Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

1
BAB I
PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai tujuan praktikum dan latar belakang masalah.
Latar belakang masalah menjelaskan mengenai permasalahan yang terjadi sehingga
diperlukan sebuah penelitian. Sedangkan tujuan praktikum menjelaskan mengenai
permasalahan yang terjadi sehingga diperlukan tujuan diadakannya sebuah praktikum dan
hal yang harus dicapai dalam praktikum.

1.1 Latar Belakang

Hijauan tanaman pakan ternak merupakan salah satu bahan ternak yang sangat
diperlukan dan memiliki peran penting bagi kehidupan dan kelangsungan populasi ternak.
Dalam bidang peternakan hal ini sangat dibutuhkan sebagai proses pengembangan
peternakan yang modern dan kompeten untuk bersaing dalam mencukupi kebutuhan
daging. Hijauan makanan ternak merupakan kelompok tanaman yang unggul dan
berkualitas. Hal ini dikarenakan hijauan makanan ternah berasal dari dua bagian komunitas
besar yang mengandung nutrient yang lebih efisien dan bermanfaat terhadap ternak, yaitu
kelompok rumput-rumputan (Graminae) dan kacang-kacangan (Leguminosa).
Dalam penentuan keberadaan hijauan makanan ternak terdapat pengaruh yang
besar dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dibandingkan dengan
produktivitasnya yaitu sistem penanamannya. Hingga saat ini banyak para ahli yang
mengusahakan sistem penanaman hijauan makanan ternak yang lebih unggul dan efisien
serta tidak mengandung unsur genetik yang rendah sebagai penyedia hijauan makanan
ternak yang terbaik. Dalam upaya peningkatan produksi ternak harus berbanding lurus
dengan peningkatan kualitas pakan hijauan. Hal ini karena pakan hijauan dapat juga
berfungsi sebagai sumber karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral.
Manajemen tanaman pakan adalah cara pengaturan urutan teknis budidaya
tanaman pakan. Demi ketersediaan pakan ternak yang cukup untuk sepanjang tahunnya,
maka diperlukannya budidaya hijauan pakan, baik dengan usaha perbaikan manajemen
tanaman keras maupun penggalakan cara pengelolaan penanaman rumput. Kekurangan
akan hujauan pakan dapat diatasi, sehingga nantinya dapat mendukung pengembangan
usaha ternak yang akan dilakukan.

2
Pengolahan tanaman merupakan salah satu dari faktor yang perlu diperhatikan
dalam membangun suatu lahan tanaman pakan. Pengolahan lahan meliputi dari
pembersihan area lahan (Land clearing) dari tanaman lain, penggaruan tanah untuk
menggemburkan tanah dengan menghancurkan gumpalan tanah sehingga struktur dan
tekstur tanah mudah untuk ditanami, pembuatan bedengan yang merupakan proses lanjutan
dari penggaruan, pembuatan irigasi, penanaman, pemupukan, serta pemanenan.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum Ilmu Tanaman Hijauan Pakan adalah agar mahasiswa dapat
mempelajari hijauan tanaman pakan, mengetahui tahapan budidaya tanaman pakan seperti
pembersihan lahan, pemupukan dasar, pemilihan bibit dan penanaman, pemeliharaan, serta
pemanenan. Selain itu, agar mahasiswa mampu mengetahui macam-macam irigasi.

1.3 Waktu Pelaksanaan

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Produktivitas ternak yang baik mutlak ditunjang oleh penyediaan hijauan pakan
ternak yang berkualitas baik dari segi mutu, kuantitas, maupun jumlah dan tentunya harus
bersedia berkesinambungan (Bakce et al., 2020). Rumput mempunyai produksi bahan
kering yang lebih tinggi dibandingkan denganlegum, berdasarkan hal ini maka rumput
merupakan hijauan sumber serat untuk ternak ruminansia (Akbar, 2018). Akbar. (2018),
menyatakan bahwa legum mempunyai kandungan protein kasar yang lebih tinggi
dibandingkan dengan rumput, berdasarkan hal ini maka legum merupakan hijauan sumber
protein untuk ternak ruminansia.

Manajemen adalah suatu proses mengatur sesuatu yang dilakukan oleh sekelompok
manusia untuk mencapao tujuan tertentu dengan cara bekerja sama memanfaatkan sumber
daya yang dimiliki. Menurut Batlajery (2016) manajemen adalah suatu metode yang
digunakan untuk membudidayakan tanaman pakan dengan tujuan mendapatkan hasil
tanaman yang baik. Manajemen tanaman pakan meliputi, land clearing, penggaruan tanah,
bedengan, pembuatan irigasi, penanaman, pemupukan, dan pemanenan.

Tahap pertama darI budidaya tanaman pakan adalah land clearing atau pembukaan
lahan. Land clearing merupakan proses pembersihan dan penyiapan lahan sebelum
dimulainya aktivitas pertanian, perkebunan, atau penambangan atau pembangunan suatu
proyek konstruksi. Menurut Setiadi dkk (2018) pembukaan lahan (land clearing) adalah
salah satu Langkah awal untuk bercocok tanam, pada suatu anreal atau lahan hutan yang
sebelumnya banyak ditumbuhi oleh pepohonan, gulma, dan keanekaragaman hayati di
dalamnya, pembukaan lahan dilakukan untuk keperluan seperti lahan perkebunan,
pertanian, transmigrasi, dan keperluan lainnya. Penyiapan lahan yang tepat akan
menciptakan kondisi yang kondusif bagi pertumbuhan tanaman dan sebaliknya, penyiapan
lahan yang kurang akan memicu serangan penyakit akar.

Tahap selanjutnya adalah penggaruan tanah. Penggaruan tanah merupakan proses


menggemburkan tanah untuk menghancurkan tanah-tanah yang masih menggumpal.
Menurut pernyataan Manik dkk (2017) , menyatakan bahwa penggaruan berfungsi untuk
menggemburkan tanah, menghilangkan kotoran, sampah, dan gulma pada tanah. Tahap
selanjutnya adalah pembuatan bedengan. Bedengan adalah pembuatan gundukan tanah

4
dengan meninggikan tanah dan dibuat dengan ketinggian 30 cm serta jarak antar bedengan
yaitu 1 meter.

Budidaya tanaman pakan memerlukan air sebagai komponen utama. Kebutuhan air
harus sesuai dengan kebutuhan tanaman. Kebutuhan air dapat diorganisir dengan
pembuatan irigasi. Irigasi merupakan saluran pembuangan air diantara bedengan yang
kemudian akan dialirkan ke tempat yang lebih rendah. Menurut Priyonugroho, A. (2014),
irigasi merupakan usaha penyediaan, pengaturan dan pembuangan air untuk menunjang
pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah,
irigasi pompa, dan irigasi tambak. Irigasi permukaan merupakan penerapan irigasi dengan
cara mendistribusikan air ke lahan pertanian dengan memanfaatkan gravitasi sumber air
terdekat. Irigasi rawa adalah irigasi yang dilakukan melalui jarimgan irigasi rawa pada
kawasan budi daya pertanian. Irigasi bawah permukaan, irigasi yang airnya disalurkan
langsung ke dalam zona akar.

Media tanam yang sudah lengkap sarananya, kemudian ditanam dengan bibit stek
rumput gajah dengan menggunakan pilihan bibit yang baik. Pernyataan ii sesuai dengan
Infitria dan Khalil (2014) yang menyatakan bahwa pertumbuhan dan produksi tanaman
sangat ditentukan oleh spesies tanaman itu sendiri. Tahap selanjutnya yaitu tahap
pemupukan, dan tahap terakhir yaitu pemanenan.

5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

3.1.1 Perhitungan Jumlah Stek

6
7
DAFTAR PUSTAKA

Setiadi, A., Salham, M. and Budiman, B. (2018) Analisis Aktivitas Pembukaan Lahan
Perkebunan Kelapa Sawit terhadap Kesehatan Masyarakat di Desa Lampasio
Kabupaten Toli-Toli, Jurnal Kolaboratif Sains.

Priyonugroho, A. (2014). Analisis kebutuhan air irigasi (studi kasus pada daerah irigasi
sungai air keban daerah kabupaten empat lawang) (Doctoral dissertation, Sriwijaya
University).

Anda mungkin juga menyukai