Anda di halaman 1dari 21

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

E-Commerce atau toko online merupakan salah satu konsep yang cukup

berkembang dalam dunia internet. Penggunaan sistem ini dapat menguntungkan

banyak pihak, baik pihak konsumen, produsen mau pun penjual. Konsep online

shop menyediakan banyak kemudahan dan kelebihan jika dibandingkan dengan

konsep belanja yang konvensional.Selain proses transaksi bisa menjadi lebih

cepat, konsep toko online atau e- commerce dapat memangkas banyak biaya

operasional karena penjual tidak di haruskan punya toko fisik.Di era tekhnoligi

yang serba canggih banyak orang yang memanfaatkan tekhnologi internet tersebut

untuk meningkatkan sumber pendapatan mereka. dengan keuntungan yang didapat

lebih banyak yaitu mudahnya dijangkau dengan penjualan secra online. Penjualan

menjadi salah satu hal penting dalam menjalankan usaha, termasuk di bidang

pertanian.

Pelaku bisnis bidang pertanian dituntut kreatif dalam memasarkan

produknya.Ada beberapa cara yang bisa dilakukan pelaku bisnis pertanian,

ternasuk petani kecil dalam menjual produknya. Berikut cara menjual hasil

pertanian yang bisa dilakukan petani skala kecil

 Penjualan langsung
Cara ini hampir dilakukan semua pelaku usaha. Menjual hasil pertanian

secara langsung merupakan salah satu cara terbaik. Penjualan langsung bisa

dilakukan dimana saja bahkan di rumah.,

 Market place

Di era seperti sekarang, market place menjadi pilihan orang untuk menjual

produk termasuk pertanian. Hal ini didukung dengan perubahan perilaku belanja

dari konvensional ke online. Media sosial saat ini sudah menjadi bagian dalam

kehidupan masyarakat. Karena itu, menjual hasil pertanian melalui media sosial

adalah pilihan yang tepat. Caranya dengan secara rutin mempromosikan hasil

pertanian di meduia sosial.(Istihanah Soejoethi)

Tentunya penjualan secara online dan offline memiliki perbedaan yang signifikan

oleh karena itu dalam proposal penelitian ini saya akan mengambil judul "analisis

komparatif keuntungan penjualan secara online dan offline di kebupaten

rejang Lebong”

1.2 Rumusan masalahan

1. Apa saja faktor-faktor yang mepengaruhi penjualan online dan offline ?

2. Bagaimana menghitung keuntungan penjualan online dan offline ?

3. Bagaimana persepsi konsumen terhadap penjualan online dan offline ?

4. Adakah perbedaan pelayanan penjualan online dan offline ?

1.3 Tujuan penelitian


Ada pun tujuan dari peroposal penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui keuntungan penjualan produk pertanian secara online dan

offline di Kebupaten Rejang Lebong

2. Untuk mengatahui perbedaan-perbedaan antara penjualan online dan offline

di Kebupaten Rejang Lebong

1.4 Manfaat penelitian

Penulis berharap penelitian ini dapat di manfaatkan bagi beberapa pihak :

a. Bagi petani dan perusahan

Sebagai bahan pertimbangan dan masukan oleh petani maupun perusahaan

dalam mengevaluasi penjualan produk merekan untuk lebih meningkatkan

kualitas penjualan produk terhadap daya saing dan kepuasan konsumen dan untuk

bahan pemikiran bagi petani dan perusahaan dalam hal persaingan penjualan

produk

b. Bagi Universitas

Hasil penelitian di harapkan dapat memberikan referensi dan menambah

informasi bacaan ilmiah bagi pembaca

c. Bagi penulis

Dapat menambah pengalaman dan informasi serta mengimplmentasikan

teori-teori yang di dapat selama kuliah


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

Dalam bagian ini akan dipaparkan mengenai landasan penelitian terdahulu

dan landasan teori yang digunakan sebagai dasar pedoman dalam penelitian ini.

Dalam penelitian ini digunakan rujukan penelitian terdahulu dari Novy Indarsih

(2011), Suhartini (2011), Hariyadi Ibiyanto (2008) dan Mario Christi Suyoto

(2006), sebagaimana tercantum dibawah ini :Penelitian pertama dilakukan oleh

Novy Indarsih (2011) dengan judul “Faktor-faktor yang dipertimbangkan

konsumen untuk melakukan pembelian secara online (studi pada mahasiswa

fakultas ekonomi Universitas Negeri Malang).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang

dipertimbangkan konsumen dalam melakukan pembelian secara online. Teknik

pengambilan sample dalam penelitian ini adalah teknik accidental sampling.

Metode analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan

analisis faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara faktor harga, faktor

kenyamanan, faktor website, faktor pelayanan pelanggan, faktor berbelanja, faktor

resiko, maka faktor kenyamanan merupakan faktor yang paling dominan dalam

pertimbangan konsumen melakukan pembelian online.Penelitian kedua dilakukan

oleh Suhartini (2011) dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Motif Belanja Secara Online Di Komunitas Kaskus Semarang. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan teknologi internet,


kepercayaan konsumen, kualitas website dan kualitas produk terhadap motif

belanja secara online.

2.2 Penjualan (sales)

adalah aktivitas atau bisnis dalam menjual produk atau jasa. Aktivitas

penjualan adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan, terutama untuk meraih

keuntungan. Pengertian penjualan secara umum adalah kegiatan jual beli

dijalankan oleh dua belah pihak atau lebih dengan alat pembayaran yang sah.

Penjualan ini dapat dilakukan dengan berbagai metode, seperti penjualan langsung

serta agen penjualan. Tujuan utama penjualan adalah mendatangkan keuntungan

dari produk atau barang yang dijual. Dalam pelaksanaannya, penjualan tidak dapat

dilakukan tanpa adanya kontribusi dari pelaku yang bekerja, seperti pedagang,

agen, dan tenaga pemasaran.Moekijat, 2011:488

Penjualan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mencari pembeli,

mempengaruhi serta memberikan petunjuk agar pembeli dapat menyesuaikan

kebutuhannya dengan produksi yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian

mengenai harga yang menguntungkan untuk kedua belah pihak.Amin Wijaya

(2011: 92)

Penjualan adalah sebuah transaksi pendapatan barang atau jasa yang

dikirim pelanggan untuk imbalan kas suatu kewajiban untuk membayar. Basu

Swastha Dalam bukunya yang berjudul Azas-azas Marketing, Pengertian

penjualan menurut Basu Swastha, Penjualan adalah ilmu dan seni mempengaruhi

pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain bersedia membeli
barang atau jasa yang ditawarkan. Jadi dalam buku Basu Swastha menerangkan

bahwa penjualan yaitu proses menawarkan barang atau produk kepada konsumen

dengan cara merayu konsumen tersebut.

Haryono (2003:327) Menurut Haryono, penjualan kredit adalah penjualan

yang dilakukan bila pembayaran baru diterima beberapa waktu kemudian.

Pengertian penjualan menurut Philip Kotler adalah proses sosial yang di

dalamnya terdapat perorangan atau kelompok untuk mendapatkan sesuatu yang

mereka butuhkan atau inginkan dengan cara menciptakan, menawarkan dengan

secara bebas untuk menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Assuari (2004:5) Pengertian penjualan menurut Assuari, penjualan adalah

kegiatan manusia yang mengarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan

dan keinginan melalui proses pertukaran.

Mulyadi (1997:204) Menurut Mulyadi, dalam transaksi penjualan kredit,

jika order dari pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau

penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada

pelanggannya.

William G. Nickels (1998:10) Menurut William G. Nickels, penjualan

adalah proses dimana penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan

pembeli agar dicapai manfaat baik bagi penjual maupun pembeli yang

berkelanjutan dan menguntungkan kedua belah pihak.


Nitisemito (1998:13) Pengertian penjualan menurut Nitisemito, penjualan

adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk melancarkan arus barang dan jasa

dari produsen ke konsumen secara paling efisien dengan maksud untuk

menciptakan permintaan yang efektif.

Robert Ashton mengatakan bahwa pengertian penjualan adalah proses

ketika suatu pihak membantu pihak lainnya adalah menetapkan keputusan

pembelian.

2.1.2 Tujuan Penjualan Perusahaan

Penjualan dilakukan dengan berbagai tujuan yang penting bagi usaha atau

perusahaan Anda, antara lain:

 Mendapatkan Volume Penjualan

Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan penjualan yang ingin dicapai.

Jumlah penjualan perusahaan tentunya diharapkan bisa bertambah setiap bulan

atau tahunnya untuk membantu meningkatkan performa usaha.

 Mendapatkan Laba

Tujuan utama penjualan adalah mendapatkan laba atau keuntungan dari

produk yang dijual. Dengan pengelolaan yang baik, perusahaan atau usaha Anda

akan mendapatkan laba yang besar dan mendapatkan pelanggan tetap (loyal

customers).

 Menunjang Pertumbuhan Perusahaan


Jika perusahaan mencapai target penjualan yang ditetapkan, tentunya usaha

Anda akan cepat berkembang. Hal ini juga dibantu dengan peningkatan kinerja

dari perusahaan sebagai distributor dalam menjamin kualitas barang yang dijual.

2.2.2 Jenis-Jenis Penjualan dalam Perusahaan

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis penjualan, yaitu:

 Trade Selling

Penjualan yang dapat terjadi saat produsen dan pedagang besar

memberikan keleluasaan pengecer untuk berusaha memperbaiki distribusi produk

mereka atau biasa disebut jenis penjualan yang dilakukan oleh pedagang kepada

grosir untuk dijual kembali.

 Missionary Selling

Penjualan ditingkatkan dengan mendorong pembeli guna membeli barang-

barang dari penyalur perusahaan. Jenis penjualan ini, penjualan berusaha

ditingkatkan mendorong pembeli untuk membeli barang dari penyalur

perusahaan. Perusahaan ini bersangkutan memiliki penyalur sendiri dalam

mendistribusikan produk.

 Technical Selling

Cara atau usaha untuk meningkatkan penjualan dengan cara memberikan

saran kepada konsumen. Dalam hal yang satu ini wirausaha ini memiliki tugas

utama untuk mengidentifikasi serta menganalisa berbagai macam masalah yang


dihadapi oleh pembeli, kemudian menunjukkan bagaimana produk yang

ditawarkan untuk mengatasi masalah konsumen.

 New Business Selling

New Business Selling adalah jenis penjualan yang berusaha membuka

transaksi baru dengan mengubah calon pembeli menjadi pembeli. Jenis penjualan

ini kerap digunakan pada perusahaan asuransi.

 Responsive Selling

Ada dua jenis penjualan utama pada penjualan yaitu route driving dan

retailling. Setiap tenaga kerja penjual memberikan reaksi terhadap permintaan.

Jenis penjualan ini tidak menciptakan penjualan yang besar meskipun layanan

baik dan membangun hubungan baik dengan pelanggan akan memicu pembelian

ulang.

2.3.2 Bentuk-bentuk Penjualan

Tidak hanya jenis-jenis, ada juga bentuk-bentuk penjualan, yaitu:

 Penjualan Tunai

Penjualan ini bersifat cash and carry, di mana penjualan umumnya terjadi

kontan serta pembayaran dari pembeli selama sebulan dianggap kontan. Penjualan

ini terjadi setelah ada kesepakatan harga antara penjual dan pembeli.

 Penjualan Kredit

Penjualan ini termasuk non cash dengan tenggang waktu tertentu yang rata-

rata di atas sebulan.


 Penjualan Tender

Penjualan yang dilaksanakan lewat prosedur tender untuk memenuhi

permintaan pembeli yang membuka tender.

 Penjualan Grosir

Penjualan yang tidak langsung kepada pembeli melalui pedagang perantara

yang menjadi perantara pabrik atau importir dengan pedagang eceran.

 Penjualan Ekspor

Penjualan ini dilaksanakan dengan pihak pembeli, luar negeri mengimpor

barang yang menggunakan fasilitas letter of credit.

 Penjualan konsinyasi

Penjualan barang titipan kepada pembeli yang juga sebagai penjual. Jika

barang tersebut tidak terjual, barang akan dikembalikan kepada penjual. penjualan

online adalah transaksi yang dilakukan via online yang artinya menggunakan

platform seperti website yang dihubungkan dengan internet.

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penjualan

Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan menurut Basu Swastha

( 2004:404) supaya penjualan bisa mencapai target maksimal, yaitu:

 Kondisi dan Kemampuan Penjual

Transaksi jual-beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang

dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak

pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Nah, karena itu, penjual harus bisa
menyakinkan para pembelinya supaya bisa berhasil mencapai sasaran penjualan

yang diharapkan. Penjual harus bisa memahami jenis karakteristik produk atau

jasa yang ditawarkan, dengan harga produk yang juga sesuai dengan kualitas dari

jenis usahanya. Akan lebih baik bagi penjual suatu produk untuk memberikan

garansi untuk barang yang dijualnya supaya pelanggan merasa aman dan terjamin.

 Modal

Kalau kamu baru membuka suatu usaha, pastinya akan lebih sulit untuk

penjualan barangnya kalau barang yang dijual tersebut belum dikenal oleh calon

pembeli, atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat kamu menjual. Nah, dalam

keadaan seperti ini, kamu harus memperkenalkan dulu produk kamu kepada

pembeli

Untuk melaksanakannya, pasti diperlukan adanya beberapa sarana dan

usaha, seperti alat transportasi, tempat peragaan baik di dalam perusahaan maupun

di luar perusahaan, usaha promosi, dan sebagainya. Tapi, semua ini hanya bisa

kamu lakukan kalau dalam proses penjualan memiliki sejumlah modal yang cukup

dan memadai. Karena itu, pastikan kamu mempunyai modal yang pas untuk

membuka dan memasarkan usaha kamu ya.

 Kondisi Pasar

Pasar ini bisa diartikan sebagai kelompok pembeli atau pihak yang

menjadi sasaran dalam penjualan, yang mempengaruhi kegiatan penjualannya.

Faktor kondisi pasar yang harus kamu perhatikan yaitu, jenis pasar kelompok
pembeli, segmen pasar, daya beli, frekuensi pembelian, keinginan, dan

kebutuhannya sehingga penjualan bisa menghasilkan pemasukan yang maksimal.

 Kondisi Organisasi Penjualan

Biasanya pada perusahaan besar, masalah penjualan ini ditangani oleh

bagian tersendiri (bagian penjualan atau merketing) yang dipegang orang-orang

tertentu atau yang ahli di divisi penjualan. Tapi, kalau usaha kamu tergolong

usaha baru dan memiliki sistem organisasi yang sederhana, sehingga masalah

yang dihadapkan juga belum begitu kompleks dan tidak terlalu membutuhkan

divisi khusus.

 Faktor lain

Faktor-faktor lain dalam penjualan ini meliputi : periklanan, peragaan,

kampanye, pemberian hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Tapi, untuk

melaksanakannya, dana yang kamu harus keluarkan juga tidak sedikit lho. Bagi

perusahaan yang bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin bisa dilakukan.

Sedangkan bagi perusahaan kecil yang mempunyai modal relatif kecil, kegiatan

ini lebih jarang dilakukan dan berfokus untuk penjualan langsung kepada para

pelanggan.

2.4 menghitung keuntungan penjualan secara online dan offline

Dalam penelitian kajian agribisnis ada beberapa teknik analisa data yang

sering digunakan. Analisa data yang digunakan tergantung dari tujuan penelitian

yang dilakukan.
Jenis analisa data yang sering digunakan antara lain :

 Analisis pendapatan atau keuntungan usahatani.

Analisis ini g digunakan untuk menghitung pendapatan usahatani atau

dapat juga untuk menghitung keuntungan suatu usaha industri rumahtangga.

Analisis usahatani digunakan untuk menghitung periode jangka pendek biasanya

kurang dari satu tahun.

Ӆ = TR – TC

TR = Q x Pq

TC = FC + VC

Keterangan :

Ӆ = Pendapatan usahatani atau keuntungan usaha

TR = Total Revenue ( total penerimaan)

TC = Total Cost (total biaya)

Q = Produksi

Pq = Harga produk

FC = Fixed Cost (biaya tetap)

VC = Variable Cost (biaya variabel)

Analisis Pemasaran

Analisis ini bertujuan untuk mengalisis saluran pemasaran produk pertanian,

marjin pemasaran ,keuntungan pemasaran dan efisiensi pemasaran


Margin Pemasaran:

M=Hp–Hb

Dimana :

M = Margin Lembaga Pemasaran

Hp = Harga Penjualan(Rp/unit)

Hb = Harga Pembelian(Rp/unit)

Keuntungan Pemasaran:

П=ML–TC

Dimana:

П = Keuntungan Lembaga Pemasaran(Rp/unit)

ML = Margin Lembaga Pemasaran(Rp/unit)

TC = Biaya total pemasaran yang dikeluarkan tiap lembaga Pemasaran

Efisiensipemasaran:

Ep=BPx100%
NP
Dimana:

Ep = Efisiensi Pemasaran(%)

BP = Total Biaya Pemasaran(Rp/unit)

NP = Total Nilai Produk yang dipasarkan(Rp/unit)


2.5 kerangka pemikiran

Analisis komparatif keuntungan penjualan secara online dan offline di

kebupaten rejang Lebong

Penjual online dan


offline

Input Output

Biaya dan
keuntungan

Perbedaan penjualan
online dan offline

2.6 Hipotesis

Penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut Penjual secara online lebih

rendah di bandingkan dengan penjualan secara offline atau konpensional.


BAB III

METODE PENELTIAN

3.1 Populasi dan sampel

Populasi penelitian yaitu tenaga kerja pada usahatani sayuran di kebupaten

rejang Lebong jumlah populasinya sebanyak 150 pengambilan Sempel di lakukan

metode acak sederhana (simple rendom sampling) jumlah sempet yang di ambil

sebanyak 25 orang atau sekitar 15% dari total populasi penjual sayuran di

kebupaten rejang Lebong.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder, melalui

metode studi kepustakaan dan wawancara langsung kepada usahatani jeruk

kalimansi yang dimaksud untuk melengkapi keterangan dan pembahasan yang

akan dibahas, adapun teknik yang dilakukan dalam metode ini adalah data yang

diperoleh lansung dari responden berdasarkan wawancara yang berpedoman pada

kusioner yang telah disiapkan sebelumnya.

Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari berbagai

informasi seperti literature yang berkaitan dengan penelitian ini berupa, buku-

buku, skripsi, dan jurnal karya ilmiah.

3.4 Metode Penentuan Responden


Metode penelitian dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan

survey lokasi ke berbagai tempat kebupaten rejang Lebong, dalam penelitian ini

responden adalah penjual online dan offline yang secara countinyu melakukan

usahanya di kebupaten rejang Lebong.

3.5 Teknik Analisis

data yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis usaha yang meliputi

analisis pendapatan atau keuntungan, penerimaan,(bagian kedua) adalah analisis

pemasaran analisis komparatif keuntungan penjualan sayuran secara online dan

offline di kebupaten rejang Lebong.

 Analisis pendapatan atau keuntungan usahatani.

Analisis ini g digunakan untuk menghitung pendapatan usahatani atau

dapat juga untuk menghitung keuntungan suatu usaha industri rumahtangga.

Analisis usahatani digunakan untuk menghitung periode jangka pendek biasanya

kurang dari satu tahun.

Ӆ = TR – TC

TR = Q x Pq

TC = FC + VC

Keterangan :

Ӆ = Pendapatan usahatani atau keuntungan usaha

TR = Total Revenue ( total penerimaan)


TC = Total Cost (total biaya)

Q = Produksi

Pq = Harga produk

FC = Fixed Cost (biaya tetap)

VC = Variable Cost (biaya variabel)

Analisis Pemasaran :

Analisis ini bertujuan untuk mengalisis saluran pemasaran produk

pertanian, marjin pemasaran, keuntungan pemasaran dan efisiensi pemasaran.

Margin Pemasaran :

M = Hp – Hb

Dimana :

M = Margin Lembaga Pemasaran

Hp = Harga Penjualan (Rp/unit)

Hb = Harga Pembelian (Rp/unit)

Keuntungan Pemasaran :

П = ML – TC
Dimana :

П = Keuntungan Lembaga Pemasaran (Rp/unit)

ML = Margin Lembaga Pemasaran (Rp/unit)

TC = Biaya total pemasaran yang dikeluarkan tiap lembaga Pemasaranik Analisis

Data
DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Achmad, 1986, Pembangunan Pertanian di Indonesia, Departemen RI,

Jakarta.

Arsyad, Lincolin, 1992, Ekonomi Pembangunan, Edisi 2, Bagian Penerbitan

Sekolah Tinggi Ekonomi YKPN, Yogyakarta.

Azwar, Saifudin, 1998, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Badan

Pusat Statistik, 2004 ( berbagai tahun terbitan )Produktivitas Jagung per

Boediono, 1999, Ekonomi Makro, BPFE, Yogyakarta.

Charles P.Kindleberger, 1990, Pembangunan Ekonomi, Dian Rakyat, Jakarta.

Djojodipuro, Marsudi, 1994, Pengantar Ekonomi Untuk Perencanaan, UI-Press,

Jakarta.

Dumairy, 1996, Perekonomian Indonesia, Erlangga, Jakarta.

Gilarso, T. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro.edisi revisi.

Kanisius.Yogyakarta

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Penjualan

https://www.google.com/amp/s/toffeedev.com/perbedaan-penjualan-online-dan-

offline/amp/

Anda mungkin juga menyukai