Anda di halaman 1dari 5

SUMATIF KWU

“Analisis Perilaku Diri Sebagai Konsumen”


Tahun Pelajaran 2022/2023

A. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen secara singkat menjelaskan bagaimana konsumen melakukan
pembelian serta proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, pembuangan
barang atau jasa [Sunarto, 2006]. Perilaku konsumen mirip dengan ilmu sosial, yang di
mana digunakan metode dan prosedur riset dari beberapa aspek sosial seperti sosiologi
dan ekonomi. Secara umum, terdapat tiga perspektif riset yang berperan sebagai panduan
yang juga dapat memasang kriteria tentang faktor-faktor pemengaruh perilaku konsumen.
Tiga perspektif ini adalah pengambilan keputusan, pengalaman, dan pengaruh perilaku
[Mowen Minor, 2002]. Ketiga perspektif ini menjelaskan bagaimana konsumen dapat
melakukan pembelian berdasarkan proses rasional, proses rasional yang dipengaruhi
perasaan konsumen, dan dorongan dari lingkungan. Perilaku konsumen ini adalah sebuah
variabel yang penting dalam pembangunan sebuah bisnis. Menciptakan produk yang
memuaskan konsumen adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan dari bisnis tersebut.
Oleh karena itu, studi perilaku konsumen merupakan cara untuk produsen memahami
jalan pikiran konsumen agar dapat memenuhi ekspektasi atau harapan dari konsumen,
menciptakan kepuasan pelanggan. Studi perilaku konsumen juga dapat memberi manfaat
pada konsumen, karena dapat membantu konsumen memahami bagaimana cara menjadi
konsumen yang bijak dalam melakukan pembelian [Razak, 2016].
Perilaku konsumen sendiri memiliki faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
proses pembelian konsumen [Sunarto, Manajemen Pemasaran 2 Seri Prinsip-prinsip
Pemasaran, 2006]. Faktor-faktor ini adalah faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi,
serta faktor psikologi. Faktor budaya ini memiliki pengaruh paling luas, yang
mengharuskan pemasar memahami latar belakang budaya konsumen agar dapat
menghasilkan produk yang dapat memuaskan banyak pembeli. Faktor sosial menjelaskan
bahwa keadaan sosial seperti keluarga dan status sosial pembeli memberi variasi
kebutuhan dan keinginan. Faktor pribadi meliputi umur, pekerjaan, kondisi ekonomi,
serta gaya hidup dari pembeli. Pada faktor psikologi, ada empat faktor yaitu motivasi,
persepsi, pengetahuan, serta keyakinan dan sikap yang mempengaruhi pembeli.
B. Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Konsumen
Di dalam konsep pemasaran, terdapat beberapa inti yaitu kebutuhan, keinginan,
serta permintaan [Rofi'i, 2019]. Keberadaan dari pemasaran muncul dikarenakan adanya
kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Kebutuhan sendiri memiliki pengertian keadaan
di mana manusia merasa tidak mempunyai kepuasan dasar. Hal ini mencakupi makanan,
pakaian, serta tempat tinggal. Kebutuhan tidak dapat diciptakan, melainkan sudah
menjadi bagian manusia yang terjadi secara alamiah. Keinginan terjadi ketika ada satu
bagian dari kebutuhan sudah terpenuhi, menjadi sebuah hasrat akan pemuas tertentu.
Permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang dilengkapi dengan kemampuan dan
ketersediaan membeli.
Revolusi industri yang terjadi di abad ke-18 sampai abad ke-19 adalah periode
perubahan besar-besaran pada bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi,
serta teknologi dengan dampak yang besar pada kondisi sosial, ekonomi, dan budaya
dunia [Warta Ekonomi, 2019]. Revolusi industri menyebabkan dunia berubah dalam
berbagai hal, yang salah satunya menjadi faktor penyebabnya terjadi sifat konsumerisme
pada masyarakat. Konsumerisme adalah perilaku mengonsumsi produk secara simbolik,
sehingga mengabaikan kebutuhan dasar untuk menyelaraskan diri dengan gaya hidup
strata masyarakat atas secara sosial [Fansuri, 2017]. Dalam kehidupan bermasyarakat saat
ini, banyak contoh konsumerisme yang menyebar secara luas secara jejaring. Ada sebuah
video yang menunjukkan kondisi rumah yang dinilai kurang layak, namun pemilik rumah
tersebut ditunjukkan menggunakan gawai yang diproduksi Apple, yaitu telepon pintar
iPhone. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat zaman ini lebih mementingkan
statusnya secara sosial, alih-alih memenuhi kebutuhan dasar atau meningkatkan kualitas
hidupnya. Kejadian ini sangat disayangkan, karena ini hanyalah sebuah contoh kecil dari
gaya hidup konsumerisme yang sudah mulai mandarah daging dalam masyarakat saat ini.
Oleh sebab itu, pembedaan antara kebutuhan dan keinginan sangatlah dibutuhkan untuk
tidak sembarang menggunakan kemampuan dalam memenuhi permintaan.
C. Pengambilan Keputusan Pembelian
1. Kriteria Pembelian Produk
Dalam melakukan pembelian, ada berbagai kriteria yang dipasang konsumen sesuai
dengan berbagai aspek kehidupannya. Kriteria-kriteria ini adalah kualitas produk,
harga, kualitas pelayanan, nilai emosional, serta kemudahan [D., 2002].
a) Kualitas produk
Kualitas dari produk yang dibeli akan sangat mempengaruhi kepuasan
konsumen terhadap produk yang digunakan. Semakin tinggi kualitas produk,
semakin besar tingkat kepuasan pelanggan.
b) Harga
Harga yang sesuai dengan kondisi konsumen (terjangkau dan/atau murah)
akan menghadapkan konsumen terhadap beberapa jenis pilihan yang akan
mempengaruhi pandangan konsumen terhadap produk.
c) Kualitas pelayanan
Memberikan pelayanan yang memuaskan pelanggan akan memberikan
konsumen sebuah ketertarikan pada produk atau jasa sebuah usaha, sehingga
membuka kemungkinan bagi konsumen untuk menggunakan produk/jasa yang
sama.
d) Nilai emosional
Konsumen akan merasa kepuasan terhadap produk yang memiliki nilai
emosional tertentu yang menyentuh konsumen. Contohnya adalah orang dari
suku Batak membeli ulos karena adanya hubungan budaya antara ulos dan
suku Batak.
e) Kemudahan
Pelanggan akan menginginkan sebuah pelayanan produk/jasa yang mudah,
nyaman, serta efisien untuk dapat mempertimbangkan penggunaan ulang
produk/jasa yang sama.
2. Tahapan Pengambilan Keputusan Pembelian
Mengambil keputusan untuk membeli sebuah barang dilakukan secara bertahap.
Terdapat lima tahapan yang di mana setiap tahap ini diperlukan dalam melakukan
pengambilan keputusan. Kelima urutan tersebut akan dapat membantu konsumen
melakukan pemenuhan permintaan dengan bijak, yaitu menekan pengeluaran sebesar-
sebesarnya untuk mendapatkan kepuasan sebesar-besarnya. Urutan pengambilan
keputusan dalam pembelian adalah menganalisis kebutuhan/keinginan, mencari
informasi mengenai barang yang sesuai, membandingkan informasi dengan alternatif
lain, melakukan pembelian, dan evaluasi terhadap pembelian produk (Yulianto, 2018)
(Putri, 2022).
a) Menganalisis kebutuhan/keinginan
Tahap ini adalah di mana konsumen menyadari kebutuhan atau keinginan
yang ingin dipenuhinya. Konsumen akan menyadari perbedaan antara keadaan
ideal dengan kenyataan nyata pada tahap ini.
b) Mencari informasi
Konsumen akan melihat bahwa permintaannya akan dipenuhi apabila terjadi
pembelian dan konsumsi suatu produk pada tahap ini. Biasanya konsumen
akan mencoba mencari informasi mengenai produk yang dibutuhkan atau
diinginkan dari ingatan atau dari luar diri.
c) Membandingkan informasi dengan alternatif
Tahap ini adalah di mana konsumen melakukan evaluasi pilihan produk dan
merek agar sesuai dengan keinginan konsumen. Konsumen akan melakukan
perbandingan berbagai produk dari merek yang berbeda agar dapat
menyelesaikan permintaannya.
d) Melakukan pembelian
Melalui tahap-tahap sebelumnya, konsumen akan akhirnya memutuskan untuk
memenuhi permintaannya dengan melakukan pertimbangan pembelian.
e) Evaluasi pembelian
Evaluasi pembelian adalah tahap di mana konsumen menunjukkan kepuasan
terhadap produk atau jasa yang digunakan, serta keinginan untuk
menggunakan kembali produk yang sama.
3. Keputusan Pembelian Pribadi
 Memaparkan jurnal pembelian produk selama 3 bulan***
 Menganalisis proses keputusan pembelian berdasarkan jurnal pribadi
 Menjelaskan faktor yang paling mempengaruhi keputusan pembelian yang telah
dilakukan
 Menentukan apakah perilaku diri sendiri sebagai konsumen, rasionalkah atau
irrasional
 Refleksi
D. Referensi

References
D., H. I. (2002). Sepuluh Prinsip Keputusan Pelanggan. Jakarta: Elexmedia Komputindo.

Fansuri, H. (2017). Konsumerisme dan Hegemoni Barat terhadap Masyarakat Negara Berkembang:
Perspektif Antonio Gramsci. Jakarta: Jurnal Fisif UIN.

Mowen, J. C., & Minor, M. (2002). Perilaku Konsumen Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Putri, V. K. (2022, February 11). Tahap Proses Keputusan Pembelian Konsumen. Retrieved from
Kompas.com: https://www.kompas.com/skola/read/2022/02/11/120000069/tahap-proses-
keputusan-pembelian-konsumen

Razak, M. (2016). Perilaku konsumen. Makassar: Alauddin University Press.

Rofi'i, N. A. (2019). Rofi’i, Nur Achmad. Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Peningkatan
Penjualan Pada Produk Dr. Kebab Bara Satriya Sidoarjo. Surabaya: Universitas Muhammadiyah
Surabaya.

Sunarto. (2006). Manajemen Pemasaran 2 Seri Prinsip-prinsip Pemasaran. Yogyakarta: UST Press
Yogyakarta.

Sunarto. (2006). Perilaku Konsumen. Yogyakarta: AMUS Yogyakarta.

Warta Ekonomi. (2019, May 7). Mengenal Revolusi Industri dari 1.0 hingga 4.0. Retrieved from Warta
Ekonomi.co.id: https://wartaekonomi.co.id/read226785/mengenal-revolusi-industri-dari-10-
hingga-40

Yulianto, W. (2018, June 1). PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Retrieved from KKP | Kementerian
Kelautan dan Perikanan: https://kkp.go.id/brsdm/bdasukamandi/artikel/4424-proses-
pengambilan-keputusan

Anda mungkin juga menyukai