Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN STRATEGIK

ANALISIS STRATEGIK PADA PT WIJAYA KARYA

OLEH :

DENADA NUR HARDIYANTI (16420006)

SILVIA MURNI ASIH (16420079)

ERICHA VIRDANA P (16420020)

ALLIFIA MURNI ASIH (16420039)

ADELIA
I. ANALISIS VISI DAN MISI

Visi

Visi yang dibuat oleh perusahaan digunakan untuk menjawab pertanyan “what will our
business be?”. Visi 2020 dari WIKA yaitu menjadi salah satu perusahaan terbaik dibidang
Engineering Procurement dan Construction (EPC) dan investasi integrasi di Asia tenggara.
Dalam terlihat jelas bahwa wika ingin mejadi market leader di kawasan asia tenggara. Hal
tersebut sudah terbukti dengan adanya berbagai prestasi dan berbagai penghargaan yang
diberikan kepada WIKA dan dengan adanya perkembangan ekspansi WIKA di luar negeri
menunjukkan bahwa wika telah mencapai visinya untuk menjadi perusahaan terbaik dibidang
EPC di kawasan Asia tenggara.

Misi

Misi yang disusun oleh perusahaan mengacu pada visi suatu perusahaan. Menurut David
(2007:64) ada sembilan karakteristik yang harus terangkum dalam suatu misi, karena misi
perusahaan merupakan bagian dari proses strategic management yang akan dipublikasikan
kepada masyrakat. Wika sendiri telah menyusun misi mereka dengan sangat baik, dikaitkan
dengan sembilan karakteristik yang dibuat oleh david maka pengembangan misinya terdiri
dari:

1. Customer, konsumen wika sendiri sesuai dengan misinya yaitu konsuemn domestik
(proyek pemerintah, BUMN, dan perusahaan swasta) dan konsumen luar negeri
(Malaysia, Aljazair, Timor Leste, Myanmar, Arab Saudi)
2. Products or Services, sesuai dengan misi produk yang dihasilkan wika yaitu berupa
produk-produk energi, industri, dan infrastruktur terpadu yang unggul.
3. Markets. Berdasrakan misi yang ditetapkan oleh WIKA, pasar yang dituju oleh WIKA
yaitu pasar domestik dan pasar luar negeri.
4. Technology, sesuai misinya WIKA terus mengembangkan teknologi yang dipakainya
untuk memenuhi keinginan konsumen. Contoh berbagai proyek berskala besar dan
berteknologi tinggi, diantaranya:
a. Jembatan Layang Sudirman dan KS Tubun dengan menggunakan teknologi
Incremental Launching Method (ILM).
b. Jembatan Layang Pasupati Bandung yang merupakan jembatan layang terpanjang
di Indonesia dengan teknologi Cable Stayed.
c. Jembatan Layang Cikupang-Tol Cipularang Jawa Barat yang merupakan jembatan
pilar tertinggi di Indonesia.
d. Jembatan Surabaya Madura.
5. Concern for Survival, growth and profitability. Sesuai dengan salah satu misinya yaitu
“Menjalankan praktek etika bisnis untuk menjadi warga usaha yang baik dan
memelihara keberlanjutan perusahaan” menunjukan bahwa WIKA secara jelas
memiliki komitmen terhadap kelangsungan hidup perusahaan, pertumbuhan dan
kemampuan untuk menghasilkan laba.
6. Philosophy, dalam misinya WIKA terus memprioritaskan kliennya serta pemangku
kepentingan utama dalam bisnisnya.
7. Self-concept, “Mengimplementasikan “Best Practice” dalam sistem manajemen
terpadu” menjelaskan bahwa WIKA memiliki keunggulannya tersendiri dalam hal
manajemennya dibandingkan dengan pesaingnya.
8. Concern for Publice Image , berdasarkan misinya yaitu menjalankan praktek etika
bisnis untuk menjadi warga usaha yang baik, membuktikan bahwa WIKA memiliki
respons terhadap masalah-masalah sosial, kemasyarakatan maupun terhadap masalah
lingkungan. Hal tersebut sesuai dengan beberapa program yang telah dilakukan WIKA
seperti program CSR, antaralain:
a. WIKA GO GREEN
b. WIKA bangun kecerdasan anak melalui kompetisi sempoa terbuka
9. Pegawai
Mempertahankan nilai kepuasan pegawai (Employee SatisfactionIndex/ESI) terbaik.

Menurut kami dari penjelasan di atas mengenai misi, terdapat beberapa misi yang belum
memenuhi sembilan karakteristik yang dibuat oleh david, maka karena itu kami selaku
konsultan memberikan saran berupa penambahan misi diantaranya:

1. Menyesuaikan produk yang diproduksi berdasarkan iklim dan budaya tempat


tinggal dari konsumen yaitu konsumen domestik dan konsumen luar negeri.
2. Menciptakan produk dengan kualitas dan teknologi yang tinggi untuk memenui
keinginan konsumen.
3. Mengutamakan keinginan dan kepentingan konsumen serta pemangku
kepentingan utama.
4. Menambah kegiatan CSR untuk terus memperbaiki diri sebagain warga usaha
yang baik.
5. Memperhatikan setiap keinginan karyawan dan memberikan fasilitas yang baik
kepada karyawan.

Peluang dan Tantangan Eksternal PT. Wijaya Karya Tbk.

Menurut Duncan (1972) yang dimaksud dengan lingkungan eksternal perusahaan adalah
berbagai faktor yang berada di luar organisasi yang harus diperhitungkan oleh organisasi
perusahaan pada saat membuat keputusan. Perusahaan harus memperhitungkan berbagai
perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal perusahaan karena lingkungan eksternal
perusahaan dapat memberikan tantangan bagi keberlangsungan perusahaan. Selain menjadi
tantangan bagi perusahaan, lingkungan eksternal perusahaan juga dapat memberikann
berbagai peluang yang dapat dieksploitasi oleh perusahaan untuk memperoleh profit.
II. KEY SUCCESS FACTOR

Penetapan key success factor (KSFs) bertujuan untuk mengetahui wilayah aktivitas bisnis
yang harus berjalan dengan benar untuk mencapai sasaran bisnis, sehingga diperlukan suatu
pengukuran kinerja untuk mengetahui sejauh mana perusahaan telah menjalankan
komitmennya terhadap strategi yang telah ditetapkan. Berikut adalah KSFs yang ditetapkan
untuk mencapai sasaran bisnis, yaitu:

1. Kualitas produk :
Meningkatkan kapasitas produksi dan konsistensi mutu produk
2. Kualitas sumber daya manusia :
Meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya keuangan dan tingkat pengembalian
investasi
3. Pelayanan :
Meningkatkan pelayanan dan kemampuan enjiniring melalui program. Penerapan
sistem informasi yang terintegrasi di seluruh unit kerja, meningkatkan sistem
manajemen perusahaan.

III. KARAKTERISTIK INDUSTRY

Beton

Bisnis konstruksi yang berkembang di Indonesia menjadi salah satu alasan bagi perusahaan
untuk mengambil langkah dan terlibat dalam mendukung perkembangan industri beton yang
sejalan dengan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Unit bisnis ini
dikelola oleh Entitas Anak yaitu, WIKA Beton serta WIKA Kobe, dan WIKA Krakatau
Beton.

Sejak tahun 1977, Perseroan mulai fokus pada industri beton pracetak dengan
mengembangkan produk untuk perumahan. Inisiatif ini berkembang dengan menciptakan
lebih banyak produk seperti tiang pancang beton untuk jalur distribusi energi dan bantalan
beton yang dapat digunakan dalam berbagai proyek. Diversifikasi usaha diterapkan secara
konsisten oleh Perusahaan untuk mencapai kebutuhan produk beton pracetak dan untuk
mengakomodasi proyek besar bekerjasama dengan negara-negara lain.

Fasilitas Industri

Fasilitas Industri merupakan bagian dari Unit Bisnis yang fokus pada prospek fabrikasi baja
dan pengembangan strategi pemasaran yang dilakukan oleh Entitas Anak yaitu, WIKA
Industri & Konstruksi yang bergerak di bidang konstruksi industri. Fabrikasi baja sering
digunakan sebagai indikator ekonomi karena mengacu pada perannya dalam pembangunan
infrastruktur dan ekonomi. Oleh karena itu, Perseroan berupaya untuk menjaga kepuasan
pelanggan dengan memenuhi standar manajemen internasional, ISO 9001: 2008, ISO / TS
16949: 2009, dan OHSAS 18001: 2007. Selain itu, pengalaman Perusahaan dalam industri ini
akan mendukung WIKA Industri & Konstruksi dalam mengembangkan bisnisnya lebih
kompetitif untuk semua pelanggan dan stakeholder utamanya.
Bitumen

Sebagai bagian dari strategi pengembangan bisnis perusahaan, pada akhir 2013, WIKA
mengakuisisi 100% saham PT Sarana Karya (SAKA), di mana 5.000 saham dimiliki oleh
Pemerintah Republik Indonesia.

SAKA adalah perusahaan yang bergerak pada bisnis pengolahan mineral aspal alam. Akuisisi
yang dilakukan bertujuan untuk memperkuat bisnis inti Perseroan dalam pembangunan
infrastruktur dan menjadi pemain utama dalam industri pertambangan di Indonesia.

Terletak di Pulau Buton, saat ini WIKA sedang pabrik yang dapat menghasilkan 50 ribu
metrik ton aspal ekstraksi per tahun dan diharapkan dapat mulai produksi pada 2015. Aspal
tersebut akan digunakan sebagai bahan untuk proyek pembangunan jalan WIKA atau dijual
kepada pihak lain. Dengan saluran distribusi yang SAKA yang luas, baik dalam dan luar
negeri, WIKA percaya bahwa akuisisi ini akan memberikan kontribusi besar untuk
pengembangan usaha WIKA di masa depan.

IV. ANALISIS SASARAN JANGKA PANJANG

Rekomendasi strategi spesifik dan tujuan jangka panjang :

1. Strategi spesifik bagi PT. Wijaya Karya Tbk:

a. Meningkatkan startegi operational excellence management systemnya.


b. Setiap anak perusahaan dari WIKA harus memiliki manajemen strategi yang baik
sebagai tolak ukur perusahaan dalam pencapaiaannya.
c. Meningkatkan strategi manajemen pengetahuannya di masing-masing bidang.
d. Mengembangkan beberapa anak perusahaan barunya agar dapat bersaing dengan
baik di pasarnya.
e. Meningkatkan kualitas produknya dan teknologi modern yang digunakan untuk
memenuhi keinginan konsumen.

2. Tujuan jangka panjang:

Pada saat ini WIKA telah mencapai tingkat kesuksesannya dilihat dari kesuksesan
beberapa proyek yang telah ditanganinya. Berdasarkan dari strategi spesifik diatas
maka kami merekomendasikan tujuan jangka panjang WIKA yaitu meningkatkan
profitnya, memperluas pangsa pasarnya dengan cara meningkatkan ekspansinya ke
beberapa negara lain, dan terus meningkatkan citra perusahaan agar lebih baik lagi di
mata konsumen.
Jenis Sasaran jangka panjang
No Jenis Makna Contoh
1. profitabilitas Setiap anak -
perusahaan dari
WIKA harus memiliki
manajemen strategi
yang baik sebagai
tolak ukur perusahaan
dalam
pencapaiaannya.
2. R&D Meningkatkan srategi mempertahankan
operational excellence human capitalnya
managament
systemnya
3. Pengembangan sdm Meningkatkan startegi menerapkan sistem
manajemen yang canggih
pengetahuannya di
masing-masing
bidang.
4. Pelayanan pelanggan Meningkatkan kualitas meningkatkan kualitas
produknya dan produk dan teknologi
teknologi canggih yang lebih canggih
yang digunakan untuk
memenuhi keinginan
konsumen.
V. ANALISIS LINGKUNGAN SWOT ANALISIS

Perumusan Strategi Induk dengan Analisa SWOT

Tahap selanjutnya ialah analisa SWOT perusahaan sebagai suatu cara untuk mengidentifikasi
berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi perusahaan. Masukkan
untuk analisa SWOT ialah hasil identifikasi lingkungan internal dan eksternal (beserta
lingkungan industri di dalamnya) yang berhubungan dengan visi dan tujuan perusahaan. a)
Kekuatan dan Kelemahan Internal PT. WIKA Beton.

Tabel 4.5 Faktor Internal PT. WIKA Beton

No. Kekuatan (Strengths)

1. Dikenal sebagai produsen Beton Pracetak dengan kualitas dan citra yang baik.

Kapasitas produksi jauh diatas pesaing sehingga Wika Beton memiliki posisi
2. tawar

yang baik terhadap pelanggan khususnya pada proyek pembangunan


infrastruktur.

Memiliki variasi produk yang banyak yaitu 10 SBU dengan 40 jenis produk
3. dan

standar produk yang secara umum sudah diterima dan menjadi acuan bagi

pelanggan maupun pesaing.

Menguasai berbagai macam teknologi produksi beton pracetak sehingga


4. mampu

merespon kebutuhan pasar dengan cepat.

5. Mempunyai SDM yang handal dan berpengalaman dalam bidang engineering,

pabrikasi dan penjualan produk beton.

6. Memiliki mitra kerja yang handal dan bersaing dalam penyediaan material,

peralatan, tenaga kerja, dan modal.


No. Kelemahan (Weaknesses)

Implementasi strategis perusahaan tidak berjalan secara seimbang,


1. menyebabkan

adanya fungsi diperusahaan yang belum sepenuhnya mampu mengikuti


tuntutan

perkembangan.

Fasilitas dan pengelolaan Laboratorium Beton dan Material belum


2. mencerminkan

citra perusahaan sebagai produsen beton pracetak terkemuka.

3. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan kurang terintegrasi dengan program

pemasaran jangka panjang menyebabkan hasil litbang produk kurang


berorientasi

pada kebutuhan pasar.

4. Kemampuan finansial relatif rendah untuk meningkatkan kapasitas produksi

melalui pembangunan pabrik baru.

Produktivitas kurang fleksibel disebabkan salah satunya karena masih


5. memakai

labour intensive-production teknologi

Upaya promosi tidak terprogram dengan baik dapat menyebabkan


6. terhambatnya

proses "estafet" penyebaran informasi

Struktur Harga Pokok Produksi menimbulkan subsidi silang antar produk


7. yang

nilainya tidak diketahui secara tepat dan mengakibatkan rendahnya daya


saing

sebagian SBU

8. Sistem Manajemen piutang yang belum terintegrasi menyebabkan collection

period, nilai piutang, ketergantungan modal usaha pada kredit dan biaya
bunga

bank terus meningkat.


9. Informasi mengenai mitra kerja potensial belum dikelola secara sistematis

menyebabkan ketergantungan pada mitra kerja aktif.

Kemampuan negosiasi dan penguasaan kontrak khususnya untuk proyek-


10. proyek

multinasional relatif rendah.

11. Sistem Pelayanan Purna Jual belum terintegrasi dengan baik antar unit kerja.

Pengelolaan Vendor Angkutan belum terintegrasi dengan baik antar unit


12. kerja.

13. Pembinaan Pelanggan belum dilakukan secara sistematis.

Kesempatan dan Ancaman Eksternal PT. WIKA Beton Tabel 4.6 Faktor Eksternal PT. WIKA
Beton

No. Kesempatan (Opportunities)

Stabilitas politik mendukung jalannya pembangunan nasional sehingga


1. potensi

pasar dalam negeri akan terus mengalami pertumbuhan yang cukup besar.

2. Adanya UU Investasi baru yang cukup fair diharapkan akan mendorong

peningkatan pada investasi disektor konstruksi khususnya Jalan Tol dan


Power

Plant.

Brand image WIKA yang semakin baik akan berpengaruh terhadap


3. peningkatan

perolehan WIKA BETON

Pemerintah akan mendorong pembangunan perumahan dengan pola rumah


4. susun

(Rusun) dan rumah sederhana sehat (RSH).

Sistem Pracetak dan Material Alternatif akan berkembang pesat


5. menggantikan
sistem konvensional.

6. Pasar produsen semen tidak dibatasi secara geografis.

WIKA BETON dikenal dan mendapat apresiasi yang tinggi dari pihak-pihak
7. yang

terkait dengan industri beton pracetak (produk, jasa dan teknologi) baik
didalam

maupun luar negeri.

8. Terdapat berbagai Sistem Manajemen baru yang dapat digunakan untuk

memperbaiki kinerja perusahaan.

9. Tersedia tenaga profesional/perusahaan yang dapat diajak bekerjasama.

No. Ancaman (Threats)

1. Adanya daerah-daerah yang belum digarap dengan baik oleh Wika Beton,

memungkinkan pesaing untuk mendahului masuk dan memperkuat posisi

pasarnya.

2. Pelanggan beralih dari WIKA BETON karena Pesaing menggunakan sistem

produksi dan desain yang lebih ekonomis.

3. Produksi PC Wire dunia semakin berkurang sejalan dengan mening-katnya

produksi PC Bar, sementara WIKA BETON belum siap sepenuhnya untuk


beralih

ke sistem produksi menggunakan PC Bar.

Kesulitan mendapatkan pemasok yang mampu men-supply material alam


4. dalam

jumlah dan kualitas yang diharapkan dapat menyebabkan terganggunya


aktivitas

produksi.

5. Meningkatnya kecenderungan Pelanggan untuk menunda dan menghindari

kewajiban membayar, dapat menyebabkan kesulitan likuiditas, meningkatnya

biaya bunga dan piutang macet perusahaan.


6. Produsen pesaing merebut pasar tradional WIKA BETON melalui upaya

pengembangan range product yang semakin beragam.

7. Perkembangan transportasi laut yang semakin murah akan meningkatkan

kemampuan pesaing menjangkau wilayah pemasaran yang selama ini hanya

dilayani oleh WIKA BETON.

Hubungan sosial dengan masyarakat sekitar Pabrik yang tidak terbina dengan
8. baik

dapat menyebabkan Pabrik WIKA BETON yang berlokasi diluar kawasan


industri

berisiko menghadapi masalah.

Rencana pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai keharusan


9. penempatan

lokasi pabrik di Kawasan Industri dapat menyebabkan turunnya fleksibilitas

pemilihan lokasi pembangunan pabrik baru.

10. Pelanggan cenderung membeli produk dalam satu paket terpasang.

Perhitungan EFAS dan IFAS

Untuk menentukan posisi perusahaan di tengah persaingan industri yang sejenis dilakukan
identifikasi dan pemilihan strategi dengan menggunakan analisa perhitungan EFAS dan IFAS
analisa SWOT. Pembobotan pada setiap indikator menggunakan metode perbandingan
berpasangan atau pairwise comparison. Berikut adalah hasil perhitungan IFAS dan EFAS
(Tabel 4.7 – 4.10).
Strengths – S

Tabel 4.7 Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS) - S

RATIN
BOBOT G
B X
INDIKATOR R

(B) (R)

Dikenal sebagai produsen Beton Pracetak


1. dengan 0.2 5 1

kualitas dan citra yang baik.

Kapasitas produksi jauh diatas pesaing


2. sehingga Wika 0.2 5 1

Beton memiliki posisi tawar yang baik


terhadap

pelanggan khususnya pada proyek


pembangunan

infrastruktur.

Memiliki variasi produk yang banyak yaitu 10


3. SBU 0.15 4 0.6

dengan 40 jenis produk dan standar produk


yang secara

umum sudah diterima dan menjadi acuan bagi

pelanggan maupun pesaing.

Menguasai berbagai macam teknologi


4. produksi beton 0.11 4 0.44

pracetak sehingga mampu merespon


kebutuhan pasar

dengan cepat.

5. 0.17 4 0.68
Mempunyai SDM yang handal dan
berpengalaman

dalam bidang engineering, pabrikasi dan


penjualan

produk beton.

Memiliki mitra kerja yang handal dan bersaing


6. dalam 0.17 5 0.85

penyediaan material, peralatan, tenaga kerja,


dan

modal.

JUMLAH 1 4.57

Weaknesses – W

Tabel 4.8 Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS) - W

BOB
OT RATING
B X
INDIKATOR R

(B) (R)

Implementasi strategis perusahaan tidak berjalan


1. secara 0.07 2 0.14

seimbang, menyebabkan adanya fungsi


diperusahaan

yang belum sepenuhnya mampu mengikuti


tuntutan

perkembangan.
Fasilitas dan pengelolaan Laboratorium Beton
2. dan 0.08 1 0.08

Opportunities – O

Tabel 4.9 External Strategic Factors Analysis Summary (EFAS) - O

BOBOT RATING
B X
INDIKATOR R

(B) (R)

Stabilitas politik mendukung jalannya


1. pembangunan 0.15 4 0.6

nasional sehingga potensi pasar dalam negeri akan

terus mengalami pertumbuhan yang cukup besar.

Adanya UU Investasi baru yang cukup fair


2. diharapkan 0.15 3 0.45

akan mendorong peningkatan pada investasi


disektor

konstruksi khususnya Jalan Tol dan Power Plant.

3. Brand image WIKA yang semakin baik akan 0.12 4 0.48

berpengaruh terhadap peningkatan perolehan


WIKA

BETON

Pemerintah akan mendorong pembangunan


4. perumahan 0.1 3 0.3

dengan pola rumah susun (Rusun) dan rumah


sederhana sehat (RSH).

5. Sistem Pracetak dan Material Alternatif akan 0.1 2 0.2

berkembang pesat menggantikan sistem


konvensional.

Pasar produsen semen tidak dibatasi secara


6. geografis. 0.12 4 0.48

WIKA BETON dikenal dan mendapat apresiasi


7. yang 0.12 4 0.48

tinggi dari pihak-pihak yang terkait dengan


industri

beton pracetak (produk, jasa dan teknologi) baik

didalam maupun luar negeri.

Terdapat berbagai Sistem Manajemen baru yang


8. dapat 0.07 4 0.28

digunakan untuk memperbaiki kinerja


perusahaan.

Tersedia tenaga profesional/perusahaan yang


dapat

diajak bekerjasama.

9. Tersedia tenaga profesional/perusahaan yang


dapat 0.07 4 0.28

diajak bekerjasama.

JUMLAH 1 3.45
Threats – T

Tabel 4.10 External Strategic Factors Analysis Summary (EFAS) - T

BOBOT RATING
B X
INDIKATOR R

(B) (R)

1. Adanya daerah-daerah yang belum digarap


dengan 0.1 2 0.2

baik oleh Wika Beton, memungkinkan pesaing


untuk

mendahului masuk dan memperkuat posisi


pasarnya.

2. Pelanggan beralih dari WIKA BETON karena


Pesaing 0.1 2 0.2

menggunakan sistem produksi dan desain yang


lebih

ekonomis.

3. Produksi PC Wire dunia semakin berkurang


sejalan 0.07 1 0.07

dengan mening-katnya produksi PC Bar,


sementara

WIKA BETON belum siap sepenuhnya untuk


beralih

ke sistem produksi menggunakan PC Bar.

4. Kesulitan mendapatkan pemasok yang mampu


men- 0.14 2 0.28

supply material alam dalam jumlah dan kualitas


yang

diharapkan dapat menyebabkan terganggunya


aktivitas
produksi.

5. Meningkatnya kecenderungan Pelanggan


untuk 0.15 3 0.45

menunda dan menghindari kewajiban


membayar,

dapat menyebabkan kesulitan likuiditas,


meningkatnya

biaya bunga dan piutang macet perusahaan.

6. Produsen pesaing merebut pasar tradional


WIKA 0.07 1 0.07

BETON melalui upaya pengembangan range


product

yang semakin beragam.

7. Perkembangan transportasi laut yang semakin


murah 0.14 2 0.28

akan meningkatkan kemampuan pesaing


menjangkau

wilayah pemasaran yang selama ini hanya


dilayani

oleh WIKA BETON.

8. Hubungan sosial dengan masyarakat sekitar


Pabrik 0.1 1 0.1

yang tidak terbina dengan baik dapat


menyebabkan

Pabrik WIKA BETON yang berlokasi diluar


kawasan

industri berisiko menghadapi masalah.

9. Rencana pemerintah mengeluarkan kebijakan 0.06 1 0.06

mengenai keharusan penempatan lokasi pabrik


di

Kawasan Industri dapat menyebabkan turunnya


fleksibilitas pemilihan lokasi pembangunan
pabrik

baru. 0.07 2 0.14

10. Pelanggan cenderung membeli produk dalam


satu

paket terpasang.

JUMLAH 1 1.85

Posisi PT. WIKA Beton berdasarkan formula perhitungan IFAS dan

EFAS diatas ialah sebagai berikut (Marimin, 2004, p62):

IFAS (sumbu-x) = S − W = 4.57 − 2.27 = 1.15

2 2

EFAS (sumbu-y) = O − T = 3.45 −1.85 = 0.8

2 2
Gambar 4.3 Diagram SWOT PT. WIKA Beton

Berdasarkan pemetaan diagram diatas, PT. WIKA Beton mempunyai kekuatan dan
kesempatan yang sangat baik, sehingga berada pada kwadran I, pertumbuhan dan
pengembangan. Dalam kwadran ini, pangsa pasar dan peluang untuk tumbuh yang dimiliki
perusahaan sangat baik, sehingga diperlukan langkah-langkah strategis untuk melakukan
investasi/pengembangan dalam mengejar pertumbuhan yang agresif. Secara umum, PT.
WIKA Beton memfokuskan pada strategi pertumbuhan dan pengembangan melalui
peningkatan mutu, pelayanan serta harga yang bersaing agar dapat selalu menjawab tantangan
saat ini dan di masa yang akan datang.

Matriks SWOT digunakan sebagai penetapan strategi yang berhubungan dengan keempat
faktor dalam analisa SWOT dan posisi perusahaan pada diagram SWOT. Penetapan strategi
digolongkan menjadi empat bagian, yaitu (Tabel 4.7 – Tabel 4.10):

Strategi Strengths – Opportunities/SO (maxi-maxi), yaitu strategi perusahaan untuk


memaksimalkan kekuatan perusahaan dalam meraih kesempatan yang ada secara maksimal.
Strategi Strengths – Threats/ST (maxi-mini), yaitu strategi perusahaan untuk meminimalisasi
ancaman eksternal dengan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki.
Strategi Weaknesses – Opportunities/WO (mini-maxi), yaitu strategi perusahaan untuk
meminimalisasi kelemahan dengan memanfaatkan kesempatan yang ada.
Strategi Weaknesses – Threats/WT (mini-mini), yaitu strategi perusahaan untuk
meminimaliasasi ancaman dengan meminimalisasi kekurangan yang dimiliki perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai