Disusun oleh :
Ega Wahyu Okta Prasetya (1610101098)
EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TIDAR
2018/2019
BAB I
GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
7 Kabupaten Wonosobo 12.99 13.43 14.00 14.61 15.30 14.07 4.70 4.00 4.78 4.67 5.13 4.66 Daerah Relatif Tertinggal
8 Kabupaten Magelang 13.29 13.93 14.54 15.13 15.79 14.54 4.88 5.91 5.38 5.18 5.37 5.34 Daerah Relatif Tertinggal
9 Kabupaten Boyolali 16.26 17.09 17.90 18.85 19.72 17.96 5.33 5.83 5.42 5.96 5.30 5.57 Daerah Maju Tapi Tertekan
10 Kabupaten Klaten 16.70 17.62 18.56 19.47 20.39 18.55 5.71 5.96 5.84 5.30 5.14 5.59 Daerah Maju Tapi Tertekan
11 Kabupaten Sukoharjo 21.79 22.84 23.87 25.01 26.21 23.94 5.90 5.78 5.40 5.69 5.71 5.70 Daerah Maju dan Tumbuh Cepat
12 Kabupaten Wonogiri 17.07 18.72 20.80 22.73 24.46 20.76 5.94 4.78 5.26 5.40 5.23 5.32 Daerah Relatif Tertinggal
3.2. Tipologi Klassen Wilayah
13 Kabupaten Karanganyar 21.90 22.92 23.89 24.86 25.96 23.91 5.90 5.69 5.22 5.05 5.37 5.45 Daerah Maju dan Tumbuh Cepat
14 Kabupaten Sragen 20.62 21.91 23.04 24.33 25.64 23.11 6.12 6.70 5.59 6.05 5.74 6.04 Daerah Maju Tapi Tertekan
15 Kabupaten Grobogan 10.42 10.83 11.21 11.81 12.28 11.31 5.08 4.57 4.07 5.96 4.46 4.83 Daerah Relatif Tertinggal
16 Kabupaten Blora 13.23 13.87 14.41 15.12 18.60 15.05 4.90 5.36 4.39 5.36 23.53 8.71 Daerah Maju Tapi Tertekan
17 Kabupaten Rembang 15.37 16.06 16.75 17.52 18.30 16.80 5.32 5.43 5.15 5.50 5.23 5.33 Daerah Relatif Tertinggal
18 Kabupaten Pati 17.42 18.33 19.06 20.08 21.00 19.18 5.93 5.97 4.64 6.01 5.46 5.60 Daerah Maju Tapi Tertekan
19 Kabupaten Kudus 71.76 73.92 76.23 78.23 79.15 75.86 4.11 4.36 4.43 3.88 2.52 3.86 Daerah Berkembang Cepat
20 Kabupaten Jepara 13.05 13.55 13.99 14.47 14.98 14.01 5.86 5.39 4.81 5.10 5.02 5.24 Daerah Relatif Tertinggal
21 Kabupaten Demak 11.85 12.33 12.73 13.34 13.87 12.82 4.46 5.27 4.29 5.93 5.05 5.00 Daerah Relatif Tertinggal
22 Kabupaten Semarang 25.31 26.44 27.61 28.74 29.86 27.59 6.03 5.97 5.85 5.52 5.27 5.73 Daerah Maju dan Tumbuh Cepat
23 Kabupaten Temanggung 14.82 15.44 16.06 16.74 17.42 16.10 4.27 5.20 5.03 5.24 4.98 4.94 Daerah Relatif Tertinggal
24 Kabupaten Kendal 4.26 5.30 4.26 4.39 4.78 4.60 5.21 6.22 5.14 5.21 5.53 5.46 Daerah Maju Tapi Tertekan
25 Kabupaten Batang 14.51 15.22 15.88 16.59 17.25 15.89 4.62 5.88 5.31 5.42 4.98 5.24 Daerah Relatif Tertinggal
35 Kota Tegal 31.52 33.15 34.66 36.38 38.20 34.78 4.21 5.67 5.04 5.45 5.44 5.16 Daerah Berkembang Cepat
Jumlah 744.08 779.17 811.63 849.00 888.33 814.44 180.83 193.74 178.48 190.88 200.30 188.85
Rata-rata 21.26 22.26 23.19 24.26 25.38 23.27 5.17 5.54 5.10 5.45 5.72 5.40
r/y Yi / y Yi / y
Kabupaten memiliki tingkat
pertumbuhan PDRB yang lebih cepat
dari kabupaten, wilayah ini juga dapat
Kabupaten memiliki tingkat
dikatakan maju karena memiliki
pertumbuhan PDRB yang lebih lambat
pendapatan yang lebih tinggi per kapita
dari provinsi. Namun, wilayah ini
dibandingkan dengan provinsi, wilayah
dikatakan maju karena memiliki tinggi
ini kaya, dan penduduk juga kaya.
ri > r pendapatan per kapita dibanding dengan
Kecamatan yang dikatakan maju dan
provinsi, ini berarti bahwa daerah kurang
tumbuh cepat adalah Kabupaten
berkembang tetapi penduduk kaya.
Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar,
Kabupaten yang dikatakan berkembang
Kabupaten Semarang, Kabupaten
adalah Cilacap, Kudus, dan Kota Tegal.
Kendal, Kota Magelang, Kota
Surakarta, Kota Salatiga, dan Kota
Semarang.
Kabupaten memiliki tingkat
Kabupaten memiliki tingkat
pertumbuhan PDRB yang lebih cepat
pertumbuhan PDRB yang lebih lambat
dari provinsi. Namun, wilayah ini juga
dibandingkan dengan kabupaten, wilayah
dikatakan tertekan karena memiliki
ini juga dikatakan miskin karena
pendapatan yang lebih rendah per
memiliki pendapatan yang lebih rendah
kapita dibandingkan dengan provinsi,
per kapita dibandingkan dengan provinsi,
ini berarti bahwa wilayah ini kaya, tapi
ri < r ini berarti bahwa wilayah ini kurang
penduduk miskin. Kabupaten yang
berkembang dan penduduk miskin,
dikatakan maju tapi tertekan adalah
kabupaten yang dikatakan relatif
Banyumas, Banjarnegara, Kebumen,
tertinggal antara lain Purbalingga,
Kab. Magelang, Boyolali, Klaten,
Purworejo, Wonosobo, Grobogan,
Wonogiri, Sragen, Blora, Rembang,
Jepara, Demak, Temanggung, Batang,
Pati, Pemalang, Kab. Tegal, Brebes,
Kab. Pekalongan.
Kota Pekalongan.
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah (diolah)
Tabel 3.7 Klassen Kabupaten Tipologi di Provinsi Jawa Tengah
2012-2016
Dari tabel 3.7 di atas dapat diketahui bahwa Kota Salatiga termasuk
dalam kuadran I yaitu sektor maju dan tumbuh cepat artinya Kota Salatiga
memiliki tingkat pertumbuhan PDRB yang cepat memiliki pendapatan per
kapita yang tinggi dan mayoritas kondisi masyarakat Kota Salatiga memiliki
tingkat kemakmuran yang tinggi.
Di Kota Salatiga sendiri terdapat pola pertumbuhan ekonomi yang
cukup baik di setiap kecamatannya. Kesuksesan dalam peningkatan hasil ini
juga pemerintah daerah dengan masyarakat bekerjasama agar terus dapat
meningkatkan dan memacu perekonomian daerah melalui kebijakan yang
memprioritaskan daerah tertinggal sehingga dapat menjaga dan semakin
meningkatkan pembangunan diwujudkan seperti pengembangan
infrastruktur pendukung ekonomi yang diikuti dengan bantuan manajemen
kewirausahaan mengikuti kondisi dan potensi lingkungan setempat.
Devi Nurita Noviana. 2014. Analisis Tingkat Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat
Ketimpangan Pendapatan Antar Kabupaten/Kota di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun 2003-2012.Skripsi Universitas Diponegoro
Semarang
Mohammad Hatta, Tri Astuti. 2018. The Economic Growth Pattern Analysis of
Ajatappareng Region Using Klassen Typology Approach. International
Journal of Economics, Commerce and Management. Volume VI