A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
adanya usaha F1 Aina ini pasar bagi hasil jagung petani lebih memiliki pasar
dengan harga yang jelas dan terjamin. Harga yang ditawarkan pihak F1 Aina
adalah Rp 2700,- per kg. Jadi, dengan adanya usaha yang bergerak di bidang
agroindustri dapat membantu petani untuk memasarkan produknya. Pengolahan
jagung yang dilakukan oleh usaha F1 Aina akan meningkatkan nilai tambah dan
menciptakan lapangan kerja.
Hasil penelitian Triana (2014:19) menunjukkan bahwa F1 Aina adalah
agroindustri yang paling ramai dikunjungi dibandingkan industri sejenis lainnya
yang berada disekitarnya. Pergedel jagung, jagung rebus, donat jagung, bubur
jagung, dan bakwan jagung merupakan produk unggulan usaha F1 Aina yang
menjadikan pondok jagung super manis ini bisa mempertahankan eksistensinya
sampai sekarang. Dilihat dari rata-rata penjualannya per hari dan paparan dari
pemilik usaha ini, produk tersebut merupakan produk yang memiliki penjualan
terbesar setiap harinya (Lampiran 5). Dengan demikian dalam penelitian ini akan
diteliti lebih jauh tentang besarnya nilai tambah produk unggulan pada usaha F1
Aina.
Adanya industri yang mengubah bentuk primer menjadi produk baru yang
lebih tinggi nilai ekonomisnya setelah melalui proses pengolahan, maka akan
dapat memberikan nilai tambah karena dikeluarkannya biaya-biaya sehingga
terbentuk harga baru yang lebih tinggi dan keuntungannya lebih besar bila
dibandingkan tanpa melalui proses pengolahan. Pertambahan nilai yang terjadi
untuk produk olahan jagung pada usaha F1 Aina belum diketahui secara pasti
sehingga diperlukan perhitungan nilai tambah. Hal tersebut yang mendorong
penulis untuk melakukan penelitian sehingga dapat mengetahui lebih lanjut
mengenai nilai tambah dari jagung sebagai bahan baku pengolahan di usaha F1
Aina Batu Hampa Kecamatan Akabiluru Kabupaten Lima Puluh Kota.
Setiap usaha pengolahan memiliki peluang keuntungan nilai tambah bagi
komoditas itu sendiri dibandingkan usaha produk non olahan. Nilai tambah yang
dihasilkan dapat memberikan keuntungan yang besar apabila pengolahan yang
diberikan dilakukan dengan baik dan menghasilkan suatu produk jadi yang
berkualitas baik. Hal ini dipengaruhi oleh produk olahan memiliki nilai tambah
yang tinggi. Seperti halnya jagung yang merupakan produk pertanian yang mudah
6
rusak sehingga membutuhkan suatu penanganan agar memiliki nilai guna yang
tinggi.
Distribusi nilai tambah berhubungan erat dengan teknologi yang
diterapkan dalam proses pengolahan, kualitas tenaga kerja, dan bahan baku. Bila
teknologi padat karya yang dipilih, maka proporsi untuk bagian tenaga kerja yang
lebih besar daripada proporsi terhadap keuntungan perusahaan. Apabila padat
modal, maka yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu proporsi untuk bagian tenaga
kerja lebih kecil. Besar kecilnya imbalan terhadap tenaga kerja tergantung pada
kualitas tenaga kerjanya. Apabila faktor konversi bahan baku terhadap produk
akhir berubah, maka yang terjadi adalah adanya perubahan kualitas bahan baku
atau perubahan teknologi (Sudiyono, 2004).
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian