“KACANG TANAH”
Disusun Oleh :
Kelompok 6
FAKULTAS PERTANIAN
JAWA TIMUR
2021
I. PENDAHULUAN
1.2 Permasalahan
Kacang Tanah merupakan pemenuh kebutuhan kacang-kacangan untuk bahan
pangan, pakan dan bahan baku industri. Hal itu tercermin dari laju peningkatan permintaan
kacang tanah dalam satu dasawarsa terakhir ini. Pada tahun 2007 konsumsi kacang tanah
mencapai 0,98 juta ton. Permintaan kacang tanah pada tahun 2010 untuk pangan dan pakan
diperkirakan mencapai 1,1 juta ton, atau meningkat lebih dari 22%. Peningkatan produksi
kacang tanah dari tahun ke tahun terbukti belum dapat memenuhi besarnya permintaan,
sehingga sebagian kebutuhan dipenuhi dari impor. Besarnya impor kacang tanah sekitar
150.000-200.000 ton setiap tahunnya. Hasil rata-rata kacang tanah tahun 2008 adalah 1,2 ton
biji kering/ha. Pada tahun 2010 hasil rata-rata kacang tanah diharapkan dapat mencapai 1,4
t/ha biji kering (Kasno, 2010)
Kacang tanah termasuk komoditas yang tidak terlalu sulit dibudidayakan, rentang
toleransi yang tinggi terhadap jenis dan taraf kemasaman tanah, serta sifat kleistogam dari
tanaman adalah kemudahan - kemudahan yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
Dengan pengelolaan yang baik dan benar, produktivitas sesuai potensinya dapat dengan
mudah dicapai. Benih varietas unggul, terutama kacang tanah, merupakan masukan usahatani
yang mahal. Kelangkaan ketersediaan benih bermutu dari varietas unggul kacang tanah
sering terjadi di Indonesia, demikian juga di negara penghasil kacang tanah. Padahal, benih
menempati posisi yang sangat strategis karena benih adalah pembawa teknologi kepada
petani. Sampai dengan tahun 2014 telah dilepas sebanyak 37 varietas, namun demikian
varietas yang ditemui di lapang sangat sedikit dibanding dari jumlah tersebut. Hal ini adalah
kendala yang perlu diketahui serta dicari solusinya mengapa penyebaran varietas kacang
tanah terjadi dengan lambat. Apakah hal tersebut karena perolehan informasi terhadap
varietas unggul kurang, karena kesulitan memperoleh serta keterbatasan ketersediaan benih,
atau karena keragaan tanaman seperti polong, warna kulit ari biji, ukuran biji, atau sifat lain
yang kurang sesuai keinginan pengguna.
II. METODE
Metode pelaksanaan kegiatan untuk menunjang permasalahan budidaya dan produksi kacang
tanah dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Penyuluhan pengenalan varietas unggul kacang tanah
Melalui penyuluhan dengan mengenalkan varietas unggul pada petani, maka
petani memiliki lebih banyak pilihan saat melakukan pergiliran varietas. Pergiliran
varietas penting dilakukan sebagai salah satu upaya mengurangi intensitas serangan hama
dan penyakit. Sebab, penanaman satu jenis varietas dalam jangka waktu lama,
menyebabkan varietas tersebut rentan serangan hama dan penyakit. Selain itu,
penanaman satu varietas tanpa jeda berpotensi menurunkan produktivitas panen (Saleh,
N., dan Marwoto, 2012).
2. Penyediaan benih kacang tanah melalui jalur benih antarlapang dan musim (jabalsim)
Model penyediaan benih kacang tanah melalui jalur benih antarlapang dan musim
(jabalsim) seperti halnya pada benih kedelai cocok juga diterapkan untuk penyediaan
benih kacang tanah di tingkat petani. Dengan Jabalsim, keberadaan para penangkar benih
berpeluang dijadikan fasilitator penyebaran varietas unggul baru dan sumber benih
berkualitas bagi petani. Benih atau varietas yang berkualitas adalah masukan dasar dalam
setiap usahatani. Tingkat kualitas benih yang digunakan sebagian besar petani adalah
gambaran tingkat budidaya pertanian yang dilakukan petani, meski untuk dapat
memperoleh hasil yang maksimal diperlukan keterpaduan varietas unggul, benih
bermutu, dan tingkat pengelolaan tanaman. Sifat individualisme petani tidak akan
berperan banyak di dalam peningkatan produksi, tetapi interaksi di antara mereka dan
upaya terus saling melengkapi akan mempunyai peran yang besar.
III. PEMBAHASAN
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman pangan
yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan menguntungkan untuk diusahakan karena
kandungan gizinya terutama protein dan lemak yang tinggi. Upaya optimalisasi kacang tanah
dapat dilakukan melalui budidaya dengan menggunakan varietas unggul. Sampai saat ini,
peningkatan produksi kacang tanah lebih banyak ditentukan oleh peningkatan areal panen
daripada peningkatan produktivitas. Hal ini karena penggunaan kacang tanah varietas unggul
masih rendah di tingkat petani. Untuk meningkatkan penggunaan kacang tanah varietas
unggul, maka perlu dilakukan pemberian informasi secara mendetail kepada petani kacang
tanah, agar petani mau menggunakan varietas unggul. Metode pelaksanaan kegiatan untuk
menunjang permasalahan budidaya dan produksi kacang tanah ini dapat dilakukan dengan
cara penyuluhan pengenalan varietas unggul kacang tanah serta penyediaan benih kacang
tanah melalui jalur benih antarlapang dan musim (jabalsim).
DAFTAR PUSTAKA
Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. 2012. Deskripsi Varietas Unggul
Kacangkacangan dan Umbi-umbian. Malang
Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi). 2012. Deskripsi
varietas kacang-kacangan dan umbi-umbian. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Pangan. Malang. 175p.
Dimas, M., Fina, C. (2011). Penerapan Metode Pertanian Berkelanjutan untuk Membenahi
Penurunan Produktivitas Budidaya Jagung Manis di Kabupatan Karawang. Jurnal
Ilmu Pertanian, 3(3):112-120
Elisabeth, D. A. A., Yulifianti, R., & Ginting, E. (2016). Umpan Balik Sosialisasi Varietas
Unggul Aneka Kacang dan Umbi terhadap Usaha Pengolahan Pangan. In Prosiding
Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (p. 645).
Faronika, M., Faronika, M., Siregar, L. A. M., Hasyim, H., & Hasyim, H. (2013). Evaluasi
Produktifitas Dan Kualitas Beberapa Varetas Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.)
Di Tanah Bertekstur Liat. Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera
Utara, 1(2), 94499.
Irmayanti, A. 2019. Adaptasi beberapa varietas kacang tanah di Kabupaten Donggala, Propinsi
Sulawesi Tengah. PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON 5 (2): 272-275, Juni
2019
Kasno, A. 2004. Seleksi Genotipe Kacang Tanah Toleran Kekeringan Pada Stadia Kecamba Dan
Reproduktif. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 23 (3):75–81
Kasno, A. 2010. Kacang tanah galur J/91283-99-c-90-8 adaptif lahan kering masam, agak tahan
bercak daun dan agak tahan aspergillus flavus. Makalah Usulan Pelepasan Varietas.
Kasno, A. dan D. Harnowo. 2014. Karakteristik Varietas Unggul Kacang Tanah dan Adopsinya
oleh Petani. Jurnal Iptek Tanaman Pangan, 9(1): 13-23.
Mulyono, J. Munibah, K. 2016. Analisis Usahatani Kacang Tanah Lahan Sebagai Komoditas
Unggulan Di Lahan Kering Kabupaten Bantul. Prosiding Seminar Hasil Penelitian
Tanaman Aneka Kacang Dan Umbi.
Radja, Asngad, Aminah. 2013. Seminar Nasional MIPA Unnes. ISBN: 978-602-18553-2- 4.
Saleh, N., dan Marwoto, 2012. Hama dan penyakit utama kacang tanah dan pengendaliannya.
Makalah narasumber pelatihan perbenihan kacang tanah. 41p.