NIM : D1B021159
KELAS : (I) AGRIBISNIS
MATKUL : PENGANTAR AGRIBISNIS
Peranan agribisnis dalam perekonomian nasional dapat diukur dengan berbagai indikator
yang terdiri dari :
Perhitungan yang didapatkan dari penjumlahan dari setiap nilai tambah yang diperoleh dari
seluruh unit usaha yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu (umumnya
dalam jangka waktu setahun). Bisa juga berasal dari hasil akhir jumlah nilai barang dan jasa
yang dihasilkan oleh semua unit usaha di dalam suatu negara.
Secara umum GDP merupakan sebuah metode dalam menghitung pendapatan nasional dan
sebagai salah satu alat ukur atau indikator paling populer dalam menggambarkan
perkembangan perekonomian dan kesejahteraan suatu negara. Angka PDB yang tinggi
diartikan dengan tingginya angka produksi. Tingginya angka produksi dihubungkan kepada
daya beli masyarakat yang juga tinggi. Inilah mengapa ketika angka PDB naik, muncul
anggapan bahwa negara tersebut juga semakin sejahtera.
Kontribusi dalam Pembentukan GDP
Bagaimana dengan kontribusi agribisnis dalam pembentukan GDP pada saat ini???
Struktur pendapatan rumah tangga pada tahun 1999 menunjukkan bahwa peranan kegiatan
usahatani (on farm ) adalah 54,35% sedangkan off farm hanya 6,10 persen. Informasi ini
menunjukkan peran dominan agribisnis dalam struktur ekonomi rumah tangga pedesaan dan
pertumbuhan perekonomian nasional
Informasi Umum
Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang bertanggung
jawab langsung kepada Presiden. Sebelumnya, BPS merupakan Biro Pusat Statistik, yang
dibentuk berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan UU Nomer 7 Tahun
1960 tentang Statistik. Sebagai pengganti kedua UU tersebut ditetapkan UU Nomor 16
Tahun 1997 tentang Statistik. Tugas, fungsi dan kewenangan BPS telah ditetapkan
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik dan
Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Badan Pusat Statistik. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa jumlah penduduk
yang bekerja per Agustus 2020 sebanyak 128,45 juta orang. Dari angka tersebut, terbanyak
bekerja di sektor pertanian dengan 38,23 juta orang tenaga kerja atau sekitar 29,76%.
Berdasarkan undang-undang yang telah disebutkan di atas, peranan yang harus dijalankan
oleh BPS adalah sebagai berikut :
Menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat. Data ini didapatkan
dari sensus atau survey yang dilakukan sendiri dan juga dari departemen atau
lembaga pemerintahan lainnya sebagai data sekunder
Membantu kegiatan statistik di kementrian, lembaga pemerintah atau institusi
lainnya, dalam membangun sistem perstatistikan nasional.
Mengembangkan dan mempromosikan standar teknik dan metodologi statistik, dan
menyediakan pelayanan pada bidang pendidikan dan pelatihan statistik.
Membangun kerjasama dengan institusi internasional dan negara lain untuk
kepentingan perkembangan statistik Indonesia.
Pertumbuhan (c-to-c) dan Kontribusi PDRB menurut Lapangan Usaha Tahun 2021 (%)
CONTOH SUBSISTEM :
Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang banyak dibudidayakan oleh petani
di Jember Jawa Timur, hal tersebut dikarenakan cabai memiliki permintaan yang tinggi di
pasar. Namun, petani tidak dapat memenuhi kebutuhan pasar sepanjang waktu yang
dikarenakan kondisi musim dan cuaca yang kadang kurang mendukung. Oleh karena itu
diperlukan adanya sistem agribisnis cabai untuk mengatasi masalah tersebut.
Subsistem Sarana Produksi Cabe, Contoh :Pengusaha saprodi (benih, pupuk, alsintan,
pestisida, dll), Kios - kios, dll.
Subsistem Usahatani Cabe, Contoh : Kelompok tani cabe di wilayah jember
Subsistem Agroindustry Cabe, Contoh : Agroindustri olahan cabe menjadi serbuk cabe,
sambal sachet, cabai kemas, dll dan bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah.
Subsistem Pemasaran Hasil Pertanian Cabe, Contoh : Distributor produk agroindustri dan
produk pertanian langsung. Dengan memanfaatkan saluran pemasaran yang menguntungkan.
Subsistem Prasarana Cabe, Contoh : Perbankan yang menyediakan modal bagi setiap
anggota dalam sistem agribisnis tersebut.
Subsistem pembinaan Cabe, Contoh : Dinas pertanian, para peneliti, top manajemen, yang
akan mengarahkan serta mengatur laju sistem agribisnis.
Dengan adanya sistem agribisnis cabe yang terdiri dari beberapa subsistem agribisnis cabe
diatas, diharapkan mampu memberikan kesejahteraan bagi setiap anggota dalam agribisnis
dan memberikan layanan prima kepada seluruh konsumen.