Anda di halaman 1dari 14

E-MARKETPLACE

E-marketplace adalah pasar online tempat terjadinya jual beli, biasanya dilakukan antar perusahaan
(B2B mendominasi hingga 75% e-marketplace). Secara fungsi, sebenarnya fungsi e-marketplace tidak
berbeda dengan pasar biasa, yaitu:
Mencocokkan antara penjual dan pembeli.
Sebagai fasilitas transaksi
Sebagai infrastruktur institusional.
Perbedaan yang paling krusial hanya terletak pada online nya. Pada e-marketplace, kita bisa pergi ke
pasar kapan saja dan dimana saja selama ada akses internet. Fitur-fiturnya pun semakin memudahkan
proses jual beli. Kita bisa mencari barang atau jasa yang kita butuhkan hanya dengan mengetikkan
spesifikasinya, maka sistem langsung dengan cepat mencocokkan. Lebih hemat waktu, energi, dan juga
biaya.
Selain fungsi, ada juga komponen-komponen dalam e-marketplace, yaitu:
Penjual
Penjual ini terdiri dari front end, back end, dan intermediaries.
A. -Front end adalah bagian dari penjual yang berkomunikasi langsung dengan calon
pembeli. Misalnya administrator sebuah toko online.
B. -Back end adalah bagian penjual di balik layar yang mengurusi hal-hal seperti logistic,
pengemasan produk, pengiriman, dsb.
C. -Intermediaries adalah pihak ketiga yang mendukung kegiatan penjualan. Biasanya ada
dua macam intermediaries: pertama, intermediaries yang memberikan informasi
mengenai pasar, permintaan, penawaran, dsb; kedua, intermediaries yang memberikan
nilai tambah seperti memberi strategy advise untuk perusahaan tersebut. Kalau kata
dosenku sih, sebaiknya intermediaries yang pertama dihilangkan saja karena hal itu
sebenarnya bisa dikerjakan oleh back end. Penghilangan intermediaries disebut
disintermediation. Jika suatu intermediary sebelumnya tidak ada kemudian diadakan,
maka istilahnya disebut reintermediation. Tetapi untuk jenis intermediaries yang kedua
sebaiknya dipertahankan saja karena dapat meningkatkan performa penjual.
Pembeli
Produk berupa barang atau jasa. Di e-marketplace produknya bisa dalam bentuk digital.
Infrastruktur. Dalam e-marketplace juga tetap ada kebijakan yang mengatur jalannya jual beli,
kesepakatan-kesepakatan, dsb.

Ada tiga tipe e-marketplace, antara lain


a) Private e-marketplace, berupa pasar online tertutup dimana salah satu pihak (penjual/pembeli)
menentukan siapa pihak yang bertransaksi dengannya, sistemnya one to many. Dalam private emarketplace, ada dua macam metode:
b) Sell side e-marketplace, perusahaan bertindak sebagai penjual menentukan siapa saja pembelinya,
kemudian pembeli dengan penawaran harga terbaik yang akan bertransaksi dengan perusahaan
tersebut. Jadi ini semacam lelang tertutup.
c) Buy side e-marketplace, perusahaan bertindak sebagai pembeli, menentukan siapa saja penjual
yang qualified, kemudian penjual dengan penawaran produk dan harga terbaik lah yang akan
bertransaksi dengan perusahaan tersebut. Jadi ini semacam open tender gitu lho.
Public e-marketplace, berupa pasar online terbuka dengan banyak penjual dan pembeli (many to
many). Ada tiga bentuk utama e-marketplace yaitu: web store, electronic stores/malls, dan web portals.
a) Webstore, adalah website toko online yang didirikan oleh perusahaan untuk memasarkan
produknya. Contohnya http://www.kuvisha.com (nah kan promosi lagi. Hehehe) yang
memasarkan produk lewat toko online nya sendiri.
b) Electronic stores/malls, namanya juga mall, tentunya ada banyak toko disana. Nah, e-mall ini
adalah tempat dimana penjual-penjual berkumpul memasarkan produknya. Jenis-jenis e-mall
antara lain:
General E-malls, mall online tempat dipasarkannya berbagai jenis produk dari berbagai
penjual. Contohnya seperti Zalora, Lazada, dll.
Specified e-malls, mall online tempat dipasarkannya satu jenis produk dari berbagai
penjual
Regional e-malls, mall online yang hanya ada di daerah tertentu (masih melayani secara
regional
Global e-malls, mall online yang sudah mendunia.
Pure e-malls, barang yang dijual digital semua.
Click and mortar e-malls, mall online yang produknya belum digital semua.
c) Web Portals, adalah portal online yang menjadi gateway ke produk atau informasi yang
dibutuhkan. Misalnya kamu masuk ke suatu halaman web yang menampilkan link-link ke toko
online berdasarkan spesifikasi tertentu, nah itulah yang disebut Portal.

Dalam e-marketplace, tentunya banyak interaksi yang terjadi. Mekanisme


interaksi yang terjadi dalam e-marketplace antara lain:
Broker yang terdiri dari :
1) Sell/Buy fulfillment, misalnya pemenuhan barang-barang kebutuhan
perusahaan. Jenis broker ini secara otomatis selalu siap menyetok atau
membeli barang-barang yang dibutuhkan.
2) Virtual malls, konsepnya sama kayak e-malls tadi ya.
3) Comparison agent, broker ini bertindak sebagai agen yang memberikan
perbandingan antara satu produk dengan produk lainnya.

4) Shopping facilitator, broker jenis ini mengarahkan dan membantu pembeli


dalam memilih-milih produk yang akan ia beli. Bisa juga memberikan
shopping advise.
5) Matching services, broker ini memberikan jasa mencocokkan pembeli dengan
barang atau jasa yang diinginkan. Contohnya biro jodoh. Hayooo ada yang
pernah coba? Hehehe
Infomediary
Memberikan atau menjual informasi pembeli untuk keperluan market
research, atau sebaliknya, memberikan atau menjual informasi mengenai produk
kepada pembeli.
E-distributor
E-distributor mengumpulkan katalog online sebanyak-banyaknya untuk
dihimpun dalam satu tempat dan disuguhkan pada pembeli.

Manfaat Situs Marketplace Dalam Mendukung Bisnis Anda


Situs marketplace sangatlah bermanfaat jika Anda ingin mulai menjalankan bisnis maupun Anda
yang saat ini sudah memiliki bisnis. Apa saja manfaat dari situs marketplace tersebut?
a) Tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk menjual maupun membeli barang.
Untuk menggunakan situs marketplace ini tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan
untuk membuat toko online sendiri. Dan tentunya sebagai penjual akan lebih mudah menjumpai
banyak konsumen yang mengunjungi situs marketplace tersebut. Jika masih menjual produk di
toko online sendiri mungkin masih memerlukan biaya promosi tambahan, sedangkan untuk
berjualan pada situs marketplace biaya promosi ini mungkin sudah tidak perlu pikirkan hanya
tinggal memanfaatkannya saja untuk berjualan.
b) Situs marketplace pengelolaannya jauh lebih mudah.
Saat ini situs marketplace yang ada sangat mudah digunakan untuk user. Bahkan bagi
orang awam yang sebelumnya belum pernah menggunakan situs jual beli secara online pasti bisa
menggunakannya. Karena diberbagai situs marketplace yang ada panduan penggunaan atau
informasi untuk user cukup mudah dipahami. Selain daripada itu situs marketplace
penggunaannya jauh lebih praktis, dan tidak memerlukan biaya perawatan yang lebih.
c) Potensi market jauh lebih besar
Dengan menggunakan situs marketplace kesempatan untuk menjangkau banyak calon
pembeli jauh lebih besar. Karena apa, kalau kita ketahui masyarakat Indonesia tingkat
konsumtifnya lumayan tinggi apalagi terhadap produk-produk terbaru yang lagi ngetrend. Selain
itu juga, masyarakat sekarang lebih suka menggunakan internet untuk melakukan transaksi jual
beli barang.

E-MARKETPLACE
File Presentasi (PPT)

Pengertian E-Marketplace
Electronik Marketplace merupakan sebuah pasar virtual dimana pasar tersebut menjadi tempat
bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi. E-market mempunyai fungsi yang
sama dengan sebuah pasar tradisional, hanya saja yang menjadi perbedaan nya adalah E-Market
ini lebih terkomputerisasi dengan menggunakan bantuan sebuah jaringan dalam mendukung
sebuah pasar agar dapat dilakukan secara efisien dalam menyediakan up date informasi dan
layanan jasa untuk penjual dan pembeli yang berbeda-beda. Fungsi sebuah pasar sendiri adalah:
Menghubungkan antara penjual dan pembeli
Menentukan produk yang akan ditawarkan. Mencari pembeli atau penjual. Menemukan harga
yang sesuai.
Memfasilitasi transaksi
Transaksi antara lain pembayaran, pengiriman, pertukaran informasi dll
Menyediakan infrastruktur
Aturan pemerintah, hukum yang berlaku.
4 Evolusi E-Marketplace
Di dalam dunia maya, secara prinsip, e-Marketplace berkembang melalui empat tahapan evolusi
berdasarkan konsep yang dikembangkan oleh Warran D. Raisch. Keempat tahapan evolusi
tersebut masing-masing adalah: Commodity Exchanges, Value-Added Services, Knowledge
Networks, Value Trust Networks.
- Commodity Exchanges
Awal terbentuknya sebuah E-Marketplace adalah dimana terdapat berbagai pihak atau entiti
yang memiliki tujuan utama dalam berdagang. Sifat komoditas yang paling cocok
diperdagangkan dalam E-Marketplace adalah produk atau jasa. Alasannya adalah karena selain
sesuai dengan karakteristik transaksi dagang yang cepat dan berjangka pendek, barang-barang
komoditas ini mudah sekali menentukan harganya sehingga tidak sulit jika dipertukarkan secara
internasional (dengan memakai standar pembayaran semacam kartu kredit dan transfer bank).
- Value-Added Services
Evoulusi selanjutnya dari E-Marketplace adalah akan terbentuknya sebuah tempat dimana
terciptanya sebuah bentuk-bentuk penawaran baru terhadap metode jual-beli yang sudah ada di
suatu pasar konvensional. Filosofi utama yang mendasari jenis perdagangan ini adalah suatu
pandangan yang mengatakan bahwa setiap konsumen (atau calon pembeli) adalah unik, sehingga
mereka sebenarnya mengharapkan untukmemperoleh atau dapat membeli produk atau jasa yang
khusus sesuai dengan kebutuhan atau kesukaan masing-masing individu. Dengan kata lain,
perusahaan harus mampu menghasilkan dan menawarkan produk atau jasa yang dapat
di- tambahsulam-kan (tailor made) sesuai dengan keinginan unik pelanggan. Selain variasi
produk yang dapat disesuaikan, harga, cara pengiriman, lama garansi, jenis asuransi, dan hal-hal
lain pun dapat dipilih sesuka hati konsumen. Di e-Marketplace, hal ini sangat mudah dilakukan
karena banyak sekali aspek-aspek penciptaan produk atau jasa yang dapat dengan mudah di-

digitalisasi-kan. Semakin hal serupa tidak dapat dilakukan di pasar konvensional, semakin besar
value added yang ditawarkan oleh e-Marketplace. Industri dengan produk -produk yang dapat di
- digital-kan merupakan primadona di e-Marketplace ini seperti: media dan publikasi, musik dan
rekaman, hiburan, kurir, dan lain sebagainya.
- Knowledge Networks.
Evolusi ketiga dari E-Marketplace adalah sebuah perkumpulan yang berbasiskan
pengetahuan. Dalam hal ini hal yang menjadi titiknya adalah sumber daya manusia dengan
kompetensi dan keahlian yang beragam. Interaksi antara perusahaan dengan mitra bisnis,
stakeholder (yang berkepentingan), dan konsumen merupakan tidak hanya merupakan
sebuahkomunikasi pasif belaka, namun di dalamnya terkandung aspek-aspek pengetahuan yang
secara sadar atau tidak saling dipertukarkan. Lihatlah bagaimana dengan hanya berbekal fasilitas
browsing dan situs-situs portal, seseorang yang sangat awam di bidang tertentu dalam waktu
singkat dapat memiliki berbagai referensi berharga berkualitas tinggi untuk dipelajari. Tidak
pernah terbayangkan sebelumnya bahwa hanya dengan berbekal email dan situs (homepage),
seorang individu dapatmengembangkan bisnis dengan berbagai sumber daya data dan informasi
yang telah tersedia gratis di internet. Di samping itu, perusahaa n pun dapat belajar banyak dari
perusahaan-perusahaan lain, baik yang merupakan mitra bisnis atau pun para pesaingnya.
Konsumen pun menjadi bertambah pintar karena hampir tidak ada lagi hal yang dapat
disembunyikan oleh para penjual produk atau jasa. Hampir tidak ada lagi produk atau jasa
dengan kualitas buruk yang mampu bertahan lama di pasaran karena konsumen akan
diberitahu oleh sumber-sumber lain melalui internet mengenai produk atau jasa yang buruk
mutunya tersebut. E-Marketplace ini secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas
perdagangan di dalam kehidupan manusia, karena sudah tidak ada lagi yang dapat dikelabui
atau dibodohi oleh siapapun. Setiap tawaran, ajakan, data, maupun informasi dapat dengan
mudah dicek kebenarnnya di internet.
- Value Trust Network
Evolusi terakhir dari E-Marketplace adalah value trust network. Evolusi terakhir dari emarketplace ini merujuk pada sebuah jaringan yang merupakan bertemunya berbagai individu,
komunitas, institusi, perusahaan, bisnis, pemerintah, negara, dan entiti lainnya. Sebuah
workgroup akan terbentuk di dalam sebuah dunia maya dengan berbagai dan bermacam-macam
kepentingannya masing-masing. Interaksi ini akan terwujud jika jaringan dari sebuah
marketplace dapat dipercaya dalam konteks ini adalah security yang aman. Berbagai prasyarat
yang harus dipenuhi oleh e-Marketplace untuk menuju kepada lingkungan tersebut di antaranya
adalah: faktor keamanan dalambertransaksi, jaminan privasi dalam berkomunikasi, adanya
standar pertukaran informasi antar institusi yang disepakati, dan berlakunya hukum dunia maya
yang efektif

Komponen Marketplace
Komponen dari sebuah marketplace hampir sama dengan komponen pada pasar tradisional pada
umumnya, yang paling penting agar terjadinya sebuah transaksi adalah dengan adanya calon
penjual dan pembeli. Disini akan diuraikan beberapa komponen yang menunjang sebuah
marketplace itu sendiri, yaitu:
Pelanggan
Pelanggan berasal dari seluruh dunia, yang surf melalui Web.
Penjual
Jutaan toko ada di Web, iklan dan menawarkan barang yang sangat bervariasi.

Barang dan jasa


Barang dan jasa di EC mempunyai tipe fisik dan digital. Digital produk ini adalah barang yang
dibuah menjadi format digital dan di kirim melalui Internet.
Infrastruktur
Network, hardware, software dan lainnya adalah infrastuktur yang harus disiapkan dalam
menjalankan e-marketplaces.
Front end
Penjual dan pembeli berhubungan dalam marketspace melalui sebuah front end. Front end ini
berisi portal penjual, catalok elektronik, shopping chart, mesin pencari, mesin lelang,
Back end
Aktivitas yang berhubungan dengan pemesanan dan pemenuhan pemesanan, manajemen
persediaan, pembelian dari pemasok, akuntansi dan financial, proses pembayaran, pengepakan,
dan pengiriman dilakukan di back end.
Intermediaries
Pihak ke tiga yang mengoperasikan antara penjual dan pembeli. Kebanyakan dioperasikan secara
komputerisasi.
Partner bisnis lainnya
Misalnya pengiriman, menggunakan internet untuk berkolaborasi, kebanyakan dengan rantai
pemasok
Jasa pendukung
Jasa sertifikasi, jasa keamanan biasanya masuk dalam jasa pendukung.
Tipe E-Marketplace
Private e-marketplaces
Biasanya dimiliki oleh perusahaan perorangan. Sebuah perusahaan akan menjual produk baik
secara customization atau standard. Misalnya : Cisco. Ini lebih mirip seperti sebuah B2C
storefront. Bentuk ini sering disebut one to many, satu penjual ke banyak pembeli atau Sell
Side e-marketplaces
Sedangkan jika sebuah perusahaan membeli dari banyak pemasok, tipe ini disebut many to one,
banyak penjual ke satu pembeli atau Buy Side e-marketplaces. Misalnya Rafless Hotel membeli
kebutuhan dari banyak pemasok
Public e-marketplaces
Biasanya pasar B2B. Mereka dimiliki oleh pihak ketiga yang menjual atau membeli perusahaan
(consortium) dan mereka melayani banyak penjual dan banyak pembeli. Pasar ini sering kita
ketahui dengan sebutan exchange (misalnya stock exchange, Bursa Efek).
Mereka mengumumkan ke public dan diatur oleh pemerintah atau pemilik exchange.
Referensi:
http://ipandarmanto3rut.blogspot.com/2011/01/evolusi-e-marketplace.html

1. Private Stores on Seller's Sites


ciri-ciri dari jenis ini adalah yaitu memiliki penjual tunggal, banyak pembeli, sedikit produk, dan
harga yang tetap. Menurut saya jenis seperti ini sangat tepat jatuh pada
contoh : http://www.bukukita.com/

2. Customer Portals
Ciri-ciri dari Customer portals yaitu memiliki beberapa penjual, banyak pembeli, catalog based, dan
harga tetap. Menurut saya jenis seperti ini sangat tepat jatuh pada
contoh : http://202.43.163.90/ atau carrefour

3. Independent Industry Marketplaces


Ciri-ciri Independent industries marketplace yaitu memiliki banyak penjual, banyak pembeli,
terdapat tawar-menawar, dan harganya tidak pasti. Menurut saya jenis seperti ini sangat tepat jatuh
pada
contoh : www.dinomarket.com

4. Consortia-sponsored Marketplaces
Ciri-ciri Consortia-sponsored marketplaces yaitu memiliki sedikit pembeli, banyak penjual, pembeli
memiliki kontrol, dan harga tetap. Menurut saya jenis seperti ini sangat tepat jatuh pada
contoh : www.argomaret.com

5. Private Company Marketplaces


Ciri-ciri private company marketplaces yaitu memiliki satu pembeli, banyak penjual, dapat memberi
penawaran pada pembeli tertentu. Menurut saya jenis seperti ini sangat tepat jatuh pada
contoh : http://www.krakatausteel.com/

http://beritapanji.blogspot.co.id/2011/05/mencari-tahu-contoh-jenis-dari-tiap-e.html

Lelang Melalui Internet (e-Auction)

Pesatnya perkembangan teknologi informasi membawa perubahan pada


berbagai sisi kehidupan.[1] Dengan teknologi informasi yang berkembang saat ini,
maka akan memudahkan orang untuk dapat mengetahui ataupun berkomunikasi dalam
jarak jauh pada berbagai belahan bumi secara seketika dalam hitungan detik sekalipun.
Sarana yang dapat digunakan mulai dari radio, televisi, telepon, telegram, dan yang
terakhir internet melalui jaringan komputer.
Kehadiran internet di dalam pesatnya era informasi dan teknologi membawa
perkembangan

baru

di

dunia

bisnis

dan

Dalam bidang perdagangan, internet mulai banyak dimanfaatkan

perdagangan.
sebagai

media

aktivitas bisnis terutama karena kontribusinya terhadap efisiensi. Tingkat pertambahan


pengguna internet yang sangat tinggi mengundang minat pelaku bisnis dan kemudian
menemukan model-model bisnis dan perdagangan yang dapat dilakukan di internet,
lewat suatu model yang disebut sebagai transaksi elektronik. Perdagangan secara
elektronik memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi kekuatan utama dalam
meningkatkan efisiensi sistem ekonomi global dengan menyediakan fasilitas antara
penjual dan pembeli.[2] Salah satu contoh perkembangan dan kesuksesan bisnis yang
berbasiskan internet yaitu pelaksanaan lelang melalui internet.

Lelang merupakan suatu lembaga hukum yang sudah ada pengaturannya dalam
peraturan perundang-undangan sejak masa pemerintahan Hindia Belanda dahulu. Di
Indonesia lelang secara resmi masuk dalam Perundang-undangan sejak 1908, yaitu
dengan diberlakukannya Vendu Reglement atau peraturan lelang (stb 1908 no.189
sebagaimana telah diubah dengan dengan stb 1945 no 56) dan Vendu Instructie
(instruksi lelang stb 1908 nomor 190) yang hingga sekarang masih berlaku berdasarkan
Pasal II Aturan peralihan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

Lelang pada umumnya adalah suatu sarana untuk mempertemukan penjual dan
pembeli dengan tujuan menentukan harga yang wajar bagi suatu barang. Menurut
ketentuan Pasal 1 Vendu Reglement ordonansi 28 Februari 1908, menentukan bahwa
yang dimaksud dengan penjualan umum (openbare verkopingen) ialah pelelangan
dan penjualan barang, yang diadakan di muka umum dengan penawaran harga makin
meningkat, dengan persetujuan harga yang makin menurun atau dengan pendaftaran
harga, atau di mana orang-orang yang diundang atau sebelumnya sudah diberi tahu
tentang pelelangan atau penjualan, atau kesempatan yang diberikan kepada orangorang yang berlelang atau yang membeli untuk menawar harga, menyetujui harga atau
mendaftarkan.[1] Berdasarkan pengertian lelang tersebut dapat diketahui bahwa lelang
merupakan suatu proses yang sangat sederhana dan merupakan suatu mekanisme
pasar yang dipimpin oleh pejabat lelang dengan cara penawaran lisan dan semakin
naik atau semakin menurun dan atau secara tertulis dan tertutup untuk memperoleh
harga yang optimal.
Pengaturan tentang lelang juga terdapat di dalam peraturan menteri keuangan
seperti diantaranya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Lelang, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 174/PMK.06/2010
tentang

Pejabat

Lelang

Kelas

dan

Peraturan

Menteri

Keuangan

Nomor

175/PMK.06/2010 tentang Pejabat Lelang Kelas II. Kebijakan dimaksud merupakan


penyempurnaan

dari

ketentuan

mengenai

lelang

sebelumnya

dalam

rangka

meningkatkan pelayanan lelang. Pada Pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor


93/PMK.06/2010 disebutkan bahwa setiap pelaksanaan lelang harus dilakukan oleh
dan atau dihadapan pejabat lelang kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundangundangan. Pejabat lelang sebagaimana dalam Pasal 1 butir 1 Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 174/PMK.06/2010 dan Nomor 175/PMK.06/2010 adalah orang yang
berdasarkan

peraturan

perundang-undangan

diberi

wewenang

khusus

untuk

melaksanakan penjualan barang secara lelang. Pejabat Lelang Kelas I dan Kelas II
diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Jenderal atas nama Menteri. Orang yang
diangkat sebagai Pejabat Lelang harus memenuhi persyaratan sebagaimana diatur
dalam Pasal 3 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 174/PMK.06/2010 dan Nomor
175/PMK.06/2010 diantaranya meliputi: a) Sehat jasmani dan rohani; b) berpendidikan
paling

rendah

Sarjana

(S1)

diutamakan

bidang

hukum

dan

ekonomi

manajemen/akuntansi; c) tidak pernah dijatuhi hukuman pidana; d) lulus pendidikan

dan pelatihan (diklat) Pejabat Lelang; e) berpangkat paling rendah Pengatur (Golongan
II/c) untuk Pejabat Lelang Kelas I dan Penata (III/c) untuk Pejabat Lelang Kelas II; f)
memiliki kantor Pejabat Lelang; g) tidak memiliki kredit macet dan tidak termasuk dalam
daftar orang tercela; g) memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Untuk menjadi peserta lelang, setiap peserta harus menyetor uang jaminan
penawaran lelang yang disetor melalui rekening sesuai dengan pengumuman lelang
atau tunai secara langsung kepada bendahara penerima KP2LN/Pejabat Lelang pada
setiap pelaksanaan lelang. Penawaran diajukan secara tertulis dengan menyebut
nama, alamat penawar, harga yang disanggupinya dan kemudian ditandatangani oleh
pihak penawar. Pada lelang yang menggunakan harga limit, pejabat lelang dapat
mensahkan penawar tertinggi sebagai pembeli apabila penawaran yang diajukan telah
mencapai atau melampaui harga limit.[4]Setelah penawar tertinggi disahkan sebagai
pembeli maka ia wajib melakukan pelunasan kewajibannya membayar objek
lelang. Hak dan kewajiban baik penjual maupun pembeli lahir ketika telah ada
kesepakatan barang dan harga. Bagi penjual, hak dan kewajiban yang utama yaitu
berhak menerima pembayaran dan wajib menyerahkan hak milik atas barang yang
diperjualbelikan serta wajib menanggung kenikmatan tenteram atas barang dan
menanggung cacat-cacat yang tersembunyi. Sedangkan bagi pembeli, hak dan
kewajiban yang utama yaitu berhak atas penyerahan barang dari penjual serta wajib
membayar harga pembelian barang tersebut.[5]

Seiring dengan penggunaan media Internet yang semakin luas dalam bidang
perdagangan, mekanisme lelang kini dapat dilakukan dengan menggunakan media
internet. Pelaksanaan lelang melalui internet dikenal dan juga diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang. Hal
ini dapat dilihat dalam Pasal 1 butir 1 bahwa lelang adalah penjualan barang yang
terbuka untuk umum dengan penawaran harga secara tertulis dan/atau lisan yang
semakin meningkat atau menurun untuk mencapai harga tertinggi, yang didahului
dengan pengumuman lelang. Kemudian dalam Pasal 57 ayat (2) menyatakan dalam hal

penawaran lelang tidak langsung secara tertulis, peserta lelang mengajukan penawaran
dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi antara lain: LAN (local area
network), Intranet,

Internet,

pesan

singkat

(short

message service/SMS), dan

faksimili. Berdasarkan ketentuan pasal tersebut, maka definisi dan mekanisme


penawaran lelang telah mendapat perluasan, khususnya dari sudut media yang
digunakan untuk menyelenggarakan lelang. Lelang bukan lagi hanya penjualan barang
yang terbuka untuk umum secara langsung, melainkan juga secara tidak langsung
melalui media elektronik salah satunya yaitu internet.

Lelang melalui internet termasuk kedalam jenis lelang non eksekusi dikarenakan
pelaksanaannya tidak didahului/ berdasar putusan pengadilan. Lelang non eksekusi
terbagi atas non eksekusi wajib dan non eksekusi sukerala. Cara melakukan
penawaran lelang melalui internet dilakukan secara tidak langsung dan tertulis.
Penawaran lelang tidak langsung dalam lelang noneksekusi sukarela melalui Internet
menurut ketentuan Pasal 57 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010,
setidak-tidaknya harus memenuhi ketentuan yaitu harus menggunakan perangkat lunak
yang khusus untuk penyelenggaraan lelang melalui Internet dengan harga semakin
meningkat, peserta lelang yang sah mendapatkan nomor peserta lelang dan sandi
akses (password), penawaran dilakukan secara berkesinambungan sejak waktu yang
ditetapkan sampai dengan penutupan penawaran sebagaimana disebutkan dalam
pengumuman lelang, nilai limit bersifat terbuka/ tidak rahasia dan harus ditayangkan
dalam situs, peserta lelang dapat mengetahui penawaran tertinggi yang diajukan oleh
peserta lelang lainnya secara berkesinambungan, dan pejabat lelang mengesahkan
penawar tertinggi sebagai pembeli berdasarkan cetakan rekapitulasi yang diproses
perangkat lunak lelang melalui Internet pada saat penutupan penawaran.

Lelang melalui internet di dalam dunia perdagangan secara elektronik (ecommerce) dikenal dengan istilah electronic auction (e-auction). Dalam IJCSNS
(International Journal of Computer Science and Network Security) e-auction diartikan
sebagai berikut:[2]

An electronic auction is an element of electronic commerce


which uses the internet for procurement. E-auction has been a
popular method for retailing and purchasing products and services online. Eauction
is
an
electronic
commerce
(EC)
technology
for trading merchandise and services across a global e-marketplace using webservices.
E-Auction adalah layanan lelang electronik untuk penjualan dan pengadaan barang
antar perusahaan (Business to Business) berbasis web (internet).[3] E-Auction atau
lelang melalui internet memiliki beberapa kelebihan atau karakteristik tersendiri
sebagaimana disebutkan dalam Journal of Consumer Psychology yaitu:[4]
Electronic auctions on the Internet have several distinguishing characteristics, which
explain their growing popularity. First, online auctions eliminate the geographical
limitation of many traditional auctions, enabling people from all over the world to
participate in any auction. Second, in terms of duration, Internet auctions can last for
several days (usually a week) and allow asynchronous bidding, which gives both sellers
and bidders more flexibility. Third, these web sites can run auctions at substantially
lower operational costs than traditional auction houses and can thus charge lower
commission fees and attract more sellers and buyers. These characteristics of online
auctions account for their growing popularity as a way to buy and sell goods and
services.
Terjemahan: Lelang Elektronik melalui internet memiliki beberapa karakteristik yang
membedakan sesuai

dengan

perkembangan. Pertama,

lelang melalui

internet menghilangkan batasan geografis lelang tradisional, memungkinkan orang dari


seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam lelang. Kedua, dari segi durasi, lelangInternet
dapat berlangsung selama beberapa hari (biasanya seminggu) yang memberikan baik
penjual

dan penawar lebih

fleksibel. Ketiga, biaya operasionaljauh

dari lelang tradisional, membebankan

biaya komisi yang

rendah, dan menarik lebih banyak penjual dan pembeli.

lebih

rendah
lebih

[1] Rochmat Soemitro, Peraturan dan Instruksi Lelang, Bandung:Eresco, 1987, hlm 1
[2] Hameed Ullah Khan, et.al. Theoritical Model for e-Auction, International Journal of Computer Science and
Network Security, IJCSNS VOL.12 No.4, 2012, hlm 116

[3] Aras

Nur,

Peranan

e-Auction

Dalam

Pelelangan

Barang

dan

atau Jasa,<http://mandorkawat2009.wordpress.com/2009/10/10/peranan-e-auction-dalam-pelelangan-barangdan-atau-jasa/>, diunduh pada [16/07/2012]

Anda mungkin juga menyukai