Anda di halaman 1dari 57

Dina Arfianti S, S.P, M.

Sc
DEFENISI AGRIBISNIS

 Agri = Pertanian

 Bisnis = Segala usaha yang menghasilkan uang

 Agribinis adalah :
Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain
yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir.
"hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwa
agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain).
Agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan
mengelola aspek budidaya, pascapanen, proses pengolahan, hingga
tahap pemasaran.
Defenisi Agribinis Menurut Beberapa Ahli


 Sjarkowi dan Sufri (2004)
Agribisnis adalah setiap usaha yang berkaitan dengan kegiatan produksi
pertanian, yang meliputi pengusahaan input pertanian dan atau
pengusahaan produksi itu sendiri atau pun juga pengusahaan pengelolaan
hasil pertanian.

 John H. Davis dan Ray A. Goldberg (1957)


The sum total of all operations involved in the manufacture and distribution
of farm supplies; production operations on the farm; and the storage,
processing, and distribution of farm commodities and items made from
them.
 Downey and Erickson (1987) dalam Saragih (1998)
Agribisnis adalah kegiatan yang berhubungan dengan penanganan komoditi
pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata
rantai produksi, pengolahan masukan dan keluaran produksi (agroindustri),
pemasaran masukan-keluaran pertanian dan kelembagaan penunjang kegiatan.


Yang dimaksud dengan berhubungan adalah kegiatan usaha yang menunjang
kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian.

 Arsyad dkk
Agribisnis adalah kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau
keseluruhan dari matarantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran
produk-produk yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas.

 Wibowo dkk, (1994)


Pengertian agribisnis mengacu kepada semua aktivitas mulai dari
pengadaan, prosesing, penyaluran sampai pada pemasaran produk yang
dihasilkan oleh suatu usaha tani atau agroindustri yang saling terkait satu
sama lain.
Dengan demikian agribisnis dapat dipandang sebagai suatu sistim
pertanian yang memiliki beberapa komponen sub sistim yaitu, sub sistim
usaha tani/yang memproduksi bahan baku; sub sistim pengolahan hasil
pertanian, dan sub sistim pemasaran hasil pertanian.
KARAKTERISTIK AGRIBISNIS


 Agribisnis merupakan suatu “Sistem”

 Agribisnis merupakan “Praktek Bisnis”


- Pasar adalah Raja
- Persaingan adalah Aturan Mainnya
- Perubahan adalah sesuatu yang pasti

 Agribisnis merupakan suatu “Paragdima Pembangunan


Pertanian”
 Agribisnis merupakan suatu “Keilmuan”
- Ekonomi Agribisnis
- Manajemen Agribisnis
Saragih (1998) mengemukakan lima karakteristik penting
agribisnis yang membedakannya dari bisnis lain.

 Pertama

Keunikan dalam aspek sosial, budaya, dan politik. Keberagaman
sosial-budaya manusia turut membentuk keberagaman struktur,
perilaku, dan kinerja agribisnis. Keberagaman ini dapat diamati
baik dari segi produsen maupun konsumen. Jenis usahatani rakyat
di Jawa dan Bali didominasi oleh usahatani lahan sawah.

 Kedua
keunikan karena adanya ketidakpastian (uncertainty) dalam
produksi pertanian yang berbasis biologis. Ilmu genetika
menunjukkan bahwa variasi produksi tanaman dipengaruhi oleh
variasi genetik, lingkungan (macroclimate, microclimate), dan
interaksi genetik dengan lingkungan.
 Ketiga
keunikan dalam derajat atau intensitas campur tangan politik dari
pemerintah di bidang usaha agribisnis. Produk-produk agribisnis
khususnya bahan pangan merupakan kebutuhan dasar (basic needs) dan


sering dipandang sebagai komoditas politik sehingga sering diintervensi
oleh politik pemerintah.

 Keempat
keunikan dalam kelembagaan pengembangan teknologi. Peranan sektor
usaha agribisnis yang sangat penting dalam setiap negara menyebabkan
pengembangan teknologi pada sektor ini menjadi salah satu bentuk
layanan umum yang disediakan oleh pemerintah.

 Kelima
perbedaan struktur persaingan. Agribisnis merupakan satu-satunya sektor
ekonomi yang paling banyak melibatkan pelaku ekonomi. Pelaku ekonomi
pada sektor agribisnis, produsen dan konsumen, pada umumnya
berukuran relatif kecil dibandingkan dengan besarnya pasar.
PEMBANGUNAN AGRIBISNIS DI INDONESIA


Peranan Agribisnis di Indonesia :
1. Peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB)
2. Penyediaan bahan Makanan

Contoh Kasus :
Selama terjadinya krisis ekonomi, penyerapan tenaga kerja secara
nasional juga mengalami penurunan sebanyak 6,4 juta atau sekitar
2,13 %. Namun, sector pertanian mampu menciptakan lapangan
kerja baru sebanyak 432.350 orang. Hal ini menunjukkan bahwa
sector pertanian terbukti tangguh menghadapi gejolak ekonomi dan
fleksibel dalam penyerapan tenaga kerja sehingga sesungguhnya
dapat berfungsi sebagai basis dan landasan perekonomian basional
indonesia. (Saragih, 1997)
Manfaat Pembangunan Sektor Agribinis di Indonesia :
1. Banyak melibatkan tenaga kerja
2. Mampu meningkatkan efisiensi sektor pertanian hingga menjadi
kegiatan yang sangat produktif melalui proses modernisasi pertanian


3. Agribisnis merupakan penyumbang terbesar dalam PDB non-migas.
4. Mampu meningkatkan ketahanan dan keamanan bahan pangan.
5. Mewujudkan pemerataan hasil pembangunan.

Kendala atau Hambatan Pembangunan Sektor Agribinis di Indonesia


1. Iklim tidak bisa dikendalikan sehingga perlu membangun strategi
dalam membangun agribisnis.
2. Kurangnya modal bagi para pelaku agribisnis.
3. Infrastruktur yang belum berkembang dengan baik sehingga
menghambat distribusi dalam pemasaran.
4. Kurangnya pendampingan agribisnis bagi para pelakunya secara
profesional.
5. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam membangun agribisnis dan
minimnya pengetahuan dalam pengembangan agribisnis sebagai
pelaku utama.
Upaya konkrit yang perlu dilakukan untuk menghadapi kendala tersebut
adalah:
1. Melakukan penelitian dan mencari strategi dengan teknologi yang


tepat dalam mengantisipasi iklim yang terjadi.
2. Adanya kebijakan pemerintah bagi dunia perbankan untuk
memudahkan permodalan bagi para pelaku agribisnis.
3. Membangun dan membenahi infrastruktur khususnya di pedesaan
yang menunjang kegiatan agribisnis.
4. Melakukan pendampingan agribisnis kepada pelaku utama secara
profesional dan berkelanjutan.
5. Memberikan pendidikan dan pelatihan mengenai keuntungan
agribisnis kepada pelaku utama.
FASE PERKEMBANGAN AGRIBISNIS


 Faze Konsolidasi (1967-1978) Pada fase ini sektor pertanian tumbuh
3,39%, lebih banyak disebabkan kinerja subsektor tanaman pangan
dan perkebunan yg tumbuh 3,58% dan 4,53%. Tiga kebijakan yg
penting pada fase ini adalah (Intensifikasi) ialah penggunaan
teknologi, (Ekstensifikasi) atau perluasan area yg mengkoversi hutan
tdk produktif, (Diversifikasi) adalah penganekaragaman usaha
agribisnis untuk menambah pendapatan rumah tangga petani.

 Fase Tumbuh Tinggi (1978-1986) Pada periode ini perkembangan


agribisnis sektor pertanian tumbuh lebih dari 5,7 %. Peningkatan
produksi pangan, perkebunan, perikanan, peternakan hampir
mencapai angka produksi 6,8 % dan puncaknya mencapai
swasembada pangan.
 Fase Tumbuh Tinggi (1978-1986) Pada periode ini perkembangan
agribisnis sektor pertanian tumbuh lebih dari 5,7 %. Peningkatan
produksi pangan, perkebunan, perikanan, peternakan hampir mencapai
angka produksi 6,8 % dan puncaknya mencapai swasembada pangan.


 Fase Dekonstruksi (1986-1997) Pada fase ini sektor pertanian
mengalami kontraksi pertumbuhan di bawah 3,4 % pertahun, berbeda
dgn tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena mengalami pengacuhan
oleh perumusan kebijakan akibat anggapan keberhasilan swasembada
pangan telah menimbulkan persepsi pengembangan agribisnis akan
bergulir dengan sendirinya.

 Fase Krisis (1997-2001) Meskipun sektor pertanian menjadi penyelamat


ekonomi indonesia karena limpahan lonjakan nilai tukar dollar yg
dinikmati komoditas ekspor sektor pertanian terutaman perkebunan &
perikanan. Daya tahan sektor pertanian tdk cukup kuat karena harus
menanggung dampak krisis untuk menyerap limpahan tenaga kerja
sektor informal dan perkotaan.

 Fase Desentralisasi (2001-sekarang) Transisi politik dan periode


Desentralisasi ekonomi menimbulkan banyaknya perda dan terlalu
banyaknya penyimpangan administratif/korupsi yang terjadi di daerah
dan banyaknya biaya tambahan dalam berhubungan dgn birokrasi
pemerintahan (survey LPEM-FEUI).
Pengertian....

 Organisasi adalah Sebuah sistem yang terdiri dari sekelompok
individu yang melalui suatu hirarki sistem dalam pembagian kerja
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara struktural
dan sistematis.

 Organisasi agribisnis adalah sebuah organisasi yang bergerak di


bidang perekonomian dalam sektor pertanian. Pada umumnya
berbentuk sebagai badan usaha.

 Badan Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum) dan ekonomis yang


menggunakan modal dan tenaga kerja untuk mencari keuntungan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan bentuk usaha
adalah :
 Jumlah biaya pengorganisasian

 Tk kesulitan pengorganisasian
 Jumlah modal yang dibutuhkan
 Jumlah modal pemilik yang tersedia
 Kemudahan untuk peroleh tambahan modal
 Tingkat kerahasiaan perusahaan
 Besarnya resiko
 Jenis bisnis
PEMBAGIAN BADAN USAHA

1.

Perusahaan Perseorangan atau Individu
- Perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu
orang. Individu dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin
dan tata cara tententu.
- Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan
untuk mendirikannya.
- Perusahaan perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah
produksi, memiliki tenaga kerja / buruh yang sedikit dan penggunaan
alat produksi teknologi sederhana.
- Contoh : toko kelontong, tukang bakso keliling, pedagang asongan, dan
lain sebagainya.
ciri dan sifat perusahaan perseorangan :
- relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan
- tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi
-
- 
tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi
seluruh keuntungan dinikmati sendiri
- sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri
- keuntungan yang kecil yang terkadang harus mengorbankan
penghasilan yang lebih besar
- jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup
- sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan
2. Perusahaan / Badan Usaha Persekutuan / Partnership
Perusahaan persekutuan adalah badan usaha yang dimiliki oleh dua orang
atau lebih yang secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai tujuan
bisnis. Yang termasuk dalam badan usaha persekutuan adalah firma dan

persekutuan komanditer alias cv. Untuk mendirikan badan usaha
persekutuan membutuhkan izin khusus pada instansi pemerintah yang
terkait.

a. Firma
Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang
atau lebih dengan nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata
tidak terbatas pada setiap pemiliknya.
ciri dan sifat firma :
- Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib
melunasi dengan harta pribadi.
- Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
- Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin
anggota yang lainnya.
- keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
- seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
- pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
- mudah memperoleh kredit usaha

b. Persekutuan Komanditer / CV / Commanditaire
Vennotschaap
CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki
oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat
keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya. Satu pihak dalam CV
mengelola usaha secara aktif yang melibatkan harta pribadi dan pihak
lainnya hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta
pribadi ketika krisis finansial. Yang aktif mengurus perusahaan cv disebut
sekutu aktif, dan yang hanya menyetor modal disebut sekutu pasif.
ciri dan sifat cv :
- sulit untuk menarik modal yang telah disetor
- modal besar karena didirikan banyak pihak


- mudah mendapatkan kridit pinjaman
- ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak
terbatas dan ada yang pasif tinggal menunggu keuntungan
- relatif mudah untuk didirikan
- kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu
3. Perseroan Terbatas / PT / Korporasi / Korporat
 Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum
resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab
yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi


atau perseorangan yang ada di dalamnya.
 Di dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena
dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi
pimpinan. Untuk mendirikan PT / persoroan terbatas dibutuhkan
sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai
persyaratan lainnya.
ciri dan sifat PT :
- kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi


- modal dan ukuran perusahaan besar
- kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham
- dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham
- kepemilikan mudah berpindah tangan
- mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai
- keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam
bentuk dividen
- kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan
pemegang saham
- sulit untuk membubarkan PT
- pajak berganda pada pajak penghasilan / pph dan pajak deviden
4. Koperasi
Berdasarkan Undang-undang koperasi no. 25 pasal 1tahun 1992, koperasi
adalah badan usaha yang beranggortakan orang-seorang atau badan hokum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asa
kekeluargaan.

Ciri-ciri koperasi antara lain :



- keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka serta tidak dapat
dipindahtangankan
- tujuannya untuk mensejahterakan anggota pada khususnya dan
masyarat pada umumnya
- pengelolaan dilakukan secara demoktratis
- Pembagian sisa hasil usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding
dengan besar jasayang terbatas terhadap modal
- kekuasaan tertinggi ada pada Rapat Anggota
- Perangkat organisasi terdiri dari Rap[at Anggota, pengurus dan
pengawas
- Modal koperasi terdiri atas modal sendiri yakni simpanan pokok,
simpanan wajib dan cadangan serta modal penyertaan yakni hibah
dan sumbangan lainnya (donasi) yang tidak mengikat.
Konsep Agribisnis
 John H. Davis 1955 dalam makalah pada Boston
Conference on Distribution di AS
 Tahun 1957 “A conception of Agribusiness” di Harvard
University
 “Agribusiness is the sum total of all operation in the
manufacture and distribution of farm, production
operation on the farm and the storage processing and
distribution of farm commodities and items made
from them (Davis and Golberg, 1957)”.
 Dalam pengertian di atas, agribisnis mempunyai
ruang lingkup kegiatan:
 Pembuatan dan penyaluran sarana produksi untuk
kegiatan budi daya pertanian
 Kegiatan budi daya atau produksi dalam usaha
tani
 Penyimpanan, pengolahan serta distribusi
berbagai komoditas pertanian
Ruang lingkup sistem agribisnis dikemukakan oleh Davis dan
Golberg, Sonka dan Hudson, Farrell dan Funk dalam Saragih
(1998), yaitu:
“Agribusiness included all operations involved in the manufacture
and distribution of farm supplies; production operation on the
farm; the storage, processing and distribution of farm
commodities made from them, trading(wholesaler, retailers),
consumer to it, all non farm firms and institution serving them”.
Pendapat ini menunjukkan bahwa agribisnis adalah suatu sistem.
 Berdasarkan pendapat ini, Saragih (1998) mengemukakan bahwa
sistem agribisnis terdiri atas empat subsistem, yaitu:
 (a) subsistem agribisnis hulu atau downstream agribusiness,
 (b) subsistem agribisnis usahatani atau on-farm agribusiness,
 (c) subsistem agribisnis hilir atau upstream agribusiness, dan
 (d) subsistem jasa layanan pendukung agribisnis atau supporting
institution.
 Subsistem agribisnis hulu disebut juga subsistem
faktor input (input factor subsystem). Dalam
pengertian umum subsistem ini dikenal dengan
subsistem pengadaan sarana produksi pertanian.
 Kegiatan subsistem ini berhubungan dengan
pengadaan sarana produksi pertanian, yaitu
memproduksi dan mendistribusikan bahan, alat, dan
mesin yang dibutuhkan usahatani atau budidaya
pertanian (on-farm agribusiness).
 Subsistem usahatani atau budidaya pertanian disebut
juga subsistem produksi pertanian (production
subsystem).
 Kegiatan subsistem ini adalah melakukan usahatani
atau budidaya pertanian dalam arti luas.
 Istilah pertanian selama ini lebih banyak mengacu
pada subsistem produksi.
 Kegiatan subsistem ini menghasilkan berbagai macam
komoditas primer atau bahan mentah sebagaimana
telah dikemukan dalam pengertian agribisnis.
 Subsistem agribisnis hilir terdiri atas dua macam
kegiatan, yaitu:
 pengolahan komoditas primer dan
 pemasaran komoditas primer atau produk olahan.
 Kegiatan pengolahan komoditas primer adalah
memproduksi produk olahan baik produk setengah
jadi maupun barang jadi yang siap dikonsumsi
konsumen dengan menggunakan bahan baku
komoditas primer
 Kegiatan ini sering juga disebut agroindustri.
 Contoh kegiatan pengolahan komoditas primer yang
menghasilkan produk adalah pabrik tepung terigu,
maezena, tapioka, dan sebagainya.
 Contoh kegiatan komoditas primer yang
menghasilkan barang jadi adalah pabrik makanan dan
minuman sari buah atau sirup.
 Kegiatan pemasaran berlangsung mulai dari
pengumpulan komoditas primer sampai pengeceran
kepada konsumen.
 Subsistem jasa layanan pendukung atau kelembagaan
penunjang agribisnis adalah semua jenis kegiatan yang
berfungsi mendukung dan melayani serta
mengembangkan kegiatan ketiga subsistem agribisnis
yang lain.
 Lembaga- lembaga yang terlibat dalam kegiatan ini
adalah penyuluhan, konsultan, keuangan, dan
penelitian. Lembaga penyuluhan dan konsultan
memberikan layanan informasi dan pembinaan teknik
produksi, budidaya, dan manajemen.
 Berdasarkan pandangan bahwa agribisnis sebagai
suatu sistem dapat terlihat dengan jelas bahwa
subsistem-subsistem tersebut tidak dapat berdiri
sendiri, tetapi saling terkait satu dengan yang lain.
 Subsistem agribisnis hulu membutuhkan umpan balik
dari subsistem usahatani agar dapat memproduksi
sarana produksi yang sesuai dengan kebutuhan
budidaya pertanian.
 Sebaliknya, keberhasilan pelaksanaan operasi
subsistem usahatani bergantung pada sarana produksi
yang dihasilkan oleh subsistem agribisnis hilir.
 Selanjutnya, proses produksi agribisnis hilir
bergantung pada pasokan komoditas primer yang
dihasilkan oleh subsistem usahatani.
 Subsistem jasa layanan pendukung, seperti telah
dikemukakan, keberadaannya tergantung pada
keberhasilan ketiga subsistem lainnya.
 Jika subsistem usahatani atau agribisnis hilir
mengalami kegagalan, sementara sebagian modalnya
merupakan pinjaman maka lembaga keuangan dan
asuransi juga akan mengalami kerugian.
 Cramer and Jensen (1991) menilai bahwa dalam
keterpaduan sistem agribisnis sangat penting
peranannya dalam industri berbasis agribisnis.
 Kemampuan kordinasi menentukan kualitas
keterpaduan sistem agribisnis
 Kordinasi merupakan keterpaduan dalam
hubungan kelembagaan yang mengatur
organisasi dan tata hubungan antar setiap
komponen dalam sistem agribisnis
Soal latihan
 1. Jelaskan dengan bagan subsistem-subsistem
agribisnis:
 a. Tanaman pangan: padi, gandum, ubi kayu !
 b. Tanaman hortikultura: cabe, bawang, tomat !
 c. Tanaman perkebunan: teh, kelapa sawit, kopi !
 d. Peternakan: ayan pedaging, ayam petelur, sapi perah !
 e. Perikanan: tambak udang, ikan sarden !
 f. Kehutanan: kayu, rotan !
 2. Jelaskan keterkaitan antar subsistem dalam sistem
agribisnis pada nomor 1 !
Lingkungan Agribisnis
Lingkungan Internal

suatu lingkungan dimana faktor-


faktornya bersumber pada
kemampuan pelaku agribisnis dalam
mengoperasikan usahanya.
Adapun faktor internal:
– Aspek keuangan: berapa jumlah modal?
darimana sumber modal?berapa biaya?
– Aspek manajemen: bagaimana
perencanaan? pengorganisasian?
Pengarahan? Pengendalian?
– Aspek sumberdaya manusia
– Pemasaran
– Sistem informasi
Faktor internal digunakan untuk
mengetahui faktor-faktor yang
berkaitan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dianggap penting.
Lingkungan eksternal

suatu lingkungan dimana faktor-


faktornya bersumber pada faktor
alam dan ekonomi.
• Adapun faktor eksternal:
– Faktor alam: iklim, cuaca, suhu, curah
hujan, pergerakan angin, bencana alam.
– Faktor ekonomi: permintaan dan
penawaran, harga
– Faktor sosial budaya dan demografi
– Stabilitas pemerintahan, hukum dan
politik
• Faktor eksternal digunakan untuk
mengetahui faktor-faktor yang berkaitan
dengan peluang dan ancaman dalam
memanfaatkan peluang pasar.
• Kegiatannya meliputi pengamatan terhadap
persaingan, peraturan, tingkat inflasi,
siklus bisnis, keinginan dan harapan
konsumen serta faktor-faktor lain yang
dapat mengidentifikasikan peluang dan
ancaman.
• Esensi strategi suatu perusahaan
agribisnis yakni memanfaatkan
kekuatan dan memperkecil kelemahan
internal untuk menghadapi ancaman
dan merebut peluang eksternal.
Sumber Daya dan
Pembiayaan Agribisnis
• Adanya penggunaan sumber daya
dalam bisnis baik sumber daya
manusia, sumber daya alam, sumber
daya keuangan serta informasi
maupun faktor-faktor produksi
lainnya merupakan faktor-faktor
dalam pencapaian tujuan.
Sumber Daya dalam
Bisnis
• Adapun sumberdaya dalam bisnis:
– Sumber Daya Manusia
– Sumber Daya Informasi
– Sumber Daya Keuangan
– Sumber Daya Alam
Sumber Daya Manusia
• Fungsi Sumber daya manusia
– Bertanggung jawab untuk merekrut,
membina dan memberdayakan angkatan
kerja perusahaan, mengelola data-data
karyawan.
SDM Berkenaan dengan
Pemantapan Agribisnis

• Dapat dibahas menurut kriteria


pelaku yang dipersyaratkan oleh
komponen fungsional dalam pertanian
modern.
• 4 komponen fungsional dalam pertanian
modern
– Bisnis usahatani tempat produksi pertanian
berlangsung
– Kegiatan komersial pendukung pertanian
(pembekal sarana produksi, kredit, jasa, pasar,
pengolahan hasil pertanian)
– Lembaga penelitian, pendidikan dan penyuluhan
– Lingkungan pertanian (peraturan perundangan,
pelaksanaan hukum, pengaturan harga,
pajak,kebijakan moneter)
Sumber Daya Informasi
• Fungsi: untuk meningkatkan
kesanggupan seorang pengguna untuk
membuat keputusan dalam penelitian,
perencanaan dan pengelolaan
Sumber Daya Keuangan
• Bertanggung jawab memelihara dan
mengelola aset-aset keuangan
perusahaan, mengelola modal
perusahaan (misal: stok, kas)
Sumber Daya Alam
• Fungsi: memenuhi kebutuhan
kebendaan tanpa memberikan efek
negatif kepada lingkungan sehingga
tidak membahaykan kapasitas dan
potensi pembangunan masa depan.
• Menurut bahan penyusunnya, sumber
daya alam terbagi 2:
– Sumber daya alam mineral (air, tanah,
udara, energi, bahan tambang)
– Sumber daya hayati (tumbuhan dan
hewan)
• Menurut Sifatnya, sumber daya Alam
terbagi 2:
– Sumber daya alam yang dapat
diperbaharui
(air,tanah,udara,hewan,tumbuhan)
– Sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui (bahan tambang, energi)

Anda mungkin juga menyukai