Anda di halaman 1dari 3

Nama: Dita Aidila Syaharani Nasution

NIM: 201842055
Unit: II
Prodi: Perbankan Syariah/SMT 5
M.Kuliah: E-Commerce
RESUME INDIVIDU

KONSEP PEMBUATAN E-COMMERCE WEBSITE DAN KONSEP CONSUMEN


TO CONSUMEN

A. Konsep Pembuatan E-Commerce Website

E-commerce merupakan suatu website yang menyediakan atau dapat melakukan


transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara
online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas internet . Sedangkan website adalah
halaman informasi yang disediakan melalui jalur nternet dan memiliki fasilitas hiperteks
untuk menampilkan data berupa teks, gambar, suara, animasi, dan data multimedia lain nya
sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet.

Website dikategorikan menjadi 2, yaitu:

1. Web statis, adalah web yang berisi informasi yang sifatnya statis (tetap). Dimana
pengguna hanya dapat melihat isi dokumen pada halaman web dan apabila diklik
akan berpindah ke halaman web yang lain. Karena interaksi pengguna terbatas hanya
melihat informasi yang dihasilkan. Biasanya berupa HTML yang ditulis pada editor
teks dan disimpan dalam bentuk .html atau .htm.
2. Web dinamis, adalah web yang menampilkan informasi serta dapat berinteraksi
dengan pengguna serta dapat mengolah informasi yang ditampilkan.
Jenis-jenis website e-commerce yang ada di Indoensia, antaranya sebagai berikut:
1. Listing (Iklan baris)
Merupakan sebuah platform yang berfungsi untuk para individu dapat memasang
barang jualan mereka secara gratis, dan iklan baris seperti ini cocok bagi penjual
yang ingin menjual barang dengan kuantitas kecil. Contohnya seperti OLX,
berniaga.com. Iklan baris ini termasuk dalam kelompok B2C dan C2C.
2. Online Marketplace

1
Online marketplace adalah model bisnis dimana website yang bersangkutan tidak
hanya membantu mempromosikan barang dagangan saja, tapi juga memfasilitasi
transaksi uang secara online, Contohnya: tokopedia.com, bukalapak.com, dll. Dan ini
termasuk kedalam kelompok interaksi C2C.
3. Shopping Mall
Model bisnis ini mirip dengan marketplace, tapi penjual yang bisa berjualan disana
haruslah penjual atau brand ternama karena proses verifikasi yang ketat. Contohnya:
blibli.com, zalora.com, dll. Dan shopping mall termasuk kedalam kelompok interaksi
B2B, dan C2C.
4. Toko Online
Toko online merupakan alamat website (domain) sendiri dimana penjual memiliki
stok produk dan menjualnya secara online kepada pembeli. Contohnya: lazada.com,
bhineka.com, dll. Toko online termasuk kedalam kelompok interaksi B2C.
5. Toko online di media sosial
Banyak penjual di Indonesia yang menggunakan situs media sosial seperti Facebook,
Twitter dan Instagram untuk mempromosikan barang dangangan mereka. Toko
online termasuk kedalam kelompok interaksi C2C.
6. Jenis-Jenis website crowdsourcing dan crowdfunding
Website yang dipakai sebagai platform untuk mengumpulkan orang-orang denga skill
yang sama atau untuk penggalangan dana secara online. Contohnya: kitabisa.com,
wujudkan.com, dll. Dan ini termasuk kedalam kelompok interaksi C2B.
Adapun sistem pendukung penerapan website e-commerce ada 5, yaitu Open
Source Open Source Software (OSS), Opencart, MySQL SQL (Structured Query
Language), Hipertext PHP, XAMPP

B. Konsep Consumen to Consumen (C2C)

C2C merupakan penjualan antar pribadi yang dilakukan melalui media online.
Prospek dari penggunaan C2C ini berkembang dengan cepat dan sifatnya mengikuti pola
perkembangan teknologi online. Consumer-to-consumer (C2C) perdagangan elektronik
melibatkan transaksi secara elektronik antara konsumen yang difasilitasi melalui beberapa
pihak ketiga. Sebuah contoh umum adalah lelang online , di mana seseorang memposting
item barang yang dijual dan pihak ketiga umumnya mengenakan biaya flat atau komisi.
Dukungan lain terhadap praktik C2C ini adalah adanya media komunitas online, seperti

2
facebook, twitter, forum, blog, dan lainnya yang bisa mempertemukan seseorang dengan
orang lainnya.

Tujuan dari consumer to consumer e-commerce adalah:

1. Memungkinkan transaksi jual beli secara langsung, mudah dan nikmat, maksudnya
adalah proses jual beli yang terjadi tidak membutuhkan perantara, dimana proses
transaksi yang terjadi langsung antara merchant dengan customer,
2. Disintermediation adalah proses meniadakan calo dan pedagang perantara.
3. Menggunakan digital cash atau elektronik cash (e-cash). Tanpa harus membayar
dengan uang tunai.
4. Memberikan kesempatan konsumen yang berada di belahan dunia manapun untuk
dapat menggunakan sebuah produk atau service yang dihasilkan dari belahan dunia
yang berbeda

Keuntungan dan Kerugian Consumer to Consumer (C2C) E-Commerce adalah:

1. Pengurangan biaya. Penjual dapat mengirim barang -barang mereka melalui internet
dengan biaya yang sangat murah jika dibandingkan dengan menyewa sebuah toko.
2. Banyak usaha kecil dapat memperoleh keuntungan yang lebih tinggi lebih dari C2C
dibandingkan dengan toko fisik karena pengurangan biaya overhead ketika
melakukan e-commerce.
Di sisi lain, Consumer to Consumer E-Commerce juga memiliki banyak kelemahan,
antara lain
1. Karena internet tidak selalu menjadi tempat yang paling aman dan paling dapat
diandalkan untuk melakukan bisnis. Kadang-kadang pembeli dan penjual tidak
menyediakan informasi-informasi secara lengkap saat transaksi dilakukan
2. Banyak sekali situs yang terkenal dengan penipuan-penipuan dan orang yang tidak
berniat melakukan bisnis.
3. Jika ada yang salah pada komunitas C2C e-commerce, orang dapat dengan mudah
menyebar kisah mereka di internet karena kefektifan iklan Word of Mouth (WOM).

Penerapan C2C ini juga memiliki sejumlah hambatan. Hambatan dari praktik
C2C ini diantaranya adalah: tingkat kepercayaan antar pelaku, adanya berbagai isu
penipuan secara online, dan adanya risiko barang.

Anda mungkin juga menyukai