Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS USAHA TANAMAN PANGAN KACANG TANAH

Disusun untuk memenuhi tugas:


Komunikasi Agribisnis

Disusun Oleh:
Shafannisa Zahra Nabila Sakhi (215040107111014)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2023
PENDAHULUAN
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting di negara Indonesia.
Mayoritas masyarakat Indonesia umumnya bekerja di bidang pertanian. Budidaya
pertanian yang dihasilkan di Indonesia sangat beragam karena setiap daerah dari negara
ini memiliki karakteristik masing-masing yang dapat menghasilkan berbagai macam
jenis budidaya pertanian. Provinsi-provinsi dengan karakteristik berbeda inilah yang
nanti nya akan menghasilkan potensi sumber daya alam terutama di bidang pertanian
untuk negara Indonesia.
Pengembangan wilayah dari sektor pertanian juga harus diperhatikan agar dapat
mengeluarkan potensi tertinggi dari budidaya pertanian di daerah tersebut.
Pengembangan sumberdaya wilayah yang berasal dari sektor pertanian menjadi salah
satu alternatif untuk dikembangkan karena dengan adanya pengembangan sumberdaya
wilayah pertanian diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pembangunan wilayah
(Hidayat & Supriharjo, 2014). Pada tahun 2022 lalu, produksi beras di Indonesia
mengalami peningkatan hingga mencapai 32,07 juta ton per-tahun nya. Hal ini
menunjukkan bahwa hasil panen dan produk olahan pertanian di Indonesia dapat
dikembangkan lebih baik lagi.
Produk olahan pangan dari hasil pertanian kini sudah banyak tersebar di seluruh
Indonesia. Kehidupan yang modern yang semuanya serba cepat dan penuh inovasi
seringkali mendorong kita untuk membuat makanan yang mudah dan cepat dalam
penyajiannya. Aktivitas yang tinggi pun akhirnya memaksa kita memilih makanan siap
saji (Hidayat., F., dkk., 2019). Banyak orang yang mengonsumsi produk olahan pangan
dari hasil pertanian karena dirasa lebih efisien untuk diolah maupun dikonsumsi secara
langsung. Produk olahan tersebut juga meningkatkan nilai jual dari hasil pertanian yang
telah diperoleh.
Salah satu contoh dari pangan yang dapat diolah adalah kacang tanah. Kacang
tanah adalah tanaman pangan berjenis kacang-kacangan. Kacang tanah menjadi jenis
kacang-kacangan kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Kacang tanah
merupakan tanaman pangan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi karena kandungan
gizinya terutama protein dan lemak yang tinggi.
PEMBAHASAN
Kacang tanah merupakan tanaman pangan berjenis kacang-kacangan. Kebutuhan
kacang tanah dari tahun ke tahun terus meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah
penduduk, kebutuhan gizi masyarakat, diversifikasi pangan, serta meningkatnya
kapasitas industri pakan dan makanan di Indonesia. Namun, produksi dari kacang tanah
di dalam negeri belum memenuhi kebutuhan Indonesia yang masih memerlukan
subsitusi impor dari luar negeri (Sembiring, et al. 2014). Seiring berjalan nya waktu,
konsumen lebih banyak menikmati produk olahan pangan sebab hal tersebut dianggap
lebih efisien dan mudah didapatkan. Beberapa inovasi yang telah dilakukan pada produk
pangan seperti food bar, cake, brownies, muffin dan makanan cepat saji (Zakaria, 2016;
Sri Wahyuli, 2017; Ai Kustiani, 2017; Inggih Candra, 2015; Qorry,2014).
Kacang tanah telah lama dibudidayakan di Indonesia dan umumnya ditanam di
lahan kering. Pada saat ini, penanaman kacang tanah telah meluas dari lahan kering ke
lahan sawah melalui pola tanam padi palawija. Kacang tanah ditanam pada berbagai
lingkungan agroklimat dengan beragam suhu, curah hujan dan jenis tanah. Saat ini ada
lima negara produsen kacang tanah terbesar di dunia yaitu China, India, Amerika
Serikat, Nigeria, dan Indonesia.
Dalam setahun, kacang yang diproduksi para petani di seluruh dunia mencapai
29 juta metrik ton (kacang dua kelinci, 2016). di Indonesia, produksi kacang tanah
secara nasional tahun 2015, manurut data BPS adalah 605.127 ton. Pemanfaatan kacang
tanah di Indonesia antara lain, sebagai camilan dengan direbus beserta kulitnya,
dipanggang (roasted), digoreng, sebagai bumbu makanan, sebagai selain, sebagai
taburan makanan dan lain-lain (dua kelinci, 2016). Sampai sekarang, produk olahan
kacang tanah di Indonesia masih digemari oleh seluruh masyarakat di Indonesia.
Kacang tanah memiliki banyak manfaat, contohnya adalah membantu menjaga
tingkat kolesterol, mencegah keriput, memiliki serat pangan yang tinggi, sebagai
sumber energi, dan mencegah kanker. Sedangkan kelemahan kacang tanah adalah
beberapa kacang tanah yang dikonsumsi di Indonesia mengandung zat alergen bagi
beberapa orang. Hal ini dapat memicu alergi kepada beberapa penderita alergi kacang.
Untuk melakukan usaha produk olahan dari kacang tanah, perlu dilakukan
beberapa pengamatan. Pengamatan yang akan dilakukan adalah biaya produksi dari
tanaman kacang tanah, pendapatan yang didapatkan dari produk olahan kacang tanah,
peluang dan ancaman yang kemungkinan akan terjadi jika menjual produk olahan
kacang tanah yang akan dijual, dan harga jual dari produk olahan kacang tanah.
1.1 Biaya Produksi
Biaya produksi perlu diamati karena hal ini akan menjadi modal awal dari suatu
usaha sebagai acuan nilai harga jual. Dalam satu hektar, dibutuhkan kurang lebih 50kg
benih kacang tanah. Harga dari benih kacang tanah per kilogram nya ada pada kisaran
harga Rp100.000 sampai dengan Rp.150.000. untuk itu, anggap saja harga benih kacang
tanah per kg adalah Rp.125.000. Maka, biaya yang akan dikeluarkan untuk benih
kacang tanah adalah kurang lebih Rp.6.250.000.
Lalu, dibutuhkan pupuk untuk penanaman benih kacang tanah. Pupuk yang
digunakan untuk budidaya kacang tanah adalah pupuk NPK. Pupuk NPK yang
digunakan untuk kacang tanah per hektar nya adalah 250 kg. Harga dari pupuk NPK per
kg nya berada di kisaran Rp. 4.000-6.000 untuk non subsidi. Maka, dalam satu hektar
akan mengeluarkan biaya sebesar kurang lebih Rp.1.000.000-1.500.000 di tahun 2020
lalu. Pada tahun 2022, pupuk NPK mengalami kenaikan seharga kisaran Rp.18.000-
20.000. maka, biaya yang dikeluarkan untuk pupuk NPK di tahun 2022 adalah
Rp.4.500.000-5.000.000.
Kemudian, untuk melakukan penanaman benih kacang tanah, perlu melakukan
adanya pengendalian hama. Obat hama dan penyakit tanaman juga akan mengeluarkan
biaya. Biaya pengelolaan lahan per hektar (pupuk) Rp1.250.000 (perawatan). Proses
tanam menggunakan mesin Rp1.250.000, Perobatan dan lainnya Rp2.835.000, dan
Biaya tak terduga Rp1.390.000.” ujar Direktur Utama Bank Sulteng di tahun 2020.
Terakhir, upah pekerja untuk proses produksi kacang tanah. Upah dari pekerja
produksi kacang tanah akan diberi upah kurang lebih sekitar Rp. 2.500.000-3.500.000.
setiap satu hektar, setidaknya membutuhkan 30-40 pekerja.
dari hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya produksi yang akan
dikeluarkan untuk produksi kacang tanah kurang lebih Rp.12.000.000-13.000.000 di
tahun 2020 dan untuk di tahun 2022, biaya produksi yang dikeluarkan kurang lebih
sebesar Rp.19.000.000-20.500.000.
Total dari biaya produksi di atas merupakan biaya produksi dari semusim
tanaman kacang tanah. Kacang tanah memakan waktu 90-100 hari untuk panen.

1.2 Pendapatan
Hasil paling minimum dari biaya produksi yang telah dikeluarkan adalah 5 sampai
dengan 7 ton kacang tanah. Di tahun 2020 lalu, kacang tanah berharga di kisaran
Rp.5000-8.000 per kg nya. Untuk itu, pendapatan dari produksi kacang tanah di tahun
2020 adalah Rp.25.000.000-30.000.000. pada tahun 2022, harga kacang tanah per kg
nya kembali meningkat pesat menjadi Rp.30.000-35.000. untuk itu, pendapatan yang
mungkin akan didapatkan tahun 2022 adalah Rp. 150.000.000-245.000.000.
1.3 Peluang dan Ancaman
Usaha dari tanaman kacang tanah perlu dianalisis juga peluang dan ancaman
nya. Untuk itu, analisis dari peluang dan ancaman usaha kacang tanah akan dilakukan
menggunakan metode SWOT. SWOT adalah metode analisis perencanaan strategis
yang digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi lingkungan perusahaan baik
lingkungan eksternal dan internal untuk suatu tujuan bisnis tertentu. SWOT adalah
singkatan dari S atau strengths, yaitu kekuatan dari usaha, W atau Weaknesses,
merupakan kelemahan dari usaha yang dioperasikan, O atau Opportunities, yaitu
peluang dari usaha, dan T atau Threats, yaitu ancaman dari usaha yang dijalankan.
Yang pertama adalah strengths atau kekuatan. Kekuatan dari usaha tanaman
pangan kacang tanah adalah tersedianya bibit lokal tersertifikasi di negara Indonesia,
kondisi tanah Indonesia yang mumpuni untuk tanaman kacang tanah, cuaca di negara
Indonesia dan iklim nya yang tropis, kualitas kacang tanah yang baik, motivasi tinggi
dari usaha kacang tanah, tinggi nya tingkat permintaan kacang tanah, produktivitas
kacang tanah dan pengalaman usahatani.
Kemudian, weaknesses atau kelemahan. Kelemahan yang dimiliki oleh usaha
tanaman pangan kacang tanah adalah harga dari tanaman kacang tanah yang ditentukan
oleh pedagang (fluktuatif), kuantitas dan kualitas dari penyuluh, sedikitnya kelompok
tani dari kacang tanah, industri rumah tangga, pengolahan teknologi pengolahan kacang,
modal petani, dan rendahnya kualitas produk olahan dari kacang tanah.
Opportunities atau peluang. Peluang dari usaha tanaman kacang tanah ini antara
lain permintaan pasar sangat singgi, Ketersediaan sarana produksi, dukungan kebijakan
pemerintah , ketersediaan air dan perdagangan antar-wilayah.
Threats atau ancaman. Ancaman yang dimiliki oleh usaha tanaman kacang ini
adalah meningkatnya konversi lahan, tingginya serangan hama, petani melakukan
praktek ijon (menjual barang yang tidak jelas), harga sarana produksi relatif mahal dan
kesulitan dalam fasilitas perkreditan.
Analisis SWOT ini diambil berdasarkan pengisian kuisioner dari agribisnis
kacang tanah yang terjadi di daerah Sulawesi Selatan.
1.4 Angka Permintaan dan Penawaran Kacang Tanah
Setiap peningkatan kacang tanah pada tahun sebelumnya sebesar Rp 1 maka
akan menyebabkan peningkatan penawaran kacang tanah sebesar 5,627 kg. Harga
kacang tanah di tingkat produsen ditentukan oleh mekanisme pasar, sehingga
peningkatan luas areal kacang tanah merupakan respon terhadap harga jual kacang
tanah yang cenderung meningkat sebagai akibat ketidakseimbangan antara penawaran
dan permintaan kacang tanah domestik. Menurut Heriyanto, dkk (2013), pengaruh harga
tidak direspon langsung oleh petani, sebab aktivitas pertanian mempunyai tenggang
waktu (time lag) mulai dari pengambilan keputusan berproduksi, realisasi produksi
hingga panen.
Menurut Ditjen Tanaman Pangan (2013) pemasaran kacang tanah yang berlaku
di tingkat petani secara umum terdiri dari dua sistem, yaitu: 1. Sistem pemasaran bebas,
artinya petani bebas melakukan penjualan kapan saja dan kepada siapa saja yang
memberi harga yang lebih tinggi; 2. Sistem kontrak jual-beli, artinya produsen dan
pembeli sudah melakukan perjanjian jual beli sebelum kacang tanah ditanam.

Gambar 1.1 Tabel Proyeksi Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Kacang Tanah di
Indonesia
Beberapa karakteristik dari kacang tanah yang merupakan peluang bagi
pengembangan produksi kacang tanah di antaranya sebagai berikut: 1) Permintaan yang
terus meningkat untuk konsumsi dan industri pengolahan 2) Memiliki keunggulan
produk untuk pangan sehat 3) Memiliki alternatif produk turunan (pangan, pakan)
karena sifatnya yang multi fungsi 4) Harga jual yang relatif stabil dan kompetitif dengan
harga kacang-kacangan lain 5) Industri pengolahan kacang tanah dari skala kecil hingga
skala besar di Indonesia berkembang dengan baik. 6) Berdasarkan karakteristik seperti
pada butir (1) sampai (5), maka kacang tanah mempunyai prospek pasar yang sangat
baik untuk dikembangkan di Indonesia.

2.1 Produk Olahan Kacang Tanah


Kacang tanah merupakan tanaman pangan berjenis kacang-kacangan yang
multifungsi. Kacang tanah juga dapat dikonsumsi dengan berbagai macam cara, seperti
direbus, digoreng, diulek sebagai bumbu, atau bahkan dapat dikonsumsi secara
langsung.

Gambar 1.2 Produk Olahan Kacang Tanah Sambel Kacang (source: google.com).
Gambar 1.3 Produk Olahan Kacang Tanah Rempeyek Kacang Tanah (source:
google.com)

Gambar 1.4 Produk Olahan Kacang Tanah Kacang Telur (source: Google.com).
Gambar 1.5 Produk Olahan Kacang Tanah Kacang Kulit (source: Google.com).
Tentu saja produk olahan dari kacang tanah akan meningkatkan harga jual dari
kacang tanah. Seperti contohnya bumbu kacang atau bumbu pecel, harga yang dijual di
pasaran seharga Rp.4.500-6.000 per 100 gram. Harga dari kacang tanah jika dijual tanpa
diolah seharga Rp.30.000-35.000 per kg nya.
DAFTAR PUSTAKA

Halim, H., 2009. ANALISIS SWOT-AHP DALAM PENGEMBANGAN AGRIBISNIS


KACANG TANAH DI SULAWESI SELATAN. Jurnal Sosial Ekonomi dan Pertanian
Agribisnis.

Zuhdi, F., 2021. PERANAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PERTUMBUHAN


EKONOMI KABUPATEN KAMPAR. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
(JEPA), Volume 5, pp. 274-285.

Neneng, N., et al., 2022. ANALISIS BIAYA USAHATANI KACANG TANAH DI


PROVINSI. Jurnal Agribisnis Terpadu.

http:// pertanian.go.id/mobile/artikel cybex. /73305/Budidaya-Kacang-Tanah/

Anda mungkin juga menyukai