Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN KEUNGGULAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas individu pada

Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen pengampu: Yananto Mihadi Putra, S.E, M.Si

LIANA SRI AYU WULANDARI


NIM: 43217120097

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2019
ABSTRAK

(RINGKASAN ARTIKEL)

Model E-Commerce di Indonesia

1. Classifieds/listing/iklan

Baris Ini adalah model bisnis e-commerce paling sederhana yang cocok digunakan di
negara-negara berkembang. Dua kriteria yang biasa diusung model bisnis ini:
Website yang bersangkutan tidak memfasilitasi kegiatan transaksi online Penjual
individual dapat menjual barang kapan saja, dimana saja secara gratis Tiga situs iklan
baris yang terkenal di Indonesia ialah Tokobagus, Berniaga, dan OLX. Kaskus selaku
forum online terbesar di Indonesia juga bisa dibilang masih menggunakan model
bisnis iklan baris di forum jual belinya. Ini dikarenakan Kaskus tidak mengharuskan
penjualnya untuk menggunakan fasilitas rekening bersama atau escrow.

Jadi transaksi masih dapat terjadi langsung antara penjual dan pembeli. Metode
transaksi yang paling sering digunakan di situs iklan baris ialah metode cash on
delivery atau COD.) Jenis penjual: situs iklan baris seperti ini cocok bagi penjual
yang hanya ingin menjual sekali-kali saja, seperti barang bekas atau barang yang
stoknya sedikit.

2. Marketplace C2C (Customer to Customer)


Model bisnis dimana website yang bersangkutan tidak hanya membantu
mempromosikan barang dagangan saja, tapi juga menfasilitasi transaksi uang secara
online. Berikut ialah indikator utama bagi sebuah website marketplace: Seluruh
transaksi online harus difasilitasi oleh website yang bersangkutan Bisa digunakan
oleh penjual individual Kegiatan jual beli di website marketplace harus menggunakan
fasilitas transaksi online seperti layanan escrow atau rekening pihak ketiga untuk
menjamin keamanan transaksi. Penjual hanya akan menerima uang pembayaran
setelah barang diterima oleh pembeli. Selama barang belum sampai, uang akan
disimpan di rekening pihak ketiga. Apabila transaksi gagal, maka uang akan
dikembalikan ke tangan pembeli. Tiga situs marketplace di Indonesia yang
memperbolehkan penjual langsung berjualan barang di website ialah Tokopedia,
Bukalapak, dan Lamido.
Ada juga situs marketplace lainnya yang mengharuskan penjual menyelesaikan
proses verifikasi terlebih dahulu seperti Blanja dan Elevenia. Jenis penjual: situs
marketplace seperti ini lebih cocok bagi penjual yang lebih serius dalam berjualan
online. Biasanya sang penjual memiliki jumlah stok barang yang cukup besar dan
mungkin sudah memiliki toko fisik.
3. Shopping mall Model
Bisnis ini mirip sekali dengan marketplace, tapi penjual yang bisa berjualan disana
haruslah penjual atau brand ternama karena proses verifikasi yang ketat. Satu-satunya
situs online shopping mall yang beroperasi di Indonesia ialah Blibli.
4. Toko online B2C (Business to Consumer)
Model bisnis ini cukup sederhana, yakni sebuah toko online dengan alamat website
(domain) sendiri dimana penjual memiliki stok produk dan menjualnya secara online
kepada pembeli. Beberapa contoh toko online di Indonesia ialah Bhinneka, Lazada
Indonesia, BerryBenka, dan Bilna 1. Tiket.com, yang berfungsi sebagai platform
jualan tiket secara online, juga bisa dianggap sebagai toko online. Keuntungan dari
memiliki toko online Anda sendiri ialah Anda memiliki kebebasan penuh disana.
Anda dapat merubah jenis tampilan sesuka Anda dan dapat membuat blog untuk
memperkuat SEO toko online Anda. Bagi Anda yang tertarik untuk membuka sebuah
toko online secara mudah, Anda dapat coba menggunakan Shopify, Jejualan, Pixtem,
Jarvis Store, dan Klakat. Jenis penjual: model bisnis ini cocok bagi mereka yang
serius berjualan online dan siap mengalokasikan sumber daya mereka untuk
mengelola situs mereka sendiri.
5. Toko online
Media sosial Banyak penjual di Indonesia yang menggunakan situs media sosial
seperti Facebook dan Instagram untuk mempromosikan barang dagangan mereka.
Uniknya lagi, sudah ada pemain-pemain lokal yang membantu penjual berjualan di
situs Facebook yakni Onigi dan LakuBgt. Ada juga startup yang mengumpulkan
seluruh penjual di Instagram ke dalam satu website yakni Shopious. Membuat toko
online di Facebook atau Instagram sangatlah mudah, sederhana, dan asiknya gratis
Tapi penjual tidak dapat membuat templatenya sendiri. Di Indonesia, channel BBM
pun juga sering digunakan sebagai media jual beli barang. Jenis penjual: penjual yang
ingin memiliki toko online sendiri tapi tidak ingin repot.
Ada juga beberapa bisnis online yang menggunakan beberapa model bisnis diatas pada
saat bersamaan. Dua contohnya ialah Qoo10 dan Rakuten Belanja Online yang memiliki
toko online B2C mereka sendiri serta marketplace yang memverifikasi penjualnya
terlebih dahulu. Inilah model-model bisnis dari website e-commerce di Indonesia. Ingat
ya, membandingkan situs e-commerce satu dengan yang lainnya hanya dapat dilakukan
apabila mereka memiliki model bisnis yang serupa. Jadi tidak akan cocok apabila kalian
membandingkan perkembangan bisnis TokoBagus (classifieds/listing/iklan baris) dengan
Berrybenka (B2C) contohnya.
PENDAHULUAN

E-business (Inggris: Electronic Business, atau "E-business") dapat diterjemahkan sebagai


kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem
informasi komputer. Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO
perusahaan IBM ini, sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan dengan
menggunakan teknologi Internet.

E-bisnis memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan


data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel. E-bisnis juga banyak
dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi
permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.

Dalam penggunaan sehari-hari, 'e-bisnis' tidak hanya menyangkut e-dagang (perdagangan


elektronik atau e-commerce) saja. Dalam hal ini, e-dagang lebih merupakan sub bagian dari e-
bisnis, sementara e-bisnis meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data
elektronik, termasuk pemasaran Internet (e-pemasaran). Sebagai bagian dari e-bisnis, e-dagang
lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau Internet. Dengan menggunakan
sistem manajemen pengetahuan, e-dagang mempunyai goal untuk menambah revenu dari
perusahaan .

Sementara itu, e-bisnis berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain:
pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain
management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan
kerja sama dengan mitra bisnis. E-bisnis memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara
satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau
kombinasi di antaranya.
LITERATUR TEORI

Model E-Business dan Penerapannya dalam E-Commerce

1. Model - model E-business

a. Business to Business (B2B)

Adalah Model E-commerce dimana pelaku bisnisnya adalah perusahaan, sehingga


proses transaksi dan interaksinya adalah antara satu perusahaan dengan
perusahaan lainnya.

b. Business to Customer (B2C)

Adalah  Model E-commerce dimana pelaku bisnisnya melibatkan langsung antara


penjual  dengan individual buyers atau pembeli.

c. Costumer to Business (C2B)

Adalah Model E-commerce dimana pelaku bisnis perorangan atau individual


melakukan transaksi atau interaksi dengan suatu atau  beberapa perusahaan.

d. Costumer to Costumer (C2C)

Adalah Model E-commerce dimana perorangan atau individu sebagai penjual


berinteraksi dan bertransaksi langsung dengan individu lain sebagai pembeli.

2. Penerapan Model - model E-business dalam E-commerce

- Model perantara (brokerage model)

Perantara berarti mempertemukan antara pembeli dan penjual bersamaan. Para


penjual menawarkan produk maupun layanan mereka dan pembeli membeli
produk atau layanan tersebut. Sebenarnya ini merupakan salah satu penerapan
B2C (business to consumer) dan C2C (consumer to consumer). Para pemilik
bisnis menjual produk mereka dan konsumen membeli produk mereka.
Namun dalam hal ini para pemilik bisnis sebenarnya adalah konsumen, sebab
mereka harus membayar sejumlah biaya kepada si perantara. Contoh dari
model ini adalah tokobagus.com, amazon, eBay dan sebagainya.

- Model periklanan (advertising model)

Seperti periklanan tradisional pada umumnya, periklanan di dunia e-business


sama – sama melakukan promosi produk maupun layanan melalui piranti
elektronik. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, lonjakan
pengguna internet semakin tinggi. Peluang ini dimanfaatkan oleh para
penyedia jasa periklanan online untuk melakukan promosi secara online.
Promosi dapat berupa banner, link sponsor (sponsored links) dan sebagainya.
Contoh dari model ini adalah Google ads, adfly dan sebagainya.

- Model  pedagang (merchant model)

Model ini merupakan penerapan perdagangan tradisional ke dunia e-business.


Di sini pedagang menjual barang dan layanan mereka kepada konsumen.
Contoh dari model ini seperti Gramedia Online Bookstore, Barnes and Noble's
dan sebagainya.

- Model komunitas (community model)

Tipe model bisnis ini memanfaatkan tren dari komunitas online. Anggota dari
komunitas mendapatkan relasi melalui komunitas, memposting gambar, dan
sebagainya. Pendapatan dihasilkan dari iklan yang dipasang di komunitas
tersebut, barang yang dijual komunitas maupun donasi member kepada
komunitas. Di luar FJB, kaskus juga membuka peluang donasi member
kepada komunitasnya. Selain kaskus contoh lain dari model ini antara lain
Wikipedia, flickr dan sebagainya.

- Model abonemen / berlangganan (subscription model) 

Model bisnis beroperasi dengan mengenakan sejumlah biaya kepada


penggunanya sebagai ganti dari penggunaan jasanya. Contoh dari model
bisnis seperti ini antara lain adalah AOL, Skype dan sebagainya.
- Model blog

Dengan memanfaatkan hobi anda blogging, sebenarnya ada peluang bisnis


besar dibaliknya. Membuat sebuah blog dengan konten – konten menarik atau
yang dibutuhkan oleh para pengguna internet dapat menarik calon konsumen.
Dengan memasang iklan adsense dan sebagainya di dalam blog, dengan
sistem pay per click secara tidak langsung kita mendapatkan pendapatan pasif.
Model bisnis ini banyak digunakan oleh para blogger.

Kriteria Penerapan E-Business dalam Perusahaan

Salah satu alasan perusahaan menerapkan e-business adalah efisiensi. Kriteria penilaian
efisiensi dapat didasarkan pada analisis internal perusahaan untuk melihat penerapan e-
business terhadap kemampuan perusahaan meningkatkan revenue dan menurunkan biaya
operasional. Adapun kriteria seberapa jauh perusahaan telah menerapkan e-business
dilihat dari beberapa indikator dan setelah diperoleh data maka perlu dilakukan penilaian
dengan melakukan pembobotan dari beberapa indikator yang ada. Beberapa kriteria yang
ditetapkan adalah sebagai berikut: 

1. Customer Value

Yang dimaksud customer value adalah nilai-nilai yang diterima oleh konsumen
dilihat dari semua aspek nilai-nilai perusahaan yang melekat dalam produk dan atau
jasa yang diberikan kepada konsumen. Pemahaman ini didasarkan juga pada
pengertian yang disebutkan oleh Phillip Kotler (1999) yang menyatakan, ‘Total
customer value is the bundle of benefits customer expect from a given product or
service.’ 

Nilai-nilai yang diterima konsumen adalah berbagai benefit dalam bentuk sebagai
berikut: 

- Product Value: Konsumen memperoleh produk yang berkualitas sesuai dengan


yang diharapkan.

- Service Value: Konsumen memperoleh jasa yang berkualitas sesuai dengan yang
diharapkan.
- Personnel Value: Konsumen memperoleh layanan yang memuaskan dari
karyawan perusahaan.

- Image Value: Citra perusahaan yang menjadi bahan pertimbangan customer


dalam menentukan suatu pembelian produk/jasa.

2. Proses Efisiensi

Melihat proses efisiensi suatu perusahaan dalam berbagai bidang industri akan sangat
bervariasi. Proses efisiensi sendiri didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan
untuk mengoptimalisasi rasio input terhadap output. Pendekatan umum yang bisa
digunakan untuk menilai efisiensi adalah dengan melihat kinerja keuangan. Proses
efisiensi suatu perusahaan dapat dilihat berdasarkan rasio antara sales dan total
jumlah karyawan. Rasio ini setidaknya menggambarkan efisiensi secara umum di
perusahaan, meskipun belum memberikan gambaran secara khusus efisiensi secara
mendetail.

3. Inovasi

Inovasi dalam bidang teknologi informasi di perusahaan dinilai berdasarkan jenis dan
frekuensi penerapan ide atau gagasan baru dalam proses bisnis maupun yang
berhubungan langsung dengan produk atau jasa yang diberikan. Inovasi ini ditentukan
dalam hitungan satu tahun terakhir.

4. Human Resources

Sumber daya manusia dalam konteks penilaian pelaksanaan e-business di suatu


perusahaan adalah sumber daya manusia dalam perusahaan yang dapat menunjang
dan mendukung strategi perusahaan dalam menerapkan e-business. Beberapa hal
yang dinilai adalah:

- Persentase karyawan yang memiliki kemampuan menggunakan komputer


terhadap total jumlah karyawan.

- Banyaknya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam bidang


teknologi informasi yang diberikan perusahaan dalam jangka waktu satu tahun.
- Persyaratan minimum kemampuan/keahlian dalam bidang teknologi informasi
bagi karyawan yang akan masuk perusahaan.

5. Komitmen manajemen terhadap pengembangan teknologi informasi

Komitmen ini bisa dilihat dari jumlah investasi yang ditanamkan untuk
pengembangan e-business di perusahaan. Komitmen manajemen dalam penilaian ini
diartikan sebagai besarnya perhatian manajemen perusahaan terhadap penerapan e-
business perusahaan dilihat dari besarnya investasi dalam bidang teknologi informasi.

6. Penggunaan Internet

Tingkat penggunaan internet untuk menunjang implementasi e-business di


perusahaan juga merupakan salah satu indikator pelaksanaan e-business. Pendekatan
ini dilakukan dengan melihat: 

- Perbandingan penggunaan personal address dengan domain perusahaan terhadap


total jumlah karyawan.

- Tersedianya situs perusahaan.

- Tersedianya transaksi bisnis melalui internet


PEMBAHASAN

A. Konsep Sistem Informasi Bisnis

Sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat


lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data dalam mengumpulkan,
mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi. Sistem informasi manajemen
(SIM) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang
meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi
manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu
strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa
karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada
aktivitas operasional organisasi.

Sistem informasi bisnis adalah penggunaan dan pengembangan sistem informasi


yang efektif dalam organisasi bisnis untuk mencapai tujuan bisnis. Dalam organisasi
bisnis terdapat :

 Enterprise Information Systems (Revenue Generation System),

 Personal Information Systems (Sales Analysis Systems),

 Workgroup Information Systems (Customer Call System)

B. Trend dalam Sistem Informasi

Berbicara tentang trend dalam sistem informasi, maka kecendrungan yang paling nampak
adalah teknologi informasi terhadap sistem informasi. Alter (1992) mengemukakan
berbagai kecendrungan teknologi berkaitan dengan system informasi, antara lain :
 Peningkatan kecepatan dan kapasitas komponen-komponen elektronik.

 Ketersediaan informasi dalam bentuk digital semakin banyak.

 Portabilitas peralatan-peralatan elektronis semakin meningkat.

 Konektivitas meningkat

 Kemudahan pemakaian meningkat.

 Ketidakmampuan mengotomasikan logika masih berlanjut.

C. Komponen Sistem Informasi

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti:

 Perangkat keras (hardware) : mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan


printer.

 Perangkat lunak (software) atau program : sekumpulan instruksi yang


memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

 Prosedur (intruksi) : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan


pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehedaki.

Prosedur untuk operasi normal : (Misal: tutorials, user manual, reference manual)

 Mengarahkan bagaimana menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang


ditetapkan,

 User harus paham bagaimana dan kapan menghidupkan h/w, memulai program,
dan mengirim request for work, interaksi dengan computer programs, dan
mengartikan error messages,
Prosedur pemulihan kegagalan sistem

Apa yang harus dikerjakan bila terjadi kegagalan sistem dan bagaimana memulihkannya

 Aktivitas :

1. Deteksi kegagalan sistem

2. Menghentikan aktivitas

3. Identifikasi dan penyelesaian masalah

 Orang (brainware) : semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan


sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

Diperlukan untuk input data, produce results, or responding to the computers in some
otherway, terdiri dari :

 Users: using the system,

 Operation personel: running h/w, starting and stopping programs,

 System development personel: building information systems, consists of system


analysts, programmers

 Basis data (database): sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan
dengan penyimpanan data

 Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang memungkinkan


sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

D. Peran Sistem Informasi

 Mendukung Operasi Bisnis.

Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistim


informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis
sehari-hari. Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka
kemampuan Sistim Informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan
informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi kritis/penting .
 Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.

Sistim informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager


menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat
membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk
mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu
para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih
bermakna.

 Mendukung Keunggulan Strategis

Sistim informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis


perusahaan dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar.

E. Pengertian E-Business

E-Business merupakan kegiatan berbisnis di Internet yang tidak saja meliputi pembelian,
penjualan dan jasa, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan
bisnis (baik individual maupun instansi).

E-business diturunkan dari istilah seperti “e-mail” dan “e-commerce”, yaitu bisnis di
internet. E-business adalah istilah yang lebih umum dari e-commerce karena tidak hanya
mengarah pada aktifitas membeli dan menjual melainkan melayani konsumen dan
bekerja sama dengan rekan-rekan bisnis lainnya atau dengan kata lain E-business
merupakan interaksi dengan rekan-rekan bisnis.

Salah satu yang pertama kali menggunakan istilah tersebut adalah IBM, bulan oktober
1997. sekarang perusahaan-perusahaan besar kembali memikirkan bisnis mereka di
dalam hal internet dengan kebudayaan dan kemampuanya yang baru. Perusahaan-
perusahaan sekrang menggunakan web untuk membeli peralatan dan persediaan dari
perusahaan lain untuk kemudian bekerja sama dalam promosi penjualan, dan mereka
melakukan penelitian bersama-sama. Dengan memanfaatkan kenyamanan , keberadaan
dan jangkauan yang mencapai seluruh dunia, banyak perusahaan seperti Amazon.com
dan eBay.com.
E-business adalah sebuah ilmu untuk membawa proses kepada orang yang tepat dan
mengajak orang untuk tertarik pada produk itu sehingga membelinya. Tanpa e-business,
ecommerce hanya sebuah mobil tanpa bahan bakar. Fungsi dari e-business yaitu untuk
mensupport bagian dari marketing, produksi, accounting, finance, dan human resource
management. Proses transaksi online memegang peranan yang sangat penting pada e-
business

F. Pembagian E-Business

E-Business dibagi menjadi 4 bagian :

 Customer Relationship Management (CRM) : sistem kustomisasi real time yang


memanajemen kustomer dan melakukan personalisasi produk dan servis
berdasarkan keinginan customer atau menyangkut hubungan antaraØ perusahaan
dengan konsumen yang meliputi : Sales, pemasaran, data-data penjualan dan
pelayanan, anggapan dari konsumen.

 Enterprise Resource Planning (ERP) : sistem informasi pendukung e-business,


yang menyediakan berbagai macam kebutuhan perusahaan seperti supply chain,
CRM, marketing, warehouse, shipping, dan payment, serta mampu melakukan
otomatisasi proses bisnis atau menyangkut hubungan dalam-internal perusahaan
tersebut, yang meliputi : Production planning, integrated logistics, Accounting
and Finance, Human Resource, Sales and distribution, order management.

 Enterprise Aplication Program (EAI) : merupakan konsep integrasi berbagai


proses bisnis dengan memperbolehkan mereka saling bertukar data berbasis
message. EAI berfungsi sebagai penghubung ERP dengan SCM atau ERP dengan
CRM.

 Supply Chain Management (SCM) : manajemen rantai supply secara otomatis


terkomputerisasi. SCM menyangkut hubungan antara perusahaan dengan supplier.

G. Manfaat E-Business
Manfaat Sistem E-Business bagi Perusahaan, Customer dan Masyarakat

 Bagi Perusahaan

1. Memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan pasar global, sehingga
perusahaan bias menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih pemasok
terbaik dan menjamin relasi dengan mitra bisnis yang dinilai paling cocok.

2. Menekan biaya menyusun, memproses, mendistribusikan, menyimpan dan


mengakses informasi berbasis kertas (paperbased information).

3. Memungkinkan perusahaan mewujudkan bisnis yang sangat terspesialisasi.


Contohnya: www.dogtoys.com, www.cattoys.com dan
www.pawprintbooks.com.

4. Menekan biaya persediaan dan overhead dengan cara memfasilitasi


manajemen rantai nilai bertipe “pull”, yang prosesnya berawal dari pesanan
pelanggan dan menggunakan pemanufakturan just-intime (JIT).

5. Memungkinkan perusahaan untuk menerapkan mass customization terhadap


produk dan jasanya.

6. Menekan waktu antara pemabyaran dan penerimaan produk/jasa.

7. Meningkatkan prouktifitas karyawan melalui rekayasa ulang proses bisnis.

8. Menekan biaya telekomunikasi.

9. Manfaat-manfaat lainnya, seperti citra yang lebih baik, layanan pelanggan


yang lebih bagus, proses yang lebih sederhana, mitra bisnis yang baru, waktu
siklus dan pengiriman yang lebih murah dan fleksibilitas yang lebih tinggi.

Fenomena jejaring (internetworking) memaksa perusahaan untuk bekerjasama


dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara
kompetitif, sehingga control kualitas, harga dan kecepatan penciptaan sebuah
produk atau jasa kerap sangat ditentukan oleh faktor-faktor luar yang tidak berada
di dalam control perusahaan.
 Bagi Customer
1. Memungkinkan konsumen berbelanja atau melakukan transaksi lainnya setiap
saat (24 jam sehari) dan dari hampir semua lokasi.
2. Memberikan pilihan produk dan pemasok yang lebih banyak kepada
pelanggan.
3. Memungkinkan konsumen dalam mendaptakan produk dann jasa yang
lebihmurah, karena konsumen biasa berbelanja di banyak tempat dan
melakukan perbandingan secara cepat.
4. Dalam beberapa kasus, terutama produk yang terdigitalisasi, e-business
memungkinkan pengiriman produk secara cepat dan real-time.
5. Memungkinkan pelanggan untuk berpartisipasi dalam lelang virtual.
6. Memungkinkan pelanggan berinteraksi dengan pelanggan lainnya dalam
electronic communities dan saling bertukar gagasan serta pengalaman.
7. Memfasilitasi kompetisi yang mengarah pada diskon substansial bagi
pelanggan.
 Bagi Masyarakat
1. Memungkinkan lebih banyak orang bekerja di rumah dan lebih jarang
bepergian untuk berbelanja, sehingga kemacetan dan polusi udara bisa
berkurang.
2. Memungkinkan beberapa jenis barang dijual dengan harga murah, sehingga
bias terjangkau oleh orang yang kurang mampu.
3. Memungkinkan masyarakat di negara berkembang dan kawasan pedalaman
menikmati produk dan jasa yang relatif langka di tempat tinggalnya, termasuk
di dalamnya belajar jarak jauh lewat university.
4. Memfasilitasi penyampaian jasa publik, seperti pelayanan kesehatan,
pendidikan, dan distribusi layanan social pemerintah secara lebih murah
dan/atau berkualitas.

H. Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik, akan tetapi
sumber daya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan yang besar. Michael E.
Porter diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan konsep keunggulan
kompetitif dan mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai rantai nilai (value
chain) dan sistem nilai (value system), yang setara dengan melihat sesuatu secara sistem
atas perusahaan dan lingkungannya. Para eksekutif perusahaan dapat menggunakan
informasi tersebut untuk mendapatkan keunggulan strategis, taktis, dan operasional.

Aplikasi yang Digunakan Untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif

Banyak cara untuk mencapai keunggulan kompetitif diantaranya: menyediakan barang


dan jasa dengan harga murah; menyediakan barang dan jasa lebih baik daripada pesaing;
dan memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu. Padabidang komputer,
“keunggulan kompetitif” mengacu padapenggunaan informasi untuk mendapatkan
“leverage” di pasaran.Artinya, perusahaan tidak selamanya mengandalkan pada
sumberdaya fisik, tetapi pada sumber daya konseptual yang unggul – data dan informasi
yang dapat digunakan sama baiknya.

Beberapa perusahaan telah mendapatkan publikasi yang luas karena menggunakan


informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Diantaranya : American Airlines
dengan sistem pemesanan penerbangan “Sabre”; American Hospital Supply dengan
jaringan EDI (Electronic Data Interchange); dan Mc Kesson Drug dengan sistem
distribusinya yang disebut Economost. Ada 3 pokok penting mengenai 3 contoh
keunggulan kompetitif di atas :

 Tidak satupun perusahaan di atas yang puas hanya mengandalkan sumberdaya


fisik untuk menjadi pesaing yang tangguh.

 Tidak ada aplikasi komputer inovatif yang memberikan keunggulan kompetitif


bagi perusahaan secara terus menerus.

 Ketiga perusahaan tersebut memusatkan sumberdaya informasi mereka pada para


pelanggannya.

Internet sebagai Media Komunikasi Bisnis


Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai
akses ke internet. Berikut ini sebagian dari apa yang tersedia di internet:

 Informasi untuk kehidupan pribadi :kesehatan, rekreasi, hobby, pengembangan


pribadi, rohani, sosial.

 Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja: sains, teknologi, perdagangan,


saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, berbagai forum
komunikasi.

Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan internet tidak mengenal batas negara,
ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor faktor lain yang biasanya dapat menghambat
pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat
demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat
internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa
mengenal batas jarak dan waktu.

Situs web perusahaan misalnya, menyediakan berbagai informasi. Banyak perusahaan


dewasa ini menggunakan situs web untuk mengiklankan produk, menerima pesanan
produk, meminta umpan balik pelanggan dan menerima karyawan. Mereka juga
menggunakan internet untuk berkomunikasi dengan kelompok terpilih (pilihan). Salah
satu penggunaan internet sebagai media komunikasi bisnis adalah dengan penggunaan
email, karena email adalah sarana internet yang bisa menyajikan tulisan.

Untuk bekerja dan membantu proses bisnis, electronic commerce (e-commerce), dan
kolaborasi perusahaan. Di dalam suatu perusahaan dan dengan customer, supplier, dan
business stakeholder lainnya. Pada prinsipnya merupakan pertukaran nilai/manfaat secara
online. Tujuh alasan utama membeli secara online:

 Menghemat waktu dengan tidak pergi ke pasar/toko

 Dapat berbelanja saat toko tutup (available 24/7)

 Menghindari keramaian dan kekacauan

 Kemungkinan menemukan harga yang lebih baik

 Dapat menemukan produk secara lebih mudah


 Dapat menemukan produk yang tidak tersedia di toko

 Lebih mudah membandingkan harga

E-Commerce dalam Komunikasi Bisnis

Perdagangan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal


peradabannya. Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan
untuk berdagang senantiasa berubah. Bentuk perdagangan terbaru yang kian
memudahkan penggunaannya kini adalah e-commerce. Secara umum, e-commerce dapat
didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan atau perniagaan barang dan
jasa dengan menggunakan media elektronik.Di dalam e-commerce, para pihak yang
melakukan kegiatan perdagangan / perniagaan hanya berhubungan melalui suatu jaringan
publik (public network) yang dalam perkembangan terakhir menggunakan media internet.

I. Teknologi Informasi untuk Mendukung Pengambilan Keputusan Bisnis

Dewasa ini teknologi informasi bagi bisnis muncul dalam berbagai bentuk. Teknologi
informasi yang terintegrasi seperti internet, groupware, Enterprise Resource Planning
(ERP) telah memperkuat kenyataan bahwa Teknologi informasi telah menyatu dengan
dunia bisnis.

Sistem ERP adalah sebuah terminologi yang diberikan kepada sistem informasi yang
mendukung transaksi atau operasi sehari – hari dalam pengelolaan sumberdaya
perusahaan. Dengan kata lain, sistem ERP adalah informasi manajemen yang
mengintegrasikan akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, akuntansi biaya,
perencanaan produksi, manajemen material penjualan dan distribusi, manajemen sumber
daya manusia, manajemen kualitas, dan pelayanan pelanggan dengan menggunakan
relational database. Penggunaan relational database memungkinkan area fungsional untuk
berbagi informasi tanpa harus memasukkan data atau duplikasi data dalam database.
Sistem ERP dapat secara signifikan meningkatkan ketersediaan dan keandalan informasi
pemicu biaya aktivitas (activity cost-driver information). ERP mampu melacak setiap
biaya ke setiap aktivitas dan kemudian ke masing – masing produk atau jasa.
J. Tantangan Teknologi Informasi dan Bisnis

Persaingan dalam dunia bisnis dan usaha dalam saat ini sudah semakin maju dan ketat
perkembangannya. Hal ini mendorong setiap pelaku usaha untuk meningkatkan
kemampuannya (baik hardskill maupun softskill) dalam mengembangkan sistem
informasi yang ditunjang dengan kemajuan teknologi dan informasi. Karena persaingan
dan perkembangan yang semakin ketat, informasi merupakan salah satu sumberdaya
yang harus dikelola secara baik dan benar sehingga dapat menjadikan nilai tambah bagi
suatu organisasi.

Akibatnya akan menimbulkan dampak yang besar yang akan menimbulkan isu etika
dalam hal kejahatan, privasi, individualitas, pemberian kerja kesehatan dan kondisi kerja.
Dalam kondisi seperti ini, setiap pelaku informasi dihadapkan dalam kondisi yang
dimana mereka harus betul 1menyadari bahwa teknologi informasi memiliki hasil yang
sangat bermanfaat dan juga dapat merusak pelaku informasi dan masyarakat. Didalam
mengembangkan sistem informasi yang mengelola sumberdaya diperlukan
pengorganisasian yang teratur dan terintegrasi sehingga dapat tercapai tujuan suatu
organisasi. Jadi, pelaku usaha dan bisnis harus melibatkan pengelolaan aktivitas kerja kita
dan pekerjaan orang lain untuk meminimalkan pengaruh yang dapat merusak aplikasi
bisnis teknologi informasi dan memaksimalkan pengaruh yang bermanfaat dari
implementasi teknologi informasi.

K. Tanggung Jawab Etika Pelaku Bisnis

Setiap pelaku bisnis akan mendapatkan sebuah tanggung jawab untuk menyebarluaskan
dalam penggunaan teknologi informasi. Dan setiap pelaku bisnis harus mempunyai etika
yang baik dilingkungan kerja maupun lingkungan masyarakat luas. Baik pelaku bisnis itu
dalam mempunyai jabatan penting maupun tidak, harus tetap menerima tanggung jawab
etika yang baik yang ditimbulkan dalam lingkungan kerjanya. Sebagai pelaku bisnis ,
maka harus memiliki tanggung jawab dalam membuat suatu keputusan tentang segala
suatu aktivitas bisnis dan penggunaan teknologi informasi.
Etika Bisnis

Berkaitan dengan berbagai pertanyaan yang dihadapkan kepada manajer dalam


mengambil keputusan dalam aktivitas bisnis. Terdapat berbagai isu tentang hak cipta
intelektual, keamanan di tempat kerja dan privasi pelanggan dan karyawan merupakan
area utama dalam suatu kontroversi etis di teknologi informasi. Dalam menghadapi
berbagai isu-isu tersebut, seorang manajer atau pelaku bisnis harus siap mengambil
keputusan yang tegas dengan secara cepat, dan beretika baik dalam menghadapi isu-isu
tersebut. Suatu perusahaan juga harus mempunyai tujuan utama yaitu meningkatkan
kepuasan para pelanggan dan karyawan. Perusahaan harus mewujudkan itu tanpa
menyebabkan kerugian sosial seperti membuat polusi yang dapat merusak lingkungan,
menyalahgunakan kekuatan politik perusahaan dan tidak memaksa karyawan untuk
bekerja secara terus menerus demi meningkatkan laba atau keuntungan perusahaan.

Etika Teknologi

Sebagai pelaku bisnis atau manajer juga harus memperhatikan dalam penggunaan segala
bentuk teknologi dalam setiap aktivitas dan kinerja para pemakai teknologi secara
beretika. Karena manusia mempunyai segala keterbatasan alamiah, sementara pemakaian
teknologi juga akan berpengaruh langsung terhadap si pemakai teknologi. terdapat contoh
yang wajib diperhatikan kepada seluruh pengguna teknologi, dalam menggunakan
komputer atau teknologi lainnya harus disesuaikan dengan kondisi si pemakai. Karena
apabila tidak menyesuaikan dengan kondisi si pemakai akan mempengaruhi kondisi fisik
bagi si pemakai. Si pemakai juga harus menjadwalkan waktu istirahat atau “Breaktime”
dengan cermat, untuk menjaga kondisi fisik maupun konsentrasi demi tujuan yang ingin
dicapai.

L. Strategi Bisnis dan TI Global

 Strategi Pengembangan TI Global :

1. Pahami lingkungan global


Business drivers pushing your industry toward global competition and
inhibitors creating management challenges

2. Kembangkan strategi kompetisi perusahaan

How firm should respond to global competition

3. Kembangkan divisi dan struktur oraganisasi tenaga kerja

Where will production, marketing, sales, etc., be located

4. Perhatikan isu manajemen

Design of business procedures, reengineering, managing change

5. Sesuaikan platform teknologi

 Strategi Bisnis dan TI Global

Bisnis/perusahaan global adalah suatu bisnis yang dikendalikan melalui strategi


global sehingga semua aktivitasnya direncanakan dan diimplementasikan dalam
konteks sistem mendunia. TI global adalah pemanfaatan berbagai bentuk TI untuk
mendukung operasi dan manajemen dari bisnis global. Contoh Bisnis Global
adalah IBM, Microsoft, dll

 Strategi Bisnis Global

1. Strategi Multinasional: subsidiari asing beroperasi secara otonomi

2. Strategi Internasional: subsidiari asing beroperasi secara otonomi, namun


tergantung pada pusat untuk inovasi baru.

3. Strategi Global: operasi di seluruh dunia dikelola oleh pusatnya

4. Strategi Transnasional: pengintegrasian kegiatan bisnis global melalui


kerjasama dan interdependensi antara pusat, operasi, dan subsidiari
internasional, serta pemanfatan TI global.

 Bisnis Global dan Aplikasi TI


1. Pelanggan global: merupakan orang-orang yang mungkin travel kemana saja
atau perusahaan yang mempunyai operasi global. TI global dapat membantu
menyediakan layanan cepat dan nyaman.

2. Produk global: sama di seluruh dunia, dirakit melalui subsidiari. TI membantu


mengelola pemasaran dan pengawasan mutu di seluruh dunia.

3. Operasi global: sebagian dari produksi atau proses perakitan diserahkan


kepada subsidiari. TI membantu misalnya dalam hal fleksibilitas menurut
geografi.

4. Sumberdaya global: subsidiari dapat menggunakan peralatan, fasilitas, dan


SDM secara bersama. TI membantu mengawasi seluruh sumberdaya yang
dimanfaatkan bersama.

5. Kolaborasi global: pengetahuan dan keahlian dari semua rekan dalam suatu
perusahaan global dapat diakses dan di-share dengan mudah dan cepat. Hanya
TI global yang dapat memungkinnya.

M. Dampak Positif dan Negatif E-Business

 Dampak Positif

1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan


yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.

2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).

3. Menurunkan biaya operasional(operating cost).

4. Melebarkan jangkauan (global reach).

5. Meningkatkan customer loyality.


6. Meningkatkan supplier management.

7. Memperpendek waktu produksi.

8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan)

 Dampak Negatif

1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu


mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah
mengganti semua data finansial yang ada.

2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa


menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak
berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.

3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini


bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.

4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang
hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia
memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.

5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam


faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang
berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.

6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan


dengan sengaja , ketidakjujuran , praktek bisnis yang tidak benar , kesalahan
faktor manusia , kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.

N. Dampak Positif dan Negatif E-Commerce

 Dampak Positif E-Commerce

1. Produk dan layanan bervariasi


Batas dari tipe perdagangan ini tidak didefinisikan secara geografis sehingga
memungkinkan Anda untuk membuat pilihan secara luas, memperoleh
informasi yang dibutuhkan dan membandingkan penawaran dari semua
pemasok atau pihak penyedia barang/jasa terlepas dari lokasi mereka.

2. Mempersingkat rantai distribusi

Dengan memungkinkan jalannya interaksi dengan konsumen akhir, e-


commerce memperpendek rantai distribusi produk atau bahkan justru
menghilangkannya.

Dengan cara ini, saluran langsung antara produsen atau penyedia layanan dan
pengguna akhir memungkinkan mereka untuk menawarkan produk atau jasa
yang sesuai dengan target pasar.

3. Pembayaran lebih mudah

Selain itu, dengan berkembangnya sistem pembayaran yang ada saat ini


sangat memudahkan transaksi e-commerce.

4. Brand lebih dekat dengan konsumen

E-commerce memungkinkan brand untuk lebih dekat dengan pelanggan


mereka, sehingga meningkatkan produktivitas dan daya saing bagi
perusahaan.

5. Peningkatan kualitas layanan

Dengan demikian, konsumen diuntungkan dengan peningkatan kualitas


layanan, kedekatan yang lebih ‘intim’, serta dukungan pra dan pasca
penjualan yang lebih efisien.

6. Belanja kapan saja

Dengan banyaknya bentuk aktifitas perdagangan elektronik baru, Anda dapat


berbelanja melalui toko virtual kapanpun yang Anda mau.
7. Efisiensi biaya

Pengurangan biaya adalah keuntungan penting lainnya yang terkait dalam


dunia e-commerce. Semakin umum proses bisnis tertentu, maka semakin
besar tingkat keberhasilannya. Hal itu menghasilkan pengurangan biaya
administrasi yang signifikan.

 Dampak Negatif E-Commerce

1. Ketergantungan yang sangat kuat pada teknologi informasi dan komunikasi

2. Kurangnya undang-undang yang memadai untuk mengatur kegiatan e-


commerce, baik nasional maupun internasional

3. Budaya pasar yang menolak perdagangan elektronik (pelanggan tidak bisa


menyentuh atau mencoba produk)

4. “Hilangnya” privasi, cakupan wilayah, serta identitas dan perekonomian


negara

5. Rawannya melakukan transaksi bisnis online

6. Warna dan kualitas produk yang dijual belum tentu sama antara foto yang
ditampilkan di website dengan produk asli

KESIMPULAN

Sebagai upaya mengembangkan bisnis, banyak hal yang perlu dilakukan, salah satunya adalah
dengan menerapkannya sistem e-commerce. E-commerce dalam dunia usaha adalah penggunaan
teknologi terkini seperti internet dalam memudahkan kegiatan-kegiatan bisnis. Melalui internet,
pelaku usaha dapat dengan mudah berkomunikasi dan surat menyurat melalui email, chatting,
dan lain sebagainya. Dapat emmpromosikan produk melalui iklan online, juga dapat
memperkenalkan perusahaan dan mencari pelanggan baru melalui laman (website)

Dari hasil pembahasan sebelumnya, motif pelaku usaha dalam menerapkan e-commerce adalah
mengakses pasar global, mempromosikan produk, membangun merk, mendekatkan dengan
pelanggan, membantu komunikasi lebih cepat dengan pelanggan, dan dalam rangka memuaskan
pelanggan. Sedangkan manfaat yang dirasakan oleh pelaku usaha ketika menerapkan e-
commerce adalah meningkatkan omzet penjualan, meningkatkan jumlah pelanggan, sebagai
saran promosi, dan dapat memperluas bisnis. Dalam menerapkan e-commerce, ada beberapa
kendala yang sering dihadapi oleh para pelaku usaha, diantaranya adalah lemahnya sumber daya
manusia, mahalnya biaya, sulitnya mendapat peijinan, dan terkendala oleh hambatan jaringan.

DAFTAR ISI

Putra, Y. M. (2018). Penggunaan Teknologi Informasi  Pada E-Business. Modul Kuliah Sistem


Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta

http://ellyayasmien.blogspot.com/2017/09/penggunaan-teknologi-informasi-dalam-e.html

https://emasetya96.wordpress.com/2017/02/28/sistem-informasi-teknologi-informasi-e-business-
e-commerce-tantangan-keamanan-etika-manajemen-ti-global/

https://id.wikipedia.org/wiki/E-Business

http://ldse-bussiness.blogspot.com/2013/02/part-3-model-bisnis-e-business.html
http://ondyx.blogspot.com/2013/09/e-business-dan-e-commerce-bentuk.html

https://bungsutaufikhidayat.blogspot.com/2017/01/makalah-e-business-e-commerce.html

http://estudy2016.blogspot.com/2016/04/dampak-positif-dan-negatif-ebusiness.html

https://www.progresstech.co.id/blog/jenis-e-commerce/

Anda mungkin juga menyukai