Laporan Akhir Kegiatan ini disusun sebagai salah satu bentuk pertanggung
jawaban dari pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Budidaya Padi APBD Kota
Taikmalaya Tahun Anggaran 2020 pada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan
Perikanan Kota Tasikmalaya.
Dalam laporan ini dijelaskan antara lain mengenai latar belakang, tujuan dan
sasaran kegiatan, lokasi, tahapan pelaksanaan, hasil kegiatan, manfaat kegiatan,
permasalahan dan upaya pemecahan masalah, kesimpulan dan saran serta
dokumentasi kegiatan. Dengan demikian diharapkan semua pihak terkait dapat
mengetahui dan memahami sekaligus menjadikan hasil kegiatan tersebut sebagai
bahan evaluasi dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan sejenis di masa
yang akan datang.
TIEN SUGIHARTINI
NIP. 19720905 200801 2008
i
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
C. Sasaran .. ........................................................................................ 3
A. Permasalahan . ................................................................................ 8
A. Monitoring.................................................................................... .. 10
B. Evaluasi..... ...................................................................................... 10
V. PENUTUP ....................................................................................... 12
i
1
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu
strategi kunci dalam memacu pertumbuhan ekonomi pada masa yang
akan datang. Selain berperan sebagai sumber penghasil devisa yang
besar, juga merupakan sumber kehidupan bagi sebagian besar
penduduk Indonesia.
Komoditi tanaman pangan memiliki peranan pokok sebagai
pemenuhan kebutuhan pangan, pakan dan industri Dalam Negeri yang
setiap tahunnya cenderung meningkat seiring dengan pertambahan
jumlah penduduk dan berkembangnya industri pangan dan pakan
sehingga dari sisi Ketahanan Pangan Nasional fungsinya menjadi amat
penting dan strategis.
Dengan memperhatikan kondisi tersebut, peran sektor pertanian
tanaman pangan sangat penting dalam menjaga stabilitas perekonomian
secara menyeluruh. Sektor pertanian tanaman pangan merupakan salah
satu yang paling stabil, telah terbukti disaat sektor lain terpuruk pada
masa Pandemi Covid 19 tahun 2020, peranan sektor ini berhasil
menunjukan kekuatannya untuk bisa bertahan, bahkan terjadi
pertumbuhan positif.
Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk di
Indonesia, telah memunculkan kerisauan akan terjadinya keadaan “rawan
pangan” di masa yang akan datang. Selain itu, dengan semakin
meningkatnya tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, terjadi
pula peningkatan konsumsi per-kapita untuk berbagai jenis pangan,
B. Tujuan
Tujuan Kegiatan Pengembangan Budidaya Padi Kusus Tahun 2020 di
Kota Tasikmalaya, sebagai berikut :
1. Mendorong penerapan Inovasi baru dalam teknologi budidaya untuk
meningkatkan produktivitas dan produksi padi.
2. Meningkatkan luas tambah tanam, produktivitas dan produksi padi,
dan pendapatan petani.
C. Sasaran
Sasaran yang diharapkan dalam Kegiatan Pengembangan Budidaya
Padi Khusus Tahun 2020, sebagai berikut :
1. Meningkatnya penerapan inovasi teknologi budidaya padi dalam
meningkatkan produktivitas dan produksi.
2. Meningkatnya luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi
padi serta pendapatan petani dan keluarganya.
A. Permasalahan
1. Gangguan Hama dan Penyakit
Gangguan hama dan penyakit ada yang bisa diprediksi ada yang
tidak sama sekali. Hama yang biasanya menyerang dintaranya tikus,
wereng dan hama penggerek lainnya yang dapat merusak tanaman.
2. Gangguan Alam
Gangguan alam berhubungan dengan musim kemarau yang
mengakibatkan kekurangan pasokan air yang menghambat
pertumbuhan pertanaman dan pada akhirnya berpengaruh pada
menurunnya produksi.
3. Kemampuan Sumber Daya Manusia
Kemampuan petani mengenai teknologi budidaya padi mulai dari
pembibitan sampai dengan panen sebagian besar masih
menggunakan metode tradisional atau otodidak, belum tersentuh oleh
teknologi baru yang dapat diterapkan oleh kelompoktani di lapangan
guna meningkatkan hasil produksi.
4. Dukungan sarana produksi dan alsintan
Penggunaan sarana produksi selain benih yaitu pupuk dan
pestisida yang tidak sesuai sehingga produksi kurang optimal. Selain
itu keterbatasan alat mesin pertanian terutama traktor yang
mengakibatkan waktu untuk pengolahan lahan sawah lebih lama dan
biaya tenaga kerja lebih tinggi.
B. Pemecahan Masalah
1. Gangguan Hama dan Penyakit
Untuk mengatasi gangguan hama dan penyakit berkordinasi
dengan petugas POPT melalui cara-cara pengendalian yang dilakukan
dari awal baik secara fisik/mekanik, biologis, kultur teknis ataupun
secara kimia yang efektif dan dianjurkan tetap memperhatikan
kelestarian lingkungan.
2. Gangguan Alam
Gangguan alam tidak bisa diprediksi kejadiannya, namun kita
dapat mengantisipasinya dari awal. Salah satu dukungan pemerintah
untuk mengatasi kegagalan panen di tingkatpetani yaitu dengan
adanya program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
3. Kemampuan Sumber Daya Manusia
Untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia petani
terutama dalam penerapan teknologi budidaya dengan lebih
mengoptimalkan peran penyuluh pertanian lapangan dalam
memberikan bimbingan. Selain itu petugas Dinas Kota melakukan
koordinasi, bimbingan, pematauan dan pengendalian serta evaluasi,
atas pelaksanaan kegiatan tersebut di tingkat lapangan/kelompok
tani pelaksana kegiatan minimal 4 (empat) kali selama musim tanam.
4. Dukungan sarana produksi dan alsintan
Mengoptimalkan penggunaan alsintan yang dimiliki untuk
meningkatkan produksi. Selain itu dengan mengajukan usulan
permohonan bantuan alsintan baik ke dinas kota ataupun ke dinas
provinsi dan pusat.
A. Monitoring
Dalam upaya meningkatkan efektivitas pengawalan program dan
kegiatan Pengembangan Budidaya padi tahun 2020, maka dilakukan
monitoring yang dilaksanakan secara periodik mulai dari persiapan
sampai dengan panen oleh petugas Dinas dan Penyuluh Lapangan pada
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya.
Monitoring meliputi perkembangan pelaksanaan kegiatan, realisasi tanam
dan panen padi dengan cara :
a. Ketua kelompok tani atau petugas pendamping/lapangan,
mengirimkan data tanggal/hari realisasi tanam dan realisasi
panen beserta luasannya ke Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian
dan Perikanan Kota Tasikmalaya
b. Waktu penyampaian data dilakukan pada saat akan tanam dan
panen atau disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
B. Evaluasi
Kegiatan evaluasi dilaksanakan oleh petugas lapangan/BPP dan
petugas Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota
Tasikmalaya setelah seluruh rangkaian kegiatan Pengembangan Budidaya
padi selesai dilaksanakan. Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk
mengindentifikasi berbagai permasalahan yang timbul maupun tingkat
keberhasilan yang dapat dicapai dalam pelaksanaan program dan
kegiatan sehingga dapat diketahui tindakan korektif sedini mungkin.
BAB V. PENUTUP
Mengetahui:
Kepala Bidang Tanaman Kepala Seksi Tanaman Pangan
Pangan,Hortikultura dan Perkebunan
LAMPIRAN
Alamat
No Nama Kelompoktani Nama Ketua Luas (Ha) Varietas Dokumentasi
Kelurahan Kecamatan
1 2 3 4 5 6 7 8
Padi Hibrida
1 Poktan Harapan II Ujang Syarief Kahuripan Tawang 5 Mapan 05
8 Poktan Puan Assalam Beni Latif Wijaya Karang Anyar Kawalu 5 Mapan 05
Padi Gogo
9 Poktan Bagja Harapan Aam Sudrajat Tamanjaya Tamansari 5 Inpago 8
JUMLAH 170
TIEN SUGIHARTINI
NIP. 19720905 200801 2008