar
mengajar pada anak usia sekolah dan remaja
Memberi masukan pada orangtua dan guru mengenai dukungan dan bimbingan
yang sesuai dengan potensi kecerdasan dan cara belajar yang dimiliki oleh anak
usia sekolah dan remaja
Menemukan secara dini adanya potensi hambatan belajar pada anak usia sekolah
dan remaja, agar dapat dilakukan tindakan intervensi segera.
PELAKSANA
No Jenis Penilaian Cara Penilaian Guru/ Kesimpulan Hasil Tata
Dokcil Pend Nake
Penilaian Laksana
/kader ampi s
ng
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penilaian Modalitas Belajar V V Modalitas Belajar Modalitas
Kesehatan Anak usia sekolah Tujuan modalitas belajar
Inteligensia I. Visual
dan remaja diminta belajar untuk Agar
untuk mengisi mengetahui tipe mendapatk
kuesioner belajar anak usia an hasil
pemeriksaan sekolah dan belajar
kesehatan remaja dalam yang lebih
inteligensia menerima, baik,
mengelola dan disarankan
Menghitung skoring menyampaikan agar:
(total skor) hasil informasi kembali, a. Menggu
jawaban pada yaitu : nakan
kuesioner yang telah Tipe belajar alat
diisi oleh anak usia visual lebih bantu
sekolah dan remaja menyenangi visual,
proses belajar diagram,
Respon tidak pernah mengajar ilustrasi,
=1 melalui bahan flashcar
Respon Kadang- tulisan dan d (kartu)
kadang = 2 informasi yang tentang
Respon Selalu = 3 didapat dari fakta
gambar. dan
Cara penilaian detail
berlaku untuk b. Catatan
masing-masing diberi
modalitas belajar kode
V = visual, berwarn
A = auditorik, Tipe belajar a,
K = kinestetik, auditorik lebih gunakan
lihat tabel panduan menyenangi flowchart
di bawah proses belajar ,
dengan diagram,
Skor < 12 = Belum mendengarkan. menulisk
Optimal an apa
Skor 12-18 = Cukup yang
Optimal perlu
Skor > 18 = Optimal diingat
dan
diulang
c. Beri
garis
bawah
Tipe belajar atau
kinestetik lebih tanda
menggunakan pada
Dominasi Otak simulasi bacaan
langsung/ yang
Anak usia sekolah gerakan saat merupak
belajar, lebih an
dan remaja diminta
Dominasi
Otak
Otak Kiri
Pembelaj
aran
auditorik
Pembelaj
aran part
to whole,
yaitu
diajari
tahapan
demi
tahapan
untuk
mempelaj
ari suatu
secara
keseluruh
an
Otak Kanan
Pembelaj
aran
visual
Pembelaj
aran part
to whole,
yaitu
mengenai
Pembelajar
an the
whole brain,
yaitu
perpaduan
kedua
belahan
otak.
1. Pengertian
Pemeriksaan tanda vital dilakukan melalui pengukuran suhu tubuh ketiak, tekanan darah
(sistolik dan diastolik), denyut nadi per menit, frekuensi napas per menit serta auskultasi
jantung dan paru.
Anak usia sekolah dan remaja yang mengalami masalah dengan tanda vital dapat
mengindikasikan masalah infeksi seperti penyakit paru (Asma, Tuberkulosis), dan juga
penyakit tidak menular seperti jantung, hipertensi yang jika tidak segera diobati berisiko
mengganggu proses belajar mengajar, karena malaise (lemah), sakit kepala, sesak napas,
napsu makan menurun. Tuberkulosis dapat menularkan peserta didik lainnya.
Anak dengan disabilitas memiliki kemungkinan untuk menderita kelainan bawaan yang lain.
Dengan pemeriksaan tanda vital ini diharapkan dapat mendeteksi sedini mungkin adanya
kelainan bawaan lain pada anak dengan disabilitas apabila ada masalah pada tanda vital.
Pemeriksaan tanda vital dilakukan pada anak usia sekolah dan remaja di SD/SDLB/MI,
SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMK/SMALB/MA, Pondok Pesantren, Panti/LKSA dan
Lapas/LPKA
.
2. Tujuan
Mendeteksi adanya risiko infeksi, penyakit jantung paru dan hipertensi.
3. Cara Pemeriksaan
Masalah gizi kurang, khususnya gizi buruk dapat terjadi karena keadaan kurang zat gizi
tingkat berat yang disebabkan rendahnya konsumsi energi (karbohidrat, protein dan lemak)
dalam makanan sehari-hari dan atau disertai penyakit infeksi, sehingga tidak memenuhi
Angka Kecukupan Gizi (AKG), juga sering disertai dengan kekurangan zat gizi mikro
(vitamin dan mineral). Anak yang menderita gizi kurang tidak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal sehingga dapat menurunkan kecerdasan anak. Demikian juga
pada anak yang menderita gizi lebih yaitu kegemukan dan obesitas dapat menyebabkan
penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung koroner, hipertensi, osteoporosis dan kanker.
Anak dengan disabilitas lebih berpotensi untuk mengalami masalah gizi. Hal ini terkait
dengan hambatan fisik dengan kondisi seperti bibir sumbing, lumpuh layu maupun jenis
disabilitas yang lain yang dapat mengganggu mekanisme konsumsi makanan ataupun
disabilitas tertentu yang mungkin memerlukan diet khusus atau asupan kalori untuk
mempertahankan berat badan yang ideal.
Pada anak yang menderita Anemia Gizi Besi dapat menyebabkan rendahnya kemampuan
belajar dan produktivitas kerja serta menurunnya antibodi sehingga mudah terserang
penyakit infeksi. Anak dengan anemia memiliki indeks perkembangan psikomotor dan
prestasi yang lebih rendah daripada anak yang normal.
Pemeriksaan status gizi dilakukan pada anak usia sekolah dan remaja di SD/SDLB/MI,
SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMK/SMALB/MA, Pondok Pesantren, Panti/LKSA dan
Lapas/LPKA
2. Tujuan
Untuk mendeteksi secara dini masalah gizi kurang, gizi lebih dan kekurangan zat gizi mikro
antara lain Anemia Gizi Besi (AGB).
5. Monitoring
dan
Evaluasi
setiap
bulan,
dilakukan
oleh
tenaga gizi
berkolabor
asi dengan
tim
kesehatan
dan
dilaporkan
ke sekolah
melalui
guru UKS
Anak kurus
dan sangat
kurus dengan
komplikasi
(antara lain
penyakit
Status Gizi
Gemuk atau
Obesitas
Status
kegemukan
dan obesitas
rujuk ke
puskesmas
untuk
pemeriksaan
lebih lanjut
oleh tenaga
gizi, sesuai
dengan
Pedoman
Asuhan Gizi
Terstandar
(PAGT):
1. Asessmen
t: verifikasi
status gizi
(dengan
pegukuran
antropom
etri
meliputi
BB, TB
dan IMT),
riwayat
obesitas,
BB lahir,
riwayat
penyakit
keluarga
(DM,
hipertensi) ,
tanda
klinis yang
terkait
kegemuka n
(blount
disease,
sleep
apnea,
hepatome
gali,
kelainan
kulit,
pembesar
an kelenjar
2. Diagnosis
Gizi:
ditegakkan
diagnosis
gizi sesuai
dengan
prinsip
Problem,
Etiologi
dan
Simptom
(PES)
3. Intervensi:
Edukasi,
Konseling
kepada
anak dan
keluarga
dengan
anjuran
melaksana
kan pola
hidup
sehat
selama 3
bulan,
perhitunga
4. Monitoring
dan
Evaluasi
setiap
bulan,
dilakukan
oleh
tenaga gizi
berkolabor
asi dengan
tim
kesehatan
dan
dilaporkan
ke sekolah
melalui
guru UKS
Evaluasi
pada 3
bulan
pertama :
a. Bila BB
turun
atau
tetap
maka
anjurkan
untuk
menerus
kan pola
hidup
sehat
dan
dilakukan
evaluasi
per 3
bulan
b. Bila BB
naik
maka
dilakukan
kegiatan
pengatur
an BB
terstuktur
di
puskesm
as:
- Menyus
Anak gemuk
dan obes
dengan
komplikasi
(antara lain
penyakit
penyerta), di
rujuk
puskesmas
perawatan/ru
mah sakit
Rujuk ke
Puskesmas
untuk
pemeriksaan
lebih lanjut.
Diberikan
pelayanan
sesuai
Tatalaksana
Kasus
Kegemukan
dan
Obesitas
risiko
kecacingan
rujukan
puskesmas
untuk
pemeriksaan
selanjutnya
(laboratorium)
Untuk
mencegah
anemia pada
remaja putri:
Minum Tablet
Tambah
Darah (TTD) 1
tablet per
minggu setiap
bulannya (SE
Dirjen Kesmas
Nomor
HK.03.03/V/05
95/2016
ditetapkan
tanggal 20
Juni 2016).
Anak usia sekolah dan remaja yang mengalami kelainan/penyakit dari kebersihan rambut, kulit
dan kuku dapat mengganggu kenyamanan/kelancaran proses belajar. Rambut, kulit dan kuku
yang tidak dijaga kebersihannya dapat menimbulkan kutu rambut, dermatitis, jamur, yang
menimbulkan gejala gatal dan dapat menular ke anak usia sekolah dan remaja lainnya
sehingga akan mengganggu proses belajar-mengajar.
Melalui kebersihan diri dapat menghindarkan diri dari penyakit diare, infeksi saluran
pernapasan, pneumonia (radang paru), infeksi cacing, infeksi mata dan penyakit kulit. Salah
satu cara sederhana yang dapat dilakukan adalah cuci tangan pakai sabun (setelah
bermain/beraktivitas, sebelum makan dan sesudah makan dan setelah buang air besar/kecil),
mandi sehari 2 kali dengan sabun mandi dan cuci rambut minimal 2 kali seminggu.
Peserta didik SLB dengan keterbatasan fisik dan pengetahuannya rentan dengan masalah
kebersihan diri, maka perlu dilakukan pemeriksaan peserta didik SLB yang meliputi rambut,
kulit dan kuku.
Pemeriksaan kebersihan diri dilakukan pada anak usia sekolah dan remaja di SD/SDLB/MI,
SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMK/SMALB/MA, Pondok Pesantren, Panti/LKSA dan Lapas/LPKA.
2. Tujuan
Untuk mendeteksi kelainan/ penyakit dari kebersihan rambut, kulit dan kuku serta mengetahui
cara menjaga kebersihan diri meliputi rambut, kulit dan kuku.
3. Cara Pemeriksaan
Pelaksana
Jenis Guru Kesimpulan Hasil
No Cara Dokcil/ / Tindak Lanjut
Pemeriksaan Pend Nakes Pemeriksaan
Kader
ampi
ng
1 2 3 4 5 6 7 8
V Rambur sehat: bersih, Pemantauan oleh guru dan
tidak mudah patah, orang tua/pendamping
tidak bercabang, tidak dalam memelihara dan
Inspeksi Lihat kulit kepala kusam dan berkilau, menjaga kebersihan rambut
dan rambut. serta tidak berketombe
1 kebersihan Rambut tak sehat:
rambut
kotor, mudah patah,
mudah rontok,
bercabang, kusam,
berketombe, berkutu
Beritahu pasien
pandangan lurus
kedepan
Dengan
menggunakan
senter mata dari
arah lateral ke
medial
Catat dan amati
perubahan lebar
pupil, reflex
pupil
bandingkan
kanan dan kiri
e. Lensa
Dengan
menggunakan
senter amati
lensa
Tangan
a. Dapat
menyatakan
ketajaman
penglihatan yang
lebih buruk dari
1/60
b. Orang normal
dapat melihat
gerakan atau
lambaian tangan
pada jarak 300 m
c. Bila mata hanya
refraksi. Catat
apakah anak sudah
menggunakan kaca
mata / belum
Dengan menggunakan
3 Pemeriksaan buku ishihara, lakukan V V V Normal: anak
buta warna tes buta warna dengan dapat
(Anak usia cara meminta anak menyebutkan
SMP-SMA) membaca dan satu per satu
menyebutkan angka angka yang
yang tampak pada terdapat dalam
setiap halaman buku. gambar pada
Hasil bacaan penderita buku Ishihara
dikonfirmasikan dengan
jawaban yang tersedia Buta Warna :
untuk menentukan anak tidak dapat
diagnosis menyebutkan
satu atau
beberapa angka
yang terdapat
dalam gambar,
1. Pengertian
Pemeriksaan telinga dilakukan melalui pemeriksaan telinga luar dan fungsi
pendengaran dengan tes berbisik dan tes penala. Anak usia sekolah dan remaja yang
mengalami gangguan pendengaran mengakibatkan gangguan bicara yang berdampak
pada gangguan komunikasi, emosional, hubungan sosial dan juga mempengaruhi nilai
akademik/ prestasi belajar.
Pada peserta didik SLB khususnya SLB – B, tetap dilakukan pemeriksaan kesehatan
indera pendengaran walaupun sebelumnya diketahui peserta didik mengalami kelainan
pada organ telinga. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menemukan kelainan yang baru
atau kelanjutan komplikasi gangguan telinga sebelumnya, dan dapat sebagai
pembuktian penegakan diagnosa yang sudah ada. Jenis pemeriksaan yang dapat
dilakukan adalah uji berbisik dan uji penala.
Pemeriksaan kesehatan indera pendengaran dilakukan pada anak usia sekolah dan
remaja di SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMK/SMALB/MA, Pondok Pesantren,
Panti/LKSA dan Lapas/LPKA
2. Tujuan
Mendeteksi adanya gangguan fungsi pendengaran serta menindaklanjuti hasil
pemeriksaan (bila terdapat ada kelainan).
Anak usia sekolah dan remaja yang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut akan
sangat berpengaruh pada proses tumbuh kembang, bahkan masa depan anak. Anak-anak
rawan kekurangan gizi, rasa sakit pada gigi dan mulut jelas menurunkan selera makan
mereka. Dampak lainnya, kemampuan belajar mereka akan menurun sehingga jelas akan
berpengaruh pada prestasi belajar hingga hilangnya masa depan anak.
Keterbatasan yang dimiliki oleh peserta didik SLB menyebabkan mereka sulit untuk
mendapatkan oral higienis yang optimal, sehingga hal ini mengakibatkan tingkat risiko
mengalami penyakit peradangan gusi dan gigi berlubang lebih tinggi dari pada anak usia
sekolah dan remaja pada umumnya.
Pemeriksaan gigi dan mulut dilakukan pada anak usia sekolah dan remaja di SD/SDLB/MI,
SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMK/SMALB/MA, Pondok Pesantren, Panti/LKSA dan Lapas/LPKA
2. Tujuan
Untuk mengetahui keadaan kesehatan gigi dan mulut anak usia sekolah dan remaja
3. Cara Pemeriksaan
Pelaksana Kesimpulan
No Jenis Guru Nakes
Pemeriksaan Cara Dokcil/ /Pen Non Hasil Tindak Lanjut
Kader dam Gilut Pemeriksaan
Gilut
ping
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Keadaan Pemeriksaan V* V Kandidiasis 1. Penyuluhan
Rongga menggunakan Mulut bila induvidu (chair
Mulut kaca mulut ditemukan : side talk) saat
secara teliti dan a. Bercak pemeriksaan
berurutan mulai merah, 2. Penyuluhan
dari bibir, dengan kelompok
mukosa pipi maserasi di terjadwal
sebelah kanan, daerah tentang
sulkus sebelah sekitar kesehatan
atas dan bawah, mulut, di rongga mulut
mukosa pipi lipatan 3. Umpan balik
sebelah kiri, disertai ke
mukosa langit- bercak sekolah/madr
langit, merah yang asah/panti/lks
permukaan lidah, terpisah di a/lapas/lpka
tepi lidah dan sekitarnya dan orang
dasar mulut (satelit). tua/pendampi
ng
b. Guam 4. Tindak
atau oral lanjut/rujukan
thrush yang bagi yang
diselaputi memerlukan
selaput tipis 5. Apabila
pada lapisan ditemukan
47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75
IV III
PETUNJUK PENGISIAN DIAGRAM GIGI PADA PENJARINGAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
ISTILAH PENJELASAN
Diagram gigi Susunan gigi tetap atau gigi susu pada 4 kwadran rahang (dimulai dari kwadran I
rahang atas kanan, kwadran II rahang atas kiri, kwadran III rahang bawah kiri dan
kwadran IV rahang bawah kanan). Gigi dilambangkan dalam bentuk notasi yang
terdiri atas 2 angka. Angka pertama melambangkan kwadran, angka kedua posisi gigi
dimulai dari garis tengah gigi. Kwadran I, II, III dan IV disimbolkan dengan angka 1, 2,
3 dan 4 untuk gigi permanen dan angka 5, 6, 7, 8 untuk gigi susu.
Simbol Kondisi Gigi
Gigi Status Gigi
Gigi Susu Tetap
Gigi tidak ada karies
Jika mahkota gigi yang diperiksa memperlihatkan ketiadaan karies secara klinis baik
A 0 yang sudah dirawat atau belum dirawat. Termasuk kondisi-kondisi yang menyerupai
tahap awal karies seperti bercak putih (white spot), bercak berwarna, pit dan fissur
yang hitam yang menahan ujung sonde tetapi tanpa dasar/dinding yang lunak atau
gigi abrasi
Simbol Kondisi Gigi PENJELASAN
Gigi dengan karies (berlubang)
Jika tampak pada mahkota gigi adanya lubang pada pit dan fissur atau permukaan
B 1 halus gigi. Termasuk dalam kategori ini gigi dengan tambalan sementara, atau
sebagian besar mahkota sudah hancur. Gunakan sonde untuk memastikan adanya
karies pada permukaan gigi.
Gigi ada tambalan dan karies
C 2 Jika mahkota gigi memiliki satu atau lebih dari satu tambalan permanen yang
disertai satu atau lebih dari satu karies, berkontak atau tidak dengan tambalan
2. Tujuan
mengetahui penggunaan alat bantu pada bantu anak dengan disabilitas
menindaklanjuti penggunaan dan kesesuaian alat bantu anak dengan
disabilitas
3. Cara Pemeriksaan
No Jenis Cara Pelaksana Kesimpulan Hasil Tindak Lanjut
Dokcil/
Pemeriksaan Guru Nakes Pemeriksaan
Kader
1 2 3 4 5 6 8 9
1 Pemakaian Pengamatan V V V Anak Dilakukan
Alat Bantu terhadap anak menggunakan rujukan ke
usia sekolah alat bantu Fasyankes
dan remaja Kesesuaian yang lebih
tentang antara alat bantu lengkap bila
penggunaan alat dengan ditemukan anak
bantu disabilitas anak dengan
(penglihatan, disabilitas yang
pendengaran, tidak
tongkat/kurk, menggunakan
kursi roda, alat bantu, atau
kaki/tangan/mat menggunakan
a prostesa) alat bantu yang
tidak sesuai
dengan
disabilitas anak
1. Pengertian
Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk
melakukan kegiatan sehari-hari secara efektif dan efisien dalam jangka
waktu relatif lama tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan.
Kebugaran jasmani tidak sama dengan kesehatan. Anak usia sekolah dan remaja
yang sehat belum tentu bugar, tetapi anak yang bugar pasti sehat. Anak usia
sekolah dan remaja yang bugar tidak mudah lelah, sehingga dapat mengerjakan
tugas atau pekerjaan di sekolah lebih lama dan lebih baik. Makin tinggi tingkat
kebugaran jasmani anak usia sekolah dan remaja, makin baik kemampuan fisik
yang dapat mendukung prestasi belajarnya. Anak usia sekolah dan remaja yang
bugar setelah pulang dari sekolah masih mampu melakukan kegiatan lain seperti
bermain, bersosialisasi dengan teman sebaya, menambah keterampilan
mengikuti kursus-kursus tambahan dan kegiatan lain sesuai kesenangannya
tanpa merasa kelelahan yang berlebihan.
Anak usia sekolah dan remaja yang kekurangan aktivitas fisik berisiko
obesitas, pendek, penyakit kardiovaskuler dan metabolik.
2. Tujuan
- Mengetahui tingkat kebugaran jasmani
- Meningkatkan kebugaran jasmani dengan menyusun latihan fisik
terprogram sesuai dengan hasil pengukuran kebugaran jasmani.
- Memotivasi anak untuk meningkatkan aktivitas fisik, latihan fisik, dan olahraga.
B. Tes lari 1600 meter Putera untuk Usia 13-19 tahun menurut Waktu Tempuh
Usia Klasifikasi
(tahun) Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali
13 7’23” 7’24” - 8’40” 8’41” - 9’58” 9’59” - 11’15” ≥ 11’16”
14 7’06” 7’07” - 8’14” 8’15” - 9’21” 9’22” - 10’28” ≥ 10’29”
15 6’32” 6’33” - 7’46” 7’47” - 9’01” 9’02” - 10’16” ≥ 10’17”
16 6’31” 6’32” - 7’43” 7’44” - 8’55” 8’56” - 10’06” ≥ 10’07”
17 6’28” 6’29” - 7’40” 7’41” - 8’52” 8’53” - 10’04” ≥ 10’05”
18 6’27” 6’28” - 7’27” 7’28” - 8’56” 8’27” - 9’25” ≥ 9’26”
19 6’21” 6’22” - 7’21” 7’22” - 8’26” 8’21” - 9’29” ≥ 9’20”
C. Tes lari 1600 meter Puteri untuk Usia 13-19 tahun menurut Waktu Tempuh
Usia Klasifikasi
(tahun) Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali
13 9’29” 9’30” - 10’55” 10’56” - 12’21” 12’22” - 13’46” ≥ 13’47”
14 9’26” 9’27” - 10’51” 10’52” - 12’15” 12’16” - 13’39” ≥ 13’40”
15 9’03” 9’04” - 10’33” 10’34” - 12’04” 12’05” - 13’34” ≥ 13’35”
16 7’55” 7’56” - 9’48” 9’49” - 11’40” 11’41” - 13’32” ≥ 13’33”
17 7’54” 7’55” - 9’43” 9’44” - 11’33” 11’34” - 13’22” ≥ 13’23”
18 7’52” 7’53” - 9’27” 9’28” - 11’02” 11’03” - 12’37” ≥ 13’28”
19 7’51” 7’52” - 9’25” 9’26” - 11’00” 11’01” - 12’34” ≥ 12’35”
A. RUJUKAN KE PUSKESMAS
Untuk anak yang menghasilkan kesimpulan hasil pemeriksaan yang kurang baik
maka tim tenaga kesehatan memberi surat pengantar rujukan ke puskesmas:
Riwayat alergi, epilepsy, kelainan darah, penyakit kronis lainnya
Status imunisasi tidak lengkap
Riwayat risiko penyakit keluarga yang diturunkan, risiko penyakit terkait gaya
hidup keluarga, risiko penyakit menular yang diderita keluarga
Risiko merokok, minum minuman beralkohol dan penyalahgunaan NAPZA
Risiko masalah pubertas, IMS dan kekerasan seksual
Risiko masalah mental emosional
Tanda vital tidak dalam batas normal
Status gizi sangat kurus, kurus, gemuk, obesitas, pendek dan dugaan anemia
Kulit dan kuku tidak dalam batas normal
Bisul pada kelopak mata, lensa keruh, bercak bitot, konjungtiva merah,
gangguan tajam penglihatan
Infeksi telinga, serumen, gangguan tajam pendengaran
Karies gigi, radang gusi, karang gigi, kandidiasis mulut, kelainan pada rongga mulut
Jika anak dengan disabilitas tidak menggunakan alat bantu/menggunakan alat
bantu yang tidak sesuai
A. PENCATATAN
Data hasil penjaringan kesehatan/pemeriksaan berkala setiap anak usia sekolah dan
remaja dicatatkan pada formulir penjaringan kesehatan/ pemeriksaan berkala atau Buku
Rapor Kesehatanku. Data individual tersebut meliputi:
a. Identitas anak
b. Riwayat kesehatan orang tua
c. Riwayat kesehatan anak
d. Hasil pemeriksaan
e. Hasil pengisian kuesioner
f. Kesimpulan pemeriksaan
g. Tindak lanjut
Data rekapitulasi hasil penjaringan kesehatan/pemeriksaan berkala setiap institusi
sekolah/madrasah/pondok pesantren/panti/LKSA/Lapas/LPKA dicatatkan pada Register
Kegiatan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja per Institusi (lampiran 2). Data
Register Kegiatan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja per Institusi tersebut
meliputi :
1. Identitas seluruh anak (nama, jenis kelamin, umur)
2. Hasil pemeriksaan kesehatan seluruh anak
Tinggi badan
Berat badan
Tekanan darah
Dugaan kelainan jantung
Dugaan masalah paru
Riwayat imunisasi
Penilaian status gizi (status gizi, stunting/pendek, risiko anemia)
Kebersihan diri
Gigi dan mulut
Mata/Penglihatan
Telinga/pendengaran
Perilaku berisiko
Gangguan kesehatan reproduksi
Gangguan mental emosional
Modalitas belajar
Dominasi otak
Penggunaan alat bantu
Kebugaran jasmani
3. Tindak lanjut
Pemantauan guru dan orang tua/wali/pendamping
Rujukan ke Puskesmas
4. Pemberian Tablet Tambah Darah
5. Pemberian Obat Cacing
6. Kepemilikan Buku Rapor Kesehatanku
Data dari formulir laporan tersebut akan digunakan untuk memantau cakupan pelayanan
penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala secara berjenjang, diantaranya :
Cakupan peserta didik mendapatkan penjaringan kesehatan dan
pemeriksaan berkala
Cakupan sekolah/ madrasah/ pondok pesantren/ panti/LKSA/ Lapas/LPKA
mendapatkan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala
Cakupan Puskesmas melaksanakan penjaringan kesehatan dan
pemeriksaan berkala
Persentase masalah kesehatan yang ditemukan dari hasil penjaringan
kesehatan dan pemeriksaan berkala
C. UMPAN BALIK
Data hasil penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala per institusi
diumpanbalikkan oleh Puskesmas ke Sekolah/Madrasah/Pondok
Pesantren/Panti/ LKSA/Lapas/LPKA, dilakukan selambatnya 2 (dua) minggu
setelah pelaksanaan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala.
Data yang diumpanbalikkan ke institusi diambil dari Register Kegiatan Kesehatan Anak
Usia Sekolah dan Remaja per Institusi yang telah dikeluarkan bagian hasil pemeriksaan
yang bersifat rahasia. Umpan balik berupa rekapitulasi besaran masalah per institusi,
sedangkan data individual yang diumpan balikkan berupa hasil pemeriksaan yang dapat
dipantau oleh guru/pendamping dan orang tua (Lampiran 12).
KAB/KOTA
1 X 3 BULAN
TP UKS
KECAMATAN
1 X 3 BULAN PUSKESMAS
SEKOLAH/
MADRASAH/
PANTI/LKSA
H+2 minggu
E Kesehatan Reproduksi
Masalah Pubertas Tidak Ya
Risiko IMS Tidak Ya
Risiko Kekerasan
seksual Tidak Ya
G Kesehatan Intelegensia
Modalitas Belajar
Visual Optimal Cukup Optimal Belum Optimal
Diagram Gigi
I II
55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
17 16 14 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27
47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75
IV III
5 Tinggi badan (cm) Tinggi badan diisi dalam satuan ukur centimeter (cm)
6 Berat badan (kg) Berat badan diisi dengan satuan ukur kilogram (kg)
Tekanan darah diukur dalam satuan ukur mmHg
Diisi N (Normal):
jika Sistolik: 100-139 mmHg/Diastolik: 60-89 mmHg
7 Tekanan Darah (mmHg) Diisi Hipo (Hipotensi):
jika Sistolik: < 100 mmHg/Diastolik: <60 mmHg
Diisi Hiper (Hipertensi)
jika Sistolik: > 139 mmHg/Diastolik: >89 mmHg
Risiko Anemia Gizi Diisi Y jika didapatkan tanda-tanda klinis risiko anemia gizi besi
13
Besi Diisi T jika tidak didapatkan tanda-tanda klinis risiko anemia gizi
besi
Kebersihan Diri
Mata
20 Infeksi Diisi T : jika tidak ada infeksi (radang)
Diisi Y: jika ada infeksi (radang)
Diisi N (Normal): jika visus normal (6/6)
Diisi KR jika anak usia sekolah dan remaja mengalami kelainan
21 Gangguan refraksi
Diisi LV jika anak usia sekolah dan remaja mengalami low vision
Penglihatan
Diisi B jika anak usia sekolah dan remaja mengalami kebutaan
13 L Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja laki laki di satu
sekolah yang ditemukan memiliki risiko anemia gizi besi
14 P Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja perempuan di
satu sekolah yang ditemukan memiliki risiko anemia gizi besi
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di satu sekolah
15 Hipertensi yang yang pada saat dilakukan penjaringan kesehatan ditemukan
mengalami hipertensi
Gigi dan Gusi
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di satu sekolah
Karies yang pada saat dilakukan penjaringan kesehatan ditemukan mengalami karies
gigi
Mata/Penglihatan
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di satu sekolah
Kelainan Refraksi yang pada saat dilakukan penjaringan kesehatan ditemukan mengalami
kelainan refraksi
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di satu sekolah
Low Vision yang pada saat dilakukan penjaringan kesehatan ditemukan mengalami low
vision
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di satu sekolah
Buta Warna yang pada saat dilakukan penjaringan kesehatan ditemukan mengalami
buta warna/mengalami buta warna
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di satu sekolah
Kacamata yang mengenakan kacamata untuk membantu ketajaman penglihatan
Telinga / Pendengaran
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di satu sekolah
Infeksi yang pada saat dilakukan penjaringan kesehatan ditemukan mengalami infeksi
telinga
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di satu sekolah
22 Serumen yang pada saat dilakukan penjaringan kesehatan ditemukan
terdapat serumen pada telinga
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di satu sekolah
23 Gangguan Pendengaran yang pada saat dilakukan penjaringan kesehatan ditemukan
mengalami gangguan tajam pendengaran
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di satu sekolah
24 Perilaku Berisiko yang pada saat dilakukan penjaringan kesehatan ditemukan
mempunyai satu/lebih risiko yang berhubungan dengan gaya
hidup
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di satu sekolah
25 Gangguan Kesehatan yang pada saat dilakukan penjaringan kesehatan ditemukan
Reproduksi mempunyai satu atau lebih risiko gangguan kesehatan reproduksi
(gangguan pubertas, gangguan mentruasi atau risiko IMS)
Gangguan Kesehatan Mental Emosional
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di sekolah dan
26 Gejala Emosional (E) luar sekolah yang pada saat dilakukan penjaringan kesehatan
ditemukan memiliki gejala emosional (E) dengan nilai borderline
atau abnormal
27 Masalah Perilaku (C) Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di sekolah dan
luar sekolah yang pada saat dilakukan penjaringan kesehatan
3 Jumlah sekolah Diisi dengan jumlah seluruh sekolah pada tingkatan yang sederajat
yang ada di wilayah kerja Puskesmas
4 Jumlah sekolah yang Diisi dengan jumlah sekolah pada tingkatan yang sederajat di
dijaring wilayah kerja Puskesmas yang dilakukan penjaringan kesehatan
Jumlah sasaran peserta
didik
5 L Diisi dengan jumlah seluruh sasaran penjaringan kesehatan
peserta didik laki laki di wilayah kerja puskesmas
6 P Diisi dengan jumlah seluruh sasaran penjaringan kesehatan
peserta didik perempuan di wilayah kerja puskesmas
Jumlah peserta didik yang dijaring
7 L Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja laki-laki yang
dijaring
8 P Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja perempuan
yang dijaring
Penilaian status gizi
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja dengan status
9 SK gizi sangat kurus yang ditemukan pada saat penjaringan
kesehatan di wilayah kerja puskesmas
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja dengan status
10 K gizi kurus yang ditemukan pada saat penjaringan kesehatan di
wilayah kerja puskesmas
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja dengan status
11 G gizi gemuk yang ditemukan pada saat penjaringan kesehatan di
wilayah kerja puskesmas
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja dengan status
12 O gizi obesitas yang ditemukan pada saat penjaringan kesehatan di
wilayah kerja puskesmas
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja yang masuk
13 TB/U (stunting) dalam kategori stunting yang ditemukan pada saat penjaringan
kesehatan di wilayah kerja puskesmas
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerja
17 Karies Puskesmas yang pada saat dilakukan penjaringan kesehatan
ditemukan mengalami karies gigi
Mata/Penglihatan
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerja
18 Kelainan Refraksi Puskesmas yang pada saat dilakukan penjaringan kesehatan
ditemukan mengalami kelainan refraksi
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerja
19 Low Vision Puskesmas yang pada saat dilakukan penjaringan kesehatan
ditemukan mengalami low vision
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerja
20 Buta Warna Puskesmas yang pada saat dilakukan penjaringan kesehatan
ditemukan mengalami buta warna/mengalami buta warna
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerja
21 Kacamata Puskesmas yang mengenakan kacamata untuk membantu
ketajaman penglihatan
Telinga / Pendengaran
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerja
22 Infeksi Puskesmas yang pada saat dilakukan penjaringan kesehatan
ditemukan mengalami infeksi telinga
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerja
23 Serumen Puskesmas yang pada saat dilakukan penjaringan kesehatan
ditemukan terdapat serumen pada telinga
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerja
24 Gangguan Pendengaran Puskesmas yang pada saat dilakukan penjaringan kesehatan
ditemukan mengalami gangguan tajam pendengaran
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerja
25 Perilaku Berisiko Puskesmas yang pada saat dilakukan penjaringan kesehatan
ditemukan mempunyai satu atau lebih risiko yang berhubungan
dengan gaya hidup
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerja
Gangguan Kesehatan Puskesmas yang pada saat dilakukan penjaringan kesehatan
26 ditemukan mempunyai satu atau lebih risiko gangguan kesehatan
Reproduksi
reproduksi (gangguan pubertas, gangguan mentruasi atau risiko
IMS)
Gangguan Mental Emosional
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerja
27 Gejala Emosional (E) Puskesmas yang pada saat dilakukan penjaringan kesehatan
ditemukan memiliki gejala emosional (E) dengan nilai borderline
atau abnormal
32 Audio Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerja
Puskesmas yang memiliki modalitas belajar audio optimal
33 Visual Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerja
Puskesmas yang memiliki modalitas belajar visual optimal
34 Kinestetik Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerja
Puskesmas yang memiliki modalitas belajar kinestetik optimal
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja dengan
35 Penggunaan Alat Bantu disabilitas di wilayah kerja Puskesmas yang pada saat dilakukan
penjaringan kesehatan menggunakan alat bantu penglihatan,
pendengaran, kurk, kursi roda, atau tangan, kaki, mata prostesa
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerja
36 Kebugaran Jasmani Puskesmas yang pada saat dilakukan penjaringan kesehatan
ditemukan mempunyai kebugaran jasmani kurang (kurang atau
kurang sekali)
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerja
37 Dirujuk Puskesmas yang berdasarkan hasil penjaringan kesehatan yang
dilakukan rujukan ke Puskesmas/RS/Fasyankes lainnya untuk
pemeriksaan lebih lanjut
Di isi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerja
38 Imunisasi Puskesmas yang telah dilakukan imunisasi DT1, Td1, Td2/ status
imunisasi BIAS lengkap
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja perempuan di
39 Pemberian TTD wilayah kerja Puskesmas yang diberikan tablet tambah darah
(TTD) sesuai standar
40 Pemberian obat cacing Diisi dengan jumlah anak usia sekolah di wilayah kerja Puskesmas
yang diberikan obat cacing
Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerja
41 KIE Puskesmas yang diberikan komunikasi, informasi dan edukasi
(KIE) mengenai kesehatan anak usia sekolah / remaja
Jumlah Peserta Didik Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerja
42 memiliki buku rapor Puskesmas yang pada saat penjaringan kesehatan atau
kesehatanku pemeriksaan berkala membawa Buku Rapor Kesehatanku
Strata UKS
Apabila Bapak/Ibu menyetujui pelaksanaan pemeriksaan kesehatan pada peserta didik ini. Mohon
menandatangani Formulir Tanda Tangan Persetujuan Kesehatan Untuk Orangtua/Wali ini sebagai bukti
persetujuan penjaringan kesehatan.
Menyetujui, Mengetahui,
_________/_____________
ttd ttd
Sekolah :
Alamat Sekolah :
Kelas :
No. Tanggal Nama Nama Tanda No. Tanggal Nama Nama Tanda
Orangtua/ anak Tangan Orangtua/ Anak Tangan
Wali Wali
1. 21.
2. 22.
3. 23.
4. 24.
5. 25.
6. 26.
7. 27.
8. 28.
9. 29.
10. 30.
11. 31.
12. 32.
13. 33.
14. 34.
15. 35.
16. 36.
17. 37.
18. 38.
19. 39.
20. 40.
___________/_____________
Mengetahui,
CONTOH
FORMULIR PENOLAKAN PENJARINGAN KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN BERKALA
Saya yang bertandatangan di Formulir Tanda Tangan Penolakan Penjaringan Kesehatan Untuk
Orangtua/Wali, menolak program pelayanan kesehatan yang diberikan di sekolah, yaitu :
Pemeriksaan kesehatan pada anak/anak dibawah perwalian saya tersebut telah/akan tetap saya
laksanakan di fasilitas kesehatan lainnya. Maka saya melampirkan hasil pemeriksaan kesehatan
anak saya yang sah dari fasilitas kesehatan lain.
Menyetujui, Mengetahui,
_________/_____________
ttd ttd
Yth Orangtua/Wali:
Terima kasih telah berpartisipasi dalam penjaringan kesehatan peserta didik, berikut hasil
pemeriksaan kesehatan yang memberikan gambaran kondisi untuk ditindaklanjuti orang
tua, guru dan petugas kesehatan.
Nama:____________________________
Kelas:____________________________
__________, Tanggal_____
Dokter/Bidan/Perawat yang mengirim rujukan
Cap
( Nama Jelas )
NIP.
RAHASIA
KUESIONER PENJARINGAN KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN BERKALA
ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
Kuesioner di bawah ini merupakan prosedur pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk mengetahui
keadaan kesehatanmu agar dapat dilakukan upaya penanganan sedini mungkin sehingga dapat
mendukung proses belajarmu untuk meningkatkan prestasi.
Jawaban atas pertanyaan dalam kuesioner ini dijamin kerahasiaannya dan tidak akan mempengaruhi
nilai pelajaranmu.
Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti dan berikan jawaban sesuai dengan keadaanmu.
*untuk peserta didik kelas 1-3 SD/MI dapat menjawab pertanyaan dengan bantuan orang tua atau
guru
IDENTITAS
D Perilaku Berisiko
1. Apakah kamu
sarapan? Selalu Kadang Tidak pernah
2. Apakah kamu jajan di
sekolah? Selalu Kadang Tidak pernah
3. Apakah orangtua /
keluarga ada yang
merokok Ada Tidak ada
4. Apakah kamu pernah
merokok? Ada Tidak ada
5. Apakah orangtua / Ada Tidak ada
keluarga ada yang
minum minuman
beralkohol?
6. Apakah
orangtua / keluarga
ada yang minum
minuman
beralkohol? Ada Tidak ada
E. Kesehatan Reproduksi
1. Peserta Didik Puteri
1. Berapakah usiamu saat menstruasi pertama?
( ) < 8 tahun ( ) 8-15 tahun ( ) > 15 tahun
Jika kamu belum menstruasi, lompat ke pertanyaan nomor 4
2. Apakah menstruasi kamu teratur setiap bulan? ( ) Ya ( ) Tidak
Untuk setiap pernyataan, lingkari pada kotak kolom sesuai dengan pilihan anda, sebagaimana yang
terjadi pada diri anak usia sekolah dan remaja anda selama enam bulan terakhir (semua harus
dijawab !!)
Kode* Skor Skor
No. Pernyataan Tidak Agak
Benar Anak
Benar Benar
1 Dapat memperdulikan perasaan orang lain Pr 1
2 Gelisah, terlalu aktif, tidak dapat diam untuk waktu lama H1
3 Sering mengeluh sakit kepala, sakit perut atau sakit-sakit E1
lainnya
4 Kalau mempunyai mainan, kesenangan, atau pensil, anak Pr 2
bersedia berbagi dengananak-anak lain
5 Sering sulit mengendalikan kemarahan C1
6 Cenderung menyendiri, lebih suka bermain seorang diri P1
7* Umumnya bertingkah laku baik, biasanya melakukan apa C2
yang disuruh oleh orang dewasa
8 Banyak kekhawatiran atau sering tampak khawatir E2
9 Suka menolong jika seseorang terluka, kecewa atau merasa Pr 3
sakit
10 Terus menerus bergerak dengan resah atau menggeliat- H2
geliat
11* Mempunyai satu atau lebih teman baik P2
12 Sering berkelahi dengan anak-anak lain atau mengintimidasi C3
mereka
13 Sering merasa tidak bahagia, sedih atau menangis E3
14* Pada umumnya disukai oleh anak-anak lain P3
15 Mudah teralih perhatiannya, tidak dapat berkonsentrasi H3
16 Gugup atau sulit berpisah dengan orangtua/pengasuhnya E4
pada situasi baru, mudah kehilangan rasa percaya diri
17 Bersikap baik terhadap anak-anak yang lebih muda Pr 4
18 Sering berbohong atau berbuat curang C4
19 Diganggu, di permainkan, di intimidasi atau di ancam oleh P4
anak-anak lain
20 Sering menawarkan diri untuk membantu orang lain (orang Pr 5
tua, guru, anak-anak lain)
21* Sebelum melakukan sesuatu ia berpikir dahulu tentang H4
akibatnya
22 Mencuri dari rumah, sekolah atau tempat lain C5
23 Lebih mudah berteman dengan orang dewasa daripada P5
dengan anak-anak lain
24 Banyak yang ditakuti, mudah menjadi takut E5
25* Memiliki perhatian yang baik terhadap apapun, mampu H5
menyelesaikan tugas atau pekerjaanrumah sampai selesai
Untuk setiap pernyataan, beri tanda () pada kotak kolom sesuai dengan pilihan anda, sebagaimana
terjadi pada dirimu selama enam bulan terakhir (semua harus dijawab !!)
No Pernyataan Kode* Tidak Agak Benar
. benar benar
1 Saya berusaha bersikap baik kepada orang lain. Saya peduli dengan Pr 1
perasaan mereka
2 Saya gelisah, saya tidak dapat diam untuk waktu lama H1
3 Saya sering sakit kepala, sakit perut atau macam2 sakit lain E1
4 Kalau saya memiliki mainan CD atau makanan saya biasanya berbagi Pr 2
dengan orang lain
5 Saya menjadi sangat marah dan sering tidak bisa mengendalikan C1
kemarahan saya
6 Saya lebih suka sendirian daripada bersama dengan orang-orang P1
yang seumur saya
7* Saya biasanya melakukan apa yang diperintahkan oleh orang lain C2
8 Saya banyak merasa cemas atau khawatir terhadap apapun E2
9 Saya selalu siap menolong jika ada orang terluka, kecewa atau Pr 3
merasa sakit
10 Bila sedang gelisah atau cemas badan saya sering bergerak-gerak H2
tanpa saya sadari
11* Saya mempunyai satu teman baik atau lebih P2
12 Saya sering bertengkar dengan orang lain. Saya dapat memaksa C3
orang lain melakukannya apa yang saya inginkan
13 Saya sering merasa tidak bahagia, sedih atau menangis E3
14* Orang lain seumur saya pada umumnya menyukai saya P3
15 Perhatian saya mudah teralihkan. Saya sulit memusatkan perhatian H3
pada apapun
16 Saya merasa gugup dalam situasi baru. Saya mudah kehilangan rasa E4
percaya diri
17 Saya bersikap baik pada anak-anak yang lebih muda dari saya Pr 4
18 Saya sering dituduh berbohong atau berbuat curang C4
19 Saya sering diganggu atau dipermainkan oleh anak-anak atau remaja P4
lainnya
20 Saya sering menawarkan diri untuk membantu orang lain, orang tua, Pr 5
guru atau anak-anak
21* Sebelum melakukan sesuatu saya berpikir dahulu tentang akibatnya H4
22 Saya mengambil barang yang bukan milik saya dari rumah, sekolah, C5
atau darimana saja
23 Saya lebih mudah berteman dengan orang dewasa daripada dengan P5
orang-orang seumur saya
24 Banyak yang saya takuti. Saya mudah menjadi takut E5
25* Saya menyelesaikan pekerjaan yang sedang saya lakukan. Saya H5
mempunyai perhatian yang baik terhadap apapun
NO PERNYATAAN JAWABAN
A. MODALITAS BELAJAR Tidak Kadang Selalu
pernah kadang
1 Suka mengingat sesuatu dengan membayangkannya
2 Memahami sesuatu dengan melihat grafik/bagan/skema atau
membaca tulisan
3 Memahami sesuatu dari mendengar/petunjuk lisan
4 Mudah mengikuti instruksi tertulis
5 Bisa mengerjakan grafik, bagan/skema dan poster dengan baik.
6 Senang melakukan tugas dengan di dikte
7 Saya dapat menyusun bongkar pasang gambar (puzzles) dengan
baik
8 Senang membaca
9 Mudah memahami penjelasan dengan alat peraga
10 Suka mencatat dan membuat daftar apa yang ingin saya ingat
11 Mudah mengikuti petunjuk di peta
12 Suka mengikuti petunjuk lisan
13 Suka mendengar seseorang berbicara dalam mendapatkan
informasi.
14 Membutuhkan penjelasan tentang suatu diagram atau peta.
15 Senang berdiskusi membicarakan suatu hal.
16 Suka mendengarkan irama musik untuk mempelajari sesuatu.
17 Suka mendengarkan musik
18 Suka melakukan gerakan-gerakan untuk mengingat sesuatu
(mengetuk-ngetuk pena, menggoyang-goyang tungkai).
19 Suka bekerja dengan tangan saya dalam membuat atau
memperbaiki sesuatu.
20 Suka berdiri atau berjalan-jalan saat belajar
21 Suka menggunakan gerakan tangan saat berbicara
22 Terampil berolah raga.
23 Suka melihat gerakan tubuh seseorang untuk memahami maksud
pikirannya.
24 Harus melakukan apa yang telah dipelajari agar mudah dipahami
Keterangan jawaban :
Ya : Jika pertanyaan sesuai dengan kondisi anak
Tidak : Jika pertanyaan tidak sesuai dengan kondisi anak
Sangat penting untuk menyukai guru disekolah agar dapat mengerjakan pekerjaan
7 dengan baik di dalam kelas?
14 Cenderung pemalu?
15 Harus selalu diingatkan untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan?
16 Senang bersaing dan tidak mau kalah ?
17 Memiliki rasa humor yang baik ?
Mempunyai kemampuan di atas rata-rata untuk mengerti dan menciptakan permainan
18 kata ?
19 Apakah selalu ingin sempurna dalam mencoba sesuatu yang baru?
Mampukah mengingat kembali saat liburan atau kejadian pada 1 atau 2 tahun yang
20 lalu, secara gamblang detailnya ?
IDENTITAS
Nama Sekolah : Kelas :
Alamat :
Nama Peserta Didik : Jenis Kelamin :
Tempat/Tanggal Lahir : Usia :
Nama Orang tua/wali :
A. Riwayat Kesehatan B. Riwayat Imunisasi C. Riwayat Kes. Keluarga D. Gaya Hidup
1 1 1 1
2 2 2 2
3 3 3 3
4 4 4 4
5 5 5 5
6 6 6
7 7
8 8
9 9 E. Kesehatan Reproduksi
10 10 Puteri
11 11 1
12 2
3
F. Kes. Mental Emosional G. Kes Intelegensia 4
1 G.1. Modalitas Belajar G.2. Dominasi Otak 5
2 1 1 6
3 2 2
4 3 3 Putera
5 4 4 1
6 5 5 2
7 6 6 3
8 7 7 4
9 8 8
10 9 9
11 10 10 Bahan Edukasi/konseling yang
12 11 11 ingin diketahui
13 12 12 .........................................
14 13 13 .........................................
15 14 14 .........................................
16 15 15 .........................................
17 16 16 .........................................
18 17 17 .........................................
19 18 18
20 19 19
21 20 20
22 21
23 22
24 23
25 24
11 SK Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja dengan status gizi
sangat kurus yang ditemukan pada saat penjaringan kesehatan di wilayah
Kab/Kota
12 K Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja dengan status gizi kurus
yang ditemukan pada saat penjaringan kesehatan di wilayah Kab/Kota
13 G Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja dengan status gizi
gemuk yang ditemukan pada saat penjaringan kesehatan di wilayah
Kab/Kota
14 O Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja dengan status gizi
obesitas yang ditemukan pada saat penjaringan kesehatan di wilayah
Kab/Kota
15 TB/U (stunting) Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja yang masuk dalam
kategori stunting yang ditemukan pada saat penjaringan kesehatan di
19 Karies Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah Kab/Kota yang
pada saat dilakukan penjaringan kesehatan ditemukan mengalami karies
gigi
Mata/Penglihatan
20 Kelainan Refraksi Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah Kab/Kota yang
pada saat dilakukan penjaringan kesehatan ditemukan mengalami kelainan
refraksi
21 Low Vision Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerja Kab/Kota
yang pada saat dilakukan penjaringan kesehatan ditemukan mengalami
low vision
22 Buta Warna Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah Kab/Kota yang
pada saat dilakukan penjaringan kesehatan ditemukan mengalami buta
warna/mengalami buta warna
23 Kacamata Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah Kab/Kota yang
mengenakan kacamata untuk membantu ketajaman penglihatan
Telinga / Pendengaran
24 Infeksi Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah Kab/Kota yang
pada saat dilakukan penjaringan kesehatan ditemukan mengalami infeksi
telinga
25 Serumen Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di Kab/Kota yang pada
saat dilakukan penjaringan kesehatan ditemukan terdapat serumen pada
telinga
26 Gangguan Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di Kab/Kota yang pada
Pendengaran saat dilakukan penjaringan kesehatan ditemukan mengalami gangguan
tajam pendengaran
27 Perilaku Berisiko Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah Kab/Kota yang
pada saat dilakukan penjaringan kesehatan ditemukan mempunyai satu
atau lebih risiko yang berhubungan dengan gaya hidup
28 Gangguan Kesehatan Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah Kab/Kota yang
Reproduksi pada saat dilakukan penjaringan kesehatan ditemukan mempunyai satu
atau lebih risiko gangguan kesehatan reproduksi (gangguan pubertas,
gangguan mentruasi atau risiko IMS)
Gangguan Mental Emosional
29 Gejala Emosional (E)Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah Kab/Kota yang pada
saat dilakukan penjaringan kesehatan ditemukan memiliki gejala
30 Masalah Perilaku (C)Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah Kab/Kota yang
pada saat dilakukan penjaringan kesehatan ditemukan mempunyai risiko
masalah perilaku (C) dengan nilai borderline atau abnormal
31 Hiperaktifitas (H) Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah Kab/Kota yang
pada saat dilakukan penjaringan kesehatan ditemukan memiliki skor
hiperaktifitas dengan nilai borderline atau abnormal
32 Masalah Teman Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah Kab/Kota yang
Sebaya (P) pada saat dilakukan penjaringan kesehatan ditemukan mempunyai risiko
masalah perilaku (C) dengan nilai borderline atau abnormal
33 Prososial (Pr) Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah Kab/Kota yang
pada saat dilakukan penjaringan kesehatan ditemukan memiliki skor
prososial dengan nilai borderline atau abnormal
Modalitas Belajar
34 Audio Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah Kab/Kota yang
memiliki modalitas belajar audio optimal
35 Visual Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah Kab/Kota yang
memiliki modalitas belajar visual optimal
36 Kinestetik Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah Kab/Kota yang
memiliki modalitas belajar kinestetik optimal
37 Penggunaan Alat Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja dengan disabilitas di
Bantu wilayah Kab/Kota yang pada saat dilakukan penjaringan kesehatan
menggunakan alat bantu penglihatan, pendengaran, kurk, kursi roda, atau
tangan, kaki, mata prostesa
38 Kebugaran Jasmani Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah Kab/Kota yang
pada saat dilakukan penjaringan kesehatan ditemukan mempunyai
kebugaran jasmani kurang (kurang atau kurang sekali)
39 Dirujuk Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah Kab/Kota yang
berdasarkan hasil penjaringan kesehatan yang dilakukan rujukan ke
Puskesmas/RS/Fasyankes lainnya untuk pemeriksaan lebih lanjut
40 Imunisasi Di isi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerja
Puskesmas yang telah dilakukan imunisasi DT1, Td1, Td2/ status imunisasi
BIAS lengkap
41 Pemberian TTD Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja perempuan di wilayah
kerja Puskesmas yang diberikan tablet tambah darah (TTD) sesuai standar
42 Pemberian Obat Diisi dengan jumlah anak usia sekolah di wilayah kerja Puskesmas yang
Cacing diberikan obat cacing
43 KIE Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerja
Puskesmas yang diberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
mengenai kesehatan anak usia sekolah / remaja
44 Jumlah Peserta Didik Diisi dengan jumlah anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerja
memiliki buku rapor Puskesmas yang pada saat penjaringan kesehatan atau pemeriksaan
kesehatanku berkala membawa Buku Rapor Kesehatanku
Strata UKS
45 M : Minimal Diisi dengan jumlah UKS dengan strata minimal (M) di wilayah Kab/ Kota
46 S : Standar Diisi dengan jumlah UKS dengan strata standar (S) di wilayah Kab/ Kota
48 P : Paripurna Diisi dengan jumlah UKS dengan strata paripurna (P) di wilayah Kab/ Kota