Anda di halaman 1dari 6

PEMETAAN SEKTOR UNGGULAN UNTUK MENDUKUNG PERTUMBUHAN

EKONOMI DI KABUPATEN PEGUNUNGAN ARFAK PROVINSI PAPUA BARAT

Muhammad Gilang Gumilar


Ekonomika Terapan, Departemen Ekonomika dan Bisnis, Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada, Indonesia
muhammad.g@mail.ugm.ac.id

ABSTRAK
Kabupaten Pegunungan Arfak di Provinsi Papua Barat, merupakan daeah otonom yang baru dibentuk
dengan berbagai potensi sektor ekonomi yang dapat dikembangankan untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan daaerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sektor unggulan/basis
maupun tidak kompetitif/non-basis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Data yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistika (BPS). Data
yang dianalisis yaitu Produk Domestik regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan tahun 2010
Kabupaten Pegunungan Arfak dan Provinsi Papua barat tahun 2014-2019. Adapun teknik analisis
yang digunakan yaitu Location Quotient (LQ) dengan alat analisis Microsoft Excel. Adapun hasil dari
penelitian ini, yaitu terdapat 6 sektor unggulan yang berkontribusi cukup signifikan terhadap
perekonomian Kabupaten Pegunungan Arfak. Kemudian, 11 sektor lainnya tidak kompetitif/unggulan
karena belum mampu memenuhi kebutuhan daerah dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah Daerah Kabupaten pegunungan Arfak diharapkan mampu mengelola dan meningkatkan
kualitas sektor yang tidak kompetitif/non-basis .

Kata kunci: pertumbuhan ekonomi, location quotient, sektor unggulan, sektor tidak kompetitif

PENDAHULUAN disebabkan oleh rendahnya pengelolaan sektor


Pembangunan ekonomi daerah yaitu, suatu ekonomi unggulan.
proses yang dilakukan pemerintah dan Berdasarkan Master Plan koridor
masyarakat sekitar dalam mengelola potensi pembangunan Nasional Indonesia, Papua, Papua
ekonomi dan membentuk pola kemitraan antara Barat, Maluku, dan Maluku Utara
sektor pemerintah dengan swasta dalam dikelompokkan dalam koridor VI yang
menciptakan lapangan kerja dalam membantu difokuskan pada sektor pangan dan energi. Sektor
perkembangan pertumbuhan ekonomi daerah. pangan memberikan kontribusi terhadap
Hal tersebut dapat diwujudkan apabila peningkatan kebutuhan ekonomi masyarakat di
pemerintah dan masyarakat memiliki inisiatif Indonesia. Oleh karena itu, Papua Barat
yang tinggi dalam mengelola sumber daya yang memberikan kontrbusi yang signifikan.
mampu menaksir potensi yang diperlukan dalam Kabupaten Pegunungan Arfak yaitu daerah
proses pembangunan (Arsyad, 1999) otonom baru di Provinsi Papua Barat dengan luas
Potensi sektor ekonomi di setiap daerah lahan mencapai 2.773,74 km2 dan jumlah
harus dikelola dan dimanfaatkan dengan optimal penduduk kurang lebih 26.735 Jiwa yang
dalam menunjang pemenuhan kebutuhan daerah. tersebar di beberapa 166 kampung. Selain itu,
pengembangan sektor unggulan dapat hasil penelitian Wambrau (2015), pada wilayah
memberikan kontrbusi terhadap peningkatan Kabupaten Pegunungan Arfak terdapat tanaman
pertumbuhan ekonomin daerah. Akan tetapi, buah-buahan, ubi-ubian, sayuran, dan tanaman
masih banyak daerah di Indonesia dengan tingkat jangka panjang. Mulyadi (2012) menjelaskan
pertumbuhan ekonomi yang rendah yang bahwa sektor pertanian di wilayah Kabupaten
Pegunungan Arfak dapat menjadi sektor
unggulan yang bisa membantu dalam

1
Jurnal Gama Societa, Vol.4 No.1, Mei 2020, 1-6

peningkatan PDRB. Hal tersebut ditunjang Kelemahan dari Kabupaten Pegunungan


dengan topografinya berada pada dataran tinggi Arfak yaitu belum diketahui potensi dari sektor
yaitu lebih dari 2000 mdpl (meter diatas ungulan dan non-unggulan yang disyaratkan
permukaan laut). dalam pembangunan wilayah berbasis komoditas
Tabel 1 Total PDRB Kabupaten Pegunungan unggulan, efesiensi, dan pelaku pembangunan
Arfak tahun 2014-2019 berdasarkan harga daerah (Hati dan Sardjito, 2014). Adapun
konstan 2010 permasalahan lainnya, hasil forum Ekonomi
Lapangan Usaha Total PDRB Kementerian Keuangan (FEKK) menjelaskan
Pertanian, Kehutanan, bahwa tingkat kemiskinan di Kabupaten
Rp 319.907.000.000
dan Perikanan Pegunungan Arfak pada tahun 2017 yaitu 39,23
Pertambangan dan persen tertinggi di Provinsi Papua Barat. Hal
Rp. 1.981.800.000
Galian tersebut dapat diimbangi dengan nilai PDRB
Industri Pengolahan Rp. 0 Kabupaten Pegunungan Arfak pada tahun 2019
Pengadaan Listrik dan
Rp. 1.304.300.000 meningkat yang dipengaruhi oleh peningkatan
Gas
produksi di beberapa lapangan usaha yang
Pengadaaan Air,
Sampah, dan Daur Rp. 0 terbebas dari inflasi.
Ulang Nilai PDRB berdasarkan harga konstan 2010,
Kontruksi Rp. 54.036.000.000 mencapai 137,86 miliar rupiah tahun 2019.
Perdagangan Besar dan Angka tersebut naik dari 132,45 miliar rupiah
Rp. 630.430.000
Eceran; Reparasi Mobil dari tahun 2018. Namun, selama tahun 2019
Transportasi dan terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 4,08 persen,
Rp. 392.690.000
Pergudangan lebih rendah jika dibandingkan dengan
Penyediaan Akomodasi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 yaitu
Rp. 847.890.000
Makan dan Minum
sebesar 9,87 persen (Badan Pusat Satistika, 2020).
Informasi dan
Rp. 336.170.000 Potensi unggulan sektor ekonomi harus
Komunikasi
Jasa Keuangan dan dikelola dengan baik dan dikembangkan untuk
Rp. 482.990.000 mengurangi ketimpangan ekonomi wilayah
Asuransi
Real estate Rp. 3.667.000.000 (Baransano et al, 2016). Teknik analisis Location
Jasa Perusahaan Rp. 0 Quotient (LQ) merupakan salah satu indikator
Administrasi dalam mengetahui sektor unggulan maupun non-
Pemerintahan, unggulan. Analisis LQ menyajikan perbandingan
Rp. 303.012.000.000
Pertahanan, dan relatif kemampuan sektor di daerah tertentu
Jaminan sosial dengan kemampuan sektor yang sama pada
Jasa Pendidikan Rp. 28.001.000.00
wilayah yang lebih luas (Hendarto, 2000).
Jasa Kesehatan dan
Rp. 10.271.000.000 Dengan demikian, tujuan penelitian ini
Kegiatan Sosial
Jasa Lainnya Rp. 2.522.900.000 adalah untuk mengetahui sektor unggulan
Total PDRB 2014-2019 maupun non-unggulan untuk mendorong
Rp. 726.582.830.000 pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pegunungan
semua sektor
Sumber : data Badan Pusat Statistik (diolah) Arfak Provinsi Papua Barat.
Berdasarkan Tabel 1 nilai PDRB terbesar ada Ada beberapa teori yang digunakan dalam
pada sektor Pertanian, kehutanan, dan perikanan penelitian ini yaitu, pertumbuhan ekonomi,
yaitu Rp. 319.907.000.000, terbesar kedua sektor location quotient, dan sektor unggulan.
Administrasi pemerintahan, pertahanan dan 1. Pertumbuhan ekonomi
Jaminan sosial sebesar Rp. 303.012.000.000 Pengukuran pertumbuhan ekonomi secara
PDRB terkecil yaitu sektor Industri Pengolahan, konvensional biasanya dengan menghitung
Pendgadaan Air/Daur ulang, dan Jasa Perusahaan. peningkatan presentase dari Produk Domestik
Bruto (PDB). PDB mengukur pengeluaran total

2
Muhammad Gilang Gumilar -Pemetaan Sektor Unggulan Untuk Mendukung Pertumbuhan
Ekonomi Di Kabupaten Pegunungan Arfak Provinsi Papua Barat

dari suatu perekonomian terhadap berbagai yang adan di Kabupaten Pegunungan Arfak
barang dan jasa yang baru diproduksi pada suatu maupun di luar daerah tersebut.
saat atau tahun serta pendapatan total yang Nilai LQ < 1 menunjukkan sektor non-basis,
diterima dari adanya seluruh produksi barang dan kondisi komoditas sektor I di Kabupaten
jasa tersebut atau secara lebih rinci, PDB adalah Pegunungan Arfak berkontribusi kecil daripada
nilai pasar dari semua barang dan jasa yang komoditas yang sama di daerah tersebut dalam
diproduksi di suatu negara dalam kurun waktu pembentukan PDRB. Komoditas tidak mampu
tertentu (Mankiw, 2001:126). memenuhi kebutuhan daerah maupun diluar
Pertumbuhan biasanya dihitung dalam nilai daerah Kabupaten Pegunungan Arfak.
riil dengan tujuan untuk menghilangkan adanya Kemudian, nilai LQ = 1 menunjukkan
inflasi dalam harga dan jasa yang diproduksi komoditas I self sufficient, kabupaten
sehingga PDB riil mencerminkan perubahan Pegunungan Arfak mampu memenuhi kebutuhan
kuantitas produksi. Untuk mengetahui barang dan jasa dengan hasil kegiatan ekonomi
pertumbuhan ekonomi regional, digunakanlah yang ada di daerah tersebut.
data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 3. Sektor Unggulan
dimana PDRB dapat didefinisikan sebagai nilai Sektor unggulan yaitu sektor yang mampu
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh sistem mendorong pertumbuhan ekonomi atau
perekonomian di suatu wilayah atau daerah perkembangan sektor lainnya dilihat dari nilai
dalam kurun waktu tertentu. Sehingga PDRB PDRB (Widodo, 2006). Sektor unggulan atau
merupakan suatu ukuran untuk melihat aktivitas basis sangat penting dalam pembangunan
perekonomian suatu daerah. Secara teori, PDRB ekonomi wilaya, tidak hanya mengacu pada
tidak dapat dipisahkan dari Produk Domestik lokasi geografis, melainkan sektor yang
Bruto (PDB). menyebar dalam perekonomian yang dapat
2. Locaton Quotient (LQ) menggerakkan ekonomi keseluruhan.
Analisis LQ digunakan untuk menentukan Sambodo (dalam Firman, 2007), ciri sektor
sektor unggulan (basis) maupun potensial (non- unggulan yaitu :
basis) dengan menghitung perbandingan besarnya a. Memiliki laju pertumbuhan ekonomi
nilai sektor di daerah yang bersangkutan terhadap yang tinggi.
besarnya peranan sektor wilayah yang lebih tingi b. Nilai penyebaran relatif besar dan
atau luas. (Tarigan, 2005). Adapun rumus LQ memiliki keterkaitan antar sektor tinggi
dalam menetukan sektor basis maupun non-basis maupun rendah.
yaitu sebagai berikut : c. Mampu menciptakan nilai tambah yang

��
tinggi.
LQ = ��

��
��
Presentase kontribusi sektor unggulan
Keterangan : terhadap pertumbuhan ekonomi dapat di hitung
LQ = Nilai LQ suatu komoditas dengan perbandingan nilai sektor I dengan total
Y ik = PDRB komoditas I di Kabupaten keseluruhan nilai sektor pada tahun yang
Pegunungan Arfak bersangkutan.
Y tk = Total PDRB semua komoditas di METODE PENELITIAN
Kabupaten Pegunungan Arfak Metode yang digunakan dalam penelitian
Y ip = PDRB komoditas I di Provinsi Papua ini yaitu pendekatan kuantitatif. Penelitian yang
Barat
Y tk = Total PDRB semua komoditas I di menggunakan metode atau pendekatan
Provinsi Papua Barat kuantitatif memiliki tujuan untuk uji teori
Jika nilai LQ > 1 maka komoditas sektor I objektif, menguji hubungan antar variabel
basis atau unggulan, sehingga sektor tersebut
dengan menggunakan data statistik (Creswell,
mampu memenuhi kebutuhan barang dan jasa

3
Jurnal Gama Societa, Vol.4 No.1, Mei 2020, 1-6

2014). Jenis data yang digunakan yaitu data Adapun hasil perhitungan analisis
sekunder yang bersumber dari website BPS Location Quotient Kabupaten Pegunungan Arfak
Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Provinsi Papua Barat adalah sebagai berikut :
Pegunungan Arfak. Data yang digunakan yaitu Tabel 2 Hasil Perhitungan Analisis Location
data PDRB menurut Lapangan Usaha Provinsi Quotient
Papua Barat dan Kabupaten Pegunungan Arfak Lapangan
No Rata-rata LQ Hasil
Usaha
tahun 2014-2019 berdasarkan harga konstan
1 Pertanian,
tahun 2010. Teknik analisis yang digunakan Kehutanan, dan 4,284610807 Basis
Perikanan
yaitu Location Quotient dengan alat analisis 2 Pertambangan Non-
0,013609789
dan Galian basis
Microsoft Excel.
3 Industri Non-
0
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengolahan basis
4 Pengadaan
4,972654691 Basis
Listrik dan Gas
5 Pengadaaan
Air, Sampah, Non-
0
dan Daur basis
Ulang
6 Kontruksi Non-
0,609035891
basis
7 Perdagangan
Besar dan Non-
0,013219748
Eceran; basis
Reparasi Mobil
8 Transportasi
Non-
Grafik 1 Laju Pertumbuhan PDRB DHK dan 0,021137181
basis
2010 Kabupaten Pegunungan Arfak Pergudangan
Provinsi Papua Barat tahun 2014-2019 9 Penyediaan
Sumber : data Badan Pusat Statistik (diolah) Akomodasi Non-
0,210807613
Berdasarkan grafik 1, tingkat pertumbuhan Makan dan basis
Minum
ekonomi Kabupaten Pegunungan Arfak, dilihat 10 Informasi dan Non-
0,025374452
Komunikasi basis
dari nilai presentase PDRB pada tahun 2014- 11 Jasa Keuangan Non-
0,048289045
2019 mengalami penurunan maupun kenaikan dan Asuransi basis
12 Real estate Non-
yang cukup signifikan. Pada tahun 2014 hingga 0,446247601
basis
13 Jasa Non-
2016 tingkat pertumbuhan ekonomi mengalami Perusahaan
0
basis
penurunan mencapai nilai 3,15 persen ditahun 14 Administrasi
Pemerintahan,
2016. Kemudian, pada tahun 2017 terjadi sedikit Pertahanan, 4,872207597 Basis
dan Jaminan
kenaikan sebesar 0,21 persen dan tahun 2018
sosial
kembali naik yang sangat signifikan sebesar 15 Jasa
1,543727213 Basis
Pendidikan
6,51 persen , sehingga mencapai angka 9,87
persen. Namun, ditahun 2019 nilai pertumbuhan 16 Jasa Kesehatan
dan Kegiatan 1,859602045 Basis
ekonomi 4,08 persen karena mengalami Sosial
17 Jasa Lainnya 1,297729836 Basis
penurunan sebesar 5,79 persen.
Sumber : data Badan Pusat Statistik (diolah)

4
Muhammad Gilang Gumilar -Pemetaan Sektor Unggulan Untuk Mendukung Pertumbuhan
Ekonomi Di Kabupaten Pegunungan Arfak Provinsi Papua Barat

Berdasarkan Tabel 2, sektor unggulan atau sektor prime mover di Kabupaten Pegunungan
basis pada Kabupaten Pegunungan Arfak Arfak karena memberikan kontribusi terbesar
Provinsi Papua Barat yaitu, sektor pertanian, dalam pembangunan ekonomi wilayah di
kehutanan, dan perikanan dengan nilai LQ 4,3 > Kabupaten Pegunungan Arfak. Kontribusi
1, sektor tersebut sudah mampu memenuhi terbesar dari sektor pertanian maupun
kebutuhan masyarakat dan bisa memenuhi perkebunan didukung oleh sumber daya lahan
kebutuhan daerah lainnya di luar Kabupaten dan peran keluarga petani dalam mengupayakan
Pegunungan Arfak. Hal tersebut sejalan dengan komoditas pertanian meliputi sub sektor tanaman
nilai PDRB dari sektor Pertanian,kehutanan, dan pangan, holtikultura, dan perkebunan.
perikanan pada tahun 2014-2019 memberikan
kontrbusi terbesar 44 persen pada pertumbuhan KESIMPULAN DAN SARAN
ekonomi dengan nilai PDRB Rp 319.907.000.000. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Kemudian, sektor pengadaan listrik dan gas Pegunungan Arfak pada tahun 2014-2019
dengan nilai LQ 4.972654691 > 1 menunjukkan menglami kenaikan dan penurunan. Tingkat laju
sektor tersebut basis atau unggulan seperti halnya pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2018
dengan sektor pertanian, kehutanan, dan sebesar 9.87 persen. Ada 6 sektor unggulan yang
perikanan. Sektor pengadaan listrik dan gas berkontribusi cukup signifikan terhadap
memberikan kontrbusi terhadap petumbuhan perekonomian Kabupaten Pegunungan Arfak,
ekonomi Kabupaten Pegunungan Arfak sebesar 7 yaitu pertanian, kehutanan, dan perikanan,
persen. pengadaan listrik dan gas, administrasi
Adapun sektor unggulan atau basis lainnya, pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial,
yaitu administrasi pemerintahan, pertahanan dan jasa pendidikan, Jasa kesehatan dan kegiatan
jaminan sosial; jasa pendidikan; jasa kesehatan sosial, dan jasa lainnya. Kemudian, 11 sektor
dan kegiatan sosial; dan jasa lainnya. Nilai LQ lainnya tidak kompetitif/unggulan karena belum
sektor secara berturut-turut lebih dari satu, yaitu mampu memenuhi kebutuhan daerah dan
4,9, 1,5, 1,9, dan 1,3. Kontribusi terbesar dari berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
ketiga sektor tersebut yaitu, administrasi Adapun saran berdasarkan kesimpulan di
pemerintahan dengan nilai presentase kontribusi atas, Pemerintah Daerah Kabupaten Pegunungan
42 persen. Selain itu, presentase kontribusi jasa Arfak diharapkan mampu menjaga kestabilan
pendidikan, jasa kesehatan, dan jasa lainnya, nilai kontribusi dan meningkatkan kualitas dari
yaitu 4 persen, 1 persen, dan 0,003 persen. sektor unggulan, sehingga dapat menunjang
Sektor non-basis atau tidak kompetitif yaitu, pemenuhan kebutuhan daerah secara optimal.
pertambangan dan penggalian, industri Selain itu, sektor yang tidak komptetitif
pengolahan, pengadaan air dan daur ulang, diharapkan bisa dikelola dengan baik oleh
kontruksi, perdagangan besar dan reparasi Pemerintah Daerah Kabupaten Pegunungan
kendaraan, transportasi dan pergudangan, Arfak dengan meningkatkan total PDRB dari
penyediaan makanan dan minum, informasi sektor tersebut untuk mendorong pertumbuhan
komunikasi, jasa keuangan dan asuransi, real ekonomi dan pembangunan daerah lebih baik.
estate, dan jasa perusahaan. Sektor tersebut Terutama sektor industri pengolahan dengan
memiliki nilai LQ < 1, sehingga tidak bisa kontrbusi PDRB dengan nilai nol. Kekayaan
memenuhi kebutuhan Kabupaten Pegunungan Sumber Daya Alam (SDA) di Kabupaten Arfak
Arfak Provinsi Papua Barat maupun daerah perlu dimanfaatkan dengan maksimal dalam
lainnya secara maksimal dengan kontrbusi mengolah bahan baku menjadi barang yang
terhadap pertumbuhan ekonomi sangat rendah. memiliki nilai guna, sehingga nilai PDRB akan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian naik.
Sagrim et al (2017) menyatakan bahwa salah satu
sektor unggulan, yaitu Pertanian merupakan

5
Jurnal Gama Societa, Vol.4 No.1, Mei 2020, 1-6

DAFTAR PUSTAKA Pemberdayaan Masyarakat Arfak.


Yogyakarta (ID): PT Karta Media.
Arsyad, Lincoln. 1999. Pengantar Perencanaan
dan Pembangunan Ekonomi
Mankiw, N. Gregory. 2006. Teori Ekonomi
Daerah. Yogyakarta : BPFE
Makro. Edisi Keempat. Terjemahan. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Badan Pusat Statistik. 2020. Produk Domestik
Bruto Kabupaten Pegunungan Arfak Tarigan, Robinson. 2005. Ekonomi Regional
menurut Lapangan Usaha 2015-2019. Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT.Bumi
Provinsi Papua Barat : Badan Pusat Statistik Aksara.

Baransano MA, Putri EIK, Achzani NA, Sagrim M, Sumule AI, Iyai DJ, Baransano M.
Kolopaking L. 2016. Peranan Sektor 2017. Potensi Unggulan Komoditas
Unggulan Sebagai Salah Satu Faktor dalam Pertanian pada Daerah Dataran Tinggi
mengurangi Ketimpanan Pembangunan Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat
Wilayah di Provinsi Papua Barat. Jurnal Jurnal Ilmu Pertanian Indonesian (JIPI).
Perencanaan Wilayah dan Kota. 27(2): I22(3):141-146.
119136. http://doi.org/cfz7 http://journal.ipb.ac.id/index.php/JIPI DOI:
Creswell, J. (2014). Research design : 10.18343/jipi.22.3.141
qualitative, quantitative, and mixed Wambrauw L, Sonbait LY, Syaranamual S,
methods approaches (Vol. 4th ed Ungirawalu A, Runtuboi YY. 2015. Profil
Thousand Oaks). California: SAGE pertanian, peternakan, perkebunan dan
perikanan di kabupaten Pegunungan Arfak
Publication.
Tahun 2015. [Report]. Tidak
Firman, Achmad. 2007. Analisis dampak Dipublikasikan. Manokwari (ID): Pemda
Investasi Sektor Peternakan Terhadap Kabupaten Pegunungan Arfak dan
Perekonomian di Jawa Tengah. Universitas Papua
http://www.Pustaka.Unpad.ac.id
Widodo, Tri. 2006. Perencanaan Pembangunan :
Hati IP, Sardjito. 2014. Arahan Pengembangan Aplikasi Komputer. Yogyakarta: UPP
Komoditas Unggulan di Kabupaten Muara STIM YKPN.
Enim Sumatera Selatan. Jurnal Teknik
Pomits. 3(2): C230C234

Hendarto RM. 2000. Analisis potensi daerah


dalam pembangunan ekonomi. Makalah
Diklat. Semarang (ID): Universitas
Diponegoro.

Mulyadi. 2012. Budaya pertanian Papua;


Perubahan Sosial dan Strategi

Anda mungkin juga menyukai