Anda di halaman 1dari 26

KERANGKA FORMAT PROPOSAL

STUDI KELAYAKAN BISNIS


USAHA TOKO BUAH DAN SAYUR FreshMart

BAB I
PENDAHULUAN

Akhir-akhir ini ada kecenderungan bergesernya preferensi tempat

belanja dari pasar tradisional ke pasar modern (pasar

swalayan/supermarket). Saat ini pendirian pasar-pasar modern makin

marak, baik di kota-kota besar maupun kota-kota kecil. Bahkan

pendirian tersebut tidak hanya di lingkungan perumahan, perkantoran

dan pusat bisnis, tetapi juga sudah mulai merambah ke SPBU (Anonim,

2003).
Studi yang dilakukan oleh AC Nielsen (2005) menunjukkan bahwa

rasio keinginan masyarakat berbelanja di pasar tradisional cenderung

menurun, dari 65 persen di tahun 1999 menjadi 53 persen pada tahun

2004 dan sebaliknya untuk pasar modern meningkat dari 35 persen di

tahun 1999 menjadi 47 persen pada tahun 2004. Kecenderungan

perilaku tersebut timbul dari kebutuhan konsumen akan berbelanja

secara praktis dan nyaman.


Tingkat penyediaan pangan sayuran segar dan buah segar oleh ritel

modern bergerak mulai dari hampir tidak ada menjadi 8 persen dari

nilai penjualan ritel modern dan sekitar 10-15 persen dari total

perdagangan ritel buah dan sayuran segar di Perkotaan. Data produksi

sayuran Indonesia menunjukkan bahwa jumlah sayuran yang

dihasilkan terus meningkat dari tahun ke tahun dengan pertambahan

sebesar 24,98 persen dari tahun 2003 ke tahun 2004 dan hingga

tahun2006 meningkat lagi sebesar 26,27 persen. Sekitar dua puluh


persen sayuran segar yang dijual ritel modern di Indonesia merupakan

sayuran Impor.
Sebelum melaksanakan bisnis ini maka perlu dilakukan studi kelayakan

bisnis agar dapat diketahui apakah bisnis layak dijalankan atau tidak.

Dalam studi kelayakan terdapat beberapa hal yang harus dianalisis,

yaitu aspek pasar, aspek teknis, dan aspek financial.


Dalam aspek pasar, menganalisis tentang kebutuhan potensial pasar.

Selain itu juga untuk mengetahui persaingan dari perusahaan sejenis

supaya pengusaha dapat menetapkan market share. Market share

merupakan pasar yang dapat dikuasai oleh pengusaha bila

dibandingkan dengan pesaingnya. Oleh karena itu, bila ingin menguasai

pasar tertentu, dengan kata lain dapat menetapkan market share

pengusaha harus dapat mengetahui hal apa saja yang dapat

membedakan produk yang akan dihasilkan dengan produk dari pesaing

( differensiasi ). Differensiasi dapat meliputi bagaimana merancang

produk yang berbeda dibanding pesaing, merk apa yang menarik,

strategi dan pendekatan yang bagaimana yang digunakan dalam

menetapkan harga produk, dan saluran distribusi yang bagaimana untuk

menyalurkan produk kepada konsumen.


Dalam aspek teknis, menganalisis tentang gambaran pendirian bisnis,

luas produksi, serta lay - out bisnis. Dalam gambaran pendirian bisnis

dapat diketahui bagaimana bisnis tersebut mulai dirintis ( dari

penentuan lahan, pembukaan lahan dan lain lain ), dapat diketahui

pula bagaimana proses pembuatan program yang akan digunakan oleh

bisnis ini hingga dapat menghasilkan suatu produk yang dapat dijual,
Dalam aspek finansial, menganalisis tentang kebutuhan investasi dan

perhitungan keuntungan yang akan dihasilkan. Dengan kata lain, aspek


keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan

perusahaan secara keseluruhan, meliputi sumber sumber dana yang

akan diperoleh, kebutuhan biaya investasi, estimasi pendapatan serta

keuntungan (laba), besarnya biaya yang dihabiskan.


Studi kelayakan bisnis dilakukan untuk mengidentifikasikan masalah

masalah yang akan terjadi dimasa yang akan datang sehingga dapat

meminimalkan kemungkinan terjadinya kerugian atau melesetnya hasil

yang ingin dicapai dalam suatu investasi bisnis. Dengan adanya studi

kelayakan bisnis para pengusaha mempunyai pedoman untuk

menjalankan usahanya

BAB II

ASPEK UMUM DAN ORGANISASI


BAB III

ASPEK PASAR

A. Analisis STP (segmentation, targeting, positioning)

1. Segmen pasar
Yang menjadi segmen dari usaha toko buah adalah segmen menengah

ke atas
2. Target Pasar
Target pasar adalah user dan customer. User adalah masyarakat

pengguna akhir seperti ibu rumah tangga sedangkan customer adalah

pihak yang membeli produk tersebut untuk menjualnya kembali

seperti restoran dan hotel. Customer dan user dapat membeli sayur

dan buah segar di beberapa minimarket yang tersebar di wilayah

makassar.
3. Bauran Pemasaran
Untuk mendapatkan posioting maka dilakukan bauran pemasaran 7P
a. Produk
Buah dan sayur segar dengan kualitas yang terjamin karena

dilakukan controlling dan handling dari ladang petani hinnga ke

minimarket.
b. Price
Sasaran dari produk kami adalah masyarakat menegah ke atas,

hotel dan restoran yang aware terhadap kesegaran dan kualitas

sayur dan buah. Tentu saja harganya sedikit lebih mahal jika

dibandingkan dengan sayur dan buah di pasar tradisional, tetapi

bisa bersaing dengan minimarket maupun supermarket lain

yang juga menjual sayur dan buah segar. Karena kami

bekerjasama langsung bersama kelompok tani yang ada di

daerah daerah penghasil buah dan sayur tanpa perantara.


c. Place
Ritel berada di kota Makassar dengan jalur distribusi yang telah

dirancang dengan prinsip optimasi dengan asumsi bahwa

perilaku konsumen di kota Makassar cenderung ingin

berbelanja di ritel modern yang praktis dan nyaman.


d. Promosi
Untuk memperkenalkan dan menarik konsumen kami akan

melakukan promosi melalui media baik itu social media, media

elektronik, maupun media cetak dengan dengan menggunakan


titik tekan kesehatan dan manfaat mengomsumsi sayur dan

buah
e. People
Faktor penting dalam people adalah attitude dan motivation

dari. Moment of truth akan terjadi pada saat terjadi kontak

antara karyawan dan konsumen. Attitude sangat penting, dapat

diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti penampilan

karyawan, suara dalam bicara, body language, ekspresi wajah,

dan tutur kata. Sedangkan motivasi karyawan diperlukan untuk

mewujudkan penyampaian pesan dan jasa yang ditawarkan pada

level yang diekspetasikan. Oleh karena itu proses seleksi yang

pas sangat kami perhatikan.


f. Process
Quality Assurance adalah hal yang sangat penting kami

perhatikan dalam bisnis proses ini. Sayur dan buah segar dari

petani terlebih dahulu harus melalui proses sortir agar kualitas

produk bisa terjaga. Kriteria yang diberlakukan adalah ukuran,

bobot, dan bentuk. Produk yang lolos sortir kemudian

didistribusikan dengan mobil truk khusus ke warehouse lalu di

packing sebelum display. Semua proses ini dilakukan dalam

waktu yang berurutan dari dan dalam waktu sesingkat-

singkatnya agar kesegaran dari sayur dan buah tetap terjaga.


g. Physical Evidence
Kami juga sangat memperhatikan interior, perlengkapan

bangunan, termasuk lightning system, dan tata ruang yang

lapang yang dapat mempengaruhi mood pengunjung. Bangunan

harus dapat menciptakan suasana dengan memperhatikan

ambience sehingga memberikan pengalaman kepada


pengunjung dan dapat memberikan nilai tambah bagi

pengunjung, khususnya menjadi syarat utama menjadi kelas

market khusus.
4. Key Barriers
Untuk mempertahankan posisi sebagai market leader dalam sayur

dan buah segar, maka terdapat beberapa hal yang menjadi

keunggulan bisnis ini, yaitu :


a. Quality Assurance
b. Pemberdayaan petani lokal
c. Design sistem logistik
d. Citra perusahaan sebagai social bisnis
Buah dan sayur segar dengan kualitas yang terjamin karena

dilakukan controlling dan handling dari ladang petani hinnga ke

minimarket. Jalinan kerjasama yang kuat antara petani lokal dan

perusahaan sebagai salah satu focus utama. Karena perusahaan

menjadikan minimarket sebagai ritel modern untuk mereka

B. Permintaan Produk

1. Perkembangan permintaan saat ini

Dewasa ini, kalau kita cermati, permintaan akan buah buah

segar semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran

masyarakat akan pentingnya buah buahan sebagai penunjang

kebutuhan vitamin bagi tubuh. Terlebih dengan ditunjang oleh

beragam cara yang mudah bagi masyarakat untuk mendapatkan buah

buah segar.

a) Customer Tetap

Kebutuhan atau permintaan akan sayur dan buah oleh Restoran,

Rumah Sakit, hotel, dan usaha cathering khususnya di daerah

Makassar memiliki permintaan yang tetap dan berpola, serta standar


yang ditetapkan sendiri.

b) Customer Tidak Tetap

Permintaan sayur dan buah di Makassar terus meningkat tiap

tahunnya

2. Permintaan Masa yang akan dating (lengkapi dengan grafik permintaan)

C. Analisa Kompetitor
1. Kompetitor

a. Direct Competition :
Carefour
Giant
b. Indirect competition :
Pasar Tradisional
c. The key competitor
1) Carefour
2) Giant
a) Kelebihan :
menyediakan beragam produk makanan termasuk bahan

pangan sayuran segar. Ketersediaan sayuran segar yang

ditawarkan terdiri dari sayuran lokal maupun sayuran

impor dengan jenis yang lebih beragam dibandingkan

dengan tempat lain. Menjual segala kebutuhan rumah

tangga sehingga tidak hanya produk sayur dan buah.

Penyediaan lokasi pembelian oleh customer yang

nyaman dan lengkap.


b) Kekurangan :
Tidak fokus terhadap satu jenis kelompok produk

sehingga kualitas masih bisa diragukan, harga lebih


mahal karena perpindahan produk secara tidak

langsung ( melalui distributor ), selain itu tidak efisien

jika melakukan penjualan ke customer karena target

pasar harusnya end user.

d. Market Share

Target Market Share yang ingin diraih dalam setahun adalah

sebesar 30 % dari keseluruhan permintaan buah dan sayur di

Kota Makassar

D. Analisa Persaingan Bisnis

Untuk melakukan analisis terhadap kondisi persaingan pada usaha toko

FreshMart, maka kami menggunakan analisis Matrik Persaingan, yaitu

dengan cara :

a. Membandingkan usaha satu dengan usaha lain yang sejenis pada faktor

persaingannya, semakin bagus maka semakin tinggi skornya. Skala

penilaian yang digunakan adalah skala 1 5 .

b. Dengan membandingkan tingkat kepentingan dari masing masing

faktor. Semakin penting, maka skornya semakin tinggi. Skala penilaian

yang digunakan adalah skala 1 5 . Tabel Matrik Analisis Tingkat

Persaingan.

Tabel 3.2
Faktor Pasat tradisional Carefur Giant FreshMart

persianga A. A.
A B A.B A B A B A B A.B
n B B
Kekuatan

Relatif

Berdasarkan pada tabel matrik analisis tingkat persaingan, maka dapat

disimpulkan bahwa usaha FreshMart menduduki pada perigkat teratas

untuk kekuatan kompetitifnya, sedangkan pesaing yang paling besar adalah

swalayan. Kelemahan dari FreshMart terletak pada Lokasi Toko yang

kurang menguntungkan dibandingkan dengan lokasi dari swalayan. Oleh

karena itu harus ada pembenahan dan evaluasi terhadap lokasi FreshMart

agar nantinya mudah dijangkau oleh konsumen.

E. Analisis Kelayakan Pemasaran

Dalam melakukan analisis Permintaan, kami menggunakan model matrik

pembobotan berskala 1 5

Keterangan :
Sangat Lemah :1
Lemah :2
Sedang :3
Kuat :4
Sangat Kuat :5

Tabel 3.1
Kriteria penilaian
Sangat Sangat
No Item yang Dinilai
Lemah Sedang Kuat
lemah kuat
1 SDM
2 Pesaing
3 Konsumen
4 Teknologi
5 Mode/tren
6 Armada pemasaran
7 Harga
8 Promosi
9 Distribusi
10 Produk dan lini produk
11 Mutu produk
12 Peraturan pemerintah
13 Lingkungan bisnis
14 Ketersediaan bahan baku
15 Rencana pemasaran
16 Penyimpanan produk
17 Margin laba
18 Ketersediaan modal
19 Pangsa pasar
20 Manajemen pemasaran
TOTAL BOBOT

Interval = Nilai tertinggi dari interval Nilai terendah dari interval


Jumlah Kelas
=51
5
= 0,8
maka

1,00 1,80 = Sangat Tidak Layak

1,81 2,60 = Tidak Layak

2,61 3,40 = Sedang

3,41 4,20 = Layak

4,21 5,00 = Sangat Layak

Untuk mengetahui layak atau tidaknya dari segi pemasaran maka dapat

dicari dengan rumus :

Kelayakan usaha = (Total Bobot)(Jumlah Bobot )


..

Berdasarkan hasil yang diperoleh sebesar maka usaha toko buah dan

sayur dari sisi pemasaran dikatakan layak karena masuk pada range

F. Program Pemasaran

a. Tingkat pelayanan

Dalam memasarkan buah dan sayur kami memberikan layanan yang

memuaskan melalui layanan pemesanan preorder, delivery, memilih

sendiri buah di rak buah. Dan bagi customer tetap dapat menentukan

standar yang dinginkan masing-masing

b. Penetapan harga

Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan

harga berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami

mencari keuntungan yang relatif sehingga dapat menjalankan usaha

secara kontinyu untuk meningkatkan pangsa pasar

Faktor yang berpengaruh terhadap penetapan Harga oleh FreshMart

berdasarkan:

1) Jenis Customer

Harga yang diberikan untuk Customer Tetap akan realtif lebih murah

dibandingkan dengan customer tidak tetap, hal tersebut karena

jumlah permintaan sayur buah oleh customer tetap akan bertahan

dengan konstan dalam kurung waktu yang cukup lama. Sedangkan

Customer tidak tetap cenderung lebih murah.

3) Ketersediaan Stok Produk

Ketersediaan Produk menjadi faktor yang berpengaruh terhadap


penetapan harga, jumlah ketersediaan barang berbanding terbalik.

4) Harga Pokok Produk, yaitu harga yang diberikan langsung dari

petani sayur dan atau buah kepada pihak FreshMart.

5) Biaya Transportasi yaitu biaya yang dikeluarkan dari proses

pengiriman bahan baku hingga sampai pada pihak FreshMart

6) Biaya Pengemasan (Packaging)

7) Biaya Operasional Meliputi Upah tenaga kerja, penggunaan listrik

dan air

c. Kegiatan promosi

Beberapa kegiatan promosi yang dilakukan guna meningkatkan adalah

dengan melalui promosi di media masa cetak, Billboard, Catalog.


BAB IV

ASPEK TEKNIS DAN OPERASIONAL

A. Perencanaan Produk
1. Klasifikasi produk dari Supplier Berdasarkan Masa panen
Tabel 4.1 Jenis Produk Sayuran Dan Buah-Buahan Di Kab. Gowa
No Jenis Sayur dan Buah Masa panen
1. Bayam 3 minggu
2. Buncis
3. Kangkung 1 bulan
4. Sawi
5. Daun bawang
6. Bawang merah
7. Cabai besar
8. Cabai rawit
9. Kacang merah
10. Kacang panjang
11. Kembang wol
12. Semangka 2 bulan
13. Stroberi
14. Terong
15. Tomat
16. Brokoli
17. Bawang putih
18. Kentang
19. Ketimun
20. Kubis 3 bulan
21. Melon
22. Paprika
23. Wortel
24. Labu siam
25. Mangga
26. Pare
27. Papaya
4 bulan
28. Petai
29. Pisang
30. Rambutan
31. Manggis
5 bulan
32. Markisa
33. Alpukat
34. Salak
35. Nangka
36. Sirsak
6 bulan
37. Jambu biji
38. Jambu air
39. Jeruk besar/ bali
40. Merica 7 bulan
41. Langsat
8 bulan
42. Kunyit
43. Jeruk siam 9 bulan
44. Durian 11 bulan
45. Jahe
46. Nanas 12 bulan
47. Buah naga

Tabel 4.2 Jenis Produk Sayuran Dan Buah-Buahan Di Kab. Takalar


No Jenis Sayur dan Buah Masa panen
1. Tague 1 minggu
2. Bayam
3. Kangkung
1 bulan
4. Sawi
5. Terong
6. Cabe besar
7. Cabe rawit
8. Daun bawang
9. Semangka 2 bulan
10. Bawang merah
11. Tomat
12. Kacang hijau
13. Melon
14. Kacang panjang 3 bulan
15. Ketimun
16. Pisang
17. Rambutan 4 bulan
18. Mangga
19. Nangka
20. Sirsak 6 bulan

2. Mutu Produk
B. Customer

1. Customer Tetap

a) Jumlah

b) Lokasi

2. Customer Tidak Tetap

C. Penentuan Lokasi

1. Supplier

Daerah yang menjadi supplier FreshMart adalah Gowa dan Takalar,

karena sebagian besar komoditi yang akan menjadi produk kami tersedia

di daerah tersebut. Adapun jarak dari supplier ke Makassar :


Gowa (Malino) Makassar : 63 km
Takalar (Polombangkeng Selatan) - Makassar : 45 km
Pengunaan bahan bakar yang dipakai adalah 150.000 untuk sekali

malino- Makassar dan 100.000 untuk sekali angkut Takalar- Makassar

Tabel 4.3 Indikator Kinerja Supplier


No Kriteria Indikator Supplier
Kebersihan sayur dan buah
1 Quality
Sayur dan buah yang cacat (rusak/ ukuran tidak sesuai

2 Cost Harga Sayur dan Buah


Presentasi Ketepatan Kuantitas Produk yang
3 Delivery Dikirim
Presentasi Ketepatan Waktu Pengiriman
Prosentase dipenuhinya permintaan perubahan jumlah
sayur dan buah yang dipesan
4 Flexibility
Prosentase dipenuhinya permintaan perubahan waktu
pengiriman sayur dan buah
5 Responsiveness Prosentase supplier merespon masalah
Tabel 4.4 Bobot kriteria
No Kriteria Bobot
1 Quality 0,472
2 Cost 0,196
3 Delivery 0,155
4 Flexibility 0,098
5 Responsiveness 0,079

Tabel 4.5 Bobot Indikator Kinerja Supplier


No Kriteria Bobot
1 Kebersihan sayur dan buah 0,236
2 Sayur dan buah yang cacat (rusak/ ukuran tidak sesuai 0.236
3 Harga Sayur dan Buah 0,196
4 Persentasi Ketepatan Kuantitas Produk yang Dikirim 0,77
5 Persentasi Ketepatan Waktu Pengiriman 0,78
6 Persentase dipenuhinya permintaan perubahan jumlah sayur dan
buah yang dipesan 0,48

7 Persentase dipenuhinya permintaan perubahan waktu pengiriman 0,48


sayur dan buah
8 Persentase supplier merespon masalah 0,079

Tabel 4.6 Data Realiasasi dan Targer Untuk Beberapa Supplier


No Kriteria Indikator Wilayah.X Wilayah.Y Wilayah.Z
Kinerja Aktua Target Aktua Target Aktua Target
Supplier l l l
1 Quality Kebersihan
sayur dan
buah

Sayur dan
buah yang
cacat (rusak/
ukuran tidak
sesuai
2 Cost Harga Sayur
dan Buah
3 Delivery Persentasi
Ketepatan
Kuantitas
Produk yang
Dikirim
Persentasi
Ketepatan
Waktu
Pengiriman
4 Flexibility Persentase
dipenuhinya
permintaan
perubahan
jumlah sayur
dan buah yang
dipesan

Persentase
dipenuhinya
permintaan
perubahan
waktu
pengiriman
sayur dan
buah
5 Responsivenes Persentase
s supplier
merespon
masalah

Tabel 4.7 Skor Kinerja Kriteria


No Kriteria Bobot Wil. X Wil. Y Wil. Z Keterangan
1 Quality 0,472 Hight Is Better
2 Cost 0,196 Hight Is Better
3 Delivery 0,155 Hight Is Better
4 Flexibility 0,098 Hight Is Better
5 Responsiveness 0,079 Hight Is Better

Tabel 4.8 Skor Kinerja Kriteria Keseluruhan


Supplier Skor Keseuruhan
Wilayah X %
Wilayah Y %
Wilayah Z %

Maka Wilayah dengan Skor Kinerja Kriteria Tertinggi akan

dipilih sebagai Supplier Untuk FreshMart

2. Ritel

Penentuan Lokasi Ritel adalah Menggunakan Factor Rating, Lokasi

yang menjadi pilihan adalah Jalan A.P Pettarani dan Jalan Perintis

Kemerdekaan dengan variabel pertimbangan sebagai berikut.


Tabel 4.9 Skor Kriteria Penentuan Lokasi Ritel
Skor
Kriteria Perintis
A.P Pettarani Hertasning
kemerdekaan
Skala Ekonomi
Karakteristik Demografi dan
lifestyle
Iklim Bisnis (tren pasar, tren
tenaga kerja)
Persaingan
Rentang kendali Manajerial
(Span of managerial control)
Isu lokasi

D. Jenis Transportasi

Jenis transportasi yang digunakan terdiri atas 2 jenis kendaraan yaitu 2 unit

motor yang telah didesain untuk mengantar sayur dan buah dari ritel

Makassar customer yang memesan dalam jumlah besar, 2 unit mobil box

besar yang telah didesain untuk menempatkan sayur dan buah dengan baik

serta menjaga kualitas produk dari supplier

E. Mesin dan Peralatan

Mesin dan perlatan penunjang fresh mart terdiri


atasmesin packing, peralatan kasir yang menggunakan scanner barcode, AC,

keranjang, rak untuk produk, timbangan, dan freezer warehouse

F. Manajemen Tenaga Kerja dan Sumberdaya


RUPS

Dewan
komisaris

Direktur
Utama

Manajer Manajer Manajer


Manajer
Keuangan Pemasaran Logistik Operasional
Ritel

Karyawa Karyawa Karyawa


n n n

Dalam menjalankan usaha retail menggunakan karyawan sebanyak

orang,1 orang sebagai pimpinan, Terdapat 4 Manajer yaitu manajer

keuangan, manajer pemasaran yang membawahi 2 orang karyawan,


manajer logistik dimana dibawahnya terdapat 4 orang sebagai driver dan

2 pengawas yang bertugas menyortir produk Supplier,dan manajer

oprasional ritel membawahi 6 orang yang bertugas di retail.

G. Bisnis Proses dan Pola Distribusi

BAB V
ASPEK FINANSIAL

A. Kebutuhan Dana Investasi

a. Investasi harga tetap

Investasi ini mencapai Rp 10.400.000,-b. Biaya pra operasi

Biaya pra operasi mencapai Rp 884.600.000,- yang digunakan untuk

proses pembelian tanah dan mendirikan bangunan.

b. Modal kerja
Modal kerja digunakan untuk membiayai seluruh aktiva lancar yang

mencapai Rp 305.000.000,-
Total kebutuhan dana Investasi = Rp 1,2M

B. Rencana Pembelanjaan dan Sumber Dana

Gaji karyawan

- 1 Dewan Komisaris

- 4 Manajer Rp 36.000.000

Rp 120.000.000
- 4 Driver
Rp 144.000.000
- 6 penjaga retail
Jumlah gaji Tenaga Kerja Rp 300.000.000

Biaya listrik Rp 30.000.000

Biaya Telp. Rp 6.000.000

Biaya transportasi
- Supplier (Malino) ke Rp 18.000.000
Makassar
- Takalar ke Makassar

- Retail Ke Customer

Rp 5.000.000
Plastik packaging
Rp 5.000.000
Sterofoam produk
Perlengkapan kebersihan Rp 500.000

MC Komp/Machin Teller 2th RP 1.000.000


MC kendaraan 5th Rp 10.000.000
MC rak pendingin 3th Rp 10.000.000
MC Freezer 3th Rp 10.000.000
Rp 407.500.000
Jumlah Biaya

C. Rencana Kebutuhan Dana


1. Aktiva Tetap

Nama Aset Harga Satuan


Bangunan Rp 500,000,000.00 10 Tahun
Mesin Packing Rp 1,580,000.00 1 Unit
Peralatan Kasir Rp 9,500,000.00 1 Set
Keranjang Rp 1,200,000.00 30 buah
AC Rp 4,766,000.00 2 Unit
Timbangan Digital Rp 1,800,000.00 1 Unit
Timbangan Besar Rp 3,000,000.00 2 Unit
Rak pendingin Rp 70,000,000.00
CCTV Rp 4,850,000.00 1 Unit
Total Harga Rp 596,696,000.00
Biaya Unit Motor
Motor Rp 12,852,000.00 2 Unit
Baket Motor Rp 1,200,000.00 2 Unit
Biaya Pasang Rp 300,000.00 2 Kali
Total Harga Rp 28,704,000.00
Biaya Unit Mobil
Mobil (Toyota Dina) Rp 224,950,000.00 2 Unit
Rak Mobil Rp 4,700,000.00 2 Unt
Biaya Pasang Rp 800,000.00 2 Kali
Total Harga Rp 460,900,000.00
Total Aktiva Rp 1.086.300.000

2. Aktiva Lancar (Biaya Variabel)


D. Proyeksi Keuangan

1. Proyeksi Pendapatan
a. Perhari
b. Perbulan
c. Pertahun
2. Proyeksi Biaya Pertahun

3. Proyeksi Rugi / Laba

4. Proyeksi Kemampuan Peluanasan Hutang (pertahun dengan biaya


15%)

5. Perhitungan Kelayakan Usaha

a. Payback Period

b. Net Present Value

c. Indeks Probabilitas

d. Internal Rate Of Returns

e. Break Event Point

Perhitungan laba /rugi yaitu dengan menghitung selisih dari pendapatan

dengan pengeluaran.

Laba/Rugi = Pendapatan Pengeluarn

Dengan demikian laba yang diperoleh per tahun dalam penjualan Roti

adalah sebesar

1. Proyeksi kemampuan pelunasan hutang


Aspek Finansial
A. Kebutuhan dana investasi
1. Investasi harga tetap
Investasi harga tetap berupa aset fisik pra operasi dengan total harga
Rp.1.086.300.000

2. Modal kerja
Modal kerja yang digunakan untuk membiayai aktiva lancer yaitu dengan
total haga Rp.596.000.000

B. Rencana pembelajaan dan sumber dana


1. Modal sendiri
Modal sendiri Rp.560.700.000
2. Pinjaman bank
Pinjaman bank Rp.1. 121.600.000

C. Rencana kebutuhan dana


1. Aktiva tetap
Aktiva tetap atau asset tetap
Nama Aset Harga Satuan
Bangunan Rp 500,000,000.00 10 Tahun
Mesin Packing Rp 1,580,000.00 1 Unit
Peralatan Kasir Rp 9,500,000.00 1 Set
Keranjang Rp 1,200,000.00 30 buah
AC Rp 4,766,000.00 2 Unit
Timbangan Digital Rp 1,800,000.00 1 Unit
Timbangan Besar Rp 3,000,000.00 2 Unit
Rak pendingin Rp 70,000,000.00
CCTV Rp 4,850,000.00 1 Unit
Total Harga Rp 596,696,000.00
Biaya Unit Motor
Motor Rp 12,852,000.00 2 Unit
Baket Motor Rp 1,200,000.00 2 Unit
Biaya Pasang Rp 300,000.00 2 Kali
Total Harga Rp 28,704,000.00
Biaya Unit Mobil
Mobil (Toyota Dina) Rp 224,950,000.00 2 Unit
Rak Mobil Rp 4,700,000.00 2 Unt
Biaya Pasang Rp 800,000.00 2 Kali
Total Harga Rp 460,900,000.00
Total Aktiva Rp 1.086.300.000
2. Aktiva lancar
Aktiva lancar atau biaya variable

Nama Aset Harga Satuan


Biaya transportasi Rp 48,000,000.00 660 ton/tahun
Biaya tenaga kerja Rp 468,000.000.00 15 orang/tahun
Biaya listrik Rp 30,000,000.00 1 tahun
Biaya telepon Rp 6,000,000.00 1 tahun
Biaya produk Rp 6.129.810.000.00 1 tahum
Biaya air Rp 13.998.000.00 1 tahun
Total harga Rp 6.695.808.000.00

Gaji karyawan (Dalam Tahun)

- 1 Dewan Komisaris Rp 84.000.000

- 4 Manajer Rp 192.000.000

Rp 96.000.000
- 4 Driver
Rp 144.000.000
- 6 penjaga retail
Rp. 48.000.000
- 2 Penyortir Produk

Jumlah gaji Tenaga Kerja Rp 468.000.000

Biaya listrik Rp 30.000.000

Biaya Telp. Rp 6.000.000

Biaya transportasi

- Supplier (Malino) ke Rp 18.000.000


Makassar
- Takalar ke Makassar

- Retail Ke Customer

Rp 5.000.000
Plastik packaging
Rp 5.000.000
Sterofoam produk
Perlengkapan kebersihan Rp 500.000

MC Komp/Machin Teller 2th RP 1.000.000


MC kendaraan 5th Rp 10.000.000
MC rak pendingin 3th Rp 10.000.000
MC Freezer 3th Rp 10.000.000
Rp 407.500.000
Jumlah Biaya

D. Proyeksi keuangan
1. Proyeksi pendapatan ( Perhari, perbulan, pertahun )
Pendapatan perhari adalah Rp. 22.230.000, pendapatan perbulan adalah
Rp.666.900.000, dan pendapatan pertahun adalah Rp.8.113.950.000

2. Proyeksi biaya pertahun


Proyeksi biaya pertahun adalah aktiva lancar ditambah dengan pajak
penghasilan usaha Rp. 81.139.500 (Pajak penghasilan 1%) jadi total
harga adalah Rp. 6. 460.947.500

3. Proyeksi laba /rugi


Proyeksi laba/rugi adalah pendapatan dikurangi aktiva lancar yaitu Rp.
1.653.002.500

Anda mungkin juga menyukai