Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

PRAKTIKUM PENGANTAR AGRIBISNIS


“SISTEM AGRIBISNIS BUDIDAYA IKAN NILA”

Disusun Oleh :
Nurheni Rizkilawati
NIM. J0310211083
Kelas A1

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara agraris terbesar di dunia. Sebagian


besar penduduk Indonesia hidup dari sektor agribisnis. Agribisnis merupakan su-
atu sistem yang integratif terdiri dari beberapa subsistem yaitu subsistem pen-
gadaan sarana produksi pertanian, subsistem produksi pertanian, subsistem pengo-
lahan dan industri hasil pertanian serta pemasaran, dan subsistem kelembagaan
penunjang kegiatan pertanian (Krisnamurthi, 2001:6). Peranan sektor pertanian
memiliki kontribusi bagi pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar
15,3% pada tahun 2009 berdasarkan harga berlaku. Kontribusi sektor pertanian
masih relatif lebih besar dari pada sektor-sektor lainnya, walaupun selama periode
2004 - 2009 pertumbuhannya sebesar 6.99 % dibandingkan dengan sektor lainnya
terjadi penurunan. Potensi alam Indonesia menyediakan berbagai sumber daya
yang dapat diolah menjadi produk-produk yang bermutu tinggi. Salah satunya
adalah potensi alam di bidang pertanian. Sampai saat ini pertanian masih menjadi
sumber penghidupan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.
Menurut Saragih (2003), agribisnis akan tampil menjadi tulang punggung
pembangunan ekonomi nasional. Agribisnis mampu mengakomodasikan tuntutan
agar perekonomian nasional terus bertumbuh dan sekaligus memenuhi prinsip
kerakyatan, keberlanjutan dan pemerataan baik antar individu maupun antar
daerah. Menurut Tjakrawerdaya (1996) Agribisnis secara umum mengandung
pengertian sebagai keseluruhan operasi yang terkait dengan usaha untuk meng-
hasilkan usaha tani pengolahan hasil (agro industry),keuangan dan pemasaran.
Agribisnis dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi, penyedia lapangan
pekerjaan, pendorong pembangunan daerah, dan penyumbang sumber devisa yang
besar. Dalam agribisnis sudah tersirat danya perubahan struktur perekonomian
dari pertanian ke industri. Sebelumnya pertanian hanya berorientasi produksi,
maka pertanian kini berkembang menjadi berorientasi bisnis.
Konsep agribisnis sebenarnya adalah suatu konsep yang utuh, mulai dari
proses produksi, mengolah hasil, pemasaran dan aktivitas lain yang berkaitan den-
gan kegiatan pertanian Agribisnis sebagai sistem adalah keseluruhan aktivitas pro-
duksi input, produksi dan produksi pengolahan dari hasil suatu pertanian.
(Soekartawi 2003 Kebutuhan pokok yang mendasar bagi setiap manusia terdiri
dari kebutuhan sandang, pangan dan papan. Pada zaman yang modern ini kebu-
tuhan manusia semakin beragam. Hal tersebut tercermin pada tingkat kebutuhan
masyarakat yang semakin beragam dan semakin meningkat, sehingga mengaki-
batkan masyarakat kesulitan dalam hal menentukan mana kebutuhan primer dan
mana kebutuhan sekunder. Namun, dari sekian banyak kebutuhan manusia, kebu-
tuhan pangan, sandang, dan papan masih menjadi kebutuhan pokok yang mesti se-
lalu menempati urutan atas dalam hal permintaan kebutuhan masyarakat
(Suryana : 2008). Kebutuhan pokok yang mendasar bagi setiap manusia terdiri
dari kebutuhan sandang, pangan dan papan. Hal tersebut tercermin pada tingkat
kebutuhan masyarakat yang semakin beragam dan semakin meningkat, sehingga
mengakibatkan masyarakat kesulitan dalam hal menentukan mana kebutuhan
primer dan mana kebutuhan sekunder.

B. Tujuan Makalah
1. Menambah wawasan tentang ruang lingkup sistem agribisnis
2. Menambah wawasan tentang cara budidaya ikan nila
3. Mengethui fakta ikan nila di Indonesia dan upaya-upaya yang dilakukan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Sistem Agribisnis

1. Sistem Agribisnis di Indonesia


Agribisnis adalah usaha yang berbasis pada pertanian. Sistem agribisnis adalah
suatu sistem yang utuh di mulai subsistem yang menyediakan sarana produksi dan
peralatan pertanian; subsistem usahatani; subsistem pengolahan atau agroindustri
dan sub-sistem pemasaran. Sub sistem agribisnis hulu, adalah kegiatan ekonomi
yang memproduksi dan memperdagangan sarana produksi pertanian primer
(seperti industri pupuk, obat-obatan, bibit/benih, alat dan mesin pertanian, dll)
sedangkan Sub sistem agribisnis hilir, adalah kegiatan ekonomi yang mengolah
hasil pertanian primer menjadi produk olahan, baik dalam bentuk yang siap untuk
di masak atau siap untuk disaji atau siap untuk di konsumsi beserta kegiatan
perdagangannya di pasar domestik dan internasional. Sektor agribisnis Indonesia
yang sesungguhnya mempunyai keunggulan komparatif yang tinggi dan mendap-
atkan momentum pemberdayaan yang tinggi sejak terjadinya krisis ekonomi dan
moneter pada tahun 1997, untuk hal-hal mendasar sangat tertinggal dalam hal per-
tumbuhan dan perkembangannya dibandingkan dengan negara tetangga, khusus-
nya Thailand dan Malaysia. Sistem agribisnis terdiri dari lima subsistem
utama,yaitu :
a. Subsistem hulu/agroinput (pengadaan dan penyaluran sarana produksi per-
tanian) adalah industri yang menghasilkan barang-barang sebagai modal
bagi kegiatan pertanian.
b. Subsistem on farm (produksi primer / usahatani) adalah kegiatan yang
menggunakan barang-barang modal dan sumberdaya alam untuk meng-
hasilkan komoditas pertanian primer.
c. Subsistem hilir pengolahan / agroindustri adalah industri yang mengolah
komoditas pertanian primer menjadi produk olahan berupa produk antara
dan produk akhir.
d. Subsisem hilir pemasaran adalah kegiatan untuk memperlancar pemasaran
komoditas pertanian baik segar maupun olahan untuk nasional dan ekspor
ke luar negeri.
e. Subsistem jasa pendukung (supporting system) adalah kegiatan untuk
menyediakan jasa bagi subsistem agribisnis hulu, subsistem usahatani dan
subsistem agribisnis hilir.

2. Urgensi Mempelajari Pengantar Agribisnis

a. Memahami bagaimana cara tanaman sederhana bisa menjadi sumber pen-


dapatan yang sangat besar.
b. Kita diajarkan dapat membuat usaha pertanian dan dapat menjualnya di
pasar bisa memiliki bobot yang tinggi sehingga mendapatkan keuntungan
yang memuaskan.
c. Bisa menjadi bisnis yang dapat mensejahterahkan orang lain artinya bisnis
tersebut dapat membuka lapangan pekerjaan kepada orang lain.
3. Pengertian Sistem Agribisnis dan Klasifikasi Pangan dan Non Pangan
Agribisnis
Sistem agribisnis merupakan suatu kegiatan mulai dari
pengadaan,penyaluran sarana produksi hingga pemasaran produk-produk per-
tanian. Agribisnis sebagai suatu sistem secara konseptual,sistem agribisnis
dapat diartikan sebagai semua kegiatan mulai dari pengadaan dan penjualan
sarana produksi (input) hingga pemaaran produk yang dihasilkan oleh perta-
nian dan agroindustri,yang saling berhubungan. Menurut Departemen Perta-
nian (2001), subsistem hulu merupakan industri yang menghasilkan barang-
barang sebagai modal bagi kegiatan pertanian yang mencakup industri pem-
bibitan tumbuhan dan hewan, industri agrokimia (pupuk,pestisida,obato-
batan), dan industri agro otomotif (mesin dan peralatan pertanian) seta indus-
tri pendukungnya. 2. Subsistem hulu agribisnis adalah subsistem yang men-
cakup semua kegiatan untuk memproduksi dan mengalirkan input-input per-
tanian dalam arti luas (Purnomo, 2009).
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, air dan hasil perairan, terma-
suk makanan atau minuman yang diolah dan tidak diolah yang ditujukan un-
tuk konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pan-
gan, dan bahan tambahan pangan. penyiapan, pengolahan, dan/atau penyiapan
makanan atau minuman. Contohnya : Beras, kedelai, jagung, ubi kayu, sayu-
ran , daging, ikan,daging ayam dan sebagainya . Nonpangan adalah sistem
agribisnis di luar produk agribisnis yang ditujukan untuk konsumsi manusia,
artinya produk-produk agribisnis yang tidak dikonsumsi manusia, misalnya
agribisnis tanaman karet, ikan hias dan hewan ternak buaya.
B. Budidaya Ikan Nila

1. Pengertian
Budidaya ikan merupakan suatu upaya dalam memanfaatkansumber daya
yang ada disekitar untuk mencapai tujuan bersamadalam kelompok. Budidaya
merupakan bentuk campur tanganmanusia dalam meningkatkan produktivitas
perairan.1 Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperoduksi ikan dalam
suatu wadah atau media terkontrol dan berorientasi pada keuntungan. Penger-
tian tersebut menitik beratkan peran manusai dalam memperoduksi dan
meningkatkan produktivitas perairan khususnya ikan air tawar dan bertujuan
mencari keuntungan. Harapannya, produk yang dihasilkan (Cahyo Saparinto,
Jakarta: Swadaya, 2008).
2. Cara Membudidayakan Ikan Nila

(Menurut Kartika Ratnasari : Rabu, 04/08/2021)


a. Pemilihan lokasi kolam ikan nila
b. Lakukan pengolahan kolam untuk ternak ikan nila
c. Pengairan kolam budidaya ikan nila
d. Pemilihan dan penebaran bibit ikan nila
e. Pemeliharaan ,pemberian pakan ikan nila dan panen
3. Fakta Komoditas Ikan Nila

Keanekaragaman jenis ikan tawar di perairan Indonesia termasuk tinggi.


Kottelat et al. (1993) melaporkan bahwa di wilayah Indonesia Barat dan Su-
lawesi sedikitnya terdapat 900 jenis, sedangkan di Papua 330 jenis
(Allen,1991). Secara keseluruhan Dudgeon (2000) melaporkan bahwa
keanekaragaman jenis ikan di perairan tawar Indonesia sebanyak 1.200 jenis .
Jenis nila masuk ke Indonesia pertama kali adalah jenis Oreochromis niloticus
dan jenis Mozambigue yang lebih dikenal dengan nama mujair. Berdasarkan
morfologinya, ikan Nila umumnya memiliki bentuk tubuh panjang dan ramp-
ing, dengan sisik berukuran besar. Matanya besar, menonjol, dan bagian
tepinya berwarna putih. Gurat sisi (linea literalis) terputus dibagian tengah
badan kemudian berlanjut, tetapi letaknya lebih ke bawah dari pada letak garis
yang memanjang di atas sirip dada. Sirip punggung, sirip perut, dan sirip dubur
mempunyai jari-jari keras dan tajam seperti duri. Sirip punggungnya berwarna
hitam dan sirip dadanya juga tampak hitam. Bagian pinggir sirip punggung
berwarna abu-abu atau hitam (Amri, 2002). Menurut Murniyati et al. (2014),
produksi ikan nila pada tahun 2010 hingga tahun 2013 mengalami peningkatan
yang cukup tinggi dengan rata-rata kenaikan 34.85%. Total produksi ikan nila
sebesar 6.83% dari total produksi ikan budidaya pada tahun 2013. Perbandin-
gan total produksi ikan nila nasional terhadap total produksi ikan nila dunia
menunjukkan bahwa pada tahun 2011 Indonesia menempati urutan ke-3 terbe-
sar sebagai penghasil produk ikan nila dengan presentase sekitar 20.3% ter-
hadap total produksi ikan nila yang ada di dunia. Tingginya presentase pro-
duksi tersebut juga selaras dengan terus meningkatnya harga pakan untuk
kegiatan pembesaran ikan nila. Dengan demikian perlu ada terobosan untuk
menekan tingginya nilai pakan pellet dengan cara menggunakan pakan peng-
ganti atau pakan alternatif. Penggunaan pakan alternatif sendiri juga harus
melihat beberapa aspek dalam kegiatan budidaya, agar kegiatan budidaya tetap
bernilai ekonomis namun kelestarian lingkungan tetap terjaga atau tidak
merusak media hidup ikan nila. Ikan nila secara morfologi dapat dilihat pada
Gambar 1.

Gambar 1. Ikan Nila ( news.unair.ac.id)


Ikan Nila memiliki lima sirip, yaitu sirip punggung (dorsal fin), sirip dada
(pectoral fin), sirip perut (venteral fin), sirip anus (anal fin), dan sirip ekor (caudal
fin). Sirip punggung memanjang, dari bagian atas tutup insang hingga bagian atas
sirip ekor. Aa sepasang sirip dada dan sirip perut yang berukuran kecil. Sirip 5
anus hanya satu buah dan berbentuk agak panjang. Sementara itu, sirip ekornya
berbentuk berbentuk bulat dan hanya berjumlah satu buah (Amri, 2002).
Tabel 1. Komposisi ikan nila per 100 gram
Kandungan Gizi Kandungan Gizi
Energi (kal) 89,00 Besi (mg) 1,50
Protein (g) 18,70 Vitamin A (RE) 6,00
Lemak (g) 1,00 Vitamin C (mg) 0
Karbohidrat (g) 0 Vitamin B (mg) 0,03
Kalsium (mg) 96,00 Air (g) 79,70
Fosfor (mg) 29,00 BOD (%) 80,00
Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan (2004
Masalah yang sering terjadi saat budidaya Ikan Nila yaitu :
a. Budidaya ikan nila hal utama yang diperlukan ialah pellet namun dengan
harga ikan nila yang tergolong stabil, usaha budi daya ini kerap berbenturan
dengan harga pakan pelet yang tergolong tinggi sehingga keuntungan yang
di-peroleh tidak sebanding, bahkan dapat menyebabkan kerugian yang be-
rakhir pada gulung tikar usaha budi daya ikan nilla. Saat ini, harga pelet di
pasaran cukup tinggi, sekitar Rp 7.000 - Rp 11.000/kg. Tingginya harga pelet
ini tidak sebanding dengan harga jual ikan nila yang harganya berkisar Rp
14.000 - 17.000/kg. Hal ini dapat mengakibatkan rendahnya keuntungan yang
di peroleh karena biaya pemeli-haraan tidak sebanding dengan harga jual ikan
nila. Tingginya harga pelet di pasaran ini disebabkan oleh mahalnya baku pel-
let saat ini, sebagian besar bahan utama pembuatan pelet berupa tepung ikan
masih diimpor dari Cina dengan harga men-capai Rp.20.000-Rp 30.000/kg.
(ikan nila Rabu, September 21, 2016) .
b. Masalah penyakit dapat merupakan kendala utama karena dapat merugikan
usaha budidaya seperti penurunan produksi penurunan kualitas air dan bahkan
kematian total penyakit dapat disebabkan oleh beberapa jenis patogen seperti
virus parasit jamur dan bakteri beberapa jenis bakteri yang umum menyerang
ikan air tawar seperti Aeromanus sp dan Streptococcus sp (Post,1987 ; Austin
dan Austin 1993)
4. Analisis
Analisis permasalahan menurut saya yaitu :
a. Mencari alternatif lain dengan tidak memberikan ikan nila dengan pellet
tetapi dengan membuat pellet sendiri yang ramah lingkungan, contoh
yang bisa diberikan untuk ikan nila selain pellet ialah dedak,sisa
nasi,ampas pisang dan lain sebagainya.
b. Masalah penyakit pada ikan nila bisa diatasi dengan memberikan vita-
min khusus untuk ikan nila agar virus parasite jamur tersebut tidak
menyerang ikan nila.
BAB III
KESIMPULAN
Melalui pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat lima
subsistem utama agribisnis yang bisa dipelajari, kemudian kita dapat mengetahui
apa pentingnya mempelajari sistem agribsnis, cara budidaya ikan nila dengan be-
nar, serta fakta- fakta pada ikan nila pada komposisi ikan nila per 100 gram. Se-
lain itu budidaya ikan nila memiliki kendala- kendala dalam mengelolahnya di-
mana kendala tersebut dapat diatasi dengan analisi yang bisa menyelesaikan
kendala tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Agusta,Andria (2017) Funa Ikan Air Tawar di Perairan Kawasan Gunung Sawal,
Jawa Barat , Indonesia . Cibinong Jawa Barat
Febri, Mitha Diakses dari http://eprints.umm.ac.id/35838/3/jiptummpp-gdl-
mithafebri-40863-3-babii.pdf . Pada Tanggal 21 Agustus 2021
Pukul 17.30 WIB.
Marie, Roose Teknik Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dengan
Pemberian Pakan Limbah Roti Fakultas Perikanan dan Ilmu Ke-
lautan, Universitas Brawijaya Tlogowaru Malang ,Jawa Timur In-
donesia
Rumengan Meilani, M (2015) Kajian Kinerja Agribisnis Strawberry , Jurnal Fakultas
Pertanian Universitas Sam Ratulangi Manado
Nila, Ikan (2016) Diakses dari https://www.ikannila.com/2016/09/masalah-utama-
budi-daya-ikan-nila.html. Pada tanggal 21 Agustus 2021 Pukul
10.13 WIB.
Scolar Unand Diakses dari http://scholar.unand.ac.id/48416/2/BAB
%201%20PENDAHULUAN.pdf . Pada tanggal 20 Agustus 2021
Pukul 20.23 WIB

Anda mungkin juga menyukai