Anda di halaman 1dari 4

PENGANTAR AGRIBISNIS

Dosen pengampuh:

Ir. Adlaida Malik, M.S.

Oleh;

Ilham Nazarudin

D1B020060

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020/2021
AGRIBISNIS

Agribisnis adalah sebuah bisnis dengan basis usaha dalam segalah bidang pertanian baik itu
peternakan, perikanan, dan kehutanan, secara umum agribisnis mencankup pertanian secara luas.
Tujian dari agribisnis adalah untuk mendukung usaha pertanian dari segala sektos baik dari hulu
hingga hilir.

Sistem dalam agribisnis merupakan seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan
sehingga membentuk suatu totalitas. Dapat diartikan bahwa agribisnis terdiri dari berbagai
subsistem yang tergabung dalam rangkain interaksi dan interpendensi secara reguler, serta
terorganisir sebagai suatu totalitas. Lima subsistem tersebut di antaranya adalah :

1. Penyedian Sarana Produksi


2. Usahatani atau Proses Produksi
3. Agroindustri/ pengolahan hasil
4. Pemasatan
5. Sarana penunjang

Penyediaan Sarana Produksi

Sub sistem penyedian sarana produksi merupakan subsistem awal dalam agribisnis. Meliputi
pengadaan sarana produksi pertanian antara lain terdiri dari benih bibit , pupuk, obat
pemberantas hama penyakit, lembaga kredit, bahan bakar, alat-alat, mesin, dan peralatan
produksi pertanian.

Penyedian sarana produksi mencangkup kegiatan perencanaan, pengelolaan dan pengadaan


sarana produksi, teknologi dan sumber daya pertanian. Yang bertujian menghasilkan dan
menyediakan sarana produksi pertanian terbaik agar mampu mmenghasilkan produk usahatani
yang berkualitas.

Ada beberapa aspek yang ditangani dalam subsustem ini yaitu sebagai berikut:

1. Pupuk
2. Pestisida
3. Obat-obatan
4. Alat-alat atau mesin pertanian
5. Benih
6. Bibit
7. Pakan ternak
8. Kredit
9. Penyedian informasi pertanian

Usahatani atau proses produksi

Subsistem ini bisa terlaksana apabila subsistem yang pertama sudah telaksanakan, subsistem ini
mencangkup kegiatan pembinaan dan pengembangan usahatani dalam rangka meningkatkan
produksi primer pertanian. Yang termasuk kedalam kegiatan ini adalah perencanaan, pemilihan
lokasi, komoditas, teknologi, dan pola usahatani dalam rangka meningkakan produksi primer.
Disini ditekankan pada usahatani yang intensif dan sustainable ( lestani ), artinya meningkatkan
produktivitas lahan semaksimal mungkin dengan cara intensifitas tanpa meninggalkan kaidah-
kaidah pelestarian sumber daya alam yaitu tanah dan air. Disamping itu juga ditekankan
usahatani yang berbentuk komersial bukan usahatani yang subsistem, artinya produksi primer
yang akan dihasilkan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam arti ekonomi terbuka

Pelaku kegiatan dalam subsistem in adalah produsen yang terdiri dari petani, peternak pegusaha
tambak, pengusaha tanaman hias dan lain-lain.

Agroindustri/pengolahan hasil

Ruang lingkup kegiatan ini tidak hanya aktivitas pengolahan sederhana di tingkat petani, tetapi
menyangkut keseluruhan kegiatan mulai dari penanganan pasca panen produk pertanian sampai
pada tingkat pengolahan lanjutan dengan maksud untuk menambah value added ( nilai tambah )
dari produksi primer tersebut. Dengan demikian proses pemgupasa, pembersihan,
pengekstraksian, penggilingan, pembekuan, pengeringan, dan peningkatan mutu.

Industri yang mengolah produk usahatani disebut agroindustri hilir ( downstream ) peranannya
amat penting di pedesaan karena dapat menjadi motor penggerak roda perekonomian di pdesaan,
engan cara menyerap/menciptakan lapangan kerja sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat pedesaan.

Pemasaran

Subsistem pemasaran mencakup pemasaran hasil-hasil usahatani dan agroindustri baik untuk
pasar domestik maupun ekspor. Kegiatan utama subsistem ini adalah pemantaun dan
pengembangan informasis pasar dan market intelligence pada pasar domestik dan pasar luar
negri.

Sarana penunjang

segala hal yang mempermudah dan membatu juga sangat berperan dalam kegiatan agribisnis.
Penunjang kegiatan pra panen dan pasca panen yang meliputi;

a. Saran Tataniaga
b. Perbankan/perkereditan
c. Penyuluhan agribisnis
d. Kelompok tani
e. Infrastruktuur agribisnis
f. Kopperasi aagribisnis
g. BUMN
h. Swasta
i. Penelitian dan pengembangan
j. Pendidikan dan pelatihan
k. Transportasi
l. Kebijakan pemerintah

Dari kelima subsistem diatas saling berkaitan karen antara satu dengan yang lain saling
berhubungan, apabila satu sistem tidak terlaksakan makan sistem yang lain juga tidak akan
berjalan dengan baik. Misalnya jika sarana produksi tidak terpenuhi maka proses usahatani tidak
akan berjalan karena faktor pendukung utamanya tidak tersedia, Begitupun seterusnya. Jika
kelima faktor subsistem tersebut berjalan dengan lancar maka barulah kegiatan agribisnis
terlaksana dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai