PERTANIAN BERLANJUT
ASPEK BUDIDAYA PERTANIAN
Disusun Oleh:
AGUSTINO 165040101111142
RYNALDI GILANG 165040107111003
AFIF MUJADID 165040107111041
BRYAN CHRISATYA 165040107111044
RYAN FAHRIANDA 165040107111055
SHOFIA HIDAYATI 165040107111059
GERY HILKIA 165040107111062
DESY AGUSTINA 165040107111073
AWANG RIZALDI 165040107111075
MIRAJ RAHMATIA 165040107111078
DEVIKA AYU 165040107111080
CAHYONO ABDI 165040107111096
ALVIN FAHMI 165040107111103
DIO NANDA 165040200111151
Kelas: E
Program Studi: Agribisnis
Kelompok: 2
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
MALANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
Merekap data
Membuat laporan
Langkah kerja dalam pengambilan data dilakukan dengan menyiapkan
alat dan bahan terlebih dahulu. Kemudian menentukan narasumber serta membuat
janji dengan narasumber yang akan di wawancarai. Selanjutnya melakukan
wawancara dengan narasumber dengan berpedoman dengan kuisioner yang telah
dibuat. Setelah itu, merekap data yang telah dibuat dan yang terakhir adalah membuat
laporan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.2 Budidaya
a. Sistem Tanam Monolkultur
Berikut tabel hasil wawancara petani yang menggunakan sistem taaam
monokulturr tanaman jeruk ialah sebagai berikut:
Tanaman budidaya pada sistem monolkultur ialah tanaman jeruk dan bibit
jeruk didapat toko penjualan bibit jeruk. Tanaman tersebut ditanam pada lahan
seluas 2 Ha dengan jarak tanam 2,5 meter antar tanaman. Pupuk yang digunakan
dalam pemupukan ialah pupuk kandang sebanyak 200 sak dan pupuk nitrogen
secukupnya. Penggunaan pestisida anorganik digunakan untuk mengendalikan
hama dan penyakit serta gulma. Tenaga kerja yang digunakan ialah 8 orang hingga
9 orang. Umur panen untuk tanaman jeruk dipanen berumur 9 bulan hingga 12
bulan.Harga untuk setiap tanaman jeruk ialah sebesar Rp. 4000 – Rp 12.000 per
kilogram sehingga keuntungan yang didapat sekitar Rp. 150.000.000.
No Uraian Keterangan
1. Tingginya serangan hama Tinggi (lalat buah)
2. Rendahnya harga jual Harga jual yang rendah ketika panen
Permasalahan petani yang dihadapi oleh petani jeruk ialah serangan hama
lalat buah yang relatif tinggi dan harga jual yang relatif rendah ketika musim panen.
b. Sistem Tanam Polikultur
Berikut tabel hasil wawancara petani yang menggunakan sistem taaam
polikultur tanaman jagung dan sawi daging ialah sebagai berikut :
Tanaman budidaya pada sistem polikultur ialah tanaman jagung dan sawi
daging. Varietas pada tanaman jagung ialah talenta atau jagung manis dan untuk
sawi daging varietasnya ialah flamingo yand didapat dari toko pertanian setempat.
Tanaman tersebut ditanam pada lahan seluas 4000 m2 dengan jarak tanam 30
cm2 antar tanaman. Pupuk yang digunakan dalam pemupukan ialah untuk
tanaman jagung mengunakan NPK, ZA, dan pupuk kandang, sedangkan untuk
sawi daging menguakan pupuk Urea, ZA, dan pupuk kandang. Umur panen untuk
tanaman jagung dipanen berumur 65 hari atau 2 bulan dan untuk tanaman sawi
daging dipanen saat berumur 35 hari atau 1 bulan. Penggunaan pestisida
anorganik digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit serta gulma.
Tenaga kerja yang digunakan ialah 1 orang hingga 2 orang Harga untuk setiap
tanaman ditentukan dengan borongan yaitu untuk jagung sekitar Rp. 3000 sampai
Rp. 4000 per kilogram dan untuk jagung sekitar Rp. 1000 sampai Rp. 1500 per
kilogram sehingga keuntungan yang didapat sekitar Rp. 3.184.000.
No Uraian Keterangan
1. Langkanya ketersediaan pupuk Pupuk bersubsidi sulit
(harga, ketepatan waktu)
2. Tingginya serangan hama Tinggi
3. Rendahnya harga jual Panen harganya murah
Permasalahan petani yang dihadapi oleh petani jagung dan sawi daging
ialah karena sulitnya mendapatkan pupuk bersubsisdi dari pemerintah serta
intensitas serangan hama yng relatif tinggi dan harga panen dipasaran yang
terbilang masih rendah.
4.2 Pembahasan
Lampiran 1:
KUESIONER PRAKTIKUM
Topografi :-
a. Monokultur
b. Tumpangsari
c. Agroforestri
2. Apabila monokultur, isilah tabel di bawah ini:
No Uraian Keterangan
.
1 Varietas
2 Asal benih (produksi sendiri
atau beli, bersertifikat atau
tidak)
3 Jarak tanam
4 Sistem tanam (jajar legowo,
SRI, konvensional-khusus
padi)
5 Jumlah benih/ha
6 Jenis pupuk dan dosis yang
digunakan
a. Pupuk organik (kgha-1)
b.Pupuk N (kgha-1)
N Varietas Keterangan
o
1 Varietas setiap tanaman Jagung (Talenta),
Sawi daging (Flamingo)
2 Asal benih (produksi Beli di toko dan bersertifikat
sendiri atau beli,
bersertifikat atau tidak)
setiap tanaman
3 Jarak tanam setiap tanaman 30 cm X 30 cm
4 Sistem tanam (jajar
legowo, SRI, konvensional- -
khusus padi)
5 Jumlah benih/ha setiap 3 kg/4000m2
tanaman
6 Jenis pupuk dan dosis Jagung : Za dan NPK (namun takaran kurang
yang digunakan paham), (sudah campuran) di tugal
Sawi daging : Urea, pupuk campuran (Za,
mutiara)
a. Pupuk organik (kgha-1) Pupuk kandang berupa kotoran kambing (beli
di tetangga)
b. b. Pupuk N (kgha-1) -
c. c. Pupuk P (ha-1) -
d. d. Pupuk K (kgha-1) -
Biasanya setelah jagung bisa tomat, wortel, brokoli/bunga kol (satu tahun 4 kali)
a. Tadah hujan
b. Irigasi teknis
c. Campuran
Kualitas air (kejernihan, debit): agak jernih dengan sistem air giliran 1 minggu
sekali baru mendapatkan air.
Jenis ternak :-
Jumlah ternak : -
Dampak positif : -
Dampak negatif : -
8. Isilah tabel di bawah ini dengan mengisi nama tanaman dan produktivitas di periode
waktu dalam satu tahun untuk mengetahui pola tanam dalam satu tahun
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Keterangan :
Tomat
Brokoli/Kol
Jagung dan Sawi daging
Wortel
9. Masalah-masalah utama yang dihadapi (lingkari yang terdapat di lapang dan isilah
keterangan sebagai tingkat masalah - urutkan dari masalah yang dianggap paling
serius dan berdampak paling besar menggagalkan produksi/sulit ditangani)
No Uraian Keterangan
1 Kekurangan modal -
2 Mahalnya tenaga kerja -
3 Langkanya ketersediaan pupuk Pupuk bersubsisdi masih sulit untuk
(harga, ketepatan waktu) didapatkan.
4 Tingginya serangan hama Sering terjadi.
5 Tingginya serangan patogen -
6 Rendahnya harga jual Panen harganya murah
7 Rendahnya kesuburan tanah -
8 Air terkena limbah Air irigasi tertunda, air sungai
kurang banyak jumlahnya.
membayar airnya bulanan ke tenaga
pengairan
9 Bencana alam (longsor, banjir dll) -
10 Lainnya -
10. Kondisi agroklimat
Kelembaban :-
Suhu :-
KUESIONER PRAKTIKUM
Topografi : 300
a. Monokultur
b. Tumpangsari
c. Agroforestri
2. Apabila monokultur, isilah tabel di bawah ini:
No Uraian Keterangan
.
1 Varietas Jeruk
2 Asal benih (produksi sendiri Beli di pertanian
atau beli, bersertifikat atau
tidak)
3 Jarak tanam 2,5 m
4 Sistem tanam (jajar legowo, -
SRI, konvensional-khusus
padi)
5 Jumlah benih/ha 2200\2 ha
6 Jenis pupuk dan dosis yang -
digunakan
e. Pupuk organik (kgha-1) Pupuk kandang = 2000 sak (1 sak = 35 kg)
Jenis ternak :-
Jumlah ternak : -
Dampak positif : -
Dampak negatif : -
8. Isilah tabel di bawah ini dengan mengisi nama tanaman dan produktivitas di periode
waktu dalam satu tahun untuk mengetahui pola tanam dalam satu tahun
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
9. Masalah-masalah utama yang dihadapi (lingkari yang terdapat di lapang dan isilah
keterangan sebagai tingkat masalah - urutkan dari masalah yang dianggap paling
serius dan berdampak paling besar menggagalkan produksi/sulit ditangani)
No Uraian Keterangan
1 Kekurangan modal -
2 Mahalnya tenaga kerja -
3 Langkanya ketersediaan pupuk -
(harga, ketepatan waktu)
4 Tingginya serangan hama
Sering terjadi. (lalat buah)
5 Tingginya serangan patogen -
6 Rendahnya harga jual Panen harganya murah
7 Rendahnya kesuburan tanah -
8 Air terkena limbah -
9 Bencana alam (longsor, banjir dll) -
10 Lainnya -
10. Kondisi agroklimat
Kelembaban :-
Suhu :-
Lampiran 2: