ABSTRAK
Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana peran lapangan usaha industri pengolahan
terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Medan dan bagaimana pengaruh lapangan usaha real
estate terhadap pertumbuhan ekonomi yang dilihat melalui data PDRB di Kota Medan. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peranan lapangan usaha industri
pengolahan dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Kota Medan dan untuk
mengetahui seberapa besar serta sejauh mana pengaruh lapangan usaha real estate dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Medan. Teknik analisis dalam penelitan ini adalah
Analisis Kuantitatif yang menggunakan Uji Pendekatan Kontribusi, Uji Asumsi Klasik, Uji
Statistik dan Uji Hipotesis Korelasi. Sumber data yang digunakan yaitu data sekunder berupa
data time series yang diperoleh dari website Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Medan
terkhususnya data Lapangan Usaha Industri Pengolahan dan Lapangan Usaha Real Estate yang
di dapat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kota Medan. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan hasil ini menyatakan bahwa nilai dari F-stat > F-tabel (0,05;2;28) =
2537,023 > 3,34 dan Prob < α = 0 < 0,05 sehingga bisa disimpulkan bahwa X1 (industri
pengolahan) dan X2 (real estate) secara serentak memiliki pengaruh yang signifikan serta
signifikan terhadap Y (PDRB). Dengan nilai kontribusi dari lapangan usaha industri pengolahan
sebesar 14,86% dan nilai kontribusi dari lapangan usaha real estate sebesar 12,85%.
Kata Kunci : Lapangan Usaha Industri Pengolahan, Lapangan Usaha Real Estate dan
PDRB
ABSTRACT
The formulation of the problem in this study is what is the role of the processing industry
business field on economic growth in Medan City and how does the real estate business field
influence economic growth as seen through GRDP data in Medan City. The purpose of this
research is to find out how big the role of the processing industry business field is in increasing
economic growth in the city of Medan and to find out how big and to what extent the influence
of the real estate business field is in increasing economic growth in the city of Medan. The
analysis technique in this research is Quantitative Analysis using Contribution Approach Test,
Classical Assumption Test, Statistical Test and Correlation Hypothesis Test. The source of the
data used is secondary data in the form of time series data obtained from the website of the
Central Bureau of Statistics (BPS) for Medan City, especially data on the Processing Industry
Business Field and Real Estate Business Field which are obtained from the Gross Regional
Domestic Product (GDP) in Medan City. Based on the results of the research that has been
1
carried out, these results state that the value of the F-stat > F-table (0.05;2;28) = 2537.023 > 3.34
and Prob <α = 0 <0.05 so it can be concluded that X1 (manufacturing industry) and X2 (real
estate) simultaneously have a significant and significant influence on Y (GRDP). With a
contribution value from the processing industry business field of 14.86% and a contribution
value from the real estate business field of 12.85%.
Keywords : Processing Industry Business Field, Real Estate Business Field and GRDP
I. PENDAHULUAN (INTRODUCTION)
2
Tabel 1. 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan Atas Dasar Harga
Konstan Tahun 2010 Menurut Lapangan Usaha (Miliyar Rupiah) 2016-2020
[Seri 2010] PDRB Kota Medan Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha Lapangan Usaha (Miliyar Rupiah)
2016 2017 2018 2019 2020
A.Pertanian, Kehutanan dan 2.269,06 2.536,66 2.714,27 2.692,10 2.695,30
Perikanan
B.Petambangan dan Penggalian 2,40 2,31 0,10 2,40 2,40
C.Industri Pengolahan 27.719,51 30.133,93 32.497,42 34.414,50 34.186,40
D.Pengadaan Listrik dan Gas 160,87 194,62 211,14 221,60 233,50
E.Pengadaan Air, Pengelolaan 345,71 400,65 435,60 459,90 489,60
Sampah Limbah dan Daur Ulang
F.Konstruksi 35.026,07 39.045,13 42.986,70 46.722,90 45.610,70
G.Perdagagan Besar dan Eceran 45.907,07 50.034,46 55.538,09 61.710,10 62.278,30
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H.Transportasi dan Pergudangan 11.713,72 12.914,64 14.012,11 15.395,30 14.136,30
I.Penyediaan Akomodasi dan Makan 5.718,19 6.233,07 6.730,28 7.351,20 6.619,80
Minum
J.Informasi dan Komunikasi 9.206,95 10.362,86 11.403,89 12.442,80 13.604,90
K.Jasa Keuangan dan Asuransi 12.998,99 13.546,81 14.266,85 14.668,10 14.547,50
L.Real Estate 15.543,39 17.790,13 19.850,14 21.460,00 23.032,90
M.N.Jasa Perusahaan 4.700,54 5.254,71 5.758,77 6.463,40 6.721,60
O.Administrasi Pemerintah 3.449,19 3.709,24 4.051,87 4.380,50 4.672,10
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
P.Jasa Pendidikan 4.975,73 5.225,33 5.688,75 6.150,10 6.262,50
Q.Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2.965,51 3.292,29 3.741,26 4.119,50 4.221,90
R.S.T.U. Jasa Lainnya 2.106,13 2.358,90 2.593,72 2.830,00 2.882,50
PDRB 184.809,04 203.035,74 222.438,24 241.482,30 242.198,20
Sumber : BPS Kota Medan 2021
Berdasarkan Tabel 1.1 tersebut dapat dilihat perbandingan dari tahun sebelumnya ke
tahun yang baru atau tahun 2020 bahwa terjadinya peningkatan ataupun ada juga yang
mengalami kestabilan pada tahun 2020. Terutama pada sektor pertambangan dan penggalian
yang memberikan kontribusi yang stabil yaitu sebesar 2,40 miliyar rupiah per tahun pada tahun
2020 dimana jika dibandingkan beberapa sektor lain salah satunya adalah Perdagangan Besar
Dan Eceran, Reparasi Mobil Dan Sepeda Motor yang memberikan kontribusi lebih besar dari 60
Miliyar Rupiah yaitu 62.278,30, pada sektor konstruksi hampir 46 Miliyar Rupiah yaitu
45.610,70, indusrti pengolahan lebih dari 30 Miliyar Rupiah yaitu 34.186,40, real estate lebih
dari 20 Miliyar Rupiah yaitu 23.032,90, jasa keuangan dan asuransi hampir 15 Miliyar Rupiah
yaitu 14.547,50. Pertumbuhan yang seperti ini memperlihatkan jika sektor lain dari
pertambangan dan penggalian memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pendapatan
regional Kota Medan menunjukkan jika dalam kontribusinya mengalami pergeseran pada sektor
primer.
Dan dapat dilihat juga dari data PDRB bahwa pada sektor Industri Pengolahan mengalami
peningkatan setiap tahunnya namun pada tahun 2020 justru mengalami penurunan. Berbeda
dengan Real Estate yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal itu yang
3
menyebabkan Industri Pengolahan Real Estate memiliki peranan terhadap PDRB Kota Medan.
Kedua sektor ini yang harus dikembangkan oleh pemerintah daerah dengan harapan dapat
menjadi pendorong, penggerak, dan penunjang pembangunan ekonomi daerah. Berdasarkan latar
belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis memilih judul dalam penelitian ini :
“Kontribusi Lapangan Usaha Industri Pengolahan dan Lapangan Usaha Real Estate
Terhadap Poduk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kota Medan ”.
4
suatu peningkatan yang berkesinambungan pada produk perkapita atau per pekerja, kerap
didampingi dengan kenaikan total penduduk dan biasanya dengan perubahan struktural.
Indikator dari keberhasilan pembangunan daerah salah satunya adalah pertumbuhan
ekonomi dari tahun ke tahun yang dapat dilihat pada nilai PDRB. Meningkatnya pertumbuhan
ekonomi melalui indikator Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang berarti pula akan
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat (Mediana, 2021). Dan Pertumbuhan
ekonomi sebagai suatu ukuran kuantitatif adanya pembangunan ekonomi di suatu wilayah
tersebut (AMIN, 2015).
Pembangunan ekonomi dilakukan dengan mencapai pertumbuhan ekonomi yang optimal
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Pembangunan ekonomi daerah ini secara umum
dapat memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional (Dienelly et al., 2017).
5
1. Kontribusi lapangan usaha industri pengolahan terhadap Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Kota Medan tahun 1992-2022.
Besarnya kontribusi atau peranan dari sektor lapangan usaha industri pengolahan
terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan dengan menggunakan
rumus kontribusi.
Gambar 5.1
Diagram Lapangan Usaha Industri Pengolahan
20.00%
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%
92 94 96 98 00 02 04 06 08 10 12 14 16 18 20 22
19 19 19 19 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
2. Kontribusi lapangan usaha real estate terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
tahun 1992-2022.
Besarnya kontribusi atau peranan dari sektor lapangan usaha real estate terhadap
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan dengan menggunakan rumus
kontribusi seperti yang di perlihatkan pada Gambar 5.2
Gambar 5.2
Diagram Lapangan Usaha Real Estate
20.00%
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%
92 994 996 998 000 002 004 006 008 010 012 014 016 018 020 022
19 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
6
5.1.2 UJI ASUMSI KLASIK
Y = PDRB
X1 = lapangan usaha industri pengolahan
X2 = lapangan usaha real estate
a. Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
penganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Hasil uji dari aplikasi
eviews 10 dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:
Gambar 5.3
Uji Normalitas
7
Sumber : Data Diolah dengan E-Views (2023)
H0 : terdapat multikoliniearitas (Centered VIP > 10)
H1 : tidak terdapat multikoliniearitas (Centered VIP < 10)
Dapat dilihat dari hasil uji multikoliniearitas diatas terlihat variabel X1 dan X2 tidak
terdapat multikolinieritas dikarenakan masing-masing variabel memiliki nilai Centered VIP < 10
atau 1,000265 < 10 sehingga tolak H0.
c. Heteroskedastisitas
Uji Heterokedastisitas menghasilkan gambar yang terlihat dibawah ini:
Gambar 5.5
Uji Heteroskedastisitas
8
X1 = lapangan usaha industri pengolahan
X2 = lapangan usaha real estate
1. Korelasi
Korelasi bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan serta arah dua variabel atau
lebih. Korelasi dilambangkan dengan huruf R. Nilai R yang mendekati -1 dan 1 menunjukkan
hubungan yang kuat antara dua variabel, sementara nilai R yang mendekati 0 menunjukkan
lemahnya hubungan variabel tersebut.
Gambar 5.6
Uji Hipotesis
Y = PDRB
X1 = lapangan usaha industri pengolahan
X2 = lapangan usaha real estate
a. Uji-t
9
Uji ini dilakukan untuk mengetahui besanya pengaruh masing-masing variabel independen
( lapangan usaha industri pengolahan dan lapangan usaha real estate ) secara individual (parsial)
terhadap variabel dependen ( PDRB).
Gambar 5.7
Uji-t
Uji-f ini digunakan untuk menguji kemampuan seluruh variabel independent secara
bersamaan dalam menjelaskan perilaku variabel dependen.
Gambar 5.8
Uji-f
Uji anova digunakan untuk membandingkan nilai rata-rata populasi guna mengetahui
perbedaan signifikan dari dua atau lebih kelompok data.
Gambar 5.9
Uji Anova
10
Sumber : Data Diolah dengan E-Views (2023)
H0 : kedua variabel memiliki rata-rata nilai tes sama (Prob > α , dimana α = 0,05)
H1 : kedua variabel memiliki rata-rata nilai tes berbeda (Prob < α , dimana α = 0,05)
Diketahui dari hasil diatas bahwa nilai Prob < α atau 0,0007 < 0,05 sehingga bisa dikatakan
kedua variabel memiliki rata-rata nilai tes yang berbeda (tolah H0).
d. Regresi
Uji regresi digunakan untuk memperkirakan hubungan antara sebuah variabel terikat dn satu
variabel independent atau lebih. Uji ini juga digunakan unuk menilai kekuatan hubungan antara
variabel dengan perkiraan masa depan.
Gambar 5.10
Uji Regresi
Berdasarkan hasil penelitian ini, Lapangan Usaha Industri Pengolahan dan Lapangan
Usaha Real Estate lebih mengarah atau bisa dikatakan memiliki pengaruh positif yang lebih
11
besar. Hal ini terjadi karena pengaruh positif dari lapangan usaha industri pengolahan
terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) lebih memampu menutupi pengaruh
negatif yang dihasilkan oleh lapangan usaha real estate.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengaruh dari Lapangan Usaha Industri Pengolahan dan
Lapangan Usaha Real Estate Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) memiliki
pengaruh yang positif atau memiliki hubungan yang signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi yang dihasilkan melalui sektor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
V. KESIMPULAN (CONCLUSIONS)
Berdasarkan hasil penelitian dari pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya
mengenai pengaruh lapangan usaha industri pengolahan dan lapangan usaha real estate terhadap
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kota Medan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut. Kesimpulan diambil dari hasil Uji-T, Uji-F, dan Pendekatan Kontribusi untuk melihat
pengaruh dari variabel – variabel tersebut, maka dapat disimpulkan :
1 Dari hasil uji-t yang telah dilakukan maka, Lapangan Usaha Industri Pengolahan
memiliki pengaruh positif atau memiliki hubungan yang signifikan terhadap
pertumbuhan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Dari hasil Uji-t tersebut
memperoleh nilai t-stat > t-tabel (0,05:2) = 71,21 > 2,92 dan Prob < α = 0 < 0,05
sehingga dapat dikatakan bahwa Lapangan Usaha Industri Pengolahan memiliki
pengaruh serta memiliki hubungan yang signifikan terhadap Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Kota Medan.
2 Berdasarkan hasil penelitian , Lapangan Usaha Real Estate memiliki pengaruh negatif
dan tidak signifikan dalam membantu meningkatkan pertumbuhan nilai ekonomi dari
sektor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Hal tersebut dilihat melalui hasil Uji-t
yang mana menyatakan bahwa nilai t-stat < t-tabel(0,05:2) = -0,51 < 2,92 dan Prob > α =
0,61 > 0,05 sehingga bisa dikatakan bahwa lapangan usaha real estate tidak memiliki
pengaruh serta tidak ada hubungan yang signifikan terhadap Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB).
3 Dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa Lapangan Usaha Industri Pengolahan
dan Lapangan Usaha Real Estate terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
memiliki pengaruh yang positif serta memiliki hubungan yang signifikan terhadap
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Hal ini dapat dilihat melalui Uji-F yang telah
dilakukan yang mana pada uji tersebut menyatakan bahwa nilai F-stat > F-tabel(0,05;2;28) =
2537,023 > 3,34 dan Prob < α = 0 < 0,05 sehingga bisa disimpulkan bahwa Lapangan
Usaha Industri Pengolahan dan Lapangan Usaha Real Estate secara serentak memiliki
pengaruh yang signifikan serta memiliki hubungan yang signifikan terhadap Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB).
4 Dari hail penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode penelitian pendekatan
kontribusi pada Lapangan Usaha Industri Pengolahan dan Lapangan Usaha Real Estate
tehadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat dilihat nilai kontribusinya
sebesar 14,86% untuk variabel lapangan usaha industri pengolahan dan nilai kontribusi
sebesar 12,85% untuk lapangan usaha real estate.
13
Tambunan, tulus T.H. (2014). Perekonomian Indonesia Kajian Teoretis dan Analisis
Empiris. Bogor: Ghalia Indonesia
Todaro, Michael P, dan Stephen C Smith. (2003). Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Erlangga
Wijayanto, Ravi Dwi. (2010). Pengaruh Pengangguran Terhadap Kemiskinan: Latar Belakang
Teoretis. Semarang: Universitas Diponegoro
Yacoub, Yarlina. (2013). “Pengaruh tingkat pengangguran terhadap tingkat kemiskinan
Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat”
14