Anda di halaman 1dari 7

GLOBAL MARKETING

CASE REVIEW:
SAMSUNG’S SURVIVAL OF THE ASIAN FINANCIAL CRISIS

Dosen Pengampu:
Bayu Aji Aritejo, S.E., M.M., M.Si., Ph.D.

oleh
Chaesary Husna Rekinagara 18/436766/PEK/24290
Gandhes Delima Petra 18/436790/PEK/24314
I Made Yoga Dwi Prabawa Mimba 18/432629/PEK/23895
Lintang Ika Permata 18/436810/PEK/24334
Vonezyo Yupanzara Dharomesz 18/436874/PEK/24398

Magister Management
Faculty of Economics and Business
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
2019
CASE SUMMARY

Tahun 1997:
Tahun 1997 merupakan awal mula krisis keuangan Asia menghantam
perekonomian Korea dengan parah, memengaruhi mata uangnya dan situasi neraca
pembayaran. Hal tersebut juga memengaruhi perusahaan Daewoo dan Hyundai
sedang berjuang bertahan hampir delapan tahun setelah krisis. Sementara itu chaebol
(konglomerat) Korea Selatan yang sukses dengan pendapatan lebih dari $50 Miliar
dan lebih dari 60 divisi, yaitu Samsung, merupakan satu-satunya perusahaan yang
bertahan dari krisis.

Tahun 1990-an:
Sebelumnya Samsung dikenal popularitasnya secara global pada akhir Tahun
1980-an dan awal Tahun 1990-an ketika Samsung memperkenalkan chip DRAM
(dynamic random-access memory) di negara Barat, yairu chip dengan kapasitas 1
megabit, yang merupakan terobosan pertama di dunia dalam sektor teknologi pada
saat itu. Hal tersebut membuat Samsung beralih ke pasar Amerika Utara dan Eropa
Barat yang besar, yang dikenal karena kegemaran mereka akan produk-produk
berteknologi maju dan daya beli konsumen yang lebih besar dibandingkan dengan
konsumen Asia.

Tahun 2005:
Usahanya Samsung terbayar. Pada tahun 2005, Samsung telah merebut pasar
TV kelas atas di pasar US, mereknya merupakan penjualan terbaik di US. Samsung
juga dinyatakan sebagai pembuat DRAM dan monitor LCD terbesar. Menurut
peringkat dari IDEA Biggest Award-Winners antara tahun 2003 dan 2007, Samsung
menduduki peringkat pertama dari mengalahkan Apple dan Hewlett-Packard (HP).

1
DISCUSSION QUESTIONS
1) What did Samsung do differently from other firms that also faced the Asian
financial crisis?
Samsung melakukan beberapa hal untuk dapat bertahan dalam krisis
keuangan, contohnya adalah penurunan pekerja sebanyak tiga puluh persen yang
dilakukan agar meningkatkan efisiensi dan menjaga keuntungan dari pihak
perusahaan. Selain itu, Samsung juga terus melakukan inovasi – inovasi terhadap
produknya sehingga mampu tetap bersaing. Samsung sebagai salah satu
perusahaan yang mampu bertahan dalam krisis keuangan Asia yang terjadi pada
1997 juga melihat peluang adanya pasar baru yang dapat meningkatkan
keuntungan pada perusahaan yaitu Amerika Utara dan Eropa Barat. Itulah
beberapa hal yang dilakukan Samsung dalam menghadapi krisis keuangan Asia,
yang mana Samsung menitikberatkan pada peningkatan efisiensi dan tetap
berinovasi demi dapat bersaing di pasar – pasar baru yang menjanjikan
dibandingkan Asia.

2) What should Samsung do to continue to bring in profits in the future?


a) Research and Innovation
Hal yang dapat dilakukan oleh Samsung adalah melakukan riset dan inovasi
terhadap produknya yang berbasis konsumen. Perlunya dilakukan riset dan
Inovasi antara lain untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang selalu
berubah-ubah seiring perkembangan jaman dan pengaruh pasar yang dinamis.
Perubahan cara konsumsi Generasi Millennials dan Gen Z akan suatu produk
menjadi sebuah riset menarik yang perlu dikembangan untuk mendapatkan
inovasi yang mutakhir.

b) Opportunity Seeker
Sebuah perusahaan sebaiknya menjadi visioner dengan melihat peluang bisnis
di masa mendatang. Peluang menjanjikan untuk dapat meningkatkan
keuntungan perusahaan tentunya diikuti oleh perencanaan dan strategi yang
rasional dan dapat memberikan impact yang besar bagi perusahaan. Samsung
dapat melihat bagaimana peluangnya ketika berhasil mengungguli Apple dan
Hewlett-Packard (HP), yang secara tidak langsung akan memengaruhi
konsumen dalam memilih produk. Peluang tersebut dapat dikembangkan

2
menjadi strategi pemasaran baru yang akan lebih mudah dalam menyasar
konsumen dengan spesifik akan pembelian brand Samsung.

c) Menjalin Networking dan Kerja Sama


Samsung dapat menjalin kerja sama melalui networking yang baik dengan
perusahaan lain dibidang terkait atau dibidang lainnya. Misalnya seperti
menggandeng perusahaan retail; yaitu dalam kemudahan pendistribusian
produk Samsung kepada konsumen. Menggandeng perusahaan penyedia
perangkat lunak yang digunakan oleh Samsung dalam produknya juga
merupakan langkah yang baik dalam meningkatkan efisiensi operasional
perusahaan dan menambah value produk yang akan ditawarkan kepada
konsumen.

d) Keep User Stay Not Fade Away


Hal ini berkaitan dengan bagaimana maintenis pengguna brand Samsung.
Samsung tidak hanya akan menjaga brand image-nya saja, tetapi bagaimana
dengan brand yang sudah compatible tersebut tidak menjadi comparable dan
menyebabkan konsumen berpindah ke brand lain. Keputusan Samsung akan
memberikan pelayanan terbaiknya menjadi nilai ukur bagaimana kepuasan
konsumen untuk selalu menjadikan Samsung pilihan pertama mereka.

3) What can global firms do to reduce vulnerability to financial crises?


Terjadinya krisis merupakan mimpi buruk bagi suatu perusahaan karena dapat
dengan drastic menghilangkan konsumen potensial. Secara tidak langsung
penjualan perusahaan akan menurun akibat konsumen yang menjadi lebih picky
saat memutuskan membeli suatu produk. Sifat berjaga-jaga atau berhati-hati
konsumen perlu juga diobservasi lebih lanjut karena konsumen tidak hanya
sebatas membeli produk saja tetapi memikirkan bagaimana dengan after sales
suatu produk itu sendiri.
Perusahaan yang memiliki perspektif masa depan pasti akan mengacu pada
rencana strategis yang mudah diaplikasikan untuk mendapatkan impact. Pada
masa krisis perusahaan sebaiknya menjaga kestabilan kondisi internal perusahaan.
Internal perusahaan yang stabil cenderung dapat menghasilkan rencana strategis
dalam mencetuskan alternatif solusi.

3
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan beberapa perusahaan global dalam
bertahan didalam kerentanan krisis, antara lain:
1) Forecasting
Perusahaan dengan skala global sebaiknya menerapkan sistem forecasting
atau peramalan yang aktual dengan dibantu oleh tenaga ahli guna menentukan
kebijakan-kebijakan yang akan dilakukan di masa mendatang, sehingga ketika
lingkungan mengalami perubahan-perubahan tertentu, perusahaan dalam
kondisi stabil dan tetap menjalankan bisnis seperti biasa karena sudah bersiap
diri dan mampu membaca perubahan di masa mendatang.

2) Local Procurement
Perlunya local procurement diadakan karena perusahaan-perusahaan dapat
menekan biaya impor bahan baku yang dibutuhkan baik suku cadang atau
perlatan yang didapatkan dari negara induk. Selain itu local procurement
dapat meminimalkan risiko fluktuasi harga yang diakibatkan oleh kurs mata
uang yang berbeda dalam kegiatan impor yang dilakukan.

3) Market Expansion
Perlunya market expansion adalah sebagai back up, menjaga perusahaan
utama dalam suatu krisis. Apabila terjadi krisis, operasional bisnis di pasar
ekpansi akan membantu menutupi kerugian krisis. Sasaran ekspansi adalah
negara yang diramalkan akan lebih memberikan dampak positif dan stabil
pada kegiatan bisnis global.
Samsung juga dapat mengambil keuntungan dari sinergi antar kegiatan, yaitu
dapat mengadaptasi produknya lebih cepat dan lebih mudah daripada para
pesaingnya. Juga hadir di sebagian besar negara, Samsung dapat
mengkompensasi risiko pasar yang gagal akibat krisis, menyeimbangkan
kegiatan di seluruh pasar.

4) Merger and Acquisition


Keinginan perusahaan untuk bertumbuh adalah motif paling dasar bagi
perusahaan-perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi. Sejarah M&A
membantu perusahaan dalam menghadapi krisis. Samsung Electronics
membeli raksasa audio mobil A.S. Harman pada bulan Maret 2017 sebesar $8

4
Miliar. Samsung juga menyatakan pada bulan September menyiapkan dana
$300 juta untuk berinvestasi di perusahaan baru dan perusahaan mobil serta
unit bisnis yang berfokus pada self-driving cars. Langkah Samsung ini adalah
bagian dari strategi jangka panjangnya untuk menemukan kekuatan pendorong
generasi selanjutnya dari kelompok Samsung.

5) Partnership and Joint Ventures


Samsung Electronics mengeluarkan bisnisnya dalam 3 langkah utama. Pada
80 ', itu membuat investasi besar dalam industri elektronik global, membangun
pabrik di lokasi tenaga kerja murah seperti Portugal misalnya. SE juga
membangun pusat R&D besar di luar negeri, seperti New York, Tokyo,
Inggris, dan Texas. Itu menjadi salah satu pemasok utama komponen
elektronik di seluruh dunia. Sejak 2000, "Chaebol" memulai partnership dan
joint ventures (dengan Sony untuk layar LCD) untuk menjangkau lebih
banyak negara dan memasuki mereka dengan cara yang lebih mudah. Setelah
itu mulai melompat ke produk konsumen akhir melalui strategi internasional.

5
SOURCES
Premack, Rachel. 2017. Why Samsung Thinks the Key to Its Future (And Profits)
Could Be in The Auto Sector. Forbes.
https://www.forbes.com/sites/rachelpremack/2017/12/07/samsung-
electronics-eyes-autos-to-continue-reaping-record-profits/#4df01f24133f.
Goodman, David. 2017. Samsung to chase big M&A deals on three fronts, says
strategy chief. Reuters. https://www.reuters.com/article/us-samsung-elec-
strategy-m-a/samsung-to-chase-big-ma-deals-on-three-fronts-says-strategy-
chief-idUSKBN1DV5UZ.
Simonin, Dimitri. 2014. International Strategy: The Strategy of Samsung Group.
University of Technology Sydney.
https://www.researchgate.net/publication/285370984.
Seung-Ho Kwon, Dong-Khee Ree, and Chung-Sok Sub. “Globalization Strategies of
South Korean Electronics Companies after the 1997 Asian Financial
Crisis,” Asia Pacific Business Review, 10 (Spring/Summer 2004).
…………pp. 422-440; “The Lessons for Sony at Samsung,” Business Week, October
10, 2005. http://www.samsung.com/.
…………pp. 37–38; “Winners Over the Past Five Years,” BusinessWeek.com, July
30, 2007; and Samsung, http://www.samsung.com/.
Tarigan, J. Yenewan, Swenjiadi. Natalia, Grace. Merger Dan Akuisisi dari Perspektif
Strategis dan Kondisi (Pendekatan Konsep dan Studi Kasus) − Edisi
Pertama. Cet. Ke-1. Yogyakarta: Ekuilibria.

Anda mungkin juga menyukai