Anda di halaman 1dari 3

Nama : Teguh Arif Wibowo

NIM : 21808144095
KONSEP DASAR E-COMMERCE

a) Definisi
Menurut McLeod (2008 : 59) Dalam Shabur, Heru & Riyandi (2015)
menyatakan Perdagangan elektronik atau yang disebut juga e-commerce, adalah
penggunaan jaringan komunikasi dan komputer untuk melaksanakan proses bisnis.
Pengertian dari e-commerce adalah menggunakan internet dan komputer dengan
browser web untuk mengenalkan, menawarkan, membeli dan menjual produk (Shabur,
Heru & Riyandi, 2015)
b) Manfaat
Menurut Kemendag dalam laman website, E-commerce memiliki banyak sekali
manfaat bagi pelaku usaha dan konsumen. Berikut manfaat dari e-commerce :
• Manfaat bagi pelaku usaha
o Penjualan global
Perusahaan bisa mencakup lebih luas pasar dikarenakan batas negara
seolah-olah tidak ada.
o Pengurangan infrastruktur perusahaan
Perusahaan tidak perlu membuka banyak cabang atau distribusi
dikarenakan dibeberapa kasus banyak e-commerce membuka gudang atau
produksi untuk memudahkan konsumen shipping barang.
o Pengurangan biaya perusahaan dan meningkatkan keuntungan bersih
Perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya yang berlebih dalam
menyediakan banyak toko atau gedung serta pegawai yang banyak. Hal ini
akan meningkatkan keuntungan dengan menurunkan biaya operasional
perusahaan.
o Pengurangan harga produk
Harga barang dapat ditekan semurah mungkin dikarenakan akumulasi dari
beberapa manfaat diatas, sehingga konsumen lebih tertarik membeli dan jangkauan
juga semakin luas dari berbagai lapisan masyarakat.
• Manfaat bagi konsumen
Kemudahan berbelanja menjadi manfaat yang paling dirasakan oleh para
konsumen. Konsumen bisa berbelaja kapan saja dan dimana saja tanpa perlu pergi
ke toko. Konsumen juga mudah membeli barang dari berbagai negara. Tidak hanya
itu, konsumen bisa membeli barang dengan murah dan bisa membandingkan secara
langsung.
c) Jenis E-Commerce
• E-commerce business to business (B2B)
Jenis bisnis B2B ini dilakukan oleh orang atau pihak yang saling
berkepentingan dalam menjalankan bisnis, di mana keduanya saling mengenal
dan mengetahui proses bisnis yang mereka lakukan. Biasanya, jenis B2B
dilakukan secara berkelanjutan karena kedua belah pihak saling mendapatkan
keuntungan dan adanya kepercayaan satu sama lain. Contoh dari bisnis B2B
adalah ketika dua perusahaan mengadakan transaksi jual beli secara online,
begitu juga dengan pembayaran yang tersedia menggunakan kartu kredit.
• E-commerce business to consumer (B2C)
Jenis e-commerce B2C adalah bisnis yang dilakukan antara pelaku
bisnis dengan konsumen. Sebagai contoh, produsen menjual produk ke
konsumen secara online. Di sini, pihak produsen akan menjalankan bisnis
dengan memasarkan produknya ke konsumen tanpa adanya feedback dari
konsumen untuk melakukan bisnis kembali. Artinya, produsen hanya
memasarkan produk atau jasa, sementara pihak konsumen hanya sebagai
pembeli atau pemakai.
• E-commerce consumer to consumer (C2C)
Jenis e-commerce consumer to consumer dilakukan antara konsumen
dengan konsumen. Misalnya, konsumen dari suatu produsen akan menjual
kembali produk ke konsumen lainnya.
• E-commerce consumer to business (C2B)
Jenis C2B adalah bisnis antara konsumen dan produsen. Bisnis tersebut
dilakukan oleh konsumen kepada para produsen yang menjual produk atau jasa.
Sebagai contoh, konsumen akan memberitahukan detail produk atau jasa yang
diinginkan secara online kepada para produsen. Nantinya, produsen yang
mengetahui permintaan tersebut akan menawarkan produk atau jasa yang
diinginkan konsumen.
DAFTAR PUSTAKA

Maulana, Shabur Miftah, et al. “IMPLEMENTASI E-COMMERCE SEBAGAI MEDIA

PENJUALAN ONLINE (STUDI KASUS PADA TOKO PASTBRIK KOTA MALANG).”

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), vol. 29, no. 1, 2015.

Simamora, Caterin M. “Pusdiklat Aparatur Perdagangan - Kementerian Perdagangan.”


Pusdiklat Perdagangan, 4 December 2017,
http://pusdiklat.kemendag.go.id/v2019/article/e-commerce. Accessed 22 February
2023.

Anda mungkin juga menyukai