DISUSUN OLEH :
RIKI SIREGAR
184210032
AGRIBISNIS 7A
MATA KULIAH :
PRODI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
2022
A. Pendahuluan
masyarakatnya bekerja pada sektor pertanian. Selain itu, sumber daya pertanian
yang ada di Indonesia juga beragam di mana setiap provinsi memiliki karakteristik
diharuskan untuk lebih memberikan perhatian bagi sektor yang memiliki potensi
sebagai provinsi yang memiliki potensi dalam sektor pertanian sudah selayaknya
menyumbang 26.16 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi
Riau atas dasar harga konstan tahun 2019. Hal tersebut mencerminkan bahwa sektor
Kabupaten Indragiri Hilir dan Rokan Hilir. Selain itu, Kabupaten Kampar memiliki
letak geografis yang paling dekat dengan Ibu Kota Provinsi Riau sehingga hal ini
memberikan potensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kabupaten lain. Potensi
besar yang telah dimiliki oleh Kabupaten Kampar dalam sektor pertanian
sebelah mata karena dianggap hanya sebagai unsur penunjang (Sari & Herawaty,
2019).
Dewasa ini mulai disadari bahwa sektor pertanian telah banyak memberikan
kontribusi bagi perekonomian negara secara umum dan Kabupaten Kampar secara
khusus karena telah menyerap begitu banyak tenaga kerja. Badan Pusat Statistik
(2019) menyatakan bahwa pada tahun 2018 penduduk yang bekerja di sektor
pertanian mencapai 52.82 persen atau menjadi sektor yang paling banyak menyerap
tenaga kerja. Oleh sebab itu, sektor pertanian akan secara kontinyu memberikan
kondisi yang kondusif sehingga dapat terbentuknya hubungan sinergis antar sektor
besar yang dimiliki Kabupaten Kampar sebagai salah satu pemasok bahan
kebutuhan pokok bagi masyarakat Provinsi Riau, harus bisa lebih ditingkatkan agar
sumbangan sektor pertanian terhadap perekonomian Kabupaten Kampar bisa lebih
optimal. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan pembahasan
pembangunan.
B. Metode Penelitian
Analisis Location Quotient (LQ) pertama kali digunakan oleh Haig (1926)
yang berasal dari tulisannya tentang analisis basis ekonomi. Secara empiris LQ
digunakan untuk menunjukkan seberapa kuat sebuah sektor atau industri di dalam
sebuah wilayah serta untuk menganalisis sektor yang menjadi unggulan di suatu
formula sebagai berikut (Fracasso & Marzetti, 2018; Liu et al., 2019):
𝐿𝑄𝑖 = ((𝑄𝑖𝑗/𝑄𝑖))/((𝑄𝑗/𝑄))
kontribusi sektor i terhadap PDRB di wilayah acuan dan Q merupakan nilai total
1) LQ > 1 yang berarti bahwa sektor i telah menjadi sebuah basis atau sumber
lain.
wilayahnya sendiri namun tidak terdapat surplus sehingga tidak dapat dijual
ke wilayah lain.
3) LQ < 1 yang berarti bahwa sektor i termasuk pada sektor non basis. Hasil
Analisis Shift Share merupakan metode yang sering digunakan dalam studi
wilayah dan membandingkannya dengan wilayah yang lebih luas (wilayah acuan),
kelemahan suatu sektor pada wilayah tertentu dibandingkan dengan sektor yang
sama pada wilayah acuan (Cieślak et al., 2019; Xanthos et al., 2020). Analisis Shift
Share merupakan perubahan (D) suatu variabel pada wilayah dan waktu tertentu
yang terbagi atas beberapa pengaruh yaitu pengaruh pertumbuhan nasional (N),
2015):
𝐷𝑖𝑗 = 𝑌∗ 𝑖𝑗 − 𝑌𝑖𝑗
𝑁𝑖𝑗 = 𝑌𝑖𝑗 − 𝑟𝑛
Di mana rij, rin dan rn adalah laju pertumbuhan wilayah analisis dan acuan yang
Di mana Yij adalah PDRB sektor I di wilayah analisis; Yin adalah PDRB di wilayah
acuan dan Yn adalah PDRB wilayah acuan yang diukur pada tahun dasar.
analisis.
3) Jika nilai Cij positif mengindikasikan bahwa sektor i pada wilayah analisis
memiliki daya saing yang lebih baik dibandingkan dengan sektor i pada
sektor i di wilayah analisis tidak memiliki daya saing yang baik jika
peningkatan PDRB atas dasar harga konstan yang meningkat setiap tahunnya.
PDRB Kabupaten Kampar pada tahun 2015 adalah sebesar 46.3 triliun rupiah dan
meningkat sebesar 12.06 persen hingga tahun 2019 menjadi sebesar 51.9 triliun
Kampar dengan menyumbangkan sebesar 31.44 persen dari total PDRB tahun
30.95 persen dan sektor pertambangan dan penggalian yang menyumbang sebesar
22.40 persen dari total PDRB Kabupaten Kampar. Selanjutnya, kontribusi sektoral
terbesar ketiga di Provinsi Riau setelah Kabupaten Bengkalis dan Kota Pekanbaru
dengan memberikan kontribusi sebesar 10.47 persen. Namun jika dianalisis lebih
besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor. Hal tersebut menunjukkan
sektor pertanian. Berikut adalah laju pertumbuhan sektoral terbesar terhadap PDRB
yang menurun dan berbeda dengan kontribusi sektor lainnya yang cenderung
PDRB terbesar bagi Kabupaten Kampar secara perlahan posisinya mulai disusul
Kampar dalam kurun waktu 2015-2019, dapat terlihat bahwa terdapat empat sektor
yang memiliki nilai LQ > 1 di mana sektor-sektor tersebut antara lain sektor
pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor real estat dan sektor jasa
pendidikan. Hal ini mencerminkan bahwa sektor tersebut telah menjadi basis di
wilayah analisis dan kelebihan produksi yang ada dapat dijual atau dimanfaatkan
oleh wilayah lain. Sektor pertanian menjadi salah satu sektor unggulan yang
terdapat di Kabupaten Kampar, hal ini tidak terlepas dari peranan sektor pertanian
tingginya penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian dan sumber daya alam
pertanian yang dimiliki oleh Kabupaten Kampar telah menjadikan sektor pertanian
pertanian harus lebih intensif lagi mengingat sejak tahun 2015-2019, nilai LQ
0.89 persen. Namun, sektor-sektor lain yang masih berada pada kriteria non basis
tidak boleh dikesampingkan karena sektor pertanian dan sektor lainnya yang
termasuk dalam kriteria basis akan mampu mengembangkan sektor basis yang baru
(S. R. Sari, 2018). Berikut adalah hasil perhitungan Location Quotient di Kabupaten
dan sektor lainnya di Provinsi Riau terhadap sektor pertanian dan sektor lainnya di
Kompetitif (C). Berdasarkan perhitungan analisis Shift Share yang disajikan pada
Tabel 3, Pertumbuhan Nasional (N) pada sektor pertanian memiliki nilai yang
sektor pertanian di Kabupaten Kampar memiliki pertumbuhan yang lebih cepat jika
keseluruhan, sektor lain juga memiliki nilai yang positif di mana hal tersebut
Riau.
Kabupaten Kampar memiliki nilai yang positif dengan nilai sebesar 259,1243. Hal
pada wilayah dan waktu analisis serta menggambarkan bahwa sektor pertanian
Kabupaten Kampar. Sektor lain yang memiliki spesialisasi selain sektor pertanian
industri pengolahan dan sektor konstruksi. Sedangkan, sektor lain yang memiliki
tersebut adalah sektor satu-satunya yang memiliki nilai negatif. Hal tersebut
(C) di mana pada hasil perhitungan menunjukkan nilai yang positif yaitu sebesar
yang memiliki daya saing yang tinggi jika dibandingkan dengan sektor yang sama
pada wilayah lain. Sektor pertanian memiliki nilai (C) yang tertinggi di antara
sektor lain seperti sektor industri pengolahan dan pertambangan. Hal tersebut
Komponen Pergeseran
No Sektor Struktur
N P C
Ekonomi
Pertanian, Kehutanan
1 1359,923 259,1243 804,0332 2423,081
dan Perikanan
Pertambangan dan
2 1452,78 -306,691 654,3131 1791,402
penggalian
3 Industri pengolahan 1322,033 275,3086 758,5027 2355,844
Pengadaan listrik dan
4 2,158033 0,761274 -1,08513 1,834173
gas
Pengadaan air,
5 pengolahan sampah, 0,302626 0,018368 -0,10602 0,214978
limbah dan daur ulang
6 Konstruksi 313.4888 76,96467 -219,187 71,2664
Perdagangan besar dan
7 eceran; reparasi mobil 146,0544 36,26143 -29,676 52,6398
dan sepeda motor
Transportasi dan
8 14,55524 1,802798 13,87414 30,23219
pergudangan
Penyediaan akomodasi
9 3,937263 0,614223 1,854022 6,405508
dan makan minum
Informasi dan
10 21,10657 5,846009 -31,0611 -4,10856
komunikasi
Jasa keuangan dan
11 22,3275 1,845657 7,783434 31,95659
asuransi
12 Real estat 46,9967 6,816694 -1,20302 52,61038
13 Jasa perusahaan 0,173227 0,047959 -0,12958 0,091608
Administrasi
pemerintahan,
14 81,55654 3,66183 53,67941 38,8978
pertahanan dan
jaminan sosial wajib
15 Jasa pendidikan 22,97032 3,843098 15,32236 42,13578
Jasa kesehatan dan
16 8,573695 2,086913 -4,80847 5,852141
kegiatan sosial
17 Lain-lain 14,10339 5,024464 -1,09844 18,02942
Total 4833,04 373,3369 2012,007 7218,385
Sumber : Data Sekunder diolah
D. Kesimpulan
kontribusi perekonomian cukup besar bagi Provinsi Riau sejak beberapa tahun
Provinsi Riau. Salah satu sektor dominan yang menjadi unggulan Kabupaten
Kampar adalah sektor pertanian, di mana sektor tersebut menjadi sektor yang maju
dan tumbuh dengan pesat. berdasarkan hasil perhitungan analisis Location Quotient
(LQ), sektor pertanian merupakan sektor yang telah menjadi basis sumber
wilayah lain. Sektor pertanian berdasarkan hasil perhitungan analisis Shift Share
pertumbuhan yang cepat serta berdaya saing tinggi. Hal tersebut terkonfirmasi dari
hasil perhitungan yang memiliki nilai positif untuk setiap komponen pengaruh
pertumbuhan.
E. Daftar Pustaka