Anda di halaman 1dari 6

PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN

DI PROVINSI BALI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kebijakan Pertanian
Dosen Pengampu: Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P

Disusun Oleh:

Ageng Teguh Pamuji (H0820005)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2023
PENDAHULUAN
Setiap provinsi di Indonesia memiliki karakteristik antar wilayah yang
berbeda dengan sumberdaya serta potensinya masing-masing. Sumberdaya inilah
yang menjadi peran penting dalam meningkatkan perekonomian suatu daerah
karena mempengaruhi banyaknya ekspor yang dilakukan. Menurut Muta’ali
(2015), faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah berhubungan
langsung dengan permintaan terhadap barang dan jasa dari luar daerah atau
besarnya peningkatan ekspor dari wilayah tersebut Salah satu provinsi di Indonesia
yang memiliki sumberdaya cukup berlimpah yaitu Provinsi Bali. Bali merupakan
provinsi yang memiliki daya tarik dari keindahan alam dan budaya serta berbagai
sumberdaya di dalamnya. Hal ini menyebabkan Bali menjadi provinsi atau pulau
tujuan wisata, baik domestik maupun mancanegara. Provinsi Bali memiliki
karakteristik yang cukup kental dengan budaya yang diterapkan dalam keseharian
masyarakatnya.
Salah satu sektor yang berperan terhadap pariwisata di Provinsi Bali tidak lain
adalah sektor pertanian. Dilansir dari Dewata (2019), hal yang sama disampaikan
oleh Bupati Buleleng, Suradyana bahwa pada tahun 2020 Pemprov Bali akan
meningkatkan sektor pertanian dan perkebunan guna meningkatan kesejahteraan
petani, sehingga apabila petani telah sejahtera, maka pertanian dapat menunjang
pariwisata di kabupaten Buleleng. Selain berperan sebagai penunjang sektor
pariwisata, sektor pertanian juga turut menyumbang dalam pertumbuhan ekonomi
di Provinsi Bali. Sektor pertanian di Provinsi Bali menjadi sektor yang
terspesialisasi dan mampu untuk kegiatan ekspor karena dapat melayani kegiatan
di luar daerah. Lahan pertanian di beberapa wilayah masih luas serta banyak
penduduk yang bekerja sebagai petani sehingga pertanian menjadi sektor unggulan.

PEMBAHASAN
Peranan sektor pertanian terhadap perekonomian di suatu wilayah dapat
dilihat dari nilai kontribusi sektor tersebut terhadap nilai PDRB atau Produk
Domestik Regional Bruto. PDRB merupakan jumlah nilai tambah barang dan jasa
yang diperoleh dari berbagai aktivitas ekonomi pada suatu wilayah dalam kurun
waktu tertentu. Menurut Pratiwi dan Mariani (2021), PDRB menjadi salah satu
indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur kinerja pertumbuhan ekonomi
di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi ini dapat dikatakan sebagai pertambahan
jumlah barang dan jasa yang diperoleh dari kegiatan ekonomi yang ada pada suatu
wilayah dalam jangka waktu satu tahun. Berlangsungnya pertumbuhan ekonomi
tidak terlepas dari peranan lapangan usaha sebagai penyumbang terbentuknya
PDRB di suatu wilayah. Semakin besar kontribusi atau sumbangan dari lapangan
usaha dalam pembentukan PDRB maka mampu memengaruhi pertumbuhan
ekonomi dalam suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi pada suatu wilayah
ditunjukkan oleh laju pertumbuhan PDRB suatu wilayah yang diperoleh dari
perhitungan PDRB Atas Dasar Harga Konstan. Berikut PDRB Atas Dasar Harga
Konstan Provinsi Bali pada tahun 2018-2022.
Tabel 1 Distribusi PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2018-
2022
PDRB Tahunan Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan
PDRB Lapangan
Usaha (Juta Rupiah)
Usaha 2018 2019 2020 2021 2022
Pertanian, Kehutanan, 20.760.222,17 21.479.547,23 21.269.187,73 21.338.796,02 21.143.223,24
dan Perikanan
Pertambangan dan 1.441.410,89 1.423.737,85 1.362.771,04 1.363.738,43 1.426.411,88
Penggalian
Industri Pengolahan 9.700.322,28 10.359.040,02 9.694.782,42 9.702.492,99 10.248.598,05
Pengadaan Listrik dan 323.994,71 338.639,22 282.807,27 268.432,56 311.445,52
Gas
Pengadaan Air, 319.284,90 338.976,17 337.261,52 323.911,00 322.251,82
Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang
Konstruksi 15.256.988,14 16.305.005,10 15.856.017,26 15.843.028,75 16.441.182,55
Perdagangan Besar dan 14.250.452,14 15.297.790,49 14.219.219,02 14.013.359,38 14.814.446,70
Eceran; Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor
Transportasi dan 11.347.346,42 11.872.270,54 8.062.814,56 6.637.036,22 8.067.464,76
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi 31.391.176,15 32.970.993,96 23.902.892,38 21.454.559,24 24.423.819,47
dan Makan Minum
Informasi dan 10.888.274,08 11.657.324,61 12.375.042,02 12.713.885,43 12.639.597,68
Komunikasi
Jasa Keuangan dan 6.214.395,40 6.759.770,13 6.456.680,58 6.244.501,37 6.750.326,31
Asuransi
Real Estate 7.054.140,78 7.468.383,20 7.504.590,21 7.541.094,23 7.716.047,91
Jasa Perusahaan 1.730.608,98 1.810.447,86 1.736.624,24 1.681.047,78 1.824.127,85
Administrasi 8.569.581,32 8.955.575,14 8.921.600,56 8.979.740,85 8.655.970,21
Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 8.574.398,43 8.991.010,62 8.916.706,34 8.986.754,48 8.988.410,62
Jasa Kesehatan dan 3.709.330,59 3.930.788,43 4.042.261,33 4.266.101,83 4.302.230,62
Kegiatan Sosial
Jasa lainnya 2.540.735,20 2.734.056,74 2.557.684,70 2.506.491,91 2.745.881,03
PDRB 154.072.662,61 162.693.357,31 147.498.943,17 143.864.972,47 150.821.436,19
Sumber : Badan Pusat Statistik

Grafik PDRB ADHK Provinsi Bali 2018-2022


35000000
30000000
25000000
20000000
15000000
10000000
5000000
0

Series1 Series2 Series3 Series4 Series5

Gambar 1 Grafik PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha 2018-2022

Berdasarkan data pada tabel, sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan


menduduki peringkat kedua sebagai penyumbang perekonomian di Provinsi Bali
selama lima tahun terakhir. Pada grafik tersebut juga menunjukkan bahwa sektor
pertanian mengalami kenaikan pada tahun 2019 dan mengalami penurunan pada
tahun 2020 hingga 2022. Akan tetapi, penurunan tersebut tidak terlalu besar atau
signifikan dibanding penurunan yang terjadi pada sektor penunjang utama yaitu
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum atau sektor pariwisata. Pada tahun 2022,
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan berkontribusi sebesar 21,143 triliun rupiah
setara dengan 14% dari nilai PDRB. Hal ini membuktikan bahwa sektor pertanian
memiliki peranan yang penting bagi perekonomian di Provinsi Bali. Selain sebagai
pemasok pangan, sektor pertanian di Provinsi Bali juga menunjang sektor pertanian
seperti sistem budidaya yang dilakukan menerapkan adat dan istiadat sehingga
menjadi daya tarik wisatawan.
Provinsi Bali memiliki sembilan kabupaten/kota, yang masing memiliki
sektor unggulan yang berbeda-beda. Sebagai daerah yang memiliki kekayaan
sumberdaya alam pertanian dan kegiatan pariwisata, tidak bisa dipungkiri bahwa
tiap daerah selalu ingin meningkatkan sektor perekonomian mereka. Tingginya laju
peningkatan sektor pertanian di Provinsi Bali menunjukkan bahwa sektor ini dirasa
sudah cukup baik untuk bertahan meskipun sektor pariwisata terus berkembang
pesat. Kabupaten Buleleng, Tabanan, Karangasem, Jembrana, Klungkung, dan
Bangli memiliki sektor unggulan/basis berupa sektor pertanian, perkebunan, dan
kehutanan. Sektor ini menjadi sektor yang terspesialisasi dan mampu untuk
dilakukan kegiatan ekspor karena dapat melayani kegiatan di luar daerah. Lahan
pertanian yang masih luas serta banyak penduduk yang bekerja sebagai petani
menjadi alasan sektor ini menjadi sektor unggulan. Sektor pertanian, perkebunan,
dan kehutanan di kabupaten Badung, Gianyar, dan kota Denpasar bukan termasuk
dalam sektor unggulan/basis. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali
(Hasil Rekapitulasi SP-Lahan), luas lahan bukan pertanian mengalami penambahan
sebesar 85,9% yang disebabkan konversi lahan dari lahan pertanian. Hal ini
menunjukkan bahwa keberadaan luas lahan pertanian yang semakin sempit
disebabkan oleh maraknya alih fungsi lahan. Menurut Yuendini et al., (2019),
pengurangan lahan sawah tidak terlalu berdampak signifikan terhadap penurunan
hasil pertanian bahkan dapat mengalami peningkatan yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Dewata, B. 2019. Kabar Gembira: 2020 Buleleng Fokus Pertanian Untuk Tunjang
Sektor Pariwisata. Diakses 24 Maret 2023, from
http://beritadewata.com/kabargembira2020-buleleng-fokus-pertanian-untuk-
tunjang-sektorpariwisata
Muta’ali, L. 2015. Teknik Analisis Regional Untuk Perencanaan Wilayah Tata
Ruang dan Lingkungan. Yogyakarta: BPFG.
Pratiwi, M. R., Mariani, S. 2021. PDRB Lapangan Usaha yang Berpengaruh
terhadap Perkembangan Ekonomi Kabupaten Semarang. PRISMA 4: 666-
672.
Yuendini, E. P., et al. 2019. Analisis Potensi Ekonomi Sektor Pertanian dan Sektor
Pariwisata di Provinsi Bali Menggunakan Teknik Analisis Regional. Jurnal
Geografi 16(2): 128-136.

Anda mungkin juga menyukai