Npm : 22021155
Semester/kelas : 3A
BAB 1
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
NTP dihitung dengan cara membandingkan antara indeks harga yang di terima
petani (It) dengan indeks harga yang dibayatr petani (Ib). NTP berguna untuk
mengukur kemampuan tukar suatu produk yang dijual petani dengan produk
yang dibuthhkan petani dalam produksi dan konsumsi rumah tangga. Pada
tahun 2019 (2012=100),NTP mengalami peningkatan sebasar 0,91%
dibandingkan dengan tahun 2018. Peningkatan NTP terbesar terjadi pada
subsektoor holtikultura yaitu 2,54%, sedangkan peningkatan terendah pada
subsector perternakan sebesar 0.63%. sementara itu , penuruna NTP terjadi
pada subsector tanaman perkebunan rakyat sebesar -0,15%.
d. Neraca perdagangan
13,08$
e. Investasi
Untuk penanaman modal asing (PMA) di sector pertanian , nilai investasi pada
tahun 2015 mencapai Rp 28,7 triliun , sedangkan pada tahun 2020 sebesar Rp
16,7 triliun. Realisasi investasi sector pertanian baik PMDN maupun PMA,
lebih terokus pada subsector perkebunan, dibandingkan dengan subsector
tanaman pangan, holtikultura dan perternakan. Pada periode 2015-2019,
realisasi investasi PMDN dan PMA pada sub sector perkebunan kontribusinya
mencapai 95,51 %, sedangkan sub sector tanaman pangan 0,26%, holtikultura
0.16% dan ternak 4,02%.
Pada tahun 2015 produksi padi sebesar 75,4 juta ton gabah kering giling
(GKG) kemudian meingkat menjadi 81,15juta ton GKG pada tahun 2017. Pada
tahun 2018, BPS merilis data produkssi padi dengan menggunakan metode
baru, yaitu dengan meotde kerangka sampel area (KSA) yang merupakan
teknik pendekatan penyampelan yang menggunakan area lahan sebagai unit
enumerasi.
b. Jagung
Pada tahun 2017 produksi jagung mencapai angka 28,92 juta ton pipilan kering
atau naik 47,48% jika dibandingkan dengan produksi tahun 2015, yang hanya
sebesar 19,61 juta ton pipilan kering. Peningkatan produksi yang sangat
signifikan tersebut merupakan hasil dari program upaya khusus ( UPSUS )
melalui pengembangan jagung 3 juta hektar ,integrasi sawit/ kebun dan
perhutani dengan jagung , kemitraan dengan gabungan perusahaan pakan
ternak (GPTMT) dengan pertain jagung dan kebijakan harga bawah ditingkat
petani.
c. Kedelai
Indonesia juga memiliki potensi lahan yang cukup besar dan belum
dimanfaatkan secara optimal. Sebagian besar lahan tersebut
merupakan lahan suboptimal, seperti lahan kering, rawa pasang
surut, dan rawa lebak yang produktivitasnya rendah karena berbagai
kendala, seperti kekurangan dan/atau kelebihan air, tingginya
kemasaman tanah dan salinitas, serta keracunan dan kahat unsur
hara.
1. AGENDA PEMBANGUNAN
Pembangunan sektor pertanian diarahkan untuk meningkatkan
ketahanan ekonomi dan ketahanan pangan dengan agenda sebagai
berikut:
b. PENGARUSUTAMAAN
RPJMN 2020-2024 telah menetapkan 4 (empat) pengarusutamaan
(mainstreaming) sebagai bentuk pembangunan inovatif dan adaptif,
Keempat mainstreaming ini akan mewarnai dan menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dalam pembangunan pertanian.
Pengarusutamaan ini juga bertujuan untuk memberikan akses
pembangunan yang merata dan adil dengan meningkatkan efisiensi
tata kelola dan juga adaptabilitas terhadap faktor eksternal
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Kebudayaan,kementrian pendidikan.”rencana strategis (Renstra) kementrian
pendidikan dan kebudayaan 2020-2024.”(2020)