ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media dan interval pemberian
air bioflok terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi varietas IR 64 dan
mentik wangi dengan sistem tanam dalam polybag. Penelitian dilaksanakan pada
bulan Januari - Mei 2022 di Greenhouse bertempat di Gang Kanthil, RW.05,
Kelurahan Rejowinangun, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Tempat penelitian dengan ketinggian 113 mdpl, suhu
rata-rata 28oC dan rata-rata hujan 2000-3000 mm per tahun. Penelitian merupakan
percobaan faktorial 2 x 2 x 2. Faktor pertama adalah varietas yaitu, varietas IR 64
(V1) dan mentik wangi (V2). Faktor kedua adalah media tanam yaitu, media
tanam tanah (M1) dan media tanam tanah + pupuk kandang (M2). Faktor ketiga
adalah interval penyiraman bioflok yaitu, interval penyiraman bioflok 2 hari 1x
(B1) dan interval penyiraman bioflok 4 hari 1x (B2). Parameter yang diamati
adalah tinggi tanaman, jumlah batang, berat brangkasan kering, jumlah malai,
panjang malai, jumlah gabah per rumpun, bobot gabah per rumpun, bobot 200
butir gabah, dan presentase gabah isi. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi
interaksi antara varietas, media tanam, dan interval penyiraman bioflok terhadap
variabel pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Hasil penelitian menunjukkan
terjadi interaksi antara media tanam dan interval penyiraman bioflok terhadap
jumlah batang. Media tanam tanah + pupuk kandang (M2) menghasilkan berat
brangkasan kering lebih tinggi dibandingkan media tanam tanah (M1). Varietas
mentik wangi (V2) menghasilkan bobot gabah per rumpun lebih tinggi
dibandingkan varietas IR 64 (V1). Pada variabel pertumbuhan interval
penyiraman bioflok 2 hari 1x (B1) menghasilkan jumlah batang lebih banyak
dibandingkan perlakuan interval penyiraman bioflok 4 hari 1 x (B2), sedangkan
pada variabel hasil interval penyiraman bioflok memberikan hasil bobot gabah per
rumpun yang sama.
Kata Kunci: Varietas, Media Tanam, Interval Penyiraman, Nutrisi Bioflok
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of biofloc watering media and intervals on
the growth and yield of rice varieties IR 64 and fragrant mentik using a polybag
planting system. The research was conducted in January - May 2022 at the
Greenhouse located in Gang Kanthil, RW.05, Rejowinangun Village, Kotagede
District, Yogyakarta City, Yogyakarta Special Region. The research area is located
at an altitude of 113 meters above sea level, an average temperature of 28oC and
an average of 2000-3000 mm of rain per year. The study was a 2 x 2 x 2 factorial
experiment. The first factor was variety, namely IR 64 (V1) and fragrant mentik
(V2). The second factor is the planting medium, namely soil planting media (M1)
and soil + manure growing media (M2). The third factor is the biofloc watering
interval, that is, the biofloc watering interval is 2 days 1x (B1) and the biofloc
watering interval is 4 days 1x (B2). Parameters observed were plant height,
number of stems, weight of dry stover, number of panicles, length of panicles,
number of grain per hill, grain weight per hill, weight of 200 grain, and
percentage of filled grain. The results showed that there was no interaction
between varieties, growing media, and biofloc watering intervals on the growth
and yield variables of rice plants. The results showed that there was an
interaction between the planting medium and the biofloc watering interval on the
number of stems. Soil + manure (M2) growing media produced a higher dry
stover weight than soil growing media (M1). The fragrant mentik variety (V2)
produced higher grain weight per clump than the IR 64 variety (V1). In the growth
variable, the biofloc watering interval 2 days 1x (B1) produced a higher number
of stems compared to the biofloc watering interval 4 days 1 x (B2), while the yield
variable the biofloc watering interval gave the same grain weight per clump.
Keywords: Variety, Planting Media, Watering Interval, Biofloc Nutrition
PENDAHULUAN
Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditas tanaman pangan
yang sangat penting di Indonesia, karena sebagian besar penduduk Indonesia
mengkonsumsi beras sebagai bahan makanan pokok. Beras dikonsumsi lebih dari
90 persen penduduk Indonesia, karena mengandung karbohidrat tinggi yang dapat
digunakan sebagai sumber energi dan nutrisi. Beras mengandung karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, dan zat gizi lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh (Fitriyah
dkk., 2020). Kebutuhan beras terus mengalami peningkatan disebabkan oleh laju
pertumbuhan penduduk yang juga terus meningkat, untuk memenuhi konsumsi
beras perlu dilakukan peningkatan produksi. Untuk peningkatan produksi maka
produktivitas pertanian harus ditingkatkan, sedangkan produktivitas juga
berkaitan dengan ekstensifikasi dan konversi lahan pertanian.
Tabel 2. Terjadi interaksi antara media tanam dan interval penyiraman bioflok
pada variabel pengamatan jumlah batang
Media tanam Interval penyiraman Varietas Rerata
bioflok IR 64 Mentik wangi
Tanah 2 hari 1 x 23,33 26,33 24,83 b
4 hari 1 x 29,67 23,33 26,50 b
Tanah + pupuk 2 hari 1 x 42,33 36,00 39,17 a
kandang 4 hari 1 x 29,00 25,33 27,17 b
Rerata 31,08 p 27,75 p 29,42 (+)
Keterangan: Rerata yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom atau baris yang
sama menunjukan beda nyata pada taraf DMRT 5 %. (+): Ada
interaksi media dan interval penyiraman bioflok
Pada perlakuan interval penyiraman bioflok 2 hari 1 x (B1) menghasilkan
jumlah batang lebih banyak dibandingkan perlakuan lainya. Hal ini diduga karena
penggunaan pupuk organik cair yang berbahan dasar air kolam bioflok
Varietas
V1 23,17 a 22,33 b 94,92 a 50,58 b 5,25 b 45,82 a
V2 19,92 a 24,23 a 116,92 a 80,67 a 6,58 a 52,72 a
Pr>F 0.1364 0.0147 0.0637 0.0314 <.0001 0.0999
Media
Ml 17,83 q 22,83 p 98,42 p 54,75 p 6,00 p 50,00 p
M2 25,25 p 23,58 p 112,92 p 76,50 p 5,83 p 48,53 p
Pr>F 0.0029 0.253 0.2153 0.1057 0.471 0.7137
Int.Penyraman
Bioflok
B1 23,42 x 22,75 x 100,17 x 68,00 x 6,00 x 49,27 x
B2 26,83 x 23,67 x 111,17 x 63,25 x 5,83 x 49,27 x
Pr>F 0.0897 0.1672 0.3416 0.7113 0.471 0.9998
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2021. Luas Panen dan Produksi Padi di Indonesia 2021.
Bps.go.id/dataset/luas-panen-dan-produksi-padi-di-indonesia-2021.Diakse
s pada tanggal 15 September. Yogyakarta.
Bustami, Sufardi, and Bakhtiar. 2012. Serapan Hara dan Efisiensi Pemupukan
Phosfat serta Pertumbuhan Padi Varietas Lokal. Jurnal Manajemen
Sumberdaya Lahan. Vol. 1(2). Hal: 159-170.
Fitriah, D., Ubaidilah, m., & Oktaviani, F. 2020. Analisis Kandungan Gizi Beras
dari Beberapa Galur Padi Transgenik Pac Nagdong/Ir36. Jurnal Ilmu
Kesehatan , Vol. 1, No. 2. Hal: 154-150. ISSN: 2715-4432.
Manueke, J., Assa, B. H., & Pelealu, E. A. 2017. Hama-Hama Pada Tanaman Padi
Sawah (Oryza sativa L.) Di Kelurahan Makalonsow Kecamatan Tondano
Timur Kabupaten Minahasa. Eugenia, Vol. 23 No.3. Hal. 120-127.
Pardiansyah, D., A. Nasir, Firman, M. Suharun. 2019. Pupuk Organik Cair Dari
Air Limbah Lele Sistem Bioflok Hasil Fermentasi Aerob Dan An Aerob.
Jurnal Agroqua. Vol.7 (1). Hal: 76-81.
Roidah, I. S. 2013. Manfaat Pupuk Organik Cair Untuk Kesuburan Tanah. Jurnal
Universitas Tulungagung Bonorowo. Vol. 1 No. 1. Hal: 130-42.
Saragih, Sebastian Elias. 2008. Pertanian Organik Solusi Hidup Harmoni dan
berkelanjutan. Jakarta: Penebar Swadaya.
Sugiono, D., & Saputro, N. W. 2016. Respon Pertumbuhan Dan Hasil Beberapa
Genotip Padi (Oryza sativa L.) Pada Berbagai Sistem Tanam. Jurnal
Agrotek Indonesia, Vol. 1 (2). Hal: 105-114.
Suryani, Nurjasmi, R., & Fitri, R. 2020. Pemanfaatan Lahan Sempit Perkotaan
Untuk Kemandirian Pangan Keluarga. Jurnal Ilmiah Respati, Vol. 11, No.
2 . Hal: 93-102. ISSN: 2622-9471.