Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“ KINEMATIKA GERAK LURUS ”


(Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur dalam Mata Kuliah Fisika Umum)

Dosen Pengampu :

Sabani, S.Pd, M.Si

Disusun Oleh :

 ANDINI NUR KATON (4192121001)


 DIAN RONALDO SIHOTANG ( 4193321011)
 HERAWATI BANJARNAHOR ( 4192421007)
 WURI CAHYANINGRUM ( 4193121007 )

KELOMPOK VI

PENDIDIKAN FISIKA - A
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGRI MEDAN
2019
KINEMATIKA GERAK LURUS

Dalam ilmu fisika, gerak benda, mulai gerak kelereng sampai gerak rotasi planet
ataupun gerak roket yang ditembakkan dari peluncurnya sampai gerak buah apel yang jatuh
dari pohonnya dipelajari dalam cabang ilmu fisika yang disebut dengan MEKANIKA
(klasik).
Secara umum Mekanika dibagi dalam dua pokok bahasan, yaitu DINAMIKA, yang
mempelajari gerak benda dan penyebab benda itu bergerak, dan KINEMATIKA yang hanya
mempelajari gerak benda saja dan tidak perlu diketahui penyebab dari gerak benda.
Ilmu Kinematika mempelajari bagaimana sebuah benda bergerak, hal ini biasanya
melibatkan besaran-besaran seperti jarak, perpindahan, kecepatan, percepatan, bentuk lintasan
dll. Gerak lurus adalah gerak benda yang lintasannya berbentuk garis lurus.

1. BESARAN-BESARAN MEKANIK
1.1 Perpindahan dan Jarak
Di bawah ini adalah lintasan yang ditempuh dua rombongan Mahasiswa dari kampus sebagai
posisi awal ke gunung Tangkuban Parahu sebagai tujuan akhir dengan rute yang berbeda :

KAMPUS

Gambar 1.1 Rombongan Mahasiswa yang Menempuh tiga Jalur

Jarak dari kampus ke Tangkuban Parahu adalah seluruh lintasan yang dilewati
rombongan. Jarak antar dua rombongan masing-masing berbeda, rombongan I (garis
putus-putus) mungkin menempuh jarak lebih jauh dibanding rombongan kedua (garis
tebal). Akan tetapi perpindahan adalah jarak dari titik (posisi) akhir ke titik (posisi)
awal saja, tidak peduli bentuk lintasannya seperti apa (garis lurus tipis). Sehingga
perpindahan rombongan I, II maupun III sama jauhnya.
Posisi sebuah benda (titik) dapat dinyatakan dalam vektor
y
posisi sebagai berikut :

r = rxi + ry j+ rz k
dalam dua dimensi :
r = rxi + ry j ry

Gambar 1.2 Posisi Benda Dalam


Diagram Kartesius

jika benda berpindah dari suatu posisi, misalkan r1 ke y


posisi yang lain r2, maka vektor perpindahannya adalah :

∆r = r2 − r1
= (rx2 i + ry 2 j + rz 2 k) − (rx1 i + ry1 j + rz1 k)
= ∆rx i + ∆ry j+ ∆rz k
kurva tebal pada gambar di samping menunjukan lintasan
benda yang berpindah dari titik satu ke titik dua, vektor
perpindahannya ditunjukan oleh vektor x
∆r berupa anak panah dengan garis lurus terputus-
Gambar 1.3 Perpindahan Benda
putus. Masing-masing komponen vektor Dari r1 ke r2
perpindahan tentu saja merupakan variabel bergantung waktu, sehingga jika kita tuliskan secara
eksplisit :
∆r = ∆rx (t)i + ∆ry (t)j + ∆rz (t)k

1.2 Kecepatan Rata-Rata


Kecepatan rata-rata (vrata-rata) adalah sebuah besaran fisika yang menunjukan
perpindahan posisi benda tiap selang waktu :

Perpindahan ∆r
V rata-rata
Waktu ∆t

Kecepatan rata-rata ini tidak menggambarkan kecepatan benda pada suatu posisi atau pada t
tertentu, namun hanya menunjukan kecepatan rata-rata benda selama selang waktu ∆t tersebut,
jadi kecepatan rata-rata hanya menunjukan rata-rata kecepatan yang ditempuh benda dari satu
posisi ke posisi lain tanp bisa memberikan rincian kecepatan yang dialami benda selama
perjalanannya.

1.3 Kecepatan Sesaat


Kecepatan rata-rata menunjukkan kecepatan benda dalam suatu lintasan tertentu atau selang
waktu tertentu, tapi tidak memberikan kecepatan pada satu titik tertentu atau pada posisi tertentu.
Kecepatan pada suatu posisi tertentu ditunjukkan oleh kecepatan sesaat. Kecepatan sesaat dapat
diperoleh dari definisi kecepatan rata-rata namun dengan membuat selang waktu ∆t sangat kecil
sehingga menuju nol dengan demikian :

∆r dr
v = lim =
∆t→0 ∆t dt

yaitu turunan (deviasi) pertama terhadap waktu dari perpindahan. Secara grafis kecepatan sesaat
adalah garis singgung dari kurva lintasan benda pada suatu waktu
dalam grafik (r-t)
r

Kecepatan pada t=5 s

0 1 2 3 4 5
Gambar 1.4 Kecepatan sesaat adalah garis singgung
pada kurva perpindahan terhadap waktu
dengan demikian jika vektor perpindahan dinyatakan oleh (tanda ∆ kita hilangkan untuk
mempermudah) :

r = rxi + ry j+ rz k
maka, kecepatan sesaat (selanjutnya kita sebut kecepatan saja) :
dr drx dry drz
v= = i+ j+ k
dt dt dt dt
v = vxi + vy j + vz k
Kecepatan ini benar-benar menunjukan kecepatan pada suatu titik/posisi tertentu.

1.4 Percepatan Rata-Rata dan Percepatan Sesaat

Percepatan rata-rata (arata-rata) didefinisikan sebagai perubahan kecepatan dibagi waktu yang
dibutuhkan untuk merubah kecepatan itu dalam suatu selang waktu tertentu.
v2 − v1
a=
∆t

Jika percepatan bernilai negatif berarti kecepatan melambat menurut waktu, mungkin
sesunguhnya lebih tepat dikatakan perlambatan. Namun jika bernilai postif maka berarti
kecepatan makin lama makin bertambah. Sebagaimana kecepatan rata-rata, percepatan
rata-rata tidak menunjukkan nilai pada satu posisi tertentu. Besaran yang dapat
menunjukkan percepatan pada titik tertentu adalah percepatan sesaat (selanjutnya kita
sebut percepatan saja) :
a = lim =
∆t→0 ∆t dt
yaitu turunan pertama terhadap waktu dari kecepatan, atau turunan kedua terhadap waktu
dari perpindahan :
d2r
a=
dt 2
2. GERAK LURUS
Menurut bentuk lintasannya gerak dibagi menjadi beberapa jenis penting, seperti gerak
melingkar, gerak parabola, dan gerak lurus. Dalam banyak kasus sebuah benda dapat bergerak
lurus sekaligus bergerak melingkar. Memang ada gerak yang lebih kompleks seperti brownian
atau turbulensi, namun gerak yang lebih kompleks tidak kita pelajari di Fisika Dasar ini.
Dari ketiga jenis gerak di atas, gerak lurus adalah gerak yang lintasannya paling sederhana,
sedangkan gerak parabolik dan melingkar merupakan gabungan dari dua gerak lurus, seperti yang
akan kita pelajari nanti. Untuk kemudahan, secara umum gerak lurus dibagi dalam dua kategori,
yaitu gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
Gerak lurus berubah beraturan memiliki bermacam variasi seperti GLBB dipercepat seperti
mobil yang memacu mobilnya pada saat-saat awal, dan GLBB diperlambat, seperti kereta yang
hendak menghentikan geraknya. Variasi GLBB lainnya adalah gerak vertikal ke atas (GVA)
contohnya adalah benda yang di lempar ke atas tegak lurus permukaan bumi, gerak vertikal ke
bawah (GVB), yaitu benda yang di lempar lurus menuju bumi dan gerak jatuh bebas (GJB).

2.1 Gerak Lurus Beraturan (GLB)


Gerak Lurus Beraturan artinya gerak benda yang lintasannya lurus dan kecepatannya tetap,
sehingga nilai percepatannya nol karena kecepatannya tetap. Mengapa ? karena :

a = dv
dt
jika v konstan (tidak bergantung waktu), maka turunan terhadap waktunya nol :
a = dv = 0
dt
hal ini menjadi ciri khusus dari GLB yang perlu diingat yaitu bahwa a = 0, dalam hal ini berlaku
dr
v=
dt
dr = v dt
hal ini menjadi ciri khusus dari GLB yang perlu diingat yaitu bahwa a = 0, dalam hal ini berlaku :

dr
v=
dt
dr = v dt.
Dalam hal ini r = s
t2

s =
t1
∫ v dt
= v ⋅ (t 2 − t 1 )
= v ⋅ ∆t
s = v ⋅ ∆t
dengan :
v = kecepatan benda (m/s)

s = jarak (m)
t = waktu tempuh benda (s)

Perhatikan dalam penurunan di atas, ketika kita melakukan integrasi v terhadap dt, v dapat keluar
dari integrasi karena kita anggap konstan, yang merupakan ciri utama dalam GLB. Namun hal
tersebut tidak berlaku jika kecepatan tidak konstan dan berubah menurut waktu, seperti yang akan
kita lihat dalam kasus GLBB.

2.2 Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Dalam gerak lurus berubah beraturan, kata “berubah” yang dimaksud adalah berkaitan dengan
kecepatannya, hal ini jelas berbeda dengan GLB yang mensyaratkan tetapnya kecepatan. Karena
terjadi perubahan kecepatan secara “beraturan” maka dalam GLBB terdapat faktor percepatan
yang terlibat. Ada tiga persamaan penting dalam gerak lurus berubah beraturan, yang
penurunannya akan kita akhirkan, yaitu :
vt = vo + a ⋅ ∆t
1 2
s = vo t + at
2
2
t
= vo2 + 2as

vt = Kecepatan pada saat t


vo = Kecepatan awal
a = percepatan
t = waktu
s = perpindahan
Ketiga persamaan di atas diperoleh sebagai berikut : Kita mengetahui dari
definisi percepatan
dv
a=
dt
atau : dv = a ⋅ dt

Jika dilakukan integrasi dari to sampai t :


v t

v0
∫ dv = ∫ a ⋅ dt
t0

v − v0 = a ⋅ (t 0 − t) v
− v 0 = a. ⋅ ∆t

Sehingga kita peroleh persamaan :

v = v0 + a ⋅ ∆t

Persamaan diperoleh dari :


dr
v=
dt
atau bisa kita tuliskan sebagai :
dr = v ⋅dt
kita substistusikan persamaan pada v sehingga :
dr = (v 0 + a ⋅ t)dt
jka kita lakukan integrasi dari to ke t :
S t

∫ dr = ∫ (v
S0 t0
0 + a ⋅ t)dt

Karena s=r, maka :


1 2
s = v0 ⋅ t + ⋅ a ⋅ t
2
Penurunan diperoleh dari substitusi persamaan mengeleminasi t.

vt = vo + a ⋅ t
v − vo
t= t
a
atau
2
= v2 + 2as

2.3 Gerak Jatuh Bebas (GJB)


Gerak Jatuh Bebas (GJB) termasuk dalam GLBB, hanya saja benda bergerak karena dijatuhkan
ke bawah dengan kecepatan awal nol (bukan dilempar ke bawah). Dalam kasus ini percepatan
yang bekerja adalah percepatan gravitasi bumi (g), sehingga persamaan GLBB pada persamaan di
atas dapat kita modifikasi menjadi persamaan berikut :
vt = gt
1
h = gt 2
2
2
t
= 2gh

2.4 Gerak Vertikal ke Bawah (GVB)


Gerak benda yang dilemparkan vertikal ke bawah (GVB) adalah juga GLBB. Perbedaannya
dengan kasus GJB, jika benda dilempar dari ketinggian tertentu ke bawah maka benda memiliki
kecepatan awal (vo tidak nol). Dalam hal ini percepatan yang berpengaruh pada gerak benda
adalah percepatan gravitasi yang bernilai positif karena searah dengan arah kecepatan awal.
2.5 Gerak Vertikal ke Atas (GVA)
GVA juga seperti GVB tapi benda yang dilempar dengan kecepatan vo dari bawah ke atas,
sehingga percepatan gravitasinya negatif karena berlawanan dengan arah gerak benda.

PERTANYAAN KELOMPOK:
1. Apa perbedaan gerak vertikal kebawah dengan gerak jatuh bebas ?
2. Sebutkan contoh gerak jatuh bebas dalam kehidupan sehari-hari ?
3. Mengapa benda yang digerakkan di dalam air kecepatannya lambat atau
tekanannya lambat ?
4. Mengapa sudut tidak mempengaruhi kecepatan benda begerak dalam bidang
miring ?
5. Kinematika mempelajari gerak sebagai fungsi waktu. Kinematika bisa dibagi
menurut dimensi ruang gerak, jelaskan dimensinya dan contohnya !
6. Bagaimana konsep GLB dan GLBB jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari ?

Anda mungkin juga menyukai