Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Ekonomi Pembangunan

Volume 14, Nomor 2, Desember 2013, hlm. 147-159

Labor Absorption and Its Impact on Gross Regional


Domestic Product

Made Ika Prastyadewi, Agus Suman, Devanto Shasta Pratomo


Faculty of Economics and Business, Universitas Brawijaya
Jl. MT. Haryono 165 Malang, Jawa Timur, Indonesia 65145
Phone: +62-341-551611, E-mail address: dede_gsu02@yahoo.com

Abstract
The objective of this study is to examine the determinants of labor absorption in the trade,
hotel and restaurant sector and its impact on Gross Regional Domestic Product/GRDP at Bali
Province. This study is important due to the fact that the GRDP in this sector is the highest
compared to other sector but the labor absorption is lower than the agriculture sector. This
study used panel data comprising 9 regencies/cities at Bali Province in the period 2003-2009
including fixed effect model and simultaneous equation model of Two-Stage Least Square. The
results showed that GRDP, working age population, and the minimum wage have positive
effect on employment, while the educated unemployment has no significant effect on the
employment in the trade, hotel and restaurant sector. In addition, increases in employment
and workers productivity have positive and significant effects the GRDP in the trade, hotel
and restaurant sector at Bali Province.
Keywords: labor absorption, regional economic, panel data, fixed effect model
JEL Classification Codes: J2, J3, R1

Penyerapan Tenaga Kerja dan Dampaknya terhadap


Produk Domestik Regional Bruto

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
penyerapan tenaga kerja di sektor perdagangan, hotel, dan restoran dan dampaknya terhadap
Produk Domestik Regional Bruto/PDRB di Provinsi Bali. Penelitian ini dilakukan berda-
sarkan fenomena bahwa sektor ini memiliki PDRB yang tertinggi di Bali tetapi penyerapan
tenaga kerjanya masih berada di bawah sektor pertanian. Penelitian ini menggunakan data
panel atas 9 kabupaten/kota di Provinsi Bali selama periode 2003-2009 dengan metode fixed
effect dan Two-Stage Least Square/2SLS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PDRB,
penduduk usia kerja, dan upah minimum memiliki pengaruh yang positif terhadap
penyerapan tenaga kerja tetapi pengangguran terdidik tidak memiliki pengaruh yang
signifikan. Sebagai tambahan, adanya kenaikan penyerapan tenaga kerja dan produktivitas
pekerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap PDRB sektor perdagangan,
hotel, dan restoran di Bali.
Kata kunci: penyerapan tenaga kerja, ekonomi regional, data panel, model fixed effect
Kode Klasifikasi JEL: J2, J3, R1
Pendahuluan katan pertumbuhan ekonomi ini diharapkan
juga akan berdampak pada penambahan
Pembangunan daerah bertujuan untuk menca- lapangan pekerjaan yang mampu menyerap
pai kesempatan kerja penuh, mempertahankan angkatan kerja yang tersedia di daerah.
stabilitas harga, meningkatkan pertumbuhan Bali adalah sebuah provinsi yang dikenal
ekonomi dan mencapai keseimbangan neraca dan berkembang sebagai daerah pariwisata.
pembayaran dalam ruang lingkup daerah Hal ini didukung oleh keindahan panorama
(Suparmoko, 1997). Otonomi daerah di Indo- serta keanekaragaman seni dan budaya yang
nesia yang diberlakukan berdasarkan UU No. tidak dimiliki oleh provinsi yang lain.
32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah telah Sumbangan dari kegiatan pariwisata ini salah
terbukti memberikan ruang gerak yang lebih satunya tercermin dari nilai PDRB Provinsi Bali
leluasa kepada setiap daerah untuk meningkat- yang didominasi oleh kontribusi sektor perda-
kan kinerja perekonomian dan pembangunan- gangan, hotel dan restoran sebagai penyum-
nya. Hal ini salah satunya tercermin dari bang terbesar secara sektoral terhadap PDRB
peningkatan pertumbuhan ekonomi yang Provinsi Bali. Seperti yang terlihat dalam Tabel
dialami oleh sejumlah daerah di Indonesia. 1, sektor perdagangan, hotel, dan restoran
Tingkat pertumbuhan ekonomi yang mening- memberikan kontribusi tertinggi terhadap
kat di banyak daerah ini dapat menjadi acuan PDRB Provinsi Bali dibandingkan dengan sek-
terutama terhadap ketersediaan lapangan tor yang lain. Kontribusi sektor ini juga cende-
pekerjaan dan peningkatan pendapatan yang rung selalu meningkat setiap tahunnya dengan
pada akhirnya akan meningkatkan kese- rata-rata kontribusi sebesar 31,21 persen setiap
jahteraan masyarakat secara keseluruhan sesuai tahunnya. Berbagai peristiwa yang menggun-
dengan tujuan pembangunan. cang kegiatan pariwisata Bali seperti Bom Bali I
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di tahun 2002 dan Bom Bali II di tahun 2005
adalah sebuah indikator yang digunakan untuk sepertinya tidak terlalu berdampak parah
mengukur kondisi perekonomian atau pertum- dalam perekonomian provinsi ini. Hal ini
buhan ekonomi pada suatu daerah. Secara cukup terlihat jelas dari perkembangan kontri-
sektoral PDRB juga dapat berfungsi untuk busi sektor perdangan, hotel dan restoran pada
melihat seberapa besar sumbangan suatu sektor tahun-tahun tersebut yang relatif stabil.
terhadap perekonomian suatu daerah. Semakin Sektor perdagangan, hotel, dan restoran di
besar nilai sumbangan suatu sektor ekonomi Provinsi Bali ini tidak hanya berperan dalam
tertentu ke dalam PDRB di daerah tersebut, peningkatan PDRB saja, tetapi juga memiliki
maka diprediksi juga bahwa sektor tersebut ruang lingkup yang luas menyangkut kepen-
dapat berkembang dan mampu berperan secara tingan masyarakat secara keseluruhan. Sektor
signifikan sebagai penyumbang dalam pening- ini diyakini juga telah memberikan kontribusi
katan pertumbuhan ekonomi daerah. Pening- yang sangat besar bagi perekonomian daerah,

Tabel 1. Kontribusi 9 Sektor Terhadap PDRB Provinsi Bali Tahun 2003 – 2009
Tahun
Sektor
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata
Pertanian 22,28 22,07 21,79 21,54 20,85 19,87 19,86 21,18
Pertambangan dan Penggalian 0,65 0,65 0,64 0,62 0,60 0,59 0,59 0,62
Industri Pengolahan 9,66 9,58 9,54 9,46 9,75 9,95 9,95 9,70
Listrik, Gas, dan Air Bersih 1,46 1,47 1,47 1,49 1,52 1,56 1,55 1,50
Bangunan 3,88 3,90 3,89 3,86 3,87 3,90 3,37 3,81
Perdagangan, Hotel, dan
30,62 30,63 30,84 30,79 31,27 31,98 32,33 31,21
Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi 10,22 10,28 10,39 10,47 10,96 11,27 11,24 10,69
Keuangan, Persewaan, dan Jasa
7,10 7,32 7,44 7,54 7,38 7,26 7,08 7,30
Perusahaan
Jasa – jasa 14,11 14,10 14,00 14,22 13,80 13,63 13,67 13,93
Sumber : BPS Provinsi Bali, Tahun 2003 – 2009

148 Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 14, Nomor 2, Desember 2013: 147-159
Tabel 2. Persentase Penyerapan Tenaga Kerja di Provinsi Bali Tahun 2003 – 2009
Tahun
Rincian
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata
Pertanian 38,00 37,07 33,58 35,45 36,03 35,78 34,24 35,73
Pertambangan dan Penggalian 0,68 1,02 0,76 0,12 0,43 0,60 0,40 0,57
Industri Pengolahan 13,59 10,36 16,58 13,40 14,59 12,97 14,28 13,68
Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,21 0,44 0,10 0,47 0,20 0,38 0,33 0,31
Bangunan 6,49 5,69 7,42 6,82 6,49 6,90 6,92 6,68
Perdagangan, Hotel, dan Restoran 22,89 26,64 21,96 21,58 23,33 23,74 23,77 23,42
Pengangkutan dan Komunikasi 3,93 4,69 3,69 3,96 3,90 4,57 4,18 4,13
Keuangan, Persewaan, dan Jasa
2,10 1,15 1,92 3,71 2,67 2,24 2,25 2,29
Perusahaan
Jasa – jasa 12,10 12,93 14,01 14,49 12,36 12,81 13,63 13,19
Sumber : BPS Provinsi Bali, Tahun 2003 – 2009

karena merupakan suatu kegiatan yang memi- bagaimana dampak dari penyerapan tenaga
liki keterkaitan yang panjang baik ke depan kerja sektor perdagangan, hotel dan restoran ini
maupun ke belakang dengan sektor-sektor lain- terhadap peningkatan PDRB Provinsi Bali.
nya (forward and backward linkages) dan dapat Dalam beberapa literatur dan penelitian
menggerakkan berbagai kegiatan ekonomi terdahulu telah dijelaskan beberapa faktor yang
dalam masyarakat. Selain itu, sektor ini juga dapat mendorong penyerapan tenaga kerja di
dapat dijangkau oleh masyarakat dari berbagai suatu daerah. Campbell dkk (2003) misalnya
golongan karena banyak yang bersifat padat menyebutkan bahwa penyerapan tenaga kerja
karya dan seharusnya juga mampu menyerap dipengaruhi oleh permintaan akan barang dan
tenaga kerja lebih tinggi dibandingkan dengan jasa, produktivitas, jumlah tenaga kerja, dan
sektor lainnya. dan harga sumber daya lainnya. Penelitian
Meskipun demikian, apabila dilihat dari yang dilakukan oleh Sitanggang dan Nachrowi
penyerapan tenaga kerjanya, ternyata persen- (2004) menggunakan populasi, net migration,
tase penyerapan tenaga kerja tertinggi di Pro- output, dan upah sebagai variabel-variabel
vinsi Bali periode tahun 2003-2009 berada pada yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja.
sektor pertanian dan bukanlah pada sektor Sedangkan, penelitian yang dilakukan oleh
perdagangan, hotel, dan restoran. Seperti yang Siregar dan Sukwika (2007) memasukkan varia-
terlihat pada Tabel 2, sektor pertanian mampu bel upah, investasi, pengangguran terdidik,
menyerap tenaga kerja secara rata-rata sebesar pendapatan regional, dan pendapatan rumah
35,73 persen setiap tahunnya dibandingkan tangga sebagai variabel yang mempengaruhi
dengan sektor perdagangan, hotel, dan restoran penyerapan tenaga kerja.
yang hanya mampu menyerap tenaga kerja Seperti yang telah disinggung di atas,
sebesar 23,42 persen rata-rata per tahunnya. penelitian ini memiliki dua tujuan utama, yaitu
Dengan kata lain, nilai penyerapan tenaga kerja (1) untuk mengetahui faktor-faktor yang mem-
pada sektor perdagangan hotel dan restoran pengaruhi penyerapan tenaga kerja sektor
belumlah sebanding dengan kemampuan perdagangan hotel dan restoran di Provinsi Bali
sektor ini dalam memberikan kontribusi bagi dan (2) mengetahui dampak dari penyerapan
PDRB Provinsi Bali. Diperkirakan bahwa tenaga kerja sektor tersebut terhadap PDRB
penyerapan tenaga kerja di sektor perdagang- sektor perdagangan, hotel, dan restoran di
an, hotel dan restoran di Provinsi Bali masih Provinsi Bali selama periode 2003-2009. Bebe-
potensial untuk dapat ditingkatkan, apalagi rapa variabel ketenagakerjaan yang dianggap
dengan sifat sektor ini yang padat karya. penting sebagai penentu penyerapan tenaga
Dengan melihat kondisi tersebut maka untuk kerja di sektor ini digunakan dalam penelitian
itu perlu dilakukan penelitian untuk menge- ini termasuk di dalamnya adalah penduduk
tahui faktor-faktor yang dapat mendorong usia kerja, jumlah pengangguran terdidik dan
penyerapan tenaga kerja sektor perdagangan, tingkat upah minimum kota/kabupaten. Seba-
hotel, dan restoran di Provinsi Bali dan gai tambahan, dimasukkan juga variabel nilai

Made Ika Prastyadewi, et.al.: Labor Absorption and Its Impact on Gross Regional Domestic Product 149
PDRB sektor perdagangan, hotel, dan restoran restoran (PDRB), X2 adalah jumlah penduduk
sebagai variabel yang bersifat endogen. usia kerja (PUK), X3 adalah jumlah pengang-
Selanjutnya, penelitian ini juga melihat dampak guran terdidik (PTD), X4 adalah tingkat upah
dari penyerapan tenaga kerja terhadap PDRB minimum kabupaten/ kota (UMK), b0-b4 adalah
sektor perdagangan, hotel, dan restoran di koefisien regresi, dan ln adalah log natural.
Provinsi Bali. Hal ini berangkat dari teori-teori Untuk menentukan model data panel yang
pertumbuhan dalam berbagai literatur ekonomi paling tepat digunakan (diantara model fixed
pembangunan bahwa tenaga kerja adalah effect atau random effect) dalam menganalisis
merupakan determinan yang penting dari faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan
pertumbuhan ekonomi yang tercermin dari tenaga kerja sektor perdagangan, hotel dan
nilai PDRB-nya. restoran di Provinsi Bali periode tahun 2003-
2009 dilakukan pengujian dengan Uji Haus-
Metode Penelitian man.
Tujuan kedua dari penelitian ini adalah
Penelitian ini menggunakan metode analisis untuk melihat dampak dari penyerapan tenaga
data panel yang merupakan gabungan antara kerja sektor perdagangan, hotel, dan restoran di
data time series dan data cross section dari 9 Provinsi Bali terhadap PDRB sektor perdagang-
kabupaten/kota di Provinsi Bali pada periode an, hotel, dan restoran di Provinsi Bali. Untuk
tahun 2003-2009, yang tidak lain merupakan menjawab tujuan penelitian ini digunakan
periode pasca terjadinya Bom Bali I yang persamaan simultan dengan model kuadrat
berdampak pada perekonomian Bali dan juga terkecil dua tahap atau Two-Stage Least Square
periode pasca kebijakan otonomi daerah. Data (2SLS). Dalam persamaannya, setiap variabel
sekunder ini diperoleh dalam bentuk laporan yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua
tahunan dari Badan Pusat Statistik (BPS) jenis variabel, yaitu variabel eksogen dan
Provinsi Bali dan beberapa dinas serta instansi variabel endogen. Variabel endogen adalah
terkait seperti Dinas Tenaga Kerja, Transmi- variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain
grasi dan Kependudukan Provinsi Bali dalam model. Adapun yang menjadi variabel
Tujuan pertama dari penelitian ini adalah endogen dalam penelitian ini adalah penyerap-
untuk melihat faktor-faktor yang mempenga- an tenaga kerja dan PDRB. Sedangkan variabel
ruhi penyerapan tenaga kerja sektor perda- eksogen adalah variabel yang menjelaskan
gangan, hotel, dan restoran di Provinsi Bali. variabel endogen yang terdiri dari jumlah
Beberapa variabel ketenagakerjaan yang diduga penduduk usia kerja, pengangguran terdidik
mempengaruhi penyerapan tenaga kerja sektor dan upah minimum pada masing-masing kabu-
ini adalah penduduk usia kerja (PUK), tingkat paten/kota di Provinsi Bali.
pengangguran terdidik (PTD), dan upah Untuk menjawab tujuan penelitian kedua
minimum kota/kabupaten (UMK), kemudian ini digunakanlah model persamaan 2SLS seba-
ditambah variabel PDRB yang menggambarkan gai berikut:
kondisi perekonomian secara makro. Dalam hal
Langkah Pertama :
ini di dalam variabel PDRB digunakan lag (t-1)
untuk melihat pengaruh kelambanannya. lnY1 = b10 + b11lnY2 + b12 lnX1 + b13 lnX2 + b14lnX3 (2)
Dalam persamaan yang pertama ini dapat Langkah Kedua :
digunakan model persamaan tunggal (single
equation) sebagai berikut: lnY2 = b20 + b21 Ŷ1 + b22 X4 + v (3)

lnY1 = b0 + b1 lnX1 + b2 lnX2 + b3 lnX3 + b4 lnX4 (1) dimana Y1 adalah jumlah tenaga kerja sektor
perdagangan hotel dan restoran (yang meng-
dimana Y1 adalah jumlah tenaga kerja sektor gambarkan penyerapan tenaga kerja), Y2 adalah
perdagangan hotel dan restoran yang meng- PDRB sektor perdagangan hotel dan restoran
gambarkan sebagai penyerapan tenaga kerja, X1 (PDRB), X1 adalah jumlah penduduk usia kerja
adalah PDRB(t-1) sektor perdagangan hotel dan (PUK), X2 adalah jumlah pengangguran terdi-
dik (PTD), X3 adalah upah minimum kabu-

150 Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 14, Nomor 2, Desember 2013: 147-159
Tabel 3. Deskriptif Data Penelitian, 2003-2009
Penyerapan
Penduduk Pengangguran Upah
Keterangan Tenaga PDRB Produktivitas
Usia Kerja Terdidik Minimum
Kerja
Mean 48.547 765.874 282.834 4.550 421.495 14,17
Median 43.754 428.700 304.381 3.606 407.047 13,03
Maximum 135.353 2.507.452 487.956 11.7061 818.362 36,90
Minimum 13.510 191.465 125.410 1.147 139.451 5,76
Sumber : Hasil Olahan (2012)

paten/ kota (UMK), X4 adalah produktivitas 2003-2009 di kabupaten/kota di Provinsi Bali


tenaga kerja, b0-b4 adalah koefisien regresi, dan yang dinyatakan dalam satuan jutaan rupiah.
ln adalah log natural. Jumlah penduduk usia kerja adalah adalah
Langkah pertama pada model Two Stage jumlah penduduk berusia 15 tahun keatas baik
Least Square (2SLS) sebenarnya adalah hampir angkatan kerja maupun bukan angkatan kerja
sama dengan persamaan pertama dengan single di kabupaten/kota Provinsi Bali periode tahun
equation di mana jumlah tenaga kerja sektor 2003-2009 yang dinyatakan dengan satuan
perdagangan, hotel dan restoran sebagai varia- orang.
bel dependen dan jumlah penduduk usia kerja, Upah Minimum adalah standar upah mini-
upah minimum, jumlah pengangguran terdidik mum yang ditetapkan oleh pemerintah di
sebagai variabel independen. Hanya saja yang kabupaten/kota Provinsi Bali periode tahun
membedakan dengan persamaan pertama ada- 2003-2009 yang dinyatakan dalam satuan
lah variabel PDRB yang digunakan tidak dalam rupiah.
bentuk variabel kelambanan (lag) untuk meng- Pengangguran terdidik adalah jumlah
gambarkan hubungan penyerapan tenaga kerja penduduk usia kerja (lulusan SMA hingga
dan PDRB yang langsung dan bersifat simultan. perguruan tinggi) yang tidak sedang bekerja
Pada langkah kedua, akan dilihat bagai- dan sedang mencari pekerjaan yang dinyatakan
mana dampak atau pengaruh dari penyerapan dengan satuan orang.
tenaga kerja sektor perdagangan hotel dan Produktivitas adalah rasio antara nilai PDRB
restoran terhadap PDRB sektor perdagangan, sektor perdagangan hotel dan restoran terha-
hotel, dan restoran, dimana variabel penye- dap jumlah penyerapan tenaga kerja sektor
rapan tenaga kerja yang digunakan sekarang tersebut dengan satuan juta rupiah/orang.
adalah merupakan variabel hasil estimasi dari Deskriptif Data Penelitian. Tabel 3
persamaan pada langkah pertama. Sebagai menggambarkan statistik deskriptif dari data
tambahan, variabel produktivitas tenaga kerja yang digunakan dalam penelitian ini. Seperti
ditambahkan ke dalam persamaan sebagai yang terlihat dalam Tabel 3, rata-rata penye-
variabel kontrol. Untuk menguji terhadap rapan tenaga kerja sektor perdagangan, hotel
kevalidan dari model simultan yang diguna- dan restoran kabupaten/kota di Provinsi Bali
kan, maka sebelumnya dilakukanlah uji endo- tahun 2003-2009 adalah sebesar 48.547 orang,
geneitas dari persamaan simultan tersebut. dengan penyerapan tenaga kerja sektor
Definisi Operasional Variabel. Pengertian perdagangan, hotel dan restoran yang tertinggi
dan batasan-batasan variabel yang digunakan terdapat di Kota Denpasar yang merupakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. ibukota Provinsi yaitu sebesar 135.353 orang
Penyerapan tenaga kerja adalah jumlah dan yang terendah berada di Kabupaten Bangli
tenaga kerja atau penduduk berumur 15 tahun yaitu hanya sebesar sekitar 13.000 orang. Di sisi
ke atas yang bekerja di kabupaten/kota di lain, yang menarik adalah bahwa ternyata
Provinsi Bali dalam periode tahun 2003-2009 PDRB sektor perdagangan, hotel, dan restoran
yang dinyatakan dalam satuan orang. yang tertinggi adalah berada di Kabupaten
PDRB adalah jumlah seluruh nilai tambah Badung, tidak berada di Kota Denpasar yang
sektor perdagangan, hotel dan restoran berda- memiliki serapan tenaga kerja sektor perda-
sarkan harga konstan tahun 2000 periode tahun gangan, hotel, dan restoran yang terbesar di
Provinsi Bali. Kabupaten Badung sendiri memi-

Made Ika Prastyadewi, et.al.: Labor Absorption and Its Impact on Gross Regional Domestic Product 151
liki nilai PDRB tertinggi dikarenakan kabu- tus 2009 yang jumlah penduduk usia kerjanya
paten tersebut merupakan sentral dari industri hanya sebanyak 2.728,75 ribu orang.
pariwisata di Provinsi Bali. Sedangkan Kabupa- Angkatan kerja terbagi dalam kelompok
ten Klungkung adalah kabupaten dengan penduduk yang bekerja dan penganggur. Pada
kontribusi PDRB sektor perdagangan, hotel, bulan Agustus 2010 jumlah penduduk yang
dan restoran yang terendah di Provinsi Bali dan bekerja meningkat sebesar 5,8 persen menjadi
merupakan kabupaten yang banyak bergan- 2.177,36 ribu orang atau sebesar 96,94 persen
tung pada sektor pertambangan. dari jumlah angkatan kerja jika dibandingkan
dengan bulan Agustus 2009. Meskipun tenaga
Hasil dan Pembahasan kerja yang terserap cukup banyak yang ditun-
jukkan oleh jumlah penduduk yang bekerja,
Kondisi Ketenagakerjaan Provinsi Bali
sektor-sektor perekonomian di Bali belum
Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja
mampu menyerap seluruh potensi tenagakerja
Nasional (Sakernas) pada bulan Agustus 2010,
yang ada. Hal ini yang kemudian berakibat
keadaan ketenagakerjaan di Provinsi Bali
pada timbulnya pengangguran. Pada semester
tergolong cukup baik. Hal ini terlihat dari
kedua tahun 2010, jumlah pengangguran di Bali
meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja
mencapai 68.791 orang. Meskipun meningkat
serta relatif kecilnya tingkat pengangguran.
dari sisi jumlah, tingkat pengangguran di Bali
Bertambahnya jumlah penduduk akibat
menurun dibanding kondisi tahun sebelumnya.
kelahiran, kematian dan migrasi berpengaruh
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sedikit
terhadap jumlah angkatan kerja, penduduk
mengalami penurunan dari 3,13 persen pada
bekerja dan pengangguran di Provinsi Bali.
Agustus 2009 menjadi 3,06 di tahun 2010.
Kondisi ketenagakerjaan Provinsi Bali ini secara
Jika dilihat berdasarkan wilayah tempat
detail dapat dilihat pada Tabel 3.
tinggal, pengangguran lebih banyak terdapat di
daerah perkotaan. Sebagian dari jumlah
Tabel 3. Jumlah Penduduk 15 Tahun Keatas
Menurut Kegiatan, Agustus 2009-2010 pengangguran yang ada yaitu sebanyak 51.463
(dalam ribuan orang) orang atau 74,81 persen tinggal di wilayah
Kegiatan Utama Agustus Agustus perkotaan. Hal ini bisa dilihat dari tingkat
2009 2010 pengangguran di Kota Denpasar yang memiliki
Penduduk 15 Tahun Keatas 2.728,75 2.902,57 tingkat pengangguran tertinggi. Pada bulan
Angkatan Kerja 2.123,59 2.246,15 Agustus 2010 tingkat pengangguran di Kota
- Bekerja 2.057,12 2.177,36
- Pengangguran Terbuka 66,47 68,79
Denpasar mencapai 6,57 persen. Sebagai pusat
Bukan Angkatan Kerja 605,16 656,42 perekonomian di Bali, tentu saja Kota Denpasar
Tingkat Partisipasi Angkatan 77,82 77,38 memiliki daya tarik tersendiri bagi pencari
Kerja (%) kerja. Hal ini yang kemudian memacu para
Tingkat Pengangguran 3,13 3,06 pencari kerja baik mereka yang berada di luar
Terbuka (%) Pulau Bali maupun yang berada di luar Kota
Sumber : BPS Provinsi Bali, Tahun 2011
Denpasar untuk bermigrasi dan tinggal di Kota
Denpasar untuk mencari kerja. Penganggur di
Penduduk usia kerja sebanyak 2.902,57
Bali sebanyak 68.791 orang dan lebih dari 43,21
ribu orang di bulan Agustus 2010, sebagian di
persen di antaranya tersebar di Kota Denpasar
antaranya sebanyak 2.246,15 ribu orang tergo-
dengan jumlah sebesar 29.724 orang. Wilayah
long sebagai angkatan kerja, dengan kata lain
lain yang memiliki tingkat pengangguran yang
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
tinggi antara lain adalah Kabupaten Klung-
mencapai 77,38 persen. Sisanya sebanyak
kung, Kabupaten Buleleng, dan Kabupaten
656.424 orang tergolong sebagai bukan ang-
Karangasem dengan TPT masing-masing
katan kerja, yaitu mereka yang hanya memiliki
sebesar 3,59 persen, 3,26 persen, dan 2,82
kegiatan bersekolah dan mengurus rumah-
persen. Kabupaten lainnya memiliki tingkat
tangga. Penduduk usia kerja di bulan Agustus
pengangguran yang relatif rendah (kurang dari
2010 ini mengalami peningkatan sebesar 6,4
tiga persen). Tingkat pengangguran terendah
persen jika dibandingkan dengan Bulan Agus-

152 Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 14, Nomor 2, Desember 2013: 147-159
terdapat di Kabupaten Bangli dengan TPT hanya dengan tingkat keyakinan 90%, sedang-
sebesar 0,65 persen (BPS Provinsi Bali, 2011). kan pengangguran terdidik (PTD) tidak signifi-
kan pengaruhnya terhadap penyerapan tenaga
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyerap-
kerja sektor perdagangan, hotel, dan restoran di
an Tenaga Kerja Sektor Perdagangan, Hotel,
dan Restoran Provinsi Bali.
Sebelum dilakukan analisis tentang faktor-fak- Seperti yang telah disinggung di atas,
tor yang mempengaruhi penyerapan tenaga variabel penduduk usia kerja (PUK) memiliki
kerja di Provinsi Bali, maka dilakukanlah peng- pengaruh yang positif meskipun hanya dengan
ujian Hausman untuk memilih apakah Model tingkat keyakinan sebesar 90 persen. Secara
Fixed Effect atau Model Random Effect yang lebih spesifik, adanya kenaikan 1 persen dari
baik digunakan dalam analisis regresi data penduduk usia kerja akan menaikkan penye-
panel ini. Hipotesis dalam Uji Hausman ini rapan tenaga kerja di sektor perdagangan,
dapat dijelaskan sebagai berikut: hotel, dan restoran sebesar 0,14 persen, ceteris
Ho : Model Random Effect lebih baik paribus. Variabel jumlah penduduk usia kerja
H1 : Model Fixed Effect lebih baik digunakan sebagai salah satu variabel yang
Keputusan dalam pemilihan antara Fixed diduga mempengaruhi penyerapan tenaga
Effect maupun Random Effect yang akan diguna- kerja sektor perdagangan, hotel, dan restoran di
kan dalam penelitian adalah dengan cara Provinsi Bali dikarenakan jumlah penduduk
membandingkan nilai chi-square ataupun nilai usia kerja bukan hanya mampu mempengaruhi
probabilitas dengan nilai tabel pada tingkat penyerapan tenaga kerja secara keseluruhan,
keyakinan sebesar 95 persen. Hasil pengolahan melainkan juga dapat mempengaruhi penye-
dengan Program Stata untuk Uji Hausman rapan tenaga kerja secara sektoral maupun per
menunjukkan angka statistik sebesar 98,07 wilayah kabupaten/kota. Menurut Todaro
dengan probabilitas 0,00. Hal ini berarti, (2000), secara tradisional, pertumbuhan pendu-
dengan tingkat keyakinan sebesar 95 persen, duk dan angkatan kerja dianggap sebagai salah
model Fixed Effect adalah paling tepat diguna- satu faktor positif yang memacu pertumbuhan
kan untuk menganalisis penyerapan tenaga ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar
kerja sektor perdagangn, hotel dan restoran di akan memacu meningkatnya jumlah tenaga
Provinsi Bali periode tahun 2003-2009 ini kerja yang produktif. Tenaga kerja yang
dibandingkan dengan Model Random Effect. meningkat, bila diimbangi dengan peningkatan
Hasil estimasi regresi faktor-faktor yang jumlah lapangan kerja yang tersedia, maka
mempengaruhi penyerapan tenaga kerja di akan menjadi modal dalam memperlancar pro-
sektor perdagangan, hotel, dan restoran di ses pembangunan. Sebaliknya ketika pening-
Provinsi Bali dengan menggunakan model katan jumlah angkatan kerja tidak diimbangi
Fixed Effect adalah seperti yang ditampilkan dengan meningkatnya jumlah lapangan kerja
dalam Tabel 4. Seperti yang terlihat dalam Tabel akan menimbulkan masalah tersendiri karena
4, PDRBt-1 dan UMK adalah berpengaruh posi- menciptakan pengangguran. Hasil analisis yang
tif dan signifikan dengan tingkat keyakinan positif dan signifikan dalam penelitian ini
95%. Penduduk usia kerja (PUK) juga menun- menjadi indikasi bahwa pertumbuhan jumlah
jukkan pengaruh yang positif tetapi signifikan penduduk usia kerja di Provinsi Bali mampu

Tabel 4. Rangkuman Hasil Regresi Penyerapan Tenaga Kerja di Provinsi Bali Metode Fixed Effect
Variabel Terikat Variabel Bebas Koefisien Regresi Standar Error t-hitung Signifikansi
Konstanta 5,854 1,046 5,60 0,000
Ln Penyerapan
LPDRBt-1 (X1) 0,118 0,059 2,00 0,051
Tenaga
LPUK (X2) 0,144 0,080 1,81 0,076
Kerja
LPTD (X3) -0,010 0,033 -0,31 0,755
(Y1)
LUMK (X4) 0,117 0,019 6,23 0,000
R-square = 0,7539 F-hitung = 17,08
N = 63 Prob = 0,000
Sumber: Hasil Olahan (2012)

Made Ika Prastyadewi, et.al.: Labor Absorption and Its Impact on Gross Regional Domestic Product 153
diimbangi dengan meningkatnya jumlah Provinsi Bali pada periode tahun 2003-2009
lapangan pekerjaan yang tersedia sehingga dengan tingkat keyakinan sebesar 95 persen.
meningkatnya jumlah penduduk usia kerja Hasil penelitian ini berlainan dengan penelitian
berhasil menyebabkan semakin meningkatnya yang dilakukan oleh Siregar dan Sukwika
tenaga kerja yang mampu terserap khususnya (2007) yang menemukan bahwa penyerapan
di sektor perdagangan, hotel, dan restoran. tenaga kerja terdidik di sektor pertanian Kabu-
Hasil penelitian ini sejalan dengan peneli- paten Bogor secara signifikan dipengaruhi oleh
tian yang dilakukan oleh Sitanggang dan investasi dan pengangguran terdidik. Sedang-
Nachrowi (2004) yang menyebutkan bahwa kan di sektor jasa, penyerapan tenaga kerja
peningkatan serta penurunan jumlah populasi terdidik dipengaruhi oleh upah, investasi,
akan berpengaruh terhadap penyerapan tenaga PDRB dan pengangguran terdidik.
kerja sektoral 30 provinsi di Indonesia. Secara Tidak berpengaruhnya jumlah pengang-
spesifik dijelaskan bahwa peningkatan jumlah guran terdidik ini terhadap penyerapan tenaga
penduduk berpengaruh positif terhadap penye- kerja sektor perdagangan, hotel, dan restoran di
rapan tenaga kerja sektor pertambangan dan Provinsi Bali kemungkinan besar disebabkan
manufaktur di Kalimantan serta sektor perda- karena sektor perdagangan, hotel dan restoran
gangan hotel dan restoran di Bali. Selain itu, merupakan sektor perekonomian yang kom-
pertambahan penduduk juga berpengaruh pleks. Sektor ini tidak hanya membutuhkan
positif terhadap penyerapan tenaga kerja sektor tenaga kerja yang terdidik dan terlatih saja,
pertanian di Sulawesi Utara. Penelitian ini juga melainkan juga menyerap tenaga kerja yang
mendukung hasil penelitian yang dilakukan tidak terdidik (terutama di sektor perdagangan
Edyan (2005) yang menyebutkan bahwa terda- dalam usaha informal). Oleh sebab itu secara
pat hubungan yang positif antara angkatan umum jumlah pengangguran terdidik tidak
kerja dan penyerapan tenaga kerja di DKI berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah
Jakarta. Meningkatnya jumlah angkatan kerja di penyerapan tenaga kerja di sektor perdagang-
DKI Jakarta ternyata mampu meningkatkan an, hotel dan restoran. Beberapa kemungkinan
jumlah penyerapan tenaga kerja di provinsi lain adalah cukup besarnya penyerapan tenaga
tersebut. kerja profesional asing yang berasal dari luar
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan negeri untuk mengisi kesempatan kerja di
pendapat banyak ahli lain yang menyatakan bidang pariwisata di Provinsi Bali, dan juga
bahwa pertambahan penduduk itu sebenarnya banyak terserapnya tenaga kerja terdidik di
bukanlah suatu masalah, terutama apabila luar sektor perdagangan, hotel, dan restoran
dikelola dengan baik, melainkan sebaliknya seperti pada sektor jasa, sektor keuangan dan
merupakan unsur penting yang akan memacu sektor industri pengolahan.
pembangunan ekonomi. Bertambahnya pendu- Sedangkan untuk variabel upah minimum
duk usia kerja merupakan indikasi bertambah- (UMK), hasil uji statistik menunjukkan bahwa
nya jumlah tenaga kerja produktif yang secara parsial upah minimum mempunyai
tersedia. Semakin banyak tenaga kerja produk- pengaruh positif dan signifikan terhadap
tif yang tersedia berarti semakin banyak juga penyerapan tenaga kerja sektor perdagangan
jumlah tenaga kerja yang mampu diserap hotel dan restoran pada di Provinsi Bali periode
dalam pasar tenaga kerja. Akan tetapi, tahun 2003-2009 dengan tingkat keyakinan
peningkatan jumlah penduduk usia kerja ini sebesar 95 persen. Secara spesifik, adanya
juga perlu diimbangi dengan ketersediaan kenaikan upah minimum sebesar 1 persen akan
lapangan pekerjaan yang mampu menyerap meningkatkan penyerapan tenaga kerja di
peningkatan jumlah tenaga kerja tersebut. sektor perdagangan, hotel, dan restoran di
Untuk variabel pengangguran terdidik Provinsi Bali sebesar 0,117 persen. Dengan kata
(PTD), hasil uji statistik menunjukkan bahwa lain, hal ini berarti bahwa peningkatan upah
secara parsial pengangguran terdidik tidak minimum akan meningkatkan jumlah tenaga
berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja kerja yang diserap oleh sektor perdagangan,
sektor perdagangan hotel dan restoran di hotel, dan restoran.

154 Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 14, Nomor 2, Desember 2013: 147-159
Tabel 5. Hasil Uji Endogenitas
Test of Endogeneity of : PTK
H0 : Regressor is exogenous
Wu-Hausman F test : 3.59 F(1,59) P-value : 0,0000
Durbin-Wu-Hausman chi-sq test : 61,982 Chi-sq (1) P-value : 0,0000
Sumber : Hasil Olahan (2012)

Hasil penelitian ini berbeda dengan teori digunakan, sehingga pada akhirnya akan
pasar tenaga kerja yang kompetitif yang mana menurunkan jumlah penyerapan tenaga kerja
menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif yang ada.
dari tingkat upah terhadap kesempatan kerja Hubungan yang positif antara tingkat
(Marhaeni dan Dewi, 2004). Hasil penelitian ini upah minimum dan penyerapan tenaga kerja
juga berbeda dengan hasil penelitian yang ini juga dapat diterjemahkan sebagai sebuah
dilakukan oleh Siregar dan Sukwika (2007), indikasi bahwa sektor perdagangan hotel dan
Sitanggang dan Nachrowi (2004), Bodart dkk restoran di Provinsi Bali ternyata tidak bergerak
(2002), Edyan (2005), serta Dimas dan Nenik di pasar tenaga kerja yang kompetitif. Salah
(2009) yang menyatakan terdapat pengaruh satu teori yang menjelaskan hubungan positif
negatif antara tingkat upah terhadap penyerap- antara upah minimum dan penyerapan tenaga
an tenaga kerja. Namun, penelitian ini sejalan kerja adalah model monopsony dinamis (Dyna-
hasil penelitian yang dilakukan oleh Elnopem- mic Monopsony Model) yang dikembangkan oleh
bri (2007) yang menyatakan terdapat pengaruh Machin dan Manning (1994) dan Manning
positif dan signifikan dari tingkat upah terha- (2003). Adapun asumsi dari model monopsoni
dap kesempatan kerja. Penelitian ini juga dinamis ini adalah, pertama, yaitu ada beberapa
mendukung penelitian yang dilakukan oleh perusahaan di dalam pasar yang menunjukkan
Choi (2007) yang menyimpulkan bahwa terda- bahwa perusahaan dalam pasar tenaga kerja
pat elastisitas yang positif antara kenaikan bukanlah perusahaan tunggal, meskipun tidak
upah dan tenaga kerja yang berarti bahwa sebanyak dalam pasar kompetitif. Kedua,
kenaikan pada tingkat upah akan meningkat- pekerja memiliki informasi sempurna tentang
kan jumlah penyerapan tenaga kerja. peluang pekerjaan yang lebih baik di tempat
Pengaruh positif dan signifikan dari Upah lain yang ditawarkan oleh pengusaha lain
Minimum Kabupaten/Kota terhadap penyerap- selama periode waktu tertentu. Ketiga, mudah
an tenaga kerja yang diperoleh dalam peneli- untuk mendapatkan tambahan tenaga kerja
tian ini dapat disebabkan karena peningkatan selama perusahaan menawarkan upah lebih
Upah Minimum Kabupaten/Kota telah me- tinggi di atas tingkat ekuilibrium. Sebagai
ningkatkan daya beli pekerja terhadap barang konsekuensinya, konsisten dengan model
dan jasa. Dengan kata lain, meningkatnya Upah monopsoni standar, maka tingkat upah akan
Minimum Kabupaten/Kota menyebabkan per- memiliki hubungan yang positif dengan
mintaan akan barang dan jasa juga menjadi penyerapan tenaga kerja.
meningkat. Oleh karena permintaan akan Sebagai variabel terakhir dalam persamaan
tenaga kerja merupakan suatu permintaan pertama dimasukkan pengaruh dari PDRB
turunan (derived demand) dari permintaan terha- dalam bentuk variabel kelambanan (lag). Hasil
dap barang dan jasa, maka ketika permintaan uji statistik secara parsial menunjukkan bahwa
terhadap barang dan jasa mengalami pening- PDRB (dengan lag) berpengaruh positif terha-
katan akan menyebabkan permintaan terhadap dap penyerapan tenaga kerja sektor perda-
tenaga kerja akan ikut mengalami peningkatan. gangan, hotel dan restoran di Provinsi Bali
Dengan menurunnya Upah Minimum Kabupa- periode tahun 2003-2009 dengan tingkat
ten/Kota menyebabkan permintaan terhadap keyakinan sebesar 95 persen. Secara spesifik,
barang dan jasa akan berkurang. Menurunnya adanya kenaikan PDRB (pada tahun yang
permintaan barang dan jasa akan direspon lampau) sebesar 1 persen akan menyebabkan
dengan pengurangan jumlah tenaga kerja yang meningkatnya penyerapan tenaga kerja di

Made Ika Prastyadewi, et.al.: Labor Absorption and Its Impact on Gross Regional Domestic Product 155
sektor perdagangan, hotel, dan restoran di Least Square. Untuk mengetahui apakah model
Provinsi Bali sebesar 0,118 persen. Hal ini persamaan dalam tujuan penelitian kedua ini
berarti bahwa peningkatan nilai PDRB sektor sudah tepat untuk dijawab dengan model
perdagangan hotel dan restoran akan diikuti persamaan simultan, terlebih dahulu perlu
dengan meningkatnya jumlah penyerapan tena- dilakukan uji endogenitas.
ga kerja sektor tersebut di Provinsi Bali. Hasil uji endogenitas dengan mengguna-
Hasil penelitian ini sejalan dengan peneli- kan Program Stata ditampilkan dalam Tabel 5.
tian yang dilakukan oleh Siregar dan Sukwika Hipotesis untuk uji endogenitas tersebut adalah
(2007) yang menyatakan bahwa penyerapan sebagai berikut, dimana:
tenaga kerja sektor industri dipengaruhi oleh H0 : Estimasi adalah eksogen
PDRB sektor industri di Kabupaten Bogor. H1 : Estimasi adalah endogen
Selain itu, hasil penelitian ini juga mendukung Hasil uji menggunakan Program Stata menun-
penelitian yang dilakukan oleh Dimas dan jukkan bahwa nilai F-test adalah 1,59 dan nilai
Nenik (2009) yang menyatakan bahwa PDRB p-value=0,000. Oleh karena itu dapat disimpul-
berpengaruh signifikan terhadap penyerapan kan bahwa estimasi untuk menjawab rumusan
tenaga kerja di DKI Jakarta secara baik secara masalah kedua mengenai dampak penyerapan
simultan maupun secara parsial, dengan nilai tenaga kerja terhadap PDRB sektor perdagang-
koefisien menunjukkan bahwa ketika terjadi an, hotel dan restoran di Provinsi Bali periode
peningkatan PDRB sebesar satu persen, akan tahun 2003-2009 adalah bersifat endogen,
meningkatan penyerapan tenaga kerja di DKI sehingga permasalahan tersebut harus dijawab
Jakarta sebesar 1,23 persen. Penelitian yang dengan model persamaan simultan atau
dilakukan oleh Walterskirchen (1999) juga tepatnya digunakan model Two-Stage Least
menyebutkan bahwa masih ada korelasi positif Square.
dan kuat antara pertumbuhan ekonomi dengan Tabel 6 menunjukkan hasil regresi dari
perubahan ketenagakerjaan di Uni Eropa. persamaan kedua dengan menggunakan model
Tetapi ketenagakerjaan akan naik hanya jika Two-Stage Least Square. Seperti yang terlihat
tingkat pertumbuhan ekonomi melampaui pada Tabel 6, penyerapan tenaga kerja memiliki
keuntungan produktivitas tenaga kerja. hubungan yang positif dan signifikan terhadap
PDRB. Dalam hal ini, adanya peningkatan
Dampak Penyerapan Tenaga Kerja terhadap jumlah penyerapan tenaga kerja sektor perda-
PDRB Sektor Perdagangan, Hotel, dan gangan, hotel, dan restoran sebesar 1 persen
Restoran akan berdampak pada peningkatan PDRB
Tujuan penelitian yang kedua adalah melihat sektor perdagangan, hotel, dan restoran di
dampak dari penyerapan tenaga kerja di sektor Provinsi Bali sebesar 1,55 persen. Sedangkan
perdagangan, hotel, dan restoran terhadap produktivitas, sebagai variable kontrol, juga
PDRB sektor perdagangan, hotel, dan restoran memiliki pengaruh yang positif tetapi tidak
di Provinsi Bali. Seperti yang telah disinggung signifikan. Nilai R2 sebesar 0,7933 menunjukkan
di atas, tujuan penelitian ini akan dipecahkan bahwa variasi naik turunnya nilai PDRB sektor
dengan sebuah persamaan simultan karena perdagangan hotel dan restoran di Provinsi Bali
terdapatnya kemungkinan masalah endogenei- periode tahun 2003-2009 sebesar 79,33 persen
tas antara penyerapan tenaga kerja dan PDRB. dipengaruhi oleh naik turunnya jumlah penye-
Akibat adanya endogenitas ini, estimator yang rapan tenaga kerja dan produktivitas tenaga
digunakan akan menjadi bias dan tidak konsis- kerja. Hasil ini juga memperkuat hasil pene-
ten apabila digunakan pendekatan Ordinary litian bahwa memang benar terdapat hubungan

Tabel 5. Hasil Uji Endogenitas


Test of Endogeneity of : PTK
H0 : Regressor is exogenous
Wu-Hausman F test : 3.59 F(1,59) P-value : 0,0000
Durbin-Wu-Hausman chi-sq test : 61,982 Chi-sq (1) P-value : 0,0000
Sumber : Hasil Olahan (2012)

156 Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 14, Nomor 2, Desember 2013: 147-159
Tabel 6. Rangkuman Hasil Regresi Dampak Penyerapan Tenaga Kerja Terhadap PDRB
di Provinsi Bali (Second Step)
Variabel Variabel Bebas Koefisien Regresi Standar Error t-hitung Sig.
Terikat
Konstanta -3,624 2,130 -1,70 0,089
LPDRB
LTK (Y1) 1,550 0,205 7,57 0,000
(Y2)
LPRO (X5) 1,150 0,093 1,60 0,109
R-square = 0,7933 F-hitung = 1010
Prob = 0,000
Sumber: Hasil Olahan (2012)

yang positif dan saling mempengaruhi antara meningkatkan nilai PDRB tersebut. Sebaliknya,
jumlah penyerapan tenaga kerja dan PDRB penurunan produktivitas tenaga kerja akan
sektor perdagangan hotel dan restoran di menurunkan nilai PDRB sektor perdagangan
Provinsi Bali. hotel dan restoran.
Hubungan yang positif antara penyerapan Peningkatan produktivitas kerja akan
tenaga kerja dan PDRB di sini memperkuat menyebabkan waktu yang dibutuhkan untuk
teori yang menyatakan bahwa terdapat menyelesaikan 1 unit output akan berkurang.
hubungan yang saling mempengaruhi antara Hal ini berarti produktivitas akan menciptakan
jumlah penyerapan tenaga kerja dan nilai PDRB efisiensi dalam suatu proses produksi. Semakin
sektor perdagangan hotel dan restoran di produktif tenaga kerja dalam menghasilkan
Provinsi Bali. Hubungan tersebut menunjukkan barang dan jasa, khususnya dalam sektor
arah yang positif, sehingga kenaikan pada perdagangan hotel dan restoran, maka akan
jumlah penyerapan tenaga kerja akan mening- semakin meningkatkan nilai dari barang dan
katkan PDRB dan kenaikan pada nilai PDRB jasa tersebut, yang dalam penelitian ini
akan mampu meningkatkan jumlah tenaga dicerminkan dari nilai PDRB sektor tersebut.
kerja yang terserap. Hasil penelitian ini sesuai dengan pene-
Hasil penelitian ini sesuai dengan apa yang litian yang dilakukan oleh Siregar dan Sukwika
terdapat dalam teori produksi yang mana (2007) yang menyimpulkan bahwa produkti-
disebutkan bahwa tingkat output dipengaruhi vitas sektor jasa, pertanian dan industri
oleh jumlah tenaga kerja dan modal. Mening- berpengaruh positif terhadap PDRB sektor jasa,
katnya jumlah tenaga kerja berarti akan juga pertanian, dan industri di Kabupaten Bogor
meningkatkan jumlah barang dan jasa yang dengan tingkat keyakinan sebesar 95 persen.
dihasilkan dalam suatu proses produksi. Hal ini Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
sejalan dengan apa yang dikatakan dalam penelitian yang dilakukan oleh Casares (2007)
Boediono (1999) yang menyebutkan bahwa yang menyimpulkan bahwa ketika terjadi
tenaga kerja merupakan faktor positif dalam peningkatan produktivitas pada sektor manu-
merangsang pertumbuhan ekonomi. Irawan faktur, maka akan terjadi kenaikan tingkat
dan Suparmoko (2002) juga menyebutkan pertumbuhan agregat yang diukur dengan nilai
bahwa faktor tenaga kerja berpengaruh positif GDP.
terhadap output yang dalam hal ini adalah
PDRB. Simpulan
Sebagai variabel kontrol, hasil uji statistik
menunjukkan bahwa secara parsial produktivi- Penelitian ini secara umum bertujuan untuk
tas tenaga kerja sektor perdagangan hotel dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
restoran berpengaruh positif dan signifikan penyerapan tenaga kerja sektor perdagangan,
terhadap PDRB sektor tersebut tetapi hanya hotel dan restoran di Provinsi Bali dan
dengan tingkat keyakinan sebesar 90 persen. dampaknya terhadap PDRB sektor tersebut
Hal ini berarti kita dapat katakan bahwa selama periode tahun 2003-2009. Penyerapan
peningkatan nilai produktivitas tenaga kerja tenaga kerja sektor perdagangan, hotel dan
sektor perdagangan hotel dan restoran akan restoran di Provinsi Bali meningkat ketika

Made Ika Prastyadewi, et.al.: Labor Absorption and Its Impact on Gross Regional Domestic Product 157
terjadi peningkatan pada nilai PDRB (pada berhubungan dengan pariwisata seperti jumlah
periode sebelumnya), jumlah penduduk usia kunjungan wisatawan ataupun jumlah hotel
kerja dan upah minimum kabupaten/kota. dan restoran disarankan untuk dapat ditambah-
Pengangguran terdidik tidak memiliki penga- kan sebagai variabel yang berpengaruh ter-
ruh yang signifikan terhadap penyerapan hadap penyerapan tenaga kerja sektor perda-
tenaga kerja sektor perdagangan hotel dan gangan, hotel dan restoran pada penelitian
restoran di Provinsi Bali. Hal ini dimungkinkan selanjutnya. Dalam penelitian ini tidak
karena sektor perdagangan, hotel dan restoran dimasukkan variabel-variabel tersebut disebab-
di Provinsi Bali ternyata tidak selalu menyerap kan keterbatasan dalam penelitian.
tenaga kerja terdidik yang tersedia di pasar
tenaga kerja. Sektor ini pada kenyataannya juga Daftar Pustaka
banyak memberikan kesempatan kerja yang
cukup besar bagi pencari kerja yang tergolong Boediono. 1999. Teori Pertumbuhan Ekonomi.
kurang terdidik. Sehingga perubahan apapun Yogyakarta: BPFE.
yang terjadi pada jumlah pengangguran terdi-
Bodart, Ph. Ledent dan F. Shadman-Mehta.
dik di Provinsi Bali tidak mampu merubah
2009. An Employment Equation For Belgium.
jumlah penyerapan tenaga kerja pada sektor
perdagangan, hotel dan restoran. Econ-Ires Universit´E Catholique De
Upaya tercapainya penyerapan tenaga Louvain. June 10, 2009.
kerja yang tinggi demi berkurangnya jumlah Campbell, R. McConnell, Stanley L. Brue, dan
pengangguran perlu menempatkan sektor per- David A. Macpherson. 2003. Contemporary
dagangan hotel dan restoran sebagai prioritas Labour Economics. USA: McGraw-Hill.
yang utama, disamping juga memperhatikan
Casares, Enrique. R. 2007. Productivity, Struc-
sector-sektor lainnya yang juga mendukung
tural Change in Employment and Eco-
berkembangnya sektor unggulan ini. Untuk itu
nomic Growth. Estudios Economidos. Vol.
perlu dilakukan peningkatan kerjasama oleh
berbagai pihak mengenai masalah keamanan 22, No.22. p.335-355.
yang sangat perkaitan erat dengan kondisi Choi, C.K. 2007. The Employment Effect of
perekonomian Provinsi Bali yang bergantung Economic Growth: Identifying Determinant of
pada sektor pariwisata. Keterbukaan mengenai Employment Elasticity. Chonbuk National
informasi kesempatan kerja sesungguhnya University.
patut juga untuk dikembangkan sehingga
Dimas dan Nenik Woyanti. 2009. Penyerapan
lapangan pekerjaan yang memerlukan tingkat
Tenaga Kerja di DKI Jakarta. Jurnal Bisnis
pendidikan dan keahlian tertentu mampu diisi
oleh para pencari kerja terdidik. dan Ekonomi, Maret 2009 Vol. 16 No. 1, hal.
Peningkatan pada jumlah penyerapan 32-41.
tenaga kerja dan produktivitas tenaga kerja Edyan Rachman. 2005. Analisis Faktor-Faktor
berdampak terhadap peningkatan nilai PDRB Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja
sektor perdagangan, hotel dan restoran di di DKI Jakarta. Tesis. Medan: Universitas
Provinsi Bali. Semakin banyak tenaga kerja Sumatera Utara.
yang terlibat dalam produksi barang dan jasa
Elnopembri. 2007. Analisis Faktor-Faktor Yang
sektor perdagangan, hotel dan restoran dan
Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja
semakin produktif tenaga kerja tersebut, maka
output yang dihasilkan juga akan ikut Industri Kecil Di Kabupaten Tanah Datar
meningkat. Hasil tersebut juga mempertegas Provinsi Sumatera Barat Tahun 1990-2004.
terdapatnya hubungan yang saling mempenga- Tesis. Yogyakarta: Sekolah Pasca Sarjana
ruhi (simultan) antara jumlah penyerapan Universitas Gadjah Mada.
tenaga kerja dan nilai PDRB sektor perda- Irawan dan Suparmoko. 2002. Ekonomika Pem-
gangan, hotel dan restoran di Provinsi Bali. bangunan. Yogyakarta: BPFE.
Sebagai tambahan, variabel-variabel yang

158 Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 14, Nomor 2, Desember 2013: 147-159
Machin, S. and Manning, A. 1994. “The Effects dan Pembangunan Indonesia, Vol V No.01,
of Minimum Wages on Wage Dispersion 2004 Juli, hal 103-133.
and Employment: Evidence from The UK Siregar, Hermanto dan Sukwika, Tatan. 2007.
Wages Council”. Industrial and Labor Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kiner-
Relations Review, 47(2), 319-329. ja Pasar Tenaga Kerja dan Implikasi
Manning, A. 2003. Monopsony in Motion. Prince- Kebijakannya Terhadap Sektor Pertanian
ton: Princeton University Press. di Kabupaten Bogor. Socio-Economic of
Marhaeni, A.A.I.N dan Manuati Dewi. 2004. Agriculture and Agribusiness. Vol 7 No. 3.
Ekonomi Sumber Daya Manusia. Denpasar: Universitas Udayana
Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Suparmoko, M. 1997. PengantarEkonomi Makro.
Onder, Kubra and Ayse Durgun. 2007. Effect of Yogyakarta: BPFE.
Tourism Sector on the Employment in Todaro, M. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia
Turkey: An Econometric Application. Ketiga Jilid I. Edisi Ketujuh. Jakarta:
First International Conference on Manage- Erlangga.
ment and Economics, 28-29 March. Albania Walterkirchen, Ewald. 1999. The Relationship
Sitanggang, I. Rohana & Nachrowi, D. Nach- between Growth, Employment and Unem-
rowi. 2004. Pengaruh Struktur Ekonomi ployment in the European Economists For An
pada Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral: Alternative Economic Policy (TserNetwork).
Analisis Model Demomerik di 30 Propinsi Austrian Instituteof Economic Research,
pada 9 Sektor di Indonesia, Jurnal Ekonomi Workshop in Barcelona 16-18 September
1999.

Made Ika Prastyadewi, et.al.: Labor Absorption and Its Impact on Gross Regional Domestic Product 159

Anda mungkin juga menyukai