BAB III
KERANGKA PENDANAAN
3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2011 dan Perkiraan Tahun 2012
mencapai Rp. 11.188.167,53 juta, sedangkan nilai PDRB atas dasar harga konstan
pada tahun 2009 tersebut diperkirakan mencapai Rp. 5.381.581,99 juta.
Berdasarkan data dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2009 nilai PDRB
Kabupaten Lingga atas dasar harga berlaku maupun harga konstan telah
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kontribusi terhadap PDRB (atas dasar
harga konstan) yang paling besar pada tahun 2008 berasal dari sektor pertanian;
perdagangan, hotel dan restoran; dan sektor industri pengolahan. Sementara
pada tahun 2009 kontribusi terbesar diperkirakan berasal dari sektor pertanian.
Pada tahun 2009 kontribusi sektor tersebut mencapai Rp. 1.445.267,32 juta,
kemudian diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar Rp.
1.444.602,42 juta. Sementara itu sektor yang kontribusinya paling kecil adalah
sektor lapangan usaha pertambangan dan penggalian, yaitu sebesar Rp. 5.965,83
juta.
Untuk mengetahui secara lebih rinci kondisi ekonomi daerah Kabupaten
Lingga dapat dilihat perkembangan indikator makro ekonomi seperti tertera
pada tabel berikut :
Tabel 3.1
Perkembangan Indikator Makro Ekonomi
Kabupaten Lingga
sedangkan Senayang masih yang tertinggi dengan 2.471 rumah tangga (36,28
persen). Masih tingginya jumlah rumah tangga miskin ini diantaranya sejalan
dengan pertumbuhan penduduk, kepemilikan sumber daya yang tidak merata,
kemampuan penerimaan dan pengeluaran yang tidak seimbang, serta
ketidaksamaan kesempatan kerja dan berusaha yang dimiliki penduduk
Kabupaten Lingga. Faktor lainnya adalah semangat dan budaya kerja serta
mentalitas kerja yang masih perlu ditingkatkan terutama bagi generasi muda
yang baru menyelesaikan pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu. Dengan
semakin tingginya komitmen pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan
diharapkan jumlah penduduk miskin pada tahun-tahun berikutnya akan
menurun.
Modal usaha koperasi relatif kecil, sehingga perlu bantuan perbankan dan
lembaga keuangan non perbankan serta rendahnya kesadaran pelaku usaha
untuk bergabung dalam koperasi.
Belum optimalnya pengawasan dan upaya penggalian sumber pendapatan
daerah cenderung mengakibatkan laju pertumbuhan PAD realtif rendah.
Lokasi pemukiman warga masyarakat yang tersebar di pulau-pulau
merupakan kendala bagi pembinaan untuk meningkatkan produktivitas.
Belum tersedianya akses teknologi informasi yang handal sehingga
menghambat masyarakat untuk menyebarkan informasi potensi dan produk
kepada pasar potensial.
Keterbatasan sarana prasarana pertanian dan peternakan serta belum
diberdayakan secara optimal kelompok-kelompok tani yang ada
mengakibatkan pemanfaatan lahan pertanian belum optimal
Masih terjadi penebangan liar dan pelanggaran terhadap perizinan
penambangan.
Sarana pendukung pengembangan obyek dan daya tarik wisata masih
minim.
Produktivitas perikanan relatif rendah.
1. Kekuatan
2. Kelemahan
3. Peluang
a. Adanya political will secara nasional untuk memajukan kualitas
sumberdaya manusia indonesia melalui prioritas pembangunan
pendidikan dan kesehatan;
4. Ancaman
a. Globalisasi dan perdagangan bebas merupakan tantangan untuk terus
kreatif, inofatif dalam memproduksi barang dan jasa yang memiliki daya
saing.
b. Fluktuasi harga minyak dan perekonomian dunia yang seringkali
berdampak negatif bagi perekonomian daerah perlu disikapi dengan
penguatan struktur perekonomian yang berbasis lokal dan penguatan
ketahanan pangan masyarakat.
c. Angka pertumbuhan penduduk yang sangat rendah.
d. Lingkungan hidup yang rusak dan perubahan iklim yang tidak harmonis
perlu terus ditangani dan dikelola secara berkelanjutan.
Tabel 3.2
Realisasi, Target dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Lingga
Tahun 2010 s/d Tahun 2014
Tabel 3.3
Realisasi, Plafon dan Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Lingga
Tahun 2010 s/d Tahun 2014
Belanja Bagi
Hasil Kepada 14.923.050.000 25.583.800.000 0
2.1.6 0 0
Prov/ Kab/ Kota
dan Pemdes
Belanja Bantuan
Keuangan
0 0 34.406.834.436 34.406.834.436 34.406.834.436
2.1.7 Kepada Prov/
Kab/ Kota dan
Pemdes
Berikut adalah hasil analisis realisasi, rencana dan proyeksi pembiayaan daerah
Kabupaten Lingga :
Tabel 3.4
Realisasi, Rencana dan Proyeksi Pembiayaan Daerah
Kabupaten Lingga Tahun 2010 s.d Tahun 2014
Pencairan dana 0 0 0
3.1.2 0 0
cadangan
Hasil penjualan 0 0 0
3.1.3 0 0
kekayaan daerah
Penerimaan 0 0 0
3.1.4 0 0
pinjaman daerah
Penerimaan
kembali 0 0 0
3.1.5 0 0
pemberian
pinjaman
Penerimaan 0 0 0
3.1.6 0 0
piutang daerah
Pembentukan 0 0 0
3.2.1 0 0
dana cadangan
Penyertaan
3.2.2 modal (investasi 5.500.000.000 8.675.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000
daerah)
3.2.3 Pembayaran 0 0 0 0 0
pokok utang
3.2.4 Pembayaran 0 0 0 0 0
pinjaman daerah