Anda di halaman 1dari 4

Peran Infrastruktur Dalam Membuka Potensi Pada Sektor

Perekonomian di Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas


Achmad Bragy Tangkulunga, Apriliantoa, Davidsona, Kajodi Pratamaa
a
Universitas Palangka Raya, Indonesia

E-mail korespondensi: hachi08404.@gmail.com

Abstrak: Pentingnya infrastruktur perbaikan jalan terhadap pertumbuhan ekonomi menjadikan landasan utama
untuk membuka peluang perekonomian di Kabupaten Gunung Mas yang mana memungkinkan konektivitas yang lebih
baik antarwilayah, aksesibilitas yang lebih mudah, serta memperluas potensi peluang usaha untuk masyarakat
setempat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana peluang perekonomian ketika terealisasikannya
perbaikan infrastruktur jalan di Kabupaten Gunung Mas. Metode penelitian yang digunakan adalah tinjauan literatur
atau studi pustaka yang melibatkan pengumpulan data dan informasi dari sumber yang sudah ada dengan
menggunakan data pada seri tahun 2016 - 2022. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan data
yang dihasilkan menunjukkan bahwa secara perbaikan infrastruktur berpengaruh terhadap sektor perekonomian di
Kabupaten Gunung Mas.

Kata kunci: Infrastruktur, Pertumbuhan Ekonomi, Potensi Perekonomian.

Abstract: The importance of road improvement infrastructure for economic growth makes the main foundation for
opening economic opportunities in Gunung Mas Regency which allows better connectivity between regions, easier
accessibility, and expands potential business opportunities for local communities. This study aims to analyze how
economic opportunities are realized when road infrastructure improvements are realized in Gunung Mas Regency. The
research method used is a literature review or literature study that involves collecting data and information from
existing sources using data in the 2016 - 2022 series. The data were analyzed using descriptive analysis. Based on the
data produced, it shows that infrastructure improvements affect the economic sector in Gunung Mas Regency.

Keywords: Infrastructure, Growth Economic, Economic Potential.


How to cite (APA 6th Style):
Tangkulung, Achmad Bragy., Aprilianto., Davidson., Pratama, Kajodi (2023). Peran Infrastruktur Dalam Membuka Potensi Pada
Sektor Perekonomian di Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas, Uniplan Vol 04 (2): pp-pp.

1. PENDAHULUAN
Pembangunan dipandang sebagai proses multifaset yang melibatkan berbagai perubahan mendasar
dalam struktur sosial, sikap masyarakat, dan institusi nasional, serta melibatkan upaya memerangi
ketimpangan pendapatan, pengentasan kemiskinan, dan mempercepat PDRB. Pada hakikatnya,
pembangunan menyangkut perubahan menyeluruh dalam masyarakat atau seluruh sistem sosial, tanpa
mengabaikan keragaman kebutuhan dan keinginan dasar individu dan kelompok sosial, guna menuju
kondisi kehidupan yang “lebih baik” dan harus mencerminkan adaptasi. Baik secara jasmani maupun
rohani.
PDRB mewakili potensi perluasan PDB (produk domestik bruto) atau produk nasional suatu negara
dan menentukan tingkat standar hidup suatu negara. PDRB dapat diukur antara lain dengan suatu besaran
yang disebut Produk Domestik Bruto (PDB) di tingkat nasional dan Produk Domestik Bruto (PDB) di tingkat
daerah. PDRB, pemerataan, kualitas hidup, dan kerusakan lingkungan merupakan faktor keberhasilan atau
kegagalan pembangunan (Budiman, 1995). Terdapat banyak faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan
pembangunan ekonomi, seperti distribusi pendapatan dan peningkatan kualitas hidup, PDRB masih
dianggap sebagai faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan pembangunan. Meskipun pentingnya
pembangunan ekonomi telah meningkat, tetap bahwa pertumbuhan adalah kuncinya (Samuelson dan
Nordhaus, 2004).

|1
Tangkulung, Achmad Bragy., Aprilianto., Davidson., Pratama, Kajodi / Uniplan: Peran Infrastruktur Dalam Membuka Peluang Pada Sektor Perekonomian di Kuala Kurun Kabupaten
Gunung Mas, Vol 4, No 2, September, 2023, pp-pp

Kabupaten Gunung Mas merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah. Daerah ini
merupakan hasil pemekaran Kabupaten Kapuas di Kalimantan Tengah berdasarkan Undang-Undang Nomor
5 Tahun 2002. Ibu kota kabupaten ini adalah Kuala Kurun, dengan jumlah penduduk 135.373 jiwa (2020).
Kabupaten Gunung Mas memiliki luas wilayah 10.804,00 km2 dengan potensi wilayah yang dapat
dikembangkan. Struktur perekonomian Kabupaten Gunung Mas didominasi oleh tiga kategori sektor usaha;
Pertanian (Kehutanan dan Perikanan), Pertambangan dan Penggalian, Konstruksi. Hal ini terlihat dari peran
masing-masing sektor dalam pembentukan PDRB di Kabupaten Gunung Mas. PDRB Gunung Mas pada
tahun 2022 mencapai sebesar 3.352,3M. Dihasilkan oleh sektor yang mendominasi di daerah tersebut. Tiga
sektor dengan laju pertumbuhan tertinggi antara lain sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan
jaminan sosial wajib, pengadaan listrik dan gas, dan konstruksi.

2. DATA AND METODE


Penelitian ini mengidentifikasi bagaimana peranan pembangunan infrastruktur yang berpotensi
membuka peluang pada sektor perekonomian di Kabupaten Gunung Mas. Metode penelitian yang
digunakan adalah tinjauan literatur atau studi pustaka dengan mengambil referensi dari temuan dan
sumber – sumber penelitian lain untuk menjadi dasar dalam penelitian. Data dianalisis menggunakan
analisis deskriptif. Lokasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah Pemerintahan Kabupaten Gunung
Mas. Analisis tahun penelitian adalah dari tahun 2016 – 2022.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Akselerasi PDRB yang tinggi mempercepat pembangunan nasional negara. Bagi negara berkembang
seperti Indonesia, PDRB yang tinggi adalah tujuan perekonomian yang paling penting. Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) sangat penting di Indonesia karena jumlah penduduknya sangat besar dan proporsi
penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan masih sangat besar pada tahap awal pembangunan.
Sebagai faktor sementara, prioritas pembangunan jangka pendek (Tambunan, 2014).
PDRB Provinsi Gunung Mas terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan tercermin pada laju PDRB
Kabupaten Gunung Mas. PDRB Gunung Mas mencapai Rp 3.352,5 miliar pada tahun 2022. Pemerintah
daerah selama ini memprioritaskan pembangunan infrastruktur, termasuk jalan raya, untuk mengurangi
isolasi dan meningkatkan konektivitas di wilayah tersebut, sehingga dapat berkontribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan PDRB di wilayah tersebut.

Tabel 1. PDRB Kabupaten Gunung Mas, 2016-2022 (BPS Gunung Mas, 2023)

Tahun Harga Konstan Pertumbuhan


2016 2.866.186.000.000 7,00
2017 3.064.820.200.000 6,93
2018 - -
2019 - -
2020 2.882.800.000 -
2021 3.051.600.000 6,47
2022 3.352.500.000 6,47

PDRB dihasilkan dari tiga komponen: peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga kerja (labour),
peningkatan modal (melalui tabungan dan investasi), dan peningkatan teknologi. Peningkatan jumlah
tenaga kerja, modal, dan teknologi mempengaruhi perubahan tingkat produksi. Salah satu jenis modal
yang disebutkan Solow adalah dari sektor infrastruktur atau investasi fisik. Keberadaan infrastruktur
mendorong peningkatan produktivitas faktor-faktor produksi, dan sebaliknya, kurangnya infrastruktur
menyebabkan penurunan produktivitas. Infrastruktur merupakan motor penggerak PDRB. Infrastruktur
yang tidak memadai merupakan salah satu hambatan utama percepatan PDRB (Ndulu, 2005).
|2
Tangkulung, Achmad Bragy., Aprilianto., Davidson., Pratama, Kajodi / Uniplan: Peran Infrastruktur Dalam Membuka Peluang Pada Sektor Perekonomian di Kuala Kurun Kabupaten
Gunung Mas, Vol 4, No 2, September, 2023, pp-pp

Kondisi Infrastruktur Jalan

Infrastruktur jalan berperan dalam merangsang pertumbuhan ekonomi seperti halnya infrastruktur
transportasi. Hal ini disebabkan ketersediaan jalan meminimalkan modal pelengkap dan membuat proses
produksi dan distribusi menjadi lebih efisien. Perluasan infrastruktur jalan juga mendorong pertumbuhan
wilayah baru melalui peningkatan volume lalu lintas.Di sisi lain, infrastruktur jalan yang buruk dan rusak
menghambat alokasi sumber daya, pengembangan industri, dan distribusi faktor produksi, barang, dan jasa
yang ada. Jalan sebagai alat bantu transportasi memegang peranan penting, terutama dalam transportasi
darat. Pada tahun 2017, sekitar 738.992 km jalan kabupaten telah dibangun, dimana sekitar 186,9 km atau
15% diantaranya berada dalam kondisi baik Luas Gunung Mas adalah 738.992 km2 pada tahun 2015.
Sekitar 15% dari total panjang jalan berada dalam kondisi baik, dan sisanya dalam kondisi relatif baik
dengan beberapa kerusakan ringan dan berat. Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, kondisi jalan rusak
berat sudah membaik secara signifikan sejak tahun 2014, namun kondisi jalan rusak berat mengalami
penurunan. Artinya, hampir seluruh ruas jalan yang rusak telah bertransisi tidak hanya ke kondisi jalan
sedang, namun juga rusak berat. Faktanya, pertambahan panjang jalan beraspal semakin berkurang seiring
dengan semakin rusaknya jalan akibat seringnya digunakan kendaraan berat.

Gambar 1. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Gunung Mas, Tahun 2002-2017 (BPS
Kabupaten Gunung Mas, 2017)

Pembangunan infrastruktur jalan tidak dapat dipisahkan dari pembangunan infrastruktur ekonomi dan
sosial. Gambaran pembangunan infrastruktur di bidang perekonomian dilihat dari sektor komersial yaitu
banyaknya pasar dan koperasi di Kabupaten Gunung Mas. Prasarana bidang sosial dapat dilihat dari
banyaknya sarana pendidikan berupa sekolah (SD, SMP, dan SMA) di Gunung Mas, serta sarana kesehatan
berupa rumah sakit, puskesmas, puskesmas penunjang, dan fasilitas bersalin daerah Kabupaten Gunung
Mas.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Republik Indonesia Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan,
pendidikan adalah penciptaan lingkungan belajar dan proses pembelajaran yang memungkinkan peserta
didik secara aktif mengembangkan kekuatan keagamaan dan spiritual serta potensi pribadinya. upaya yang
disengaja untuk Penguasaan, kepribadian, kecerdasan, moralitas, keluhuran budi dan keterampilan yang
dibutuhkan dirinya, masyarakat, negara dan bangsa. Kurikulum dari Kemendikbud pendidikan di Indonesia
meliputi pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan nonformal. Data pokok pendidikan
menunjukan bahwa pada tahun 2022/2023, terdapat 267 sekolah di Kabupaten Gunung Mas, yang terdiri
dari 184 Sekolah Dasar (SD), 60 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 20 Sekolah Menengah Atas (SMA), dan
3 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

|3
Tangkulung, Achmad Bragy., Aprilianto., Davidson., Pratama, Kajodi / Uniplan: Peran Infrastruktur Dalam Membuka Peluang Pada Sektor Perekonomian di Kuala Kurun Kabupaten
Gunung Mas, Vol 4, No 2, September, 2023, pp-pp

Beberapa ekonom berpendapat bahwa karena kesehatan merupakan peristiwa ekonomi yang dapat
dilihat pada saham dan juga dapat dinilai sebagai investasi, maka kesehatan merupakan salah satu variabel
yang dianggap sebagai faktor penentu nilai tambah suatu barang dan jasa yang nantinya mempunyai
pengaruh. dampaknya besar. Oleh karena itu, kesehatan dianggap sebagai modal fundamental yang
membawa manfaat positif baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan (Pratiwi, 2014).
Beberapa fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, puskesmas binaan, dan posyandu dikelola
oleh pemerintah daerah. Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan terpopuler bagi warga Gunung Mas.
Sekitar 61,52 persen warga Gunung Mas berobat jalan di puskesmas. Sebab, puskesmas tersebar di setiap
kecamatan. Hingga saat ini, Kuala Kurun memiliki departemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Dinas
kesehatan Kabupaten Gunung Mas mengelola 11 fasilitas tenaga kesehatan, yang terdiri dari 7 rumah sakit,
1 rumah bersalin, 1 poskesdes, 1 pustu, dan 1 puskesmas. Pada tahun 2015, jumlah tenaga kesehatan di
Kabupaten Gunung Mas menurun sebanyak 1.178 orang, dengan distribusi yang heterogen di berbagai
fasilitas kesehatan.

Perkembangan Infrastruktur di Kabupaten Gunung Mas

Potensi Perekonomian

4. KESIMPULAN

Kesimpulan merupakan kalimat akhir yang menjelaskan ringkasan temuan penelitian untuk menjawab
tujuan. Saran yang disampaikan adalah saran untuk penelitian lanjutan. Penutup tidak diperbolehkan
menggunakan anak sub judul. Jumlah kata dalam penutup tidak boleh terlalu panjang.

5. UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada dosen Program Studi Sosiologi Universitas Palangka Raya
terutama dosen pengampu mata kuliah Sosiologi Desa & Kota yang telah membantu dalam penyusunan
artikel ini.

6. DAFTAR PUSTAKA
Alie, A. (2023). Pengaruh Penyediaan Infrastruktur Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten
Gunung Mas. Economie: Jurnal Ilmu Ekonomi, 4(2), 102-117. ← Journal
Tuah, S. N. (2022). ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN GUNUNG MAS. Jurnal Ekonomi
Integra, 12(1), 143-155. ← Journal

|4

Anda mungkin juga menyukai