Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN


PEMBELIAN SUATU PRODUK ATAU JASA OLEH KONSUMEN”

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah:


“Kewirausahaan”

Dosen Pengampu :“Prof. Dr. Sahyar, M.S., MM.”

Disusun Oleh :

NAMA :HERAWATI BANJARNAHOR

NIM :4192421007

KELAS :FISIKA DIK A 2019

PENDIDIKAN FISIKA A 2019

PROGRAM STUDI (S1) PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGEAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 3

1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 3

1.2. Tujuan ............................................................................................................ 4

1.3. Manfaat Penulisan........................................................................................... 4

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................................... 5

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................... 10

BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 14

4.1. Kesimpulan................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 15


BAB I

PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
mempertahankan kelangsungan perusahaannya agar terus berkembang dan
mendapatkkan laba semaksimal mungkin. “Kegiatan pemasaan perusahaan harus
memberikan kepuasan kepada konsumen agar usaha yang didirikan terus
berjalan dan mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaan tersebut”
(Dharmmesta dan Handoko, 2012).
Dalam kegiatan pemasaran harus dapat menarik konsumen untuk
melakukan keputusan pembelian produk yang dipasarkan oleh sebuah
perusahaan. “Keputusan dalam membeli bukan hanya sekedar mengetahui
berbagai faktor yang mempengaruhi pembeli tetapi berdasarkan peranan dalam
pengambilan keputusan untuk membeli” (Simamora, 2005). Perilaku konsumen
adalah proses dan aktivitas yang dilakukan seseorang dalam melakukan
pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan serta pengevaluasian produk dan
jasa untuk memenuhi kebutuahn dan keinginan.
Menurut Mowen dan Minor (2005), perilaku konsumen adalah studi
unit-unit dan proses pembuatan keputusan yang terlibat dalam penerimaan,
penggunan dan 2 pembelian serta penentuan barang atau jasa dan ide. Perilaku
konsumen merupakan dasar dalam membuat keputusan pembelian.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008), keputusan pembelian adalah
suatu keputusan seseorang dimana di memilih satu dari beberpa alternatif pilihan
yang ada. Pengambilan keputusan adalah kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang
ditawarkan.
Menurut Sumarwan (2011), keputusan konsumen dalam memutuskan
untuk membeli atau mengkonsumsi produk tertentu akan diawali oleh langkah-
langkah pengenalan kebutuhan, waktu, perubahan situasi, pemikiran produk,
konsumsi produk, perbedaan individu, pengaruh pemasaran, pencarian informasi
internal dan eksternal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah Kualitas
Produk, Harga, Gaya Hidup, Presepsi Kualitas dan Citra Merek.Dari latar
belakang tersebut akan dibahas apa yang menjadi Faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian suatu produk dan jasa.

1.2.Tujuan
a. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan
b. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian suatu produk atau jasa oleh konsumen

1.3.Manfaat Penulisan
a. Menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan
b. Menambah pengetahuann mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian suatu produk atau jasa oleh
konsumen
BAB II
KAJIAN TEORI
Pemasaran

Pemasaran merupakan cara memandang seluruh perusahaan dari hasil


akhirnya, yaitu dari sudut pandang pelanggannya. Keberhasilan suatu bisnis
tidak ditentukan oleh produsen melainkan oleh pelanggan. Menurut (Kotler,
2009) pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan menurut Asosiasi Pemasaran
Amerika (dalam Kotler, 2009), pemasaran adalah proses perencanaan dan
pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, penyaluran gagasan, barang,
dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu
dan organisasi.

Produk

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk


memuaskan keinginan dan kebutuhan (Kotler, 2009). Hal itu dapat disimpulkan
bahwa konsumen membeli tidak hanya sekedar kumpulan atribut fisik, tetapi
pada sasarannya mereka membayar sesuatu untuk memuaskan keinginan.
Dengan demikian, bagi suatu perusahaan yang bijaksana bahwa menjual manfaat
produk tidak hanya produk saja (manfaat intinya) tetapi harus merupakan suatu
sistem. Sedangkan menurut (Lamb, Hair, & Mcdaniel, 2001) produk adalah
segala sesuatu, baik menguntungkan maupun tidak, yang diperoleh melalui suatu
pertukaran.

Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah proses pelanggan dalam membuat keputusan


membeli, juga untuk menggunakan dan membuang barang atau jasa yang dibeli,
juga termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dan
penggunaan produk (Lamb, et. al.2001:188). Sedangkan perilaku konsumen
didefinisikan sebagai studi tentang unit pembelian dan proses pertukaran yang
melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman,
serta ide-ide.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen

Faktor-faktor tersebut ada juga faktor-faktor yang mempengaruhi


perilaku pembelian konsumen lainnya yaituu menurut Kotler (2009:183) faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen terdiri dari lima tahap yaitu:

1. Faktor-faktor kebudayaan.
Faktor-faktor kebudayaan berpengaruh secara luas pada perilaku konsumen:
a. Kebudayaan Kebudayaan adalah faktor penentu keinginan dan
perilaku seorang yang paling mendasar. Perilaku manusia dapat
ditentukan oleh kebudayaan yang melingkupinya dan pengaruhnya
akan selalu berubah sesuai dengan perkembangan jaman.
b. Sub budaya Setiap budaya memiliki kelompok-kelompok sub budaya
yang lebih kecil, yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang
khas untuk anggotannya, ada empat macam sub budaya, yaitu
kelompok-kelompok kebangsaan, ras, keagamaan dan wilayah-
wilayah geografis.
c. Kelas sosial Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif
homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat yang tersusun
dalam urutan panjang dan para anggotanya pada setiap jenjang itu
memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama.
2. Faktor sosial
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti
kelompok referensi, keluarga, status dan peranan sosial:
a. Kelompok referensi Perilaku seseorang dipengaruhi oleh berbagai
kelompok. Sebuah kelompok referensi bagi seseorang adalah kelompok-
kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung
terhadap sikap dan perilaku seseorang. Contoh: Keluarga, Teman,
Agama, dan Profesi.
b. Keluarga Para anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat
terhadap perilaku pembeli, kita dapat membedakan dua macam keluarga
dalam kehidupan pembeli. Pertama keluarga sebagai sumber orientasi
yang terdiri dari orang tua. Dan suatu pengaruh yang langsung terhadap
perilaku membeli sehari-hari adalah keluarga sebagi sumber keturunan
yakni pasangan suami istri beserta anak-anaknya.
c. Peranan dan status Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat
dijelaskan dalam pengertian peranan dan status. Setiap peranan akan
mempengaruhi perilaku membelinya. Setiap peranan akan
mempengaruhi perilaku membelinya. Setiap peranan membawa satu
Guruh Taufan Hariyadi: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen
Berbelanja Di Minimarket (Studi Pada Indomaret Dan Alfamart Di
Semarang) 20 status yang mencerminkan penghargaan umum yang
diberikan sesuai dengan itu oleh masyarakat.
3. Faktor Produksi
Keputusan seseorang membeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri
kepribadiannya, termasuk usia dan tahap daur hidupnya, pekerjaannya,
kondisi ekonominya, gaya hidup dan konsep diri.
a. Pekerjaan Pola konsumsi seseorang juga dipengaruhi oleh
pekerjaanya. Pekerjaan yang memberi kontribusi yang tinggi akan
membuat seseorang berperilaku berbeda dibandingkan dengan
seseorang yang mempunyai pekerjaan dibawahnya.
b. Kondisi ekonomi sekarang akan besar pengaruhnya terhadap pilihan
produk. Kondisi ekonomi seseorang seseorang terdiri dari
pendapatan, tabungan, dan kemampuan meminjam dan sikapnya
terhadap pengeluaran.
c. Gaya hidup Orang yang berasal dari sub budaya, kelas sosial, bahkan
dari pekerjaan yang sama, akan memilih gaya hidup berbeda.
Kehidupan seseorang adalah pola hidup seorang dalam kehidupan
sehari-hari dinyatakan dalam kegiatan, minat, dan pendapatan (opini)
yang bersangkutan.
4. Faktor psikologis
Pilihan membeli seseorang juga mempunyai lima faktor psikologis utama
yaitu: Motivasi, persepsi, belajar, kepercayaan dan sikap, serta kepribadian
dan konsep diri.
a. Motivasi Seseorang mempunyai kebutuhan pada suatu saat. Beberapa
diantara kebutuhan itu adalah biogenic, yakni muncul dari ketegangan
seperti: lapar, dahaga, dan tidak nyaman. Kebutuhan lain adalah
psychogenic, yaitu muncul dari ketegangan psikologis seperti kebutuhan
unutk diakui, harga diri atau merasa diterima oleh lingkungannya. Satu
kebutuhan menjadi dorongan bila kebutuhan itu muncul hingga
mencapai tarif intensitas yang cukup.
b. Persepsi
Persepsi dapat dirumuskan dalam arti sebagai proses individu memilih,
mengorganisasi, dan menafsirkan masukan-masukan informasi untuk
menciptakan gambar yang bermakna tentang dunia. Seseorang
termotivasi berbuat sesuatu dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi
yang dihadapi.
c. Belajar
Sewaktu orang berbuat, mereka belajar. Belajar menggambarkan
perusahaan dalam perilaku seorang individu yang bersumber dari
pengalaman. Kebanyakan perilaku seseorang terjadi melalui keadaan
saling mempengaruhi antara dorongan, rangsangan, petunjuk-petunjuk
jawaban, faktor penguat, dan tanggapan. Kegunaan yang praktis dari
teori belajar pemasar adalah mereka dapat membangun tuntutan terhadap
produk itu dengan dorongan kebutuhan yang kuat, memanfaatkan faktor-
faktor penting yang menentukan perilaku dan menyediakan faktor
penguat dan sikap.
d. Kepercayaan dan sikap
Melalui perbuatan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan sikap.
Hal ini selanjutnya mempengaruhi tingkah laku membeli mereka. Suatu
kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dianut oleh seseorang
tentang sesuatu. Sebuah sikap menggambarkan penilaian yang kognitif
yang baik maupun tidak baik, perasaanperasaan emosional, dan
kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu terhadap
beberapa obyek dan gagasan, karena itu perusahaan perlu menyesuaikan
produk mereka dengan sikap yang telah ada.
e. Kepribadian dan Konsep diri
Setiap orang mempunyai kepribadian yang akan mempengaruhi perilaku
pembeli. Kepribadian merupakan bentuk dari sikap yang ada pada diri
individu yang sangat menentukan perilakunya. Kepribadian konsumen
ditentukan oleh faktor internal dirinya (motif, IQ, emosi, cara berpikir,
persepsi) dan faktor eksternal dirinya (lingkungan fisik, keluarga,
kebudayaan, faktor sosial, dan lingkungan alam). Kepribadian konsumen
akan mempengaruhi persepsi dan pengambilan keputusan dalam
membeli. Konsep diri adalah cara kita melihat diri sendiri dan dalam
waktu tertentu sebagai gambaran tentang apa yang kita pikirkan. Dalam
hubungannya dengan perilaku konsumen kita perlu menciptakan situasi
dengan yang diharapkan oleh konsumen. Begitu pula menyediakan dan
melayani konsumen dengan produk dan merek yang sesuai dengan
harapan konsumen.
BAB III

PEMBAHASAN
Faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian

1. Kualitas Produk

Kualitas produk adalah karakteristik produk atau jasa yang tergantung


pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan konsumen yang dinyatakan atau
diimplikasikan” (Kotler dan Amstrong, 2009). Sedangkan menurut Lupiyoadi
(2011), konsumen akan merasa puas apabila hasil evaluasi mereka menunjukan
produk yang digunakan memiliki kualitas yang baik. Kualitas produk
merupakan faktor penentu tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen setelah
melakukan pembelian dan pemakaian terhadap suatu produk. Pengalaman yang
baik atau buruk terhadap produk akan mempengaruhi konsumen untuk
melakukan pembelian kembali atau tidak, sehingga pengelola 3 usaha dituntut
untuk menciptakan sebuah produk yang disesuaikan dengan kebutuhan atau
selera agar konsumen semakin tertarik membeli produk tersebut. “Strategi
kualitas tinggi atau harga tinggi terhadap produk yang bermutu tinggi dapat
menghasilkan tingkat pendapatan yng lebih tinggi dari rata-rata industrinya”
(Kotler dan Keler, 2008).

2. Harga

Menurut Kotler dan Amstrong (2009), harga merupakan sejumlah uang


yang ditagih atas suatu produk atau jasa, atau jumlah semua nilai yang diberikan
oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau
menggunakan suatu produk atau jasa. Harga merupakan nilai dari suatu barang
yang dinyatakan dengan uang. Dalam arti luas harga adalah jumlah dari seluruh
nilai yang ditukarkan oleh konsumen atas manfaat memiliki atau menggunakan
produk atau jasa tersebut. Harga yang relatif terjangkau biasaya menarik minat
konsumen untuk melakukan pembelian, apalagi bagi kalangan pelajar dengan
uang saku yang minim. Harga merupakan faktor penentu apakah konsumen akan
melakukan pembelian atau tidak, apabila harga yang ditawarkan sesuai dengan
kualitas produk yang diberikan, konsumen pasti akan melakukan pembelian
terhadap produk tersebut.

3. Gaya hidup

“Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang dalam


berinteraksi dengan lingkungannya” (Kotler dan Keller, 2008). Gaya hidup
merupakan bagaimana cara orang menghabiskan waktu mereka dan apa yang
mereka pikirkan tentang diri mereka serta lingkungannya. Gaya hidup 4 dalam
prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya.
Sebagian orang lebih suka mengahabiskan waktunya dengan mencari hiburan,
berbelanja maupun menjadikan sebuah tempat kuliner sebagai bagian dari gaya
hidup mereka. Gaya hidup pada kalangan remaja biasanya lebih sering
menghabiskan waktunya hanya untuk sekedar berkumpul dengan teman atau
rekan di restoran untuk menghabiskan waktu luangnya. Gaya hidup yang seperti
itu mendorong produsen untuk membuat sebuah restoran yang menarik
konsumen. Menurut Mowen dan Minor (2005), gaya hidup menunjukan
bagaimana orang hidup, bagaimana mereka membelanjakan uangnya, dan
bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka.

4. Persepsi kualitas
Dalam persepsi juga terdapat penilaian pelanggan terhadap keunggulan
dari produk yang dapat diartikan sebagai persepsi kualitas. Persepsi kualitas
akan melibatkan apa yang penting bagi pelanggan yang berhubungan dengan
gambaran produk. Menurut Simamora dalam Pane dan Rini (2011:119), persepsi
kualitas yang dimaksud adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas atau
keunggulan suatu produk atau jasa layanan ditinjau dari fungsinya secara relatif
dengan produk-produk lain.
5. Citra merek
Menurut Kotler dan Keller (2008) dalam Ferrinadewi (2008), citra merek
adalah persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan
asosiasinya pada merek tersebut. Sedangkan Sutisna (2006) mengatakan bahwa
konsumen dengan citra positif 5 terhadap suatu merek, lebih memungkinkan
untuk melakukan pembelian. Citra merek yang kuat dapat mengembangkan citra
perusahaan dengan membawa nama perusahaan, merek-merek ini membantu
mengiklankan kualitas dan besarnya perusahaan.
6. Pelayanan
Menurut Philip Kotler yang dimaksud pelayanan adalah setiap tindakan
atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun
(Lupiyoadi, 2009). Sedangkan menurut Raharjani (2005) pelayanan adalah suatu
kegiatan yang dilakukan untuk keperluan orang lain. Pelayanan merupakan
suatu kinerja penampilan tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan
daripada dimiliki serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses
mengkonsumsi jasa tersebut.
7. Lokasi
Menurut Swastha (2000:187) mengemukakan bahwa “lokasi (place)
menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjadikan
produknya dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen”. Lokasi adalah tempat
di mana perusahaan harus bermarkas melakukan operasi (Lupiyoadi, 2001:61).
Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu:
1. Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan), apabila keadaannya
seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya
memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau dengan
kata lain harus strategis;
2. Pemberi jasa mendatangi konsumen, dalam hal ini lokasi tidak terlalu
penting tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap
berkualitas;
3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu langsung, berarti service provider
dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer,
dan surat.
8. Kelengkapan Produk
Kelengkapan produk merupakan suatu yang dapat ditawarkan kedalam
pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat
memenuhi keinginan atau kebutuhan (Kotler dan Armstrong, 2004:345).
9. Kepuasan atau ketidak puasan konsumen
Kepuasan atau ketidak puasan konsumen terhadap suatu produk akan
berpengaruh terhadap perilaku pembelian selanjutnya. Jika konsumen puas
kemungkinan besar akan melakukan pembelian ulang dan begitu juga
sebaliknya. Ketidakpuasan konsumen akan terjadi jika konsumen mengalami
pengharapan yang tak terpenuhi. Konsumen yang merasa tidak puas akan
menghentikan pembelian produk yang bersangkutan dan kemungkinan akan
menyebarkan berita buruk tersebut ke temanteman mereka. Oleh karena itu
perusahaan berusaha memastikan tercapainya kepuasan konsumen pada semua
tingkat dalam proses pembelian.
10. Review dari Pembeli Lain
Reputasi toko sangat mempengaruhi keputusan konsumen dalam
membeli barang, khususnya untuk bisnis online. Maka terus pantau rating dan
review yang diberikan konsumen terhadap tokomu. Apabila ada keluhan, segera
tangani. Tampilkan juga testimoni dari pelanggan agar calon pembeli semakin
percaya.
11. Waktu Pengiriman
Waktu pengiriman juga menjadi pertimbangan konsumen dalam
membeli barang. Apalagi jika konsumen membutuhkan produk tersebut sesegera
mungkin. Sebaiknya beri pilihan pengiriman yang beragam bagi konsumen.
Semakin cepat barang sampai akan semakin baik. Pastikan juga kamu bisa
menawarkan harga pengiriman yang terjangkau. Selain cepat, kamu juga harus
bisa memberikan jaminan bahwa barang yang dipesan konsumen aman selama
pengiriman, terutama jika barang yang dikirim adalah barang besar atau barang
yang mudah pecah atau rusak.
BAB IV

PENUTUP

4.1.Kesimpulan
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhan. Hal itu dapat disimpulkan bahwa
konsumen membeli tidak hanya sekedar kumpulan atribut fisik, tetapi pada
sasarannya mereka membayar sesuatu untuk memuaskan keinginan.
Dalam pengambilan keputusan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
konsumen yaitu kualitas produk,harga,gaya hidup,persepsi kualitas,citra
merek,pelayanan,lokasi,kelengkapan produk, Kepuasan atau ketidak puasan
konsumen,review dari orang lain dan waktu pengiriman.
DAFTAR PUSTAKA

Harahap,Dedy.(2015). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan


Pembelian Konsumen Di Pajak Usu (Pajus) Medan.7(3):228-242.

Hariyadi.(2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Berbelanja Di


Minimarket(Studi Pada Indomaret Dan Alfamart Di Semarang). Jurnal
Penelitian Ekonomi dan Bisnis.1(1):16-32.

Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Jakarta: PT Perhalindo. Jakarta.

Prasetya,dkk.(2019). Faktor-Faktor Yang Menentukan Keputusan Pembelian Produk


Future Culture Di Singaraja. Jurnal Manajemen.5(2):76-82.

Raharjani, Jeni. 2005. Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keputusan


Pemilihan Pasar Swalayan Sebagai Tempat Berbelanja (Studi Kasus Pada
Pasar Swalayan di Kawasan Seputar Simpang Lima Semarang). Jurnal Studi
Manajemen & Organisasi, Vol. 2 No. 1 Hal 1-15.

Anda mungkin juga menyukai