Anda di halaman 1dari 15

BAB I

DASAR DASAR AGAMA ISLAM


Pengertian Agama

Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia


adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan)
dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata
kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan
manusia serta lingkungannya.
Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta gama
yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan
konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio
dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat
kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat
dirinya kepada Tuhan.
Macam-macam Agama
Secara garis besar agama terbagi dua, yaitu :

1. Agama Syamawi
Ialah agama yang bersumber dari Allah SWT, yang telah
disampaikan kepada umat manusia melalui para rasulnya sejak
Nabi Adam as. Sampai kepada nabi terakhir, nabi Muhammad
SAW, yang disebut agama Islam.
Agama wahyu (agama samawi) mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
a. Secara pasti dapat ditentukan waktu lahirnya, dari tidak ada
menjadi ada, ia bukan tumbuh dari dalam masyarakat, tetapi
diturunkan kepadanya

b. Disampaikan oleh manusia yang ditunjuk oleh Allah sebagai


utusan-Nya dan utusan itu bukan menciptakan agama,
melainkan hanya menyampaikannya
c. Memiliki kitab suci yang keasliannya tetap terjamin dibandingkan
dengan agama yahudi dan nasrani yang sekarang telah berubah
kitabnya.

d. Memiliki kitab suci yang keasliannya tetap terjamin dibandingkan


dengan agama yahudi dan nasrani yang sekarang telah berubah
kitabnya.

e. Ajarannya serba tetap, tapi tafsirannya dan pandangannya dapat


berobah sesuai dengan perkembangan akal manusia.

f.Kebenaran prinsip-prinsip ajarannya bertahan dengan kritikan akal.

g. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, satu demi satu dapat


dibuktikan kebenarannya dan dapat diterima akal .
2. Agama Ardhi (bumi)
Ialah agama yang bersal dari bumi karya manusia, yaitu
budha, hindu, konghuchu. Agama budaya/alamiah, mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut :

a. Tumbuh secara evolusi didalam masyarakat penganutnya,


tidak diketahui kapan lahirnya.
b. Tidak disampaikan oleh utusan tuhan
c. Umumnya tidak mempunyai kitab suci, kalaupun ada, kitabnya
mengalami perubaha dalam sejarah agama.
d. Sistim merasa dan berfikirannya interen dengan sistim merasa
dan berfikir tiap segi kehidupan masyarakat bagi penganutnya
e. Ajarannya berubah dengan perubahan akal masyarakat yang
menganut atau oleh filosofinya.
f. Konsep ketuhanan, dinamisme, animism, politeisme,
honotheisme dan paling tinggi monotheisme nisbi
g.Kebenaran prinsip ajarannya tidak tahan atas kritikan akal.
Ciri-ciri Agama Islam

A. Menyempurnakan Agama yang terdahulu


Sebelum Islam datang, di dunia ini sudah terdapat banyak
agama dengan bermacam-macam kitab sucinya. Di Timur
Tengah telah ada Kristen dan Yahudi. Di India telaha terdapat
Budha dan Hindu. Di Iran telah ada Zoroaster. Di Tiongkok
telah ada Kong Hu Cu. Di Jepang ada Sinto. Dimana-mana ada
pula agama yang dianut masyarakatnya.
Pada saat seperti itulah Islam datang untuk
menyempurnakan agama-agama yang telah ada, yang memiliki
banyak keterbatasan. Islam juga memurnikan ajaran agama
Samawi sebelumnya yang telah dikotori oleh campur tangan
ajaran manusia yang berkedok agama (bercampur dengan
kemusyrikan). Hal itu dilakukan agar manusia kembali kepada
akidah tauhid (Monotheisme)
b. Agama Fitrah
Fitrah artinya sifat asal, bakat, pembawaan dari asal muasal
kejadian manusia dan suci bersih dari dosa. Islam adalah agama
fitrah. Ajaran-ajaran Islam harus dijadikan jalan hidup (Way of
Life) oleh umat manusia karena ajaranya sesuai dengan fitrah
manusia.

Fitrah yang terdapat pada manusia bermacam-macam. Di


antaranya adalah fitrah beragama, fitrah rasa senang kepada
kebersihan dan keindahan, fitrah memiliki kecenderungan untuk
meningkat ke arah yang lebih baik, dan fitrah ingin berkenalan
dengan orang lain serta hidup bermasyarakat. Islam diturunkan
Allah SWT untuk menyalurkan dan membimbing fitrah-fitrah
tersebut agar umat manusia senaniasa berjalan di jalan yang lurus
(Islam) serta berbahagia hidupnya dunia akhirat.
c. Pendorong Kemajuan

Abbas Mahmud al Aqqad (1986 : 4) menyatakan bahwa agama


yang benar adalah yang baik dan berguna bagi segenap lapisan
dan golongan masyarakat sepanjang zaman serta tidak pernah
kehilangan keaktualanya. Selain itu, tidak merintangi manusia
pemeluknya untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta peradaban zaman. Ciri-ciri itu
hanya dimiliki oleh agama Islam, bukan yang lainya. Sesungguhnya
Islam menghendaki dan memerintahkan setiap muslim untuk
menjadi sebaik-baik manusia, yang terbaik dalam segala bidang
Islam tidak melarang manusia menjadi kaya, bahkan
menganjurkan untuk menjadi kaya-raya. Asal benar cara
memperoleh kekayaanya. Begitu pula dalam hal penggunaan
kekayaanya. Dalam penggunaan kekayaanya, Islam menganjurkan
manusia untuk memanfaatkanya secara benar dan baik bagi
kepentingan diri sendiri serta sesamanya.
d. Memberikan Pedoman Hidup Bagi Manusia

Islam adalah jalan hidup (Way of Life) yang merupakan


sumber sistem nilai yang harus dijadikan pedoman oleh umat
manusia. Artinya, Islam merupakan arah, petunjuk, pedoman dan
pendorong bagi manusia untuk menghadapi dan memecahkan
berbagai masalah hidupnya dengan cara yang benar, yang sesuai
dengan fitrah atau kodrat kemanusiaanya sebagai makhluk Allah.

Di dalam Islam, tidak hanya terkandung tata hubungan antara


manusia dengan Tuhanya, tetapi juga dengan sesama dan sekitar
serta dunianya. Oleh karena itu, semua dimensi kehidupan agama,
ilmu pengetahuan, politik, sosial, budaya, ekonomi, militer,
termuat dalam ajaran Islam sehingga arah, motivasi, dan tujuan
hidup manusia selalu berada dalam upaya mencari keridhaan
Allah SWT. Sebab, manusia yang tidak ber-Tuhan hidupnya
hampa, kering, sunyi, serta tak jelas arah dan tujuanya.
Peranan Agama Islam Dalam Kehidupan
Manusia
Keberadaan agama Islam adalah untuk mengatur hidup dan
kehidupan manusia agar tidak terjadi benturan antara dengan
yang lain, sehingga keberadaan Islam memang terasa menjadi
rahmat bagi semesta alam ini. Selain itu Islam juga
menyadarkan manusia agar mengenal dirinya, maka akan
mengenal Allah sebagai penciptanya. Dengan demikian, hukum-
hukum Allah itu tidak terasa memberatkan baginya, melainkan
ia rela taat patuh menaati peraturan-peraturan yang
ditetapkan Allah Swt, sehingga dapat mewujudkan ketertiban
di dalam mengadakan hubungan dengan masyarakat dengan
rasa persaudaraan dan kasih sayang diantara semua.
Garis-garis Besar Agama Islam

Secara garis besar ajaran agama Islam itu ada 4


yaitu, mencakup aspek aqidah, ibadah, akhlak, dan
muamalah duniawiyah.
Aqidah
Aqidah adalah aspek keyakinan tentang Allah, para
malaikat, kitab-kitab, para rasul, hari akhir dan takdir.
Sistem kepercayaan Islam atau akidah dibangun di
atas enam dasar keimanan yang lazim disebut Rukun
Iman. Rukun Iman meliputi keimanan kepada
Allah,malaikat, kitab-kitab, rasul, haru akhir dan qodha
dan qadar
Ibadah, adalah segala cara dan upacara pengabdian yang
bersifat ritual yang telah diperintahkan dan diatur cara-cara
pelaksanaannya daalam Al-Quran dan sunnah Rasul seperti
Shalat, Puasa, Zakat dan Haji.

Akhlak, adalah nilai dan perilaku baik dan buruk seperti,sabar,


syukur, tawakkal dan sebagainya. Akhlak merupakan komponen
dasar Islam yang ketiga yang berisi ajaran tentang perilaku atau
moral. Dalam kamus Bahasa Indonesia,kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan.Kata akhlak merupakan
bentuk jamak dari kata khuluk artinya dayan kekuatan jiwa
yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa
dipikir dan direnungkan lagi. Dengan demikian, akhlak pada
dasarnya adalah sikap yang melekat pada diseseorang yang
secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan.
Syariah
Berisi peraturan dan perundang-undangan yang mengatur
aktifitas yang seharusnya dikerjakan dan yang tidak boleh
dikerjakan manusia. Syariat adalah sistem nilai Islam ditetapkan
oleh Allah sendiri dalam kaitan ini Allah disebut
sebagai Syaari' atau pencipta hukum. Sistem nilai Islam secara
umum meliputi dua bidang :

a. Syariat yang mengatur hubungan manusia secara vertikal


dengan Allah, seperti sholat, puasa, dan haji, serta yang juga
berdimensi hubungan dengan manusia, seperti zakat . Hubungan
manusia dalam bentuk peribadatan biasa dengan Allah disebut
ibadah mahdhah atau ibadah khusus, karena sifatnya yang khas
dan tata caranya sudah ditentukan secara pasti oleh Allah dan
dicontohkan secara rinci oleh Rasulullah.
b. Syariat yang mengatur hubungan
manusia secara horizontal, dengan
sesama manusia dan makhluk lainnya
disebut muamalah. Muamalah meliputi
ketentuan atau peraturan segala aktivitas
hidup manusia dalam pergaulan dengan
sesamanya dan dengan alam sekitarnya.
Prinsip-prinsip Dasar Islam
Kehormatan manusia (Karamah
Insaniyah)
Kesatuan Umat Manusia
Kerjasama
Toleransi
Kemerdekaan
Keadilan
Memenuhi janji
Kasih Sayang dan Mencegah Kerusakan

Anda mungkin juga menyukai