Anda di halaman 1dari 17

IV.

REVITALISASI SEKTOR PRIMER


(PERTANIAN)
DI INDONESIA

1. Peranan Sektor Pertanian Dalam Perekonomian Nasional


2. Konsep Ketahanan Pangan dan Kebijakan Pangan
3. Keterkaitan Sektor Pertanian Dengan Industri
Manufaktur
• Revitalisasi adalah suatu proses atau  perbuatan untuk
menghidupkan kembali suatu hal yang sudah terberdaya,
sehingga revitalisasi berarti menjadikan sesuatu atau
perbuatan untuk menjadi vital dalam langkah selanjutnya.
• Revitalisasi pertanian, perikanan dengan tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan turut
menyumbang terhadap pertumbuhan Produk Domestik
Bruto (PDB), ekspor non migas, serta penyerapan tenaga
kerja nasional.
1. PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL

 Sektor pertanian merupakan sektor yang strategis dan berperan


penting dalam perekonomian nasional dan kelangsungan hidup
masyarakat, terutama dalam sumbangan terhadap PDB,
penyedia lapangan kerja dan penyediaan pangan dalam negeri
(Latumaerissa, 2015).
 Dunia pertanian berkontribusi pada pembangunan sebagai
sebuah aktivitas ekonomi, sebagai mata pencaharian dan
sebagai cara untuk melestarikan lingkungan, sehingga
menjadikan sektor ini sebuah instrumen unik bagi
pembangunan (Grup Bank Dunia, 2008).
 A.T Mosher telah menganalisa syarat-syarat pembangunan pertanian di banyak
negara dan menggolongkanya menjadi syarat mutlak dan syarat pelancar. Syarat-
syarat mutlak yang harus ada dalam pembangunan pertanian (Mosher, 1965):
1) Adanya pasar untuk hasil usaha tani
2) Teknologi yang senantiasa berkembang
3) Tersedianya bahan-bahan dan alat-alat produksi secara local
4) Adanya perangsang produksi bagi petani
5) Tersedianya pengangkutan yang lancar dan continue

 Sektor pertanian terbagi atas 5 sub sektor yaitu:


1) Sub sektor tanaman pangan,
2) Sub sektor perkebunan,
3) Sub sektor kehutanan,
4) Sub sektor peternakan dan;
5) Sub sektor perikanan.
Syarat-syarat Pelancar Pembanguan Pertanian :

1) Pendidikan pembangunan
2) Kredit produksi
3) Kegiatan gotong royong petani
4) Perbaikan dan perluasan tanah pertanian
5) Perencanaan nasional pembangunan pertanian
Sektor Pertanian Sebagai Penggerak Perekonomian Memiliki
Beberapa Peranan, Sebagai Berikut:

1) Mensejahterakan petani:
 arti luas..akses thd teknologi, modal, dan pasar
2) Menyediakan pangan:
 Keberhasilan dalam penyediaan bahan pangan yang cukup dan stabil meimilki peran
yang besar dalam penciptaaan ketahanan pangan nasional (food security) yang erat
kaitannya dengan stabilitas sosial, ekonomi, dan politik.
3) Sebagai wahana pemerataan pembangunan untuk mengatasi kesenjangan pendapatan
antar masyarakat maupun kesenjangan antar wilayah.
 Pembangungan infrastruktur
4) Merupakan pasar input bagi pengembangan agroindustry
 Ketahanan mutu persaingan global.
5) Menghasilkan devisa
 Sumbangan terbesar sektor pertanian selama PJP I adalah tercapainya swasembada pangan. Mengekspor beras ke
beberapa negara miskin sehingga dapat menambah devisa. Dampak swasembada tersebut adalah meningkatnya
pendapatan masyarakat, kualitas gizi, serta penghematan devisa.

6) Menyediakan lapangan pekerjaan


 Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa jumlah penduduk yang bekerja per Agustus 2020 sebanyak 128,45 juta
orang. Dari angka tersebut, terbanyak bekerja di sektor pertanian dengan 38,23 juta orang tenaga kerja atau sekitar
29,76%.
7) Pembentukan produk domestik bruto/peningkatan pendapatan nasional
 Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produk domestik bruto (PDB) lapangan usaha pertanian berkontribusi
sebesar 13,28% terhadap PDB nasional. Perekonomian Indonesia 2021 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto
(PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp16.970,8 triliun.
8) Tetap mempertahankan kelestarian sumber daya (peranan dalam
pelestarian lingkungan hidup

 Sebagai negara yang kaya akan beraneka ragam sumber daya


pertanian secara alami (endowment factor). Maka dari itu,
diharapkan dalam penggunaannya sumber daya ini digunakan
secara optimal dan tetap memperhatikan aspek kelestarian
sumber daya pertanian.
2. Konsep Ketahanan Pangan dan Kebijakan Pangan

Pengertian Ketahanan Pangan


 International Food Policy Research Institute mendefinisikan
ketahanan pangan yaitu "ketika semua orang, setiap saat,
memiliki akses fisik, sosial, dan ekonomi ke pangan yang cukup,
aman, dan bergizi yang memenuhi preferensi pangan dan
kebutuhan pangan mereka. hidup yang aktif dan sehat.“

 Pengertian ketahanan pangan menurut UU No. 18/2012


 tentang Pangan adalah "kondisi terpenuhinya pangan bagi
negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari
tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya,
Sistem Ketahanan Pangan
Sistem Ketahanan Pangan Di Indonesia Secara Komprehensif Meliputi :
• Ketersediaan pangan dalam jumlah dan jenis yang cukup untuk
seluruh penduduk,
• Distribusi pangan yang lancar dan merata,
• Konsumsi pangan setiap individu yang memenuhi kecukupan gizi
seimbang, yang berdampak pada status gizi masyarakat.

Sistem ketahanan pangan dan gizi tidak hanya perihal ihwal produksi,
distribusi, maupun penyediaan pangan di tingkat makro (nasional dan
regional), akan tetapi menyangkut aspek mikro, yaitu akses pangan di
tingkat rumah tangga dan individu serta status gizi anggota rumah
tangga, terutama anak dan ibu hamil.
Kebijakan Pangan
 Kebijakan pangan adalah suatu wilayah kebijakan publik yang
khusus menangani masalah bagaimana makanan diproduksi,
diproses, didistribusikan, dan diperjualbelikan.
 Kebijakan publik didesain untuk mempengaruhi operasi sistem
pertanian dan pangan. Kebijakan pangan terdiri dari penetapan
tujuan produksi, pemrosesan, pemasaran, ketersediaan, akses,
pemanfaatan, dan konsumsi bahan pangan, serta menjelaskan
proses untuk mencapai tujuan.
 Peraturan dan standar yang ditetapkan meliputi kesehatan dan
keselamatan, pemberian label, dan kualifikasi produk tertentu (
makanan organik, makanan halal, dan sebagainya)
Tujuan Utama Kebijakan Pangan :
• Melindungi masyarakat miskin dari krisis.
• Mengembangkan pasar jangka panjang yang meningkatkan
efisiensi penggunaan sumber daya.
• Meningkatkan produksi pangan yang lalu akan meningkatkan
pendapatan petani.
3. Keterkaitan Sektor Pertanian Dengan Industri Manufaktur

 Dikutip dari Corporate Finance Institute, manufaktur adalah


sebuah badan usaha atau perusahaan yang memproduksi barang
jadi dari bahan baku mentah dengan menggunakan alat, peralatan,
mesin produksi, dan sebagainya dalam skala produksi yang besar.

 Salah satu peranan sektor pertanian adalah sebagai pemasok


bahan baku terhadap sektor industri manufaktur, terutama
industri agro yang berbasis pada komoditi pertanian. Tujuannya
agar sektor pertanian dapat menyalurkan produksinya dan diolah
oleh industri manufaktur. Dengan meningkatnya produksi industri
manufaktur, maka akan memiliki dampak positip terhadap sektor
pertanian. 
Keterkaitan ke depan - forward linkage akan mendorong
pengembangan investasi di sektor industri manufaktur yang
menggunakan bahan baku dari sektor pertanian. Sehingga sinergi
antara kedua sektor tersebut akan menciptakan kemajuan yang
seimbang dan dinamis. Apabila terjadi peningkatan investasi dan
kesempatan kerja di kedua sektor, maka akan meningkatkan produksi di
masing-masing sektor, yang pada akhirnya akan meningkatkan
pendapatan bagi pekerjanya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai