NPM : 22021083
Semester/Kelas : 3C
RENCANA STRATEGIS
Saya menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan karya ilmiah ini.
Akhir kata saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan karya ilmiah ini dari awal sampai
akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai usaha kita. Aamiin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A.KONDISI UMUM
d. Neraca Perdagangan
a. Padi Pada tahun 2015 produksi padi sebesar 75,4 juta ton Gabah
Kering Giling (GKG), kemudian meningkat menjadi 81,15 juta ton
GKG pada tahun 2017.
A.VISI
B. Visi
5) Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja dan investasi di sektor riil dan
industrialisasi.
A. TARGET KINERJA
B. KERANGKA PENDANAAN
(a) subsidi (subsidi pupuk); (b) Dana Alokasi Khusus (DAK) baik DAK
Fisik maupun DAK Nonfisik ; (c) Pinjaman dan/atau Hibah Luar
Negeri (PHLN); (d) Surat Berharga Syariah Negara (SBSN); (e)
pemerintah daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota; (f) swasta,
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD); (g) investasi dalam negeri (PMDN) dan investasi asing
(PMA); (h) lembaga keuangan dan perbankan (skim kredit dan
kredit komersial); dan (i) swadaya masyarakat.
DAK yang dialokasikan terbagi atas 2 jenis, DAK fisik dan non fisik. DAK
fisik yaitu dana yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk
membantu mendanai kegiatan khusus fisik yang merupakan urusan
daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. DAK fisik terdiri atas DAK
reguler, afirmasi, dan penugasan. DAK non fisik tidak jauh berbeda
definisinya dengan DAK fisik, hanya saja DAK non fisik digunakan untuk
mendanai kegiatan khusus non fisik. DAK Fisik Penugasan Bidang
Pertanian adalah dana yang dialokasikan dalam APBN kepada daerah
tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan pemenuhan
sarana prasarana di bidang pertanian yang merupakan urusan daerah
sesuai dengan prioritas nasional di bidang pertanian yang diarahkan untuk
pembangunan/perbaikan sarana dan prasarana fisik dasar pembangunan
pertanian guna mendukung pencapaian ketahanan pangan dan
peningkatan komoditas pertanian strategis.
PENUTUP
A.Kesimpulan
Adapun yang dibahas dalam arya ilmiah ini adalah tentang rencana
strategis pembangunan pertanian 2024.
B.Saran
Penulis menyadari bahwa karyailmiahini masih jauh dari sempurna.
Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang
akan datang.