Anda di halaman 1dari 4

1).

Pertanian adalah kegiatan mengelola sumber daya alam hayati dengan bantuan teknologi, modal,
tenaga kerja, dan manajemen untuk menghasilkan komoditas pertanian yang mencakup tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan, dan/atau peternakan dalam suatu agroekosistem.

Referensi:

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013

“Perlindungan dan Pemberdayaan Petani”

2).Unsur unsur Pertanian :

1. Proses Produksi

Tumbuh-tumbuhan adalah pabrik pertanian yang primer (pokok). Tumbuhan mengambil dari udara
melalui daun dan mengambil air serta unsur hara dari tanah melalui akar. Dengan bantuan energi
sinar matahari dihasilkan biji, buah, serat, minyak, kayu dan sebagainya.

2. Petani

Petani adalah seseorang yang bergerak di bidang bisnis pertanian utamanya dengan cara melakukan
pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memeihara tanaman ( padi, bunga,
buah dan lain lain), dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk
digunakan sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain. Mereka juga dapat menyediakan bahan
mentah bagi industri seperti serealia untuk minuman alkohol, buah untuk jus, kapas atau wol untuk
d jadikan bahan menenun dll.

3. Usaha tani (Farm)

Usaha tani adalah kegiatan usaha manusia untuk mengusahakan tanahnya dengan maksud untuk
memperoleh hasil tanaman atau hewan tanpa mengakibatkan berkurangnya kemampuan tanah
yang bersangkutan untuk memperoleh hasil selanjutnya (Adiwilaga, 1992). Usaha tani juga dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengorganisasi sarana produksi pertanian dan teknologi
dalam suatu usaha yang menyangkut bidang pertanian (Moehar, 2001). Dari definisi usahatani
tersebut, dapat kita simpulkan bahwa usahatani adalah upaya memanfaatkan dan mengelola tanah
untuk memperoleh hasil tanaman atau hewan dengan tetap menjaga kualitas tanah agar usahatani
dapat berkelanjutan.

4. Perusahaan Usaha tani (Farm Bussiness)

Setiap petani melakukan kegiatan perusahaan atas usaha tani nya . Kegiatan ini bersifat
perusahaannya karena tujuan pengusahaannya bersifat ekonomi (mempertimbangkan perbandingan
antara input yang diberikan dengan besarnya output yang diterima/diperoleh), menghasilkan
produk-produk yang laku di pasaran maupun sebagian digunakan untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya. Dalam kegiatan perusahaan tani “bertani bukanlah cara hidup, melainkan merupakan
suatu perusahaan” (farming is business, it is not a way of life).

3).Sumber daya alam adalah karakteristik pertanian yang sangat penting untuk kelangsungan hidup
manusia karena diperlukan dalam setiap kegiatan manusia, seperti untuk pertanian, daerah industri,
daerah pemukiman, jalan untuk transportasi, daerah rekreasi atau daerah-daerah yang dipelihara
kondisi alamnya untuk tujuan ilmiah. Sumber daya alam sebagai lingkungan fisik terdiri dari iklim,
relief, tanah, air dan vegetasi serta benda yang ada di atasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap
penggunaan lahan untuk kelangsungan proses pengelolaan pertanian.
Sumber Daya Manusia Pertanian yang berkualitas merupakan salah satu faktor yang dapat
mendukung terlaksananya program utama Kementerian Pertanian dalam mensukseskan
pembangunan pertanian. Mulai dari pengelolaan, media tanam, pembudidayaan, pengendalian
hama dan penyakit, dan pemasaran.

Teknologi pertanian merupakan penerapan prinsip-prinsip matematika dan ilmu pengetahuan alam
dalam rangka pendayagunaan secara ekonomis sumber daya pertanian dan sumber daya alam untuk
kesejahteraan manusia. Dengan penekanan pada objek formal kerekayasaan dalam pembuatan dan
penerapan peralatan, bangunan, lingkungan, sistem produksi serta pengolahan dan pengamanan
hasil produksi.

Karakteristik pertanian yang berkaitan dengan sistem informasi pertanian adalah suatu cara yang
dilakukan untuk memberi informasi pertanian yang penting dan akurat yang ada pada suatu daerah
tertentu. Informasi pertanian ini seperti sistem informasi pemantauan pertanaman pertanian, Dalam
Sipetani terdapat Sistem informasi monitoring fase pertanaman padi (SIMOTANDI), Sistem informasi
monitoring pertanaman bawang merah (SIM-Bawang Merah), Sistem informasi potensi lahan
jagung, dan Sistem Informasi Peringatan dini dan penanganan dampak perubahan iklim pada sektor
pertanian (Si-PERDITAN), dan informasi Sistem Informasi Manajemen Potensi Pertanian
(SIMPOKTAN). Memudahkan pengumpulan (kolekting) data hasil pertanian secara elektronik serta
informasi pemasaran dalam agribisnis.

4).Upaya pengembangan pertanian harus didasarkan pada syarat pokok membangun pertanian.
Syarat pokok tersebut adalah

(1) tersedianya pasar

(2) teknilogi yang senantiasa berubah

(3) ketersediaan teknologi secara lokal

(4) adanya insentif

(5) transportasi

Menurut kami syarat syarat tersebut sangat berpengaruh dan erat kaitannya, Kelima syarat pokok ini
agar dijalankan secara terintegrasi dan sinergis karena masing-masing syarat memiliki bobot yang
sama. Misalnya, teknologi budidaya pertanian yang aplikasikan oleh petani melalui kegiatan
penyuluhan, pelatihan, pendampingan dan pemberdayaan dari penyuluh pertanian lapangan dan
dari dinas-dinas terkait, harus disertai dengan aktivitas fasilitasi pasar produk pertanian selain
paacapanen dan juga pembukaan serta perbaikan prasarana dan sarana transportasi. Syarat-syarat
pokok pembangunan pertanian ini diarahkan untuk mewujudkan pertanian yang tangguh dan
berdaya saing guna meningkatkan kesejahteraan para petani dan perekonomian daerah dan
nasional.

5).Pada masa penjajahan Belanda dulu, bidang pertanian banyak dikembangkan untuk kepentingan
pemerintah penjajah dengan menerapkan metode tanam paksa. Banyak hasil pertanian yang favorit
dan legendaris di pasaran internasional, seperti rempah-rempah, tembakau, kopi, tebu, dan lain-lain.
Di masa penjajahan Jepang, dengan metode kerja rodi, Jepang memaksa para petani menanam
berbagai hasil pertanian untuk kepentingan mereka, seperti beras, jagung, dan pohon jarak sebagai
bahan bakar.

Setelah Indonesia memasuki masa reformasi, kebijakan pertanian Indonesia juga banyak berubah.
Salah satu penyebabnya adalah adanya desentralisasi, pemerintah pusat tidak lagi memegang penuh
kendali atas daerah. Sebelumnya, pada tahun 1996 Indonesia juga ikut dalam perjanjian pertanian
(agreement on agriculture) yang dicetuskan oleh WTO sehingga kebijakan pertanian Indonesia mulai
mencoba searah jalan dengan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian tersebut salah satunya adalah
terkait dengan pengurangan domestic support untuk pertanian. Imbas dari krisis yang terjadi pada
tahun 1998 juga membuat Indonesia mengurangi berbagai bentuk subsidi terhadap sektor
pertanian, kebijakan ini bertahan hingga pertengahan dekade awal tahun 2000-an. Pada periode
sekarang ini isu ketahanana pangan kembali menjadi isu yang terus diperbincangkan, pemerintah
hampir setiap tahun mencanangkan untuk kembali bisa mencapai swasembada pangan. Oleh karena
itu, berbagai bentuk bantuan kembali giat ditingkatkan salah satunya adalah subsdi untuk input
pertaian seperti pupuk, benih, dan alsintan (alat mesin pertanian). Selain itu pemerintah lewat Bulog
juga aktif menjaga harga lewat kebijakan harga pembelian pemerintah (HPP) dimana program ini
dimaksudkan untuk melindungi petani ketika harga jatuh di pasaran. Pada masa Orde Baru,
kebijakan ekstensifikasi pertanian dilakukan dengan membentuk program Bimbingan Masal (Bimas).
Melalui Bimas, pelaksanaan ekstensifikasi dilakukan dengan perluasan lahan pertanian sehingga
menghasilkan produk melimpah. Kebijakan intensifikasi.

6).Menurut pandangan kami keadaan pertanian Indonesia di masa yang akan datang adalah Masa
depan pertanian Indonesia terancam dengan semakin berkurangnya minat generasi muda untuk
terjun di bidang pertanian, khususnya untuk pertanian pangan. Merosotnya luas lahan garapan
kepemilikan pribadi dinilai sebagai salah satu penyebab keengganan ini. Menurutnya, pembangunan
desa akan sangat bergantung pada tenaga produktif, sehingga ketika tak ada lagi generasi muda
yang mau mengerjakan lahan, maka kebutuhan pangan pasti akan disuplai dari luar. Dengan semakin
banyak orang yang meninggalkan desa maka kebutuhan pangan mereka akan diimpor dari luar.
Apalagi jika lahan tersebut diubah menjadi lahan perkebunan untuk keperluan ekspor, seperti sawit
dan lain-lain. Desa yang dulunya eksportir pangan akan berubah menjadi importir. Rendahnya
keuntungan dari usaha tani, kurangnya lahan, dan tingginya harga tanah pertanian menjadi halangan
utama generasi muda.

7).Kesempatan kerja di sektor pertanian di Indonesia sepuluh tahun terakhir masih baik namun bisa
dikatakan pertanian di Indonesia semakin tahun semakin naik karena program dan kebijakan
pembangunan pertanian yang dijalankan pemerintah saat ini mampu mendongkrak dan
berkontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Selama periode 2013-2018,
akumulasi tambahan nilai PDB Sektor pertanian yang mampu dihasilkan mencapai Rp1.375 Triliun
dan nilai PDB Sektor Pertanian tahun 2018 naik 47% dibandingkan dengan tahun 2013.

Selain tumbuh positif, peran sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi nasional juga semakin
penting dan strategis, hal ini terlihat dari kontribusinya yang semakin meningkat. Pada tahun 2014,
Sektor Pertanian (termasuk kehutanan dan perikanan) berkontribusi sekitar 13,14% terhadap
ekonomi nasional dan pada tahun 2017 meningkat menjadi 13,53%.

“Kalau diperhitungkan dengan industri agro dan penyediaan makanan dan minuman yang berbasis
bahan baku pertanian, kontribusinya bisa mencapai 25,84 persen. Dan ini berdampak pada
perekonomian skala nasional, Sektor pertanian, disebut Kariyasa, menjadi semakin penting dalam
pertumbuhan ekonomi nasional. Hal tersebut turut tergambarkan dari inflasi bahan pangan
terkendali, jumlah penduduk miskin di perdesaan semakin menurun dan kesejahteraan petani
semakin membaik.

8).Dalam upaya mengurangi jumlah penduduk miskin di perdesaan, Kariyasa menyebutkan


Kementan telah membuat program terobosan Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (BEKERJA).
Terobosan ini dinilai tepat sebagai solusi permanen untuk mengentaskan masyarakat petani dari
kemiskinan dan pemerataan. “Sebab sebagian besar penduduk miskin di perdesaan adalah petani
dimana lebih dari 70 persen pendapatan utamanya berasal dari sektor pertanian. Sudah terapkan
program ini di 10 provinsi dengan sasaran 200.000 Rumah Tangga Petani Miskin (RTM). Disisi lain,
peningkatan produksi juga terus dilakukan melalui program upaya khusus (UPSUS) untuk padi,
jagung, kedelai dan hortikultura. Selain itu ada juga program Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB)
pada peternakan serta bantuan bibit pada perkebunan.

9).kesejahteraan petani 10 tahun terakhir ini sebagian besar penduduk yang tinggal di perdesaan
adalah sebagai petani, di mana pendapatan utamanya lebih dari 70 persen berasal dari sektor
pertanian. Dengan demikian, pembangunan pertanian mempunyai peran yang strategis dan penting
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perdesaan yang didominasi oleh petani.Membaiknya
kesejahteraan petani selama ini dapat dilihat dari menurunnya secara konsisten jumlah penduduk
miskin di perdesaan baik secara absolut maupun persentase, walaupun penurunannya tidak
sedrastis di wilayah perkotaan.

10).Pertama, Implementasi UU Cipta Kerja untuk terkait penyederhanaan, percepatan, kepastian


dalam perizinan, serta persertujan ekspor/impor.

Kedua, Digitalisasi UMKM yang merupakan bentuk realisasi dari dua agenda besar Pemerintah saat
ini, yaitu agenda Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Transformasi Digital.

Ketiga, sinergi BUMN untuk distribusi hasil pertanian dari sentra produksi ke sentra konsumen, yaitu
pengembangan sistem logistik pangan berbasis transportasi Kereta Api dalam bentuk distribusi
bahan pangan ke wilayah timur.

Keempat, penguatan kerja sama antardaerah khususnya dalam pemenuhan pangan.

Kelima, Pembentukan holding BUMN Pangan dalam penguatan Ekosistem Pangan Nasional.

11).Penyuluh pertanian adalah orang yang bertugas dalam memberikan dorongan kepada petani
agar mampu mengubah cara berpikir, cara kerja, dan cara hidup yang lebih sesuai dengan
perkembangan, baik pengetahuan budidaya maupun teknologi. Penyuluh pertanian berperan :

1. Penyuluh sebagai inisiator, yang senantiasa selalu memberikan gagasan/ide-ide baru.


2. Penyuluh sebagai fasilitator, yang senantiasa memberikan jalan keluar/kemudahan-
kemudahan.
3. Penyuluh sebagai motivator, penyuluh senantiasa membuat petani tahu, mau dan mampu.
4. Penyuluh sebagai penghubung (Penghubung dengan pemerintah, dalam hal ini : Penyuluh
sebagai penyampai aspirasi masyarakat tani sebagai contoh dalam bentuk programa
penyuluhan pertanian.
5. Penyuluh sebagai organisator dan dinamisator, yang selalu men
umbuhkan dan mengembangkan kelompok tani agar mampu berfungsi sebagai kelas belajar-
mengajar, wahana kerjasama dan sebagai unit produksi.

12)Peran kami sebagai mahasiswa khususnya pada jurusan proteksi tanaman pada sektor pertanian
ialah Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan,
pemusnahan, dan pembebasan media pembawa hama penyakit hewan dan organisme pengganggu
tumbuhan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

Anda mungkin juga menyukai