adanya faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian. Oleh karena itu,
seorang pemasar harus memahami perilaku konsumen supaya kegiatan pemasaran yang dilakukan
dapat berjalan secara efektif dan efisien. Pemahaman mengenai perilaku konsumen dikategorikan
cukup sulit dan kompleks. Hal ini disebabkan oleh banyaknya variabel yang mempengaruhinya dan
variabel-variabel tersebut cenderung saling berinteraksi satu sama lain.
Menurut Setiadi (2003) faktor-faktor internal individual mempengaruhi perilaku konsumen yaitu
motivasi, kepribadian, pembelanjaan, sikap, persepsi konsumen. Selain faktor-faktor lingkungan
internal, faktor-faktor eksternal individu juga sangat berpengaruh terhadap perilaku pembelian
konsumen.
Menurut Setiadi (2003) faktor-faktor lingkungan ekstern yang mempengaruhi perilaku konsumen
meliputi kelompok rujukan, kelas sosial, budaya, komunikasi. Sedangkan menurut Swastha dan
Handoko (2000) menyatakan bahwa : “Faktor-faktor lingkungan ekstern yang 170
MODERNISASI, Volume 3, Nomor 3, Oktober 2007 mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :
kebudayaan (culture) dan kebudayaan khusus (subculture), kelas sosial (social class), kelompok-
kelompok sosial (social group), kelompok referensi (referensi group), dan keluarga (family)”.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian,
perilaku konsumen dipengaruhi oleh : Selain faktor-faktor lingkungan ekstern, faktor-faktor
psikologis yang berasal dari proses intern individu sangat berpengaruh terhadap perilaku pembelian
konsumen.
Perkembangan pasar digital yang pesat, memiliki dampak pada seluruh aspek kehidupan.
Salah satunya yaitu dalam dunia bisnis dan perilaku konsumen saat akan berbelanja. Sebelum
memutuskan untuk melakukan transaksi pembelian, ada beberapa poin penting yang kini menjadi
pertimbangan konsumen. Seperti produk, merk, supplier, waktu pembelian, jumlah pembelian serta
metode pembayaran. Aspek yang mempengaruhi perilaku konsumen pada pasar digital :
Seperti yang kerap kita lakukan, sebagian besar konsumen saat ini akan mencari tahu
mengenai kualitas dari produk yang dibutuhkan dari review yang ada di internet.
Biasanya mereka akan memanfaatkan halaman pencarian Google, media sosial, atau
kolom testimonial yang terdapat pada toko online. Oleh karena itu, untuk bisa lebih
unggul dibandingkan dengan kompetitor, kita sebagai penjual harus selalu menjaga
kualitas produk dan layanan yang terbaik kepada pelanggan.
Harga murah tidak lagi menjadi satu-satunya daya tarik pelanggan. Bisa jadi kemudahan
dalam pemesanan dan metode pembayaran lebih disukai oleh konsumen. Tren
pembayaran cashless atau non-tunai tengah naik daun, mengharuskan setiap pedagang
menyediakan pembayaran yang lebih mudah. Fitur-fitur canggih yang ada pada sistem
kasir online akan mempersingkat waktu pemesanan, menyediakan metode pembayaran
yang mudah.
Banyaknya penjual yang memberikan produk yang mudah dimodifikasi sesuai selera
konsumen mendorong meningkatnya tren produk sesuai dengan kebutuhan atau
keinginan. Karena itu menghadirkan produk sesuai dengan permintaan atau on demand
menjadi keunggulan. Misalnya, ketika brand usaha menyediakan menu ayam panggang
dengan berbagai macam level kepedasan atau jumlah potongan. Melalui produk atau
layanan yang telah ‘disesuaikan’ dengan kebutuhan pelanggan, konsumen bisa
memberikan kepuasan tersendiri sehingga berdampak pada loyalitas pelanggan tersebut.
DAFPUS
Agus, Aryanto. 2022,Mei 6. Perilaku Konsumen di Era Digital. Diakses pada 15 September 2022
pukul 21.00.
https://infobrand.id/perilaku-konsumen-di-era-digital.phtml/
Mangkunegara, Prabu Anwar. 2002. Perilaku Konsumen. Edisi Revisi. Cetakan Kedua. Bandung :
PT. Refika Aditama.
Nugroho J. Setiadi. 2003. Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. Jakarta: Penerbit Prenada Media.
Winardi dan Suparwarman. 2003. Perilaku Konsumen. Jakarta : Penerbit PT. Bumi Aksara.
Swastha, Basu Dharmesta dan Handoko T. Hani. 2000. Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku
Konsumen. Edisi Pertama. Cetakan Ketiga. Yogyakarta: Penerbit BPFE.