Disusun Oleh:
UNIVERSITAS ASAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
TA.2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan
karya ilmiah saya yang berjudul “Rencana Strategis Pembangunan Pertanian
2024”.
Saya menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan karya ilmiah ini.
Akhir kata saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan karya ilmiah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai usaha kita. Aamiin.
Penuli
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A.KONDISI UMUM
d. Neraca Perdagangan
e. Investasi
a. Padi Pada tahun 2015 produksi padi sebesar 75,4 juta ton Gabah Kering
Giling (GKG), kemudian meningkat menjadi 81,15 juta ton GKG pada
tahun 2017.
b. Jagung Pada tahun 2017 produksi jagung mencapai angka 28,92 juta ton
pipilan kering atau naik 47,48% jika dibandingkan produksi tahun 2015,
yang hanya sebesar 19,61 juta ton pipilan kering. Peningkatan produksi
yang sangat signifikan tersebut merupakan hasil dari program Upaya
Khusus (Upsus) melalui pengembangan jagung 3 juta hektar, integrasi
sawit/kebun dan perhutani dengan jagung, kemitraan dengan Gabungan
Perusahaan Pakan Ternak (GPMT) dengan petani jagung dan kebijakan
harga bawah di tingkat petani.
c. Kedelai Produksi kedelai pada tahun 2015-2020 mengalami fluktuasi
dengan kecenderungan menurun. Walaupun sempat mengalami penurunan
pada tahun 2016-2017, produksi kedelai mengalami peningkatan pada
tahun 2018. Realisasi produksi tahun 2018 sebesar 0,65 juta ton,
mengalami peningkatan sebesar 20,37% dibanding tahun 2017 yang hanya
sebesar 0,54 juta ton.
d. Komoditas Hortikultura (Cabai dan Bawang Merah) Komoditas
hortikultura yang mempengaruhi inflasi dan ekonomi nasional adalah
cabai dan bawang. Kementerian Pertanian pada tahun 2015-2018 telah
melakukan terobosan kebijakan dalam upaya peningkatan produksi cabai
dan bawang merah melalui: (1) memperbaiki aspek kebijakan; (2)
pengembangan.
e. Tebu Pada periode 2015-2020, produksi tebu mengalami penurunan pada
tahun 2015-2017 kemudian mulai meningkat kembali pada tahun 2018
sampai dengan tahun 2019, namun tahun 2020 kembali mengalami
penurunan.
f. Sapi/Kerbau Produksi daging sapi dan kerbau pada periode 2015-2019
cukup fluktuatif. Pada tahun 2015, produksi mencapai 542,07 ribu ton,
kemudian meningkat pada tahun 2016 menjadi 550,39 ribu ton, namun
mengalami penurunan pada tahun 2017 menjadi sebesar 515,70 ribu ton.
Pada tahun 2018, produksi daging sapi dan kerbau kembali meningkat
menjadi 523,32 ribu ton, namun terjadi penurunan kembali pada tahun
2019 menjadi 514,40 ribu ton
3. Ketahanan Pangan (Global Food Security Index)
Bentuk upaya peningkatan pengelolaan pemerintahan yang baik dan bersih (good
governance) di Kementerian Pertanian melalui pelaksanaan Reformasi Birokrasi
(RB)
A.VISI
B. Visi
7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh
warga;
5) Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja dan investasi di sektor riil dan
industrialisasi.
A. TARGET KINERJA
B. KERANGKA PENDANAAN
(a) subsidi (subsidi pupuk); (b) Dana Alokasi Khusus (DAK) baik DAK Fisik
maupun DAK Nonfisik ; (c) Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri
(PHLN); (d) Surat Berharga Syariah Negara (SBSN); (e) pemerintah
daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota; (f) swasta, Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD); (g) investasi
dalam negeri (PMDN) dan investasi asing (PMA); (h) lembaga keuangan
dan perbankan (skim kredit dan kredit komersial); dan (i) swadaya
masyarakat.
DAK yang dialokasikan terbagi atas 2 jenis, DAK fisik dan non fisik. DAK fisik
yaitu dana yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai
kegiatan khusus fisik yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas
nasional. DAK fisik terdiri atas DAK reguler, afirmasi, dan penugasan. DAK non
fisik tidak jauh berbeda definisinya dengan DAK fisik, hanya saja DAK non fisik
digunakan untuk mendanai kegiatan khusus non fisik. DAK Fisik Penugasan
Bidang Pertanian adalah dana yang dialokasikan dalam APBN kepada
daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan pemenuhan
sarana prasarana di bidang pertanian yang merupakan urusan daerah sesuai
dengan prioritas nasional di bidang pertanian yang diarahkan untuk
pembangunan/perbaikan sarana dan prasarana fisik dasar pembangunan pertanian
guna mendukung pencapaian ketahanan pangan dan peningkatan komoditas
pertanian strategis.
DAK Non Fisik Dana Ketahanan Pangan dan Pertanian merupakan DAK
Non Fisik yang baru dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian pada tahun 2021
sesuai dengan arah kebijakan untuk penyelenggaraan cadangan pangan
masyarakat, penyampaian informasi pangan lokal bernutrisi dan peningkatan
kemandirian pangan rumah tangga. DAK Non Fisik Dana Ketahanan Pangan dan
Pertanian yang dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara
kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan
mendukung operasional di bidang ketahanan pangan dan pertanian yang
merupakan urusan daerah sesuai dengan prioritas nasional di bidang pertanian.
Arah kebijakan.
DAK Non Fisik Bidang Pertanian diharapkan memberikan dukungan pada
sektor yang mendukung penyerapan Tenaga Kerja dan mendukung penguatan
SDM pertanian sebagai upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19
dalam peningkatan produksi/produktivitas menuju ketahanan pangan yang
dilaksanakan secara berkelanjutan setiap tahun sebagai sumber pembiayaan
pembangunan pertanian. Indikasi pendanaan yang berasal dari DAK dapat dilihat
pada Lampiran 5. 2. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Dalam pelaksanaan
Proyek Prioritas Nasional, Kementerian Pertanian mendapatkan alokasi
pendanaan yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
PENUTUP
A.Kesimpulan
Adapun yang dibahas dalam arya ilmiah ini adalah tentang rencana
strategis pembangunan pertanian 2024.
B.Saran
Penulis menyadari bahwa karyailmiahini masih jauh dari sempurna.
Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan
datang.