Anda di halaman 1dari 5

Nama : I Gusti Bagus Krishna Mahanatha U.W.

NIM : 2203511150
Kelompok : CALOPOGONIUM MUCUNOIDES
Tugas : Tugas Individu 1

SARJANA PETERNAKAN MUTLAK DIBUTUHKAN


DI ERA GLOBALISASI

Sektor peternakan memiliki peranan penting dalam bidang perekonomian dan


ketahanan pangan. Kebutuhan pangan dapat tercukupi salah satunya dengan sumber
hewani atau hasil ternak. Di Indonesia, hasil ternak menjadi kebutuhan mendasar
yang belum tercukupi secara mandiri. Sampai saat ini harga produk peternakan
belom dapat dijangkau masyarakat secara keseluruhan karena masih mahal.
Masyarakat kelas menengah ke bawah kerap kali kesulitan untuk membeli produk
yang harganya cukup tinggi.
Pembangunan Peternakan merupakan bangian pembangunan nasional yang
sangat penting, karena salah satu tujuan pembangunan peternakan peningkatkan
sumber daya manusia yang unggul serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
peternak.
Membangun peternakan harus dipandang sebagai industry biologis yang
merupakan instraksi dari empat variable, yaitu : (1) Peternak sebagai subyek
pembangunan yang harus dijamin dan ditingkatkan pendapatan dan
kesejahteraanya; (2) Ternak sebagai objek yang harus ditingkatkan produksi dan
produktivitasnya; (3) Lahan sebagai basis ekologi yang pendukung pakan dan
lingkungan budidaya dan ; (4) Teknologi sebagai pendukung untuk mencapai tujuan
yang direncanakan.
Di era pasar bebas di tengah globalisasi di segala bidang, kita semua harus
profesional. Tanpa profesionalisme, lambat laun tapi pasti, kita akan ditelan negara
lain. Oleh karena itu peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui
pendidikan (formal maupun non-formal) dan penyediaan makanan bergizi bagi
penerus generasi merupakan suatu hal yang mutlak. Dalam penyediaan makanan
sehat dan bergizi, sektor peternakan menjadi sangat strategis. Jadi, secara tidak
langsung, sektor peternakan menjadi salah satu faktor penentu dalam membangun
sumberdaya manusia berkualitas yang akan membawa bangsa dan negara Indonesia
ke arah yang lebih maju dan lebih modern pemikirannya.
Dalam suatu organisasi, sumber daya manusia bukan hanya sebagai alat
dalam produksi tetapi memiliki peran penting dalam kegiatan produksi suatu
organisasi. SDM memiliki andil besar dalam menentukan maju atau berkembangnya
sutau organisasi. Oleh karena itu, kemajuan suatu organisasi ditentukan pula
bagaimana kualitas dan kapabilitas SDM di dalamnya.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik dan menigkatkan daya
saing daerah, diperlukan SDM yang mampu memahami tugas dan fungsi suatu
organisasi dan bagaimana menciptakan metode pelayanan yang maksimal sehingga
dicapai pelayanan yang prima bagi masyarakat dan mampu melihat potensi yang
dimiliki daerah kemudian menciptakan inovasi dalam memanfaatkan potensi daerah.
Negara kita adalah negara kepulauan yang memiliki kekayaan keanekaragaman
hayati yang sangat besar berupa sumber daya hewan dan tumbuhan, sebagai
anugerah sekaligus amanah Tuhan Yang Maha Esa. Kekayaan tersebut perlu
dimanfaatkan dan dilestarikan.
Dalam rangka memanfaatkan dan melestarikan keanekaragaman hayati
tersebut diselenggarakan peternakan dan kesehatan hewan secara sendiri maupun
terintegrasi dengan budidaya tanaman pertanian, perkebunan, perikanan, dan
kehutanan; dengan pendekatan sistem agrobisnis peternakan dan sistem kesehatan
hewan. Kedua hal tersebut harus diselenggarakan secara sinergis untuk melindungi
dan meningkatkan kualitas sumber daya hewan; menyediakan pangan yang aman,
sehat, utuh, dan halal; meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, hewan, dan
lingkungan; menyediakan jasa dan bahan baku industri; mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi; meningkatkan pendapatan dan devisa negara;
memperluas kesempatan berusaha dan kesempatan kerja; serta meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1967 dijelaskan bahwa Hewan/ternak
merupakan sumber daya alam (SDA), dengan dasar tersebut maka ternak dalam
pengembangannya strateginya dibagi menjadi dua kelompok yaitu : Kelompok
Pengembangan Sumber Daya dan Pengamanan Sumber Daya.

Peran Sarjana Ilmu Peternakan Dalam Pengembangan Sumber Daya Ternak

Dalam mengembangkan sector peternakan maka diperlukan disiplin ilmu


yang mendukung. Pengembangan peternakan merupakan sebuah sistem pengelolaan
terpadu dan menyeluruh yang meliputi semua kegiatan mulai dari
pembuatan (manufacture), dan penyaluran (distribution) sarana produksi ternak atau
Sapronak, kegiatan usaha produksi (budidaya), penyimpanan dan pengolahan, serta
penyaluran dan pemasaran produk peternakan yang didukung oleh lembaga
penunjang seperti perbankan dan kebijakan pemerintah Disiplin ilmu peternakan
memiliki peran dalam hal pelaksanaan Sistem Agribisnis.
Agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola
aspek budidaya, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran.
Secara konsepsional sistem agribisnis dapat diartikan sebagai semua aktifitas, mulai
dari pengadaan dan penyaluran sarana produksi (input) sampai dengan pemasaran
produk-produk yang dihasilkan oleh usaha tani serta agroindustri, yang saling terkait
satu sama lain. Dengan demikian sistem agribisnis merupakan suatu sistem yang
terdiri dari berbagai subsistem yaitu:

1. Subsistem agribisnis hulu (off-farm)/ praproduksi merupakan kegiatan


ekonomi yang menyediakan sarana produksi bagi pertanian secara luas
seperti industri dan perdagangan agrokimia (pupuk, pestisida, dll), industri
agrootomotif (mesin dan peralatan), dan industri benih/bibit.
2. Subsistem produksi/usaha tani (on-farm agribusiness), adalah merupakan
kegiatan ekonomi yang menggunakan sarana produksi yang dihasilkan oleh
subsistem agribisnis hulu untuk menghasilkan produk pertanian primer.
Termasuk ke dalam subsistem usahatani ini adalah usaha tanaman pangan,
usaha tanaman hortikultura, usaha tanaman obat-obatan, usaha perkebunan,
usaha perikanan, usaha peternakan, dan kehutanan.
Pada usaha peternakan kegiatan subsitem budidaya ini seperti penggemukan
untuk menghasilkan daging, pemerahan susu untuk menghasilkan susu,
pemeliharan ayam untuk menghasilkan telur atau dagingnya.

3. Subsistem agribisnis hilir (down-stream agribusiness) atau sub sistem pasca


produksi atau pengolahan adalah merupakan kegiatan ekonomi yang
mengolah produk pertanian primer menjadi produk olahan, baik produk
antara maupun produk akhir, beserta kegiatan perdagangan di pasar domestik
maupun di pasar internasional.
Kegiatan ekonomi yang termasuk dalam subsistem agibisnis hilir ini antara
lain adalah industri pengolahan makanan, industri pengolahan minuman,
industri pengolahan serat (kayu, kulit, karet, sutera, jerami), industri jasa
boga, industri farmasi dan bahan kecantikan, dan lain-lain beserta kegiatan
perdagangannya. Disektor peternakan Sub sistem pasca produksi atau
pengolahan ini kegiatannya adalah pengolahan terhadap hasil atau manfaat
yang telah diambil dari ternak seperti pengolahan daging menjadi kornet,
sosis, pengemasan susu maupun telur dan lainnya sehingga meningkatkan
nilai jualnya.

4. Sub sistem penunjang


Untuk lembaga keuangan seperti perbankan, model ventura, dan asuransi
yang memberikan layanan keuangan berupa pinjaman dan penanggungan
risiko usaha (khusus asuransi). Sedangkan lembaga penelitian baik yang
dilakukan oleh balai-balai penelitian atau perguruan tinggi memberikan
layanan informasi teknologi produksi, budidaya, atau teknik manajemen
mutakhir hasil penelitian dan pengembangan
Dalam system agribisnis ke empat subsistem-subsistem tersebut tidak dapat
berdiri sendiri, tetapi saling terkait satu dengan yang lain. Subsistem
agribisnis hulu membutuhkan umpan balik dari subsistem usaha tani agar
dapat memproduksi sarana produksi yang sesuai dengan kebutuhan budidaya
pertanian. Sebaliknya, keberhasilan pelaksanaan operasi subsistem usaha tani
bergantung pada sarana produksi yang dihasilkan oleh subsistem agribisnis
hilir. Selanjutnya, proses produksi agribisnis hilir bergantung pada pasokan
komoditas primer yang dihasilkan oleh subsistem usahatani. Subsistem jasa
layanan pendukung, seperti telah dikemukakan, keberadaannya tergantung
pada keberhasilan ketiga subsistem lainnya. Maka dalam hal pengelolaan sub
sistem agribisnis diatas memerlukan penanganan/manajerial yang
professional yaitu insiyur peternakan atau sarjana peternakan.

Untuk itu peran SDM dengan Disiplin Ilmu Peternakan (Sarjana Peternakan)
dan disiplin ilmu Kedokteran Hewan (Dokter Hewan), mutlak dibutuhkan dalam era
pasar global, karena pengelolaan peternakan tidak bisa dikelola secara tradisional,
butuh SDM-SDM yang handal dalam pembangunan pembangunan peternakan di era
modern/globalisasi.

Anda mungkin juga menyukai